Zona Kpop, aktor korea, yang gak suka silahkan skip, daripada meninggalkan jejak hate!
"Aku akan membuat mu lepas dari cengkraman ibu tiri mu, dengan satu syarat."
"Apa syarat nya?"
"Kau harus menjadi partner ranjang ku,"
Azzendra Grew Nicholas, pria muda berusia 29 tahun seorang CEO yang menjebak seorang gadis untuk menjadi partner ranjang nya.
Wenthrisca Liu atau akrab di sapa Ica, terpaksa menerima penawaran gila Zen demi bisa bebas dari jeratan ibu tiri nya.
Bagaiamana kisah mereka selanjutnya? simak disini.
Karya real hanya ada di Noveltoon/Mangatoon, selebih nya Fake/plagiat, happy reading❤️
Edit cover by KINOSANN
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Ica berjalan-jalan di sekitar mall, hingga mata nya tak sengaja melihat teman sepekerjaan nya di bar.
"Hani.." Pekik Ica, membuat wanita yang merasa nama nya terpanggil itu menoleh dan seketika membulatkan mata nya.
"Ica.."
Ica berlari memeluk Hani, dan gadis itu menyambut hangat pelukan Ica dengan senang nya.
"Aku kangen Ca, kamu kemana aja? Kenapa gak kerja lagi?" Tanya Hani, setelah kedua nya melerai pelukan.
"Ayo kita cerita sambil makan.." Ica menarik tangan Hani ke foodcourt yang berjejer di sekitar mall.
"Gue gak punya duit, belom gajian."
"Lah, terus disini lagi ngapain?" Tanya Ica heran dengan tingkah sahabat nya.
Ya, Hani dan Ica bersahabat selama bekerja di bar. Ica yang ramah dan mudah berbaur, membuat nya mudah bergaul dan menjalin pertemanan, tapi yang paling dekat adalah Hani.
"Ya kali aja ketemu om-om tajir.." Celetuk Hani, membuat Ica gemas dan menjitak kening Hani.
"Sakit begoo.." Ketus Hani.
"Ayo, gue traktir."
"Wihh pantesan kagak kerja, lu udah banyak duit sekarang." Sindir Hani.
"Entar gue ceritain dari awal." Ica terus menarik tangan Hani, dan membawa nya duduk di salah satu kursi di depan restoran ayam goreng ala korea.
"Lu yang pesen, gue yang bayar.."
"Siap Ca, yang Large ya biar kenyang sambil ghibah." Celetuk Hani. Ica hanya memberi nya isyarat tangan pertanda 'OK'.
Ica membuka ponsel nya dan mengirim pesan chat pada Zen.
My Handsome Daddy❤️
"Dad, Ica sudah sampai di mall. Sekarang lagi makan sama Hani, temen Ica waktu kerja di bar. Daddy jangan lupa makan, semangat kerja nya."
Tak lupa, dia juga membubuhkan emoticon cium, agar terlihat lebih mesra seperti pasangan pada umum nya.
Di kantor, Zen sedang uring-uringan karena Bimo yang mengajukan cuti mendadak, jadi dia bekerja sendirian. Padahal tadi pagi pria itu masih menjemput nya, tapi barusan dia pergi dengan alasan ingin menikmati hari nya.
Tring..
My Little Angel❤️
Zen menyunggingkan senyum termanis nya saat melihat siapa yang mengirimi nya pesan, belum lagi isi pesan nya yang membuat dada nya berdebar hebat.
"Gemesin banget sih kamu, By. Jadi pengen masuk sarang.." Gumam Zen.
"Bersenang-senang lah sayang, jangan lupa membeli pakaian sexy untuk malam ini." balas Zen.
Di seberang sana, Ica mengerucutkan bibir nya setelah membaca balasan Daddy nya.
"Dasar pria mesumm, menyebalkan." Gerutu Ica.
"Siapa yang mesum Ca?" Tanya Hani yang tiba-tiba datang dengan dua kotak besar ayam goreng berbumbu merah dan dua cup minuman bersoda.
"Duduk aja.."
"Lo masih kerja di bar, Han?" tanya Ica sambil mengunyah ayam nya.
"Masih lah, jaman sekarang nyari kerjaan susah cuy.." Jawab Hani datar.
"Iya sih,"
"Elu napa keluar gitu aja?" tanya Hani.
"Gue kabur dari rumah Han,"
"Lho, nape?" Tanya Hani.
"Si nenek lampir jual gue sama pria tua beristri dua." Jawab Ica, membuat Hani tersedak.
Uhukk... uhukk...
"Minum Hani, pelan-pelan makan nya. Jangan khawatir kehabisan, Lu bisa pesen lagi kalau mau."
"Gue kaget denger ucapan Lo, begoo!" Ketus Hani.
"Terus gimana? Lo tinggal dimana sekarang, sama siapa?"
"Sekarang gue numpang di rumah Daddy," Jawab Ica, lagi-lagi membuat Hani tersedak.
"Daddy? Setau gue, bokap Lo dah mati kan?"
"Daddy yang lain oon, dia pahlawan gue. Pertemuan yang membagongkann."
"Maksud lo pahlawan?" Tanya Hani dengan dahi yang berkerut.
