NovelToon NovelToon
Rahasia Ilahi

Rahasia Ilahi

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Lili Anti

Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 03

Cuaca malam ini hujan lebat di sertai petir dan Guntur yang saling bersahutan membuat banyak orang takut untuk keluar rumah jika tidak ada hal mendesak.

Di rumah sederhana, lebih tepatnya di kediaman Anton, sudah sejak tadi dia menunggu kedatangan Vina yang sampai pukul 7 malam tidak menampakkan diri.

"Ibu, Arga ke mana Vina perginya, kenapa sampai sekarang belum juga pulang, mau jadi wanita seperti apa dia tidak pulang sampai sekarang? mau mempermalukan ayah! " marah Anton.

"Ayah ini sedang hujan, mungkin Vina terjebak hujan " jawab Ani dengan takut.

"Itulah kebiasaan ibu, selalu membela anak. ibu sebagai orang tua seharusnya melarang Vina untuk pergi, apa lagi urusan tidak penting, lihat entah apa yang di lakukan di luar sana, baru lulus sekolah menengah sudah mulai bertingkah. entah apa yang di lakukan Vina jika kuliah di kota " kesal Anton.

Baik ibu Anton dan Ani hanya diam saja, mau bicara juga pasti salah di depan suami yang terkenal tegas dan keras mendidik anak, terima Vina yang menjadi putri satu-satunya.

"Cepat hubungi lagi Vina suruh pulang atau dalam waktu tiga puluh menit tidak pulang, siap-siap akan ayah beri dia hukuman " perintah Anton lagi.

"Cepat hubungi kakak mu " suruh Ani membuat Arga dengan cepat berlalu ke kamar guna menghubungi sang Kakak.

"Seharusnya jangan beri izin anak untuk keluar, kau juga ibu tidak becus menjaga anak " gerutu Anton.

"Sekarang baru diam, tadi saja tidak meminta izin pada ku langsung memutus sepihak " lanjut Anton.

"Jika sampai Putri mu itu membuat aku malu, kau akan tahu balasannya " peringat Anton.

"Kenapa hanya putri ku, bukankah tanpa ada ayah Vina tidak hadir " jawab Ani memberanikan diri.

"Berani kau menjawab, ingin menjadi istri durhaka karna putri mu itu? " marah Anton.

"Ayah, sekarang situasi sedang hujan deras, setidaknya beri Vina keringanan toh selama ini Vina tidak pernah membuat kesalahan, sejauh ini Vina selalu mematuhi perintah ayah, apapun yang ayah ingin selalu di turuti bahkan sekolah. ayah tahu Vina ikut kata ayah walaupun " ucap Ani panjang lebar.

"Itulah kau, yang selalu membela ajak mu " kesal Anton seraya langsung pergi meninggalkan Ani seorang diri.

Sedangkan di kamar, Arga yang mendengar pertengkaran kedua orang tuanya berusaha memberitahu sang kakak yang sampai sekarang tidak bisa di hubungi. Arga mengenal betul bagaimana sang kakak yang takut main ponsel saat hujan dan bisa di pastikan sang kakak tidak menghidupkan data.

"Kakak Arfan " gumam Arga.

Seakan mendapat ide, Arga menghubungi Arfan yang berada di kita yang langsung di jawab oleh Arfan.

"Ada apa Arga? " tanya Arfan di sebrang sana.

"Kakak, apa kakak ada pulsa untuk menghubungi kakak Vina? " tanya Arga.

"Sebentar kakak coba cek dulu " ucap Arfan yang tanpa mengakhiri panggilan Arfan cek pulsa.

"Ada Arga, akan kakak telpon. memangnya ada apa? " tanya Arfan penasaran.

"Syukurlah, cepat telpon kakak Vina suruh pulang ke rumah kakak " suruh Arga.

"Baiklah " jawab Arfan yang mengakhiri panggilan mereka.

***

Sedangkan di kediaman Titi, baik Lisa, Bella dan Vina mereka benar-benar terjebak dengan hujan yang tidak ada tanda untuk berhenti bahkan malah deras saja.

"Sepertinya tidak ada tanda hujan akan berhenti, lebih baik aku pulang saja " ucap Vina

"Vin, jangan bercanda bahaya jika mengendarai motor dalam hujan deras seperti ini " protes Titi.

"Iya Vina, ayah mu pasti paham di sana juga hujan deras " ucap Bella.

Kebetulan kampus mereka memang beda gang saja dan Bella mengatakan dia pulang agak telat karena hujan deras dan ternyata keluarga Bella juga mengatakan di sana hujan deras.

"Iya, Vin demi keselamatan mu " ucap Lisa lagi.

Sungguh Vina terharu, walaupun selama sekolah Vina tidak memiliki banyak teman selain Lisa, Bella dan Titi tapi mereka begitu perhatian padanya.

"Tapi - " ucap Vina terhenti begitu dering ponsel memecahkan ketegangan di antara mereka.

"Apa ayah mu? " tanya mereka bersamaan.

"Bukan, tapi kakak Arfan " jawab Vina, setelah itu Vina langsung menekan tombol hijau.

"Assalamualaikum kakak " sapa Devi.

"Waalaikumsalam Vin, di mana? " tanya Arfan.

"Di rumah temen kak " jawab Vina.

"Kau tidak hidup kan data? " tanya Arfan.

"Tidak Kakak, di sini hujan Vina takut. oh iya ada apa kakak? " tanya Vina.

"Pulang Vina, Arga terus menghubungi mu ibu dan ayah sudah menunggu mu di rumah " ucap Arfan.

Sebenernya dia tidak tega, tapi Mendengar nada bicara Arga yang seperti ketakutan membuat Arfan yakin pasti terjadi perdebatan di antara Kedua orang tuannya.

