[Rebirth] Istri Antagonis Tuan Mafia

Setelah selesai berbelanja,Felix pun berjalan menelusuri mall hendak keluar,namun dia malah berpapasan dengan Hana dan Alex yang baru saja hendak melangkah masuk....

"Felix...." lirih Hana syok melihat keberadaan Felix,lalu mundur kebelakan dan bersembunyi di balik tubuh kekar Alex.

"Cih! Untuk apa kamu bersembunyi? Apa aku terlihat seperti sedang ingin memakan mu?" tanya Felix tersenyum sinis menatap Hana.

Alex yang geram,langsung meraih kerah baju Felix,"Jaga bicara mu,Bajing*n," umpat Alex marah.

Swoosss...Felix mengibas tangan Alex,lalu memperbaiki baju nya yang kusut,lalu menatap Alex dengan tajam....

"Hanya kamu yang tertarik dengan wanita ular itu.tapi tidak dengan ku,permisi istriku sedang menungu," Felix berjalan pergi sambil tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Sial! Untuk apa dia malam-malam kesini?" batin Hana menatap pungung lebar Felix dengan lekat.

"Sayang,kamu baik-baik saja?" tanya Alex menyadarkan Hana.

"I~iya,aku baik saja,hanya sedikit takut," jawab Hana terkejut,lalu kembali memasan wajah polos nya.

Lalu mereka pun berjalan masuk,sedangkan Felix langsung menancap gas pergi meningalkan mall tersebut menuju hotel....

🥀

🥀

🥀

Keesokan pagi nya di perusahaan besa keluarga Milliam,terlihat Felix sedang duduk di kursi kebesaran nya,sambil menatap berkas laporan penyelidikan tentang Hana dengan lekat,lalu melirik ke arah asisten nya....

"Apa cuman ini yang kamu dapatkan?" tanya Felix membuang berkas data Hana diatas meja dengan kesal.

"Iya,Tuan," sahut sang asisten menunduk takut.

"Dia hanya seorang wanita,kenapa kalian tidak bisa menyelidiki nya," Felix mendengus kesal menatap asisten nya itu.

"Saya tau Tuan.tapi...sepertinya orang yang berdiri di belakan Hana bukan lah orang biasa,karna dia bisa mengakses data pribadi masyarakat yang disimpan dengan rapat oleh negara," ujar asisten Felix membuat Felix mengangguk paham.

"Pantas aja,Alex yang kedudukan nya sebagai Mafia sangat susah untuk mengakses data Hana," ucap Felix mencoba berpikir dengan keras.

"Apa Hana memiliki teman,atau kerabat?" tanya Felix.

"Dari informasi yang aku dapat,nona Hana memiliki kakek dan nenek,tapi mereka semua sudah meninggal saat nona Hana masih bayi," jawab sang asisten.

"Sial! Sekarang bagaimana kita melacak nya," umpat Felix frustasi,kali ini mereka benar-benar menemukan jalan buntu.

"Dan aku juga baru tau,kalau setelah tuan Alex tersadar dari koma,semua pelayan yang dulu berkerja di rumah tuan Berto,meningal satu persatu secara misterius,bahkan sekolah yang dulu pun ikut terbakar bersama dengan bukti cctv dan data para siswa yang bersekolah disana,dan Dokter yang menangani Alex pun menghilang," ujar asisten Felix penuh curiga.

Brakkkk...Felix menggeprak meja kerja nya,lalu bangkit....

"Tidak salah lagi.orang yang mendukung Hana,adalah orang yang berkerja di bagian pemerintah,karna sebagai Mafia,sekuat apa pun dia,dia tidak bisa melakukan hal secara rinci seperti itu,karna itu akan membuat nya berhadapan dengan hukum,sekarang,lacak orang-orang terdekat Hana,dimulai dari ibu nya," perintah Felix di jawab dengan anggukan kecil dari sang asisten.

Setelah sang asisten keluar dari ruangan,Felix mengirim pesan kepada Nayla untuk datang ke perusahaan nya,tak butuh waktu lama,Nayla sudah berada di depan pintu ruangan Felix....

Tok...tok...tok

"Masuk," sahut Felix dari dalam ruangan.

Ceklekkk...Nayla membuka pintu ruangan,lalu berjalan masuk menuju kursi kerja Felix....

"Apa kamu mendapatkan sesuatu?" tanya Nayla dingin.

"Iya...tapi kamu harus membuatku senang dulu," jawab Felix tersenyum nakal menatap Nayla.

"Apa mau mu? Jangan lupa kalau aku masih-"

"Iya.aku tau Sayang,tapi sekarang ini mood ku sedang down,dan aku butuh asupan," potong Felix menatap binar ke arah dada Nayla.

"Pria mesum ini...." batin Nayla menggerutu kasar.

"Cepat kesini sayang...sebentar lagi aku ada meeting," desak Felix sambil menepuk sala satu paha nya.

Nayla menarik nafas dalam-dalam,dan menghembuskan nya secara perlahan,lalu melangkah mendekati Felix.merasa gerakan Nayla terlalu lambat,Felix pun segera menarik lengan Nayla membuat Nayla duduk di pangkuan nya....

"Kau lambat sekali sayang,aku hampir mati kehausan," bisik Felix membuka kancing baju Nayla satu persatu,lalu melahap dua gundukan Nayla secara bergantian bak bayi kelaparan.

"Ugh...Aahhh...sssss...pelang-pelang,sakit," ringis Nayla bercampur desahan saat pucuk gundukan nya di sedot dengan rakus oleh Felix.

"Sayang...aku sudah melacak data tentang Hana,tapi mereka kesulitan menemukan data milik Hana,jadi aku menyuruh asisten ku mulai mengikuti ibu Hana mulai dari sekarang," ujar Felix sambil melahan dua gundukan Nayla secara bergantian.

"Ugh...itu artinya kamu belum mendapatkan apa-apa,bajing*n," umpat Nayla meremas rambut Felix,sambil menahan suara desahan yang hampir saja keluar dari bibir nya.

"Kamu sala sayang,aku sudah mendapatkan hal penting,yaitu meningalkan para pelayan lama yang ada di rumah mu," ucap Felix membantah tuduhan Nayla.

Nyala membulatkan mata,menarik paksa kepala Felix yang sedang menempel di dada nya,lalu bergegas bangkit dari pangkuan Felix sambil memperbaiki kemeja nya....

"Sayang,aku belum puas," rengek Felix memasan wajah memelas menatap Nayla.

"Kita lanjutkan nanti,aku harus pulang sekarang,bye," Nayla bergegas pergi dari sana,meningalkan Felix yang kini semaking setres akibat junior nya kembali terbangun.

"Aaarrrggg...! Awas saja kamu nanti," geram Felix mengacak rambutnya dengan frustasi,lalu kembali meraih berkas untuk mengalihkan hasrat nya.