Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab21. Dia Mengetahuiku
"Jangan sampai orang itu datang kesini menemui putri dan cucuku." Willy segera pulang dari Singapura saat orang suruhannya mengetahui ada orang yang sedang mencari keberadaan putri dan cucunya.
Meskipun Willy belum tau siapa orangnya tetapi lelaki itu tidak memperbolehkan orang itu untuk bertemu dengan cucu nya begitu saja, enak saja pikirnya, setelah mencampakkan anaknya kini tiba-tiba ia datang dengan sesuka hati nya.
Felycia pun begitu, ia tidak ingin bertemu lagi dengan pria yang sudah tega membuangnya saat dirinya sedang hamil anak kandung dari Satria.
"Untuk beberapa minggu ke depan kamu diam di rumah dan tidak usah kemana-mana.!" ucap Willy tegas kepada Felycia.
"Baik pah, aku juga tidak sudi bertemu dengan lelaki itu.!"
Dua hari kemudian pencarian Satria nihil, setelah beberapa hari ia pergi ke semarang namun orang yang ia cari tidak ia temukan. Sepertinya keluarga Felycia mengetahuinya begitu pikirnya.
"Tok... Tok... Tok.." suara ketukan pintu ruangan kerja terdengar dari luar, tanpa jawaban dari Satria, orang itu masuk ke dalam ruangan Satria.
"Ya! Ada apa.?" jawab Satria.
"Ada yang ingin bertemu.!" jawab sekretaris Rio.
"Siapa, dan ada keperluan apa. Kalau bukan tentang pekerjaan suruh pergi.!" jawabnya lagi dengan nada datar dan dingin.
"M-mantan istri bapak." tutur Rio dengan terbata.
Setelah pencarian kemarin tidak membuahkan hasil kini pribadi Satria semakin dingin dan banyak diam.
"Suruh dia pergi, bilang saja saya sedang sibuk dab tidak ingin di ganggu."
Rio pun pergi keluar dengan wajah takut, takut Angel juga memaksanya ngotot ingin bertemu dengan Satria.
"M-maaf bu, pak Satria sedang sibuk.!" ucap Rio dengan wajah menunduk.
Meskipun Angel bukan nyonya Satria lagi tapi Rio sangat segan pada wanita itu.
"Bohong kamu, ingat ya kalau saya jadi istri Satria lagi kamu yang pertama saya tendang dari kantor ini." ucap Angel, sambil menunjuk wajah Rio.
...****************...
"Sebaiknya kamu ikut papa aja ke singspura di sini tidak aman." ucap Willy dengan tegas.
Felycia yang sedang menggendong bayi nya pun menatap Willy, "Tapi pah, gimana dengan kuliahku, baru dua hari kuliah masa udah pindah lagi.!" gerutu Felycia, ia tidak terima dengan keputusan Willy yang tiba-tiba.
"Papa hanya ingin yang terbaik buat kamu, kalau kamu tidak ingin di kejar lagi dengan pria brengsek itu turuti apa yang papa bilang, kuliahmu biar papa yang urus. Kemasi semua barangmu dan keperluan Kenzie besok pagi kita terbang ke Singapura.!" ucap Willy dengan tegas, lalu pria itu keluar dari kamar Kenzie meninggalkan putrinya yang duduk membisu.
Pagi sekitar pukul 7, Felycia udah siap, begitu juga dengan Oma Sita, sang nenek pun akhirnya ikut juga untuk menghilangkan jejak agar mereka tidak dapat lagi di temukan oleh Satria.
"Gimana udah siap.?" tanya Willy dengan senyum yang merekah.
"Sudah Pah.!" senyum manis Felycia terbit dari bibir manisnya.
Bukan hanya Sita yang ikut di pindah ke Singapura, namun Zahra juga ikut sebab Felycia sudah cocok dengan Zahra, selain jadi pengasuh anaknya, Zahra juga sudah seperti sahabat bagi Felycia.
Setelah kejadian dulu, semua sahabatnya seperti menjauhinya, padahal Felycia tidak tau tentang kematian dua sahabatnya, Santi dan Rina.
Beberapa saat kemudian, mereka berangkat ke bandara agar tidak ketinggalan pesawat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Apa, pindah sejak kapan?" seorang dosen menanyakan kabar mahasiswanya yang bernama Felycia.
Surya mengusap muka nya pelan, gadis yang sudah membuat hatinya bergetar malah pergi meninggalkannya sangat jauh. Surya berharap suatu saat ia akan bertemu kembali dengan gadis itu yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali bertemu di taman.