"Dia yang nolong gue saat gue mau di perk*sa pria berandal waktu pulang kerja, sumpah Han dia keliatan ganteng banget kalo lagi berantem."
"Terus?"
"Dia nolong gue kan, terus nganterin gue pulang. Lo tau sendiri gimana si nenek lampir kan? Dia mukulin gue Han, dia nyuruh gue tidur di luar, mana hujan gede banget. Ehh pas gue bangun pagi-pagi, gue udah ada di rumah nya Zen." Jelas Ica panjang lebar.
"Lagi?"
"Dia juga yang nolongin gue buat bisa lepas dari cengkraman ibu tiri gue, dia bahkan ngambil alih kepemilikan rumah itu dan ngusir ibu tiri gue sama si Meisya."
"Apa gak ada bayaran buat itu semua Ca?" Tanya Hani.
"Kalo gue bilang, apa Lo masih mau temenan sama gue?"
"Emang nya apa Ca? Jangan bikin penasaran." Desak Hani.
"Dia mau, gue jadi partner ranjang nya Han."
Hani yang sedang minum, lagi-lagi harus tersedak hingga membuat wajah nya memerah.
"Aduh Han, kok kesedak mulu sih.." Ucap Ica sambil mengusap tengkuk leher sahabatnya.
"Gue kaget anjirr," Ica hanya cengengesan menanggapi ocehan Hani.
"Berarti Lu udah jebol dong?" Dengan malu-malu, Ica menganggukan kepala nya.
"Gilaaa, udah berapa kali?"
"Dua kali Han.." Jawab Ica.
"Rasanya gimana Ca? Enak gak?"
"Awalnya sakit banget Han, tapi kelamaan enak kok, malah nagih banget rasa nya. Mantap pokok nya." Jawab Ica sambil mengacungkan jempol nya.
"Enakan mana sama seblak?"
"Enakan di tusuk Daddy dong.." Jawab Ica dengan senyum jahil nya.
"Beneran Lu udah bolong Ca?" Tanya Hani memastikan, dan Ica menjawab dengan anggukan kepala nya.
"Mau nyoba gak Han? Enak lho,"
"Jangan ngeledek ya, mentang-mentang udah tau rasanya terong ungu." Cibir Hani membuat Ica tergelak.
"Udah, makan lagi yang kenyang. Biar kuat menghadapi kenyataan ya bestie.."
"Sialan Lo, awas aja." Ica terkekeh saat melihat ekspresi kesal sahabat nya.
Dari sebegitu banyak nya teman sepekerjaan di bar, hanya Ica dan Hani yang masih peraw*n waktu itu. Mereka tak tergiur dengan iming-iming uang yang pelanggan berikan, bahkan dengan tegas menolak.
...
"Mau beli baju gak Han? Aku beliin, tapi jangan banyak-banyak.."
"Nggak ah, nanti Daddy mu marah." Jawab Hani, mereka berjalan dengan bergandengan tangan.
"Daddy gak bakalan marah kalo aku habisin duit nya, tapi kalo ketauan selingkuh dia pasti ngamuk."
"Nggak mau, aku gak mau di sangka manfaatin kamu Ca." Jawab Hani.
"Yah, kok gitu? Kita kan temen Han, ya satu setel aja gimana?" Kekeh Ica, membuat Hani menggelengkan kepala nya.
"Yaudah ayo.."
Ica menarik Hani ke salah satu store yang menjual pakaian khusus wanita dengan harga yang fantastis.
"Ca, gak salah ngajakin gue kesini? Lihat harga nya njirr, mata gue bentar lagi keluar dari tempat nya."
"Cuma satu setel pakaian gak bakal buat Daddy gue bangkrut." Celetuk Ica membuat Hani mendelik, apalagi saat melihat pakaian mini yang sedang sahabat nya pegang.
"Ca, ngapain pegang baju gituan, tipis banget.."
"Ini pesanan Daddy gue Han, menurut Lo yang biru atau yang pink?" Tanya Ica.
"Serah lah, beli aja kedua nya."
"Oke.." Jawab Ica, lalu memanggil staff untuk membungkus pakaian haram pilihan nya.
"Ayo dong, beli apa?"
Pilihan Hani, jatuh pada sweater berwarna biru maroon dengan celana jeans robek.
"Duh, gapapa ya Ca?"
"Gapapa dong, sama tangtop nya sekalian." Tawar Ica, lalu mengambil tangtop berwarna hitam.
"Jadi tiga dong, gak enak nih.."
"Enakin aja, ini baju buat di pake bukan buat di makan, jadi gak bakal enak. Ayo bayar.."
Hani dag dig dug saat melihat angka yang tertera di komputer kasir.
"Total nya, 12 juta 6 ratus ribu Nona." Hani memegangi dada nya, dia merasa terkejut mendengar harga dua pakaian tipis dan tiga item yang dia pilih.
Ica mengeluarkan black card pemberian Zen dan sukses membuat staff nya menganga.
Setelah selesai membayar, Ica memutuskan untuk pulang, begitu juga Hani.
"Langsung pulang ya pak.." Ucap Ica pada supir yang sedari tadi setia menunggu nya berkeliling mall.
....
🌷🌷🌷
Cantik banget, astaga❤️❤️❤️
Emg mo di gagahi waktu M?