"Baik Kakak, Vina akan pulang sekarang " jawab Vina yang langsung bangun dari duduknya.

"Hati-hati, jika terjadi sesuatu jangan lupa beritahu kakak " pesan Arfan begitu panggilan belum berakhir.

"Baik kakak, terimakasih" ucap Vina begitu panggilan sudah berakhir.

"Vin, jangan bercanda " tahan Titi.

"Maaf aku harus pulang Titi, ayah pasti marah pada ibu di rumah maaf semua aku harus pulang semua " pamit Vina walaupun begitu Vina tidak lupa untuk pamit pada kedua orang tua Titi.

"Ibu, pak terima kasih atas makan malam, Vina pamit pulang " ucap Vina.

"Tapi di luar sedang hujan deras, sebaiknya nginap saja, atau nanti saat hujan reda " usul ibu Titi.

"Maaf Bu, mungkin lain kali " tolak Vina.

Ibu Titi menatap sang putri yang hanya mengangguk pasrah, sungguh mereka juga tidak tega tapi sedikit banyak mereka tahu bagaimana keras orang tua Vina.

"Hati-hati di jalan ya nak, jangan lupa baca doa " pesan ibu Titi.

"Baik Bu, terima kasih. pak Vina pulang " pamit Vina.

"Hati-hati, jika sudah sampai jangan lupa kabari aku " pesan Titi.

"Baik, aku pamit assalamualaikum semua " pamit Vina yang menerobos hujan deras.

"Aku kasian dengan Vina " cicit Lisa.

"Iya, padahal Vina selalu pulang cepat saat sekolah kemarin tapi begitu lulus juga masih di kekang " ucap Bella lagi.

Perjalanan yang seharusnya menempuh waktu 30 Menit tapi kali ini Vina hanya menempuh 15 Menit saja, tidak peduli Guntur dan kilat yang ada di pikiran Vina hanya pulang dengan cepat.

Prok ,,,, Prok,,,,!

"Ternyata ingat pulang juga setelah pergi tanpa izin " ucap Anton yang membuka pintu sedikit untuk dirinya berdiri menghalangi masuk Vina.

"Ponsel, kunci motor " pinta Anton.

Tanpa berani menjawab, Vina menyerahkan kunci dan ponsel pada sang ayah.

"Jangan masuk dulu " perintah Anton yang memasukan motor dalam rumah.

Lagi dan lagi Vina menurut tanpa membatah, karena dia salah pulang malam. walaupun sekali-kali Vina menggosok tangan menghalau dingin yang menpa tubuhnya.

"Kali ini ayah tidak akan memberikan mu toleransi lagi, biar kau tahu jika apa yang ayah katakan harus di patuhi. malam ini silahkan tidur di luar, ini kan yang kau mau " ucap Anton.

"Ayah Vina Mohon, maafkan Vina ayah " mohon Vina yang menjatuhkan tubuhnya berharap permohonan kali ini di ampuni.

"Kau harus di beri hukuman, jangan semena-mena pada orang tua " ucap Anton lagi.

"Ayah jangan seperti ini, Vina basah kuyup jangan tega begitu ayah " mohon Ani lagi.

"Ibu masuk " suruh Anton.

"Ayah "mohon Ani lagi.

"Masuk, atau ibu mau jadi istri durhaka " marah Anton lagi.

"Ibu tidak apa, masuklah Vina baik-baik saja Bu " jawab Vina

"Ayah, jika menang Vina di suruh tidur di luar izinkan ibu memberikan bantal dan selimut serta baju ganti " mohon Ani.

"Lakukan " suruh Anton membuat Ani dengan cepat berlari.

"Sini " begitu Ani kembali dengan cepat Anton merampasnya dan memberikan pada Vina dengan kasar.

Bahkan tubuh Vina sampai terhenyak, dan sebelum Vina mengucapkan terima kasih pada ibu dan ayah, Anton langsung menutup pintu bedengan kasar .

"Astaghfirullah, sebegitu fatal kah kesalahan Vina hari ini ayah " cicit Vina dan langsung mencari tempat yang tidak terkena hujan di teras mereka.

"Alhamdulillah " ucap Vina bersyukur, melihat satu kardus kosong dan tanpa menunggu lama Vina langsung menggelar kardus tersebut dan menjadi alas untuk tidur.

Dengan menyembunyikan tubuh di balik selimut Vina mengganti pakaian yang sudah di berikan oleh ibu tadi.

"Terima kasih ya Allah, setidaknya Vina tidur tidak Kedinginan Dnegan kardus dan selimut ini " ucap Vina lagi.

Di dalam rumah, lebih tepatnya di kamar Arga dua orang beda usia menangis saling berpelukan dengan apa yang terjadi.

"Ibu, kakak Bu " cicit Arga.

"Iya nak, ibu juga khawatir tapi ibu tidak bisa melakukan apapun sekarang nak " ucap Ani yang berderai air mata.

Sebagai orang tua, Ani merasa gagal melindungi Putri yang terkena marah dari suaminya. terlalu lama menangis membuat mereka lelah dan tertidur pulas 00.00, sedangkan Anton duduk di ruang tamu dengan hujan yang baru saja reda satu jam yang lalu. walaupun belum tidur tidak ada niat untuk Anton mengajak masuk Putri masuk ke dalam dengan Cuaca yang dingin di luar sana.

1
Tita Rosita
plis dong up lg penasaran banget
Nurhayati Nia
mampir thorr
Lili Anti: terima kasih sudah mampir KK 🙏🏻 dan menjadi orang pertama yang meninggalkan jejek, semoga terhibur dengan cerita Receh kali ini 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!