SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
*******
Keesokan harinya, Saffiya dalam perjalanan menuju kampus menggunakan motor bebeknya.
Hari adalah hari pertama ia masuk kuliah, setelah selesai menjadi beberapa kegiatan penerimaan mahasiswa baru.
Gadis itu terlihat sangat bersemangat, karena sudah tidak sabar bertemu dengan teman teman barunya nanti.
Sesampainya di kampus, ia memarkirkan motornya sejenak.
Kemudian singgah sebentar ke perpustakaan, karena ada buku yang ingin Saffiya pinjam.
Walaupun gadis itu terlihat sangat tomboy, Saffiya tergolong anak yang cerdas. karena ia sangat mementingkan pendidikanya.
Setiap ujian semester ketika masih duduk di bangku SMA dulu, ia selalu mendapatkan nilai diatas rata-rata dari teman-teman sekelasnya, karena Saffiya sering kali menghabiskan waktu luangnya dengan belajar di perpustakaan.
Sehingga tidak heran, kebiasaanya itu terbawa sampai Saffiya masuk kebangku kuliah.
Gadis itu berjalan menyusuri beberapa rak buku, untuk mencari bebera buku yang ia inginkan lagi.
Tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang.
BUK!!
" Maaf mbak, saya tidak sengaja. " ucap pria itu yang langsung mengambil buku Saffiya yang jatuh.
" Nggak apa apa mas, nggak apa apa. " jawab Saffiya tanpa melihat wajah pria itu, karena ia juga tengah mengambil buku lain yang jatuh.
" Ini, sekali lagi saya minta maaf mbak. " ucap pria itu lagi sambil memberikan bukunya kembali.
" Loh! kakak lagi! " ucap Saffiya kaget begitu melihat siapa pria yang menabraknya itu.
Ternyata pria itu adalah Rayan, ia mampir keperpustakaan karena ada beberapa buku yang ingin Rayan cari.
" Kakak nggak ingat aku lagi? " tanya Saffiya sambil tersenyum manis.
" Ingat kok. " jawab Rayan singkat.
" Nggak nyangka kita ketemu lagi. " ucap Saffiya senang.
Rayan hanya menunduk sedikit kemudian tersenyum singkat.
" Kakak kuliah disini juga? " tanya Saffiya penasaran.
" Iya. " jawab Rayan singkat.
" Fakultas apa? " tanya Saffiya lagi.
" Bisnis. " jawab Rayan dengan singkat lagi.
Saffiya menahan tawanya, karena menurutnya Rayan terlihat sangat lucu dengan menjawab singkat seperti itu.
" Kakak memang biasa irit bicara ya? atau sengaja aja? " tanya Saffiya bingung.
" Saya permisi, maaf sekali lagi. " jawab Rayan yang tidak menjawab pertanyaan gadis itu, ia berlalu pergi meninggalkan Saffiya tanpa menoleh sedikit pun.
" Aneh banget. " gumam Saffiya menatap kepergian pria itu.
" Tapi orangnya ganteng banget. " lanjutnya lagi sambil tersenyum malu.
Setelah menemukan buku buku yang ia perlukan, Saffiya langsung bergegas menuju kelas.
Sesampainya di kelas, dosen yang akan memberikan materi hari ini pun masuk, Saffiya dan teman-temanya mulai mendengarkan materi yang disampaikan sang dosen.
Namun Fokus Saffiya teralih ketika melihat pria lain masuk.
" Selamat siang pak. " sapa pria itu yang tidak lain adalah Rayan kepada dosen yang sedang mengajar.
" Selamat siang pak Rayan. " jawab sang dosen dengan ramah.
Mereka terlihat sangat akrab seperti orang yang sudah mengenal lama.
Saffiya yang melihat interaksi mereka merasa bingung.
" Perhatian semuanya, mulai besok dan seterusnya pak Rayan yang akan menggantikan saya dalam mengajar mata kuliah ini. " ucap dosen itu.
" Hah! jadi dia dosen disini? " batin Saffiya kaget.
Rayan pun mulai memperkenalkan dirinya.
" Halo semua, selamat siang. saya dosen baru disini yang akan mengajar mata kuliah ini menggantikan pak Hendra. karena beliau akan melanjutkan studinya diluar negeri. " ucap Rayan.
Tiba-tiba salah satu mahasiswa mengangkat tanganya karena ingin bertanya.
" Silahkan. " ucap