Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Kalau begitu saya permisi dokter, terima kasih atas bantuan anda." pamit Arayan sembari mengulurkan tangannya pada Angela.
"Sama-sama tuan," Angela menjabat tangan pria tampan itu, diiringi dengan senyuman terbaiknya.
Deg
Jatung Angela berdebar tak terkendali kala tangan mereka saling bersentuhan.
Usai berpamitan pada Angela, Arayan segera pergi dari rumah sakit Medistra. Karna ia harus segera kembali ke kota asalnya. Abi Ryan dan umi Mariam akan mengadakan sebuah acara di pesantren, dan Arayan akan menghadirinya.
"Harusnya aku katakan saja kalau kondisi Arayan belum benar-benar pulih, jadi aku punya kesempatan untuk bertemu dengan Arayan lagi." sesal Angela sembari menatap punggung Arayan yang berjalan semakin menjauh, kemudian menghilang di balik pintu.
"Aku harus memikirkan sesuatu agar bisa bertemu dengan Arayan lagi." Angela nampak berpikir keras.
"Ah, aku tahu sekarang..." seru gadis cantik itu saat menemukan sebuah ide yang cemerlang.
***
***
Usai jam prakteknya berakhir, Angela tak langsung pulang ke rumah. Tapi gadis cantik bermata biru itu mampir ke kantor Bagaskara group, untuk bertemu dengan uncle Arjunanya.
"Angela, tumben sekali kau datang menemui uncle di kantor? Ada apa sayang?" tanya Arjuna pada sang keponakan.
"Uncle, aku sedang menyukai seseorang. Bisakah uncle membantuku?" pinta Angela tanpa basa-basi.
"Tentu saja uncle akan membantumu Angela, katakan siapa pria itu?" tanya Arjuna antusias. Arjuna juga sangat ingin melihat Angela menikah, agar sang kakak Emily tidak uring-uringan lagi.
"Pria itu Arayan uncle, sepupunya Alena." balas Angela dengan wajah yang sudah bersemu merah.
"Arayan?" Arjuna nampak terkejut saat sang keponakan menyebut nama pria itu.
"Bagaimana kau bisa mengenal Arayan, Angela?" tanya Arjuna penasaran.
"Arayan adalah salah satu pasienku uncle." jawab Angela apa adanya.
"Arayan adalah pria yang baik, uncle setuju jika kau ingin menjalin hubungan dengan pria itu. Tapi setahu uncle, Arayan akan dinikahkan dengan putri ustadz Zakaria melalui proses taaruf 2 bulan lagi." beritahu Arjuna.
"Whattt!" peki Angela dengan mata yang membelalak tajam.
Hening sesaat, Angela nampak shock saat mendengar Arayan akan menikah dalam waktu dekat.
"Tidak masalah uncle, selagi janur kuning masih belum melengkung. Aku masih mempunyai kesempatan." ucap gadis berambut coklat itu antusias.
Biarlah di dunia mimpi Arayan yang selalu mengejar cinta Angela. Sedangkan di dunia nyata, Angela lah yang akan mengejar cinta Arayan.
"Kau benar sayang, uncle mendukungmu. Apa yang bisa uncle bantu?" tanya Arjuna. Arjuna tidak ingin mematahkan semangat sang keponakan, yang baru kali ini terlihat tertarik dengan seorang pria.
"Uncle, aku ingin bekerja di rumah sakit milik uncle yang ada di kota X. Bolehkah?" Angela ingin bisa lebih dekat dengan Arayan, karna itu ia memutuskan akan bekerja di rumah sakit milik uncle Arjuna yang letaknya tak jauh dengan kawasan pesantren tempat Arayan tinggal.
"Tentu saja boleh sayang, bahkan uncle akan memberikan rumah sakit itu untukmu jika kau mau." senyuman Angela mengembang kala mendengar jawaban uncle Arjuna.
"Terima kasih uncle." saking bahagianya, Angela sampai memeluk uncle Arjuna dengan sangat erat.
"Tapi rumah sakit itu adalah rumah sakit kecil sayang, apa kau yakin akan meninggalkan kariermu yang cemerlang di kota ini hanya untuk bekerja si sana? Apa orang tuamu akan setuju?" tanya Arjuna setelah Angela melerai pelukannya.
"Aku yakin uncle, orang tuaku pasti akan mendukung apapun keputusanku." yakin Angela.
***
***
Setibanya di rumah, Angela langsung mengutarakan maksud dan tujuannya kepada papa Edward dan mama Emily.
"Tidak! Papa tidak akan mengizinkan kamu untuk bekerja di rumah sakit kecil itu Angela." Edward menentang keras keputusan sang putri yang menurutnya sangat konyol.
"Kau adalah dokter terbaik di rumah sakit ini Angela, untuk apa kau pindah ke rumah sakit kecil itu?" tanya Edward yang tak mengerti jalan pikiran sang putri.
"Rumah sakit itu kekurangan tenaga medis pah, banyak pasien terlantar di sana. Aku ingin memperbaiki rumah sakit itu agar jadi lebih baik." ujar Angela dengan nada meyakinkan.
"Tapi tidak harus kau juga yang pergi ke sana secara langsung sayang, papa akan mengirim beberapa dokter terbaik kita untuk membantu di sana." ucap Edward.
"Tidak pah, aku harus pergi ke sana sendiri. Aku juga ingin mencari pengalaman baru." kukuh gadis berambut coklat itu.
"Biarkan saja Angela pergi pah, tujuannya mulia." bujuk Emily pula. Angela sudah mengatakan maksud dan tujuannya datang ke kota itu agar bisa lebih dekat dengan Arayan, dan tentu saja Emily mendukung keputusan sang putri. Karna keinginan Emily untuk bisa melihat Angela menikah masih sangatlah besar.
"Aku mohon pah..." mohon Angela sembari mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.
"Tolong izinkan Angela pergi sayang." mohon Emily pula.
"Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa tiba-tiba kau ingin bekerja di rumah sakit kecil itu Angela?" Edward yakin Angela punya tujuan lain dibalik niat baiknya itu.
Bersambung.
apa dia berani ngungkapin perasaannya ke Ara yang g y
semangat nulis dan sehat selalu tor👍