NovelToon NovelToon
Dibuang Keluarga Dicintai Pria Masa Lalu

Dibuang Keluarga Dicintai Pria Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Teman lama bertemu kembali / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Suami ideal / Cinta Lansia
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Benar kata peribahasa.

Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah. Itu lah yang terjadi pada Bu Arum, Ibu dari tiga orang anak. Setelah kematian suami, ketiga anaknya malah tidak ada yang bersedia membawa Bu Arum untuk tinggal bersama mereka padahal kehidupan ketiganya lebih dari mampu untuk merawat Ibu mereka.

Sampai akhirnya Bu Arum dipertemukan kembali dengan pria di masa lalu, di masa-masa remaja dulu. Cinta bersemi meski di usia lanjut, apa Bu Arum akan menikah kembali di usianya yang sudah tak lagi muda saat ia begitu dicintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Teror.

Pernikahan Shanum dan El Zero digelar di hotel dengan begitu mewah, segala tamu berdatangan dari segala kalangan.

Dari keluarga El Zero sendiri tak ada siapapun, laki-laki itu sudah mengusir para benalu yang dulu telah membuangnya saat ia baru saja dilahirkan ke panti asuhan.

Saudara-saudara dari sang Ayah yang begitu tega memisahkan dia dan orang tua kandungnya hanya karena ingin menguasai kekayaan. Setelah 23 tahun, akhirnya El Zero ditemukan oleh sang Ayah dan menjadi pewaris sesungguhnya.

Orang yang terakhir kali ingin mencelakai dia dengan memutus tali rem mobil, adalah saudara sepupunya yakni anak dari adik sang ayah dan kini sudah mendekap di penjara. Sedangkan para sepupu dan para paman lainnya yang mengincar harta sudah ia usir dari perusahaan dan dari rumah mewah yang seharusnya jadi miliknya sejak lahir.

Segala kemeriahan pesta pernikahan telah selesai, pengantin berada di kamar mereka di hotel yang dirias untuk malam pertama.

"Sayang... aku bahagia banget akhirnya kamu jadi istriku." El Zero tak canggung memeluk istrinya, itu yang kesian kali ia memeluk Shanum setelah tadi di sesi foto-foto.

"Em, iya Mas." Shanum masih merasa malu berdekatan begitu in-tim dengan laki-laki yang kini sudah resmi menjadi suaminya.

"Kamu capek nggak?"

"Kenapa emangnya, Mas."

"Kok malah tanya, kamu kan udah pernah pengalaman Num. Biasanya malam gini... pengantin ngapain, hayo?" Lelaki itu menaikkan sebelah alisnya menggoda sang istri seraya tangan besarnya menyelusuup masuk ke dalam pakaian Shanum.

"Ahhh..."

El meree massss buah ranum milik istrinya, Shanum tak bisa menahan dessahaan manjanya.

"Ssssshhh..." Shanum mengigit bibirnya untuk menahan suaranya.

"Kamu suka?" suara laki-laki itu sudah terdengar berat, ia sedang menahan hasrratnya.

"Em..."

"Kita mulai, ya."

Shanum mengangguk patuh, dia memang tipe istri yang akan menurut dan pasrah. Ia tak akan menolak keinginan suami, apalagi perihal urusan ranjang.

Di pagi hari keduanya terlihat fresh dengan rambut sama-sama basah dan berwajah berbinar bahagia, El Zero menyodorkan sebuah dokumen pada istrinya.

"Apa ini, Mas?"

"Surat perjanjian."

"Surat perjanjian?"

"Ya. Tertulis disana jika dalam pernikahan ini... aku mengkhianati mu, hartaku dan harta bersama dalam pernikahan kita seluruhnya akan jadi milikmu. Poin lainnya, jika aku mengangkat sekali saja tangan ku untuk memuukulmu... seperti poin pertama, semua harta akan jadi milikmu."

El Zero mengeeluus kepala istrinya lembut. "Bismillah, Num. Aku berjanji... tak akan berkhianat seperti Bang Halim mengkhianati Mbak Yasmin! Aku juga tak akan ringan tangan seperti perilaku jahat Doni padamu!"

Shanum begitu terharu, apa sekarang ia bisa menuai kebahagiaan setelah rasa sakitnya di pernikahan dulu?

"Makasih, Mas. Aku__"

"Nggak usah bicara apapun, cukup menerimanya. Ini bentuk tanggung jawab dan cintaku padamu Num. Kamu pernah menyelamatkan nyawaku, semua ini nggak berarti apapun untukku. Aku hanya minta satu hal padamu, buka hatimu dan cintai aku."

Shanum terisak, ia memeluk suaminya. "Aku akan berusaha mencintai kamu Mas, sepertinya tidak sulit melihat betapa kamu begitu menghargai dan mencintaiku."

"Aku akan sabar menunggu, sayang."

Keduanya kembali bermesraan, kamar itu menjadi saksi untuk kesekian kalinya mereka melepaskan segala gai rah dan cinta.

.

.

.

Kemesraan pun terjadi di rumah Bu Arum, Izy terus memeluk Ahmad saat bertemu pagi itu. Sejak Izy kembali, Ahmad mengalah pindah dari rumah dan menempati apartemen yang dibeli dari hasil kerjanya selama beberapa tahun ini. Anin tetap di rumah bersama Bu Arum dan Izy sudah berusaha menjadi ibu sambung anak itu bukan lagi berperan sebagai seorang Tante.

"Belum sarapan kan, aku udah siapin tadi sama Ibu."

"Masak apa?"

"Nasi goreng ala Izy."

Ahmad terkekeh, dia merangkuul pinggang kekasihnya itu menuju meja makan.

"Kamu udah dateng, Mad. Nasgor nya keburu dingin, cepet makan."

"Iya, Bu."

Ahmad menyalami sang Ibu. "Ahmad malah kayak calon menantu yang datang ke rumah putri Ibu. Konsepnya kayak gimana ini, Izy tinggal disini... Ahmad tinggal diluar."

"Jangan mengeluh, dulu Ayah kalian laporan ke pak RT saat Ibu tinggal disini sebelum akhirnya menikah dengan ayah kalian dan dapat ijin. Tapi... Ibu khawatir dengan kalian berdua, takutnya kebersamaan kalian di rumah ini sebelum menikah akan jadi perbincangan semua orang karena kalian dulunya jadi saudara tiri."

"Hhhh... satu tahun itu lama. Aku udah kepengen satu rumah sama Izy, Bu."

Bu Arum tak kuasa menahan tawa, putranya itu seperti baru pertama kali jatuh cinta lagi. "Mad, sabar... orang sabar disayang pacar."

Ahmad dan Izy ikut tertawa, ketiganya saling berpelukan.

"Bu, Ahmad pamit kerja. Assalamualaikum." Ahmad kembali menyalami tangan ibunya.

"Izy antar dulu Mas Ahmad ke teras ya, Bu."

"Iya."

Di teras, Ahmad mengggengam tangan gadisnya.

"Kamu masuk kuliah jam berapa, Dek?"

"Jam 1, Mas."

"Oke, nanti pas makan siang... Mas jemput kesini, kita makan siang bareng dulu baru Mas anter kamu ke kampus."

"Enggak usah lah, aku nanti naik motor kayak biasa."

"Kapan mau bawa mobil? Mas beliin satu..."

"Ogah, malas kejebak macet! Entar aja deh!"

"Ya udah, Mas pergi kerja ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Mas jaga mata dan hati! Aku colooook mata Mas kalau genit sama wanita lain, apalagi sama sekertaris mu!"

"Masih cemburu juga, padahal kamu udah ketemu sama Zara dan kita udah bilang kalau kita bersama sebagai kekasih. Mas nggak ngasih harapan apa-apa sama dia kan..."

"Udah sana pergi!"

Ahmad melambaikan tangan sebelum akhirnya melajukan mobil pergi dari depan rumah.

Saat Izy akan berbalik masuk ke dalam rumah, ada seseorang di atas motor melempar sesuatu ke halaman rumah. Gadis berusia 22 tahun itu penasaran, dia membuka kertas yang dilempar si pemotor dan matanya membelalak lebar.

Apa ini teror?!

1
yumna
ciyeee izi m mas ahmad....seneng ya liat shanum dah ceria lgi
yumna
masa iya sih.....selingkuh....?
Tuti
tegas Mad
Tuti
hajar Paak Agam
Tuti
sokorrr
Tuti
Mangat Yasmin
Tuti
semoga Shanum bisa lepas dari Doni
Tuti
woaaah calon lakor
Tuti
yaa Allah
Tuti
ngeri punya suami kyk Doni
Zainab Ddi
Doni sama Mita xocok
Emi
mmaaamupuss 🤣
Zainab Ddi
kasian banget shanum
Emi
ikutan senyum senyum
Emi
jangan dong
Emi
jodoh Shanum nih 💜
Emi
Nah ada yg ngamuk kan
Nadiyah1511
huuuuuhhhh ..tangan nafas aku bacanya thor.....tegang..tegang💜💜
Nadiyah1511: 🤭🤭🤭🤭✌️✌️✌️✌️💜💜💜💜
BUMIL@ReRe🤰💞: sampe typo saking tegangnya ya ketik tahan aja jd tangan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Emi
ya bagus cerai aja
Emi
lakor datang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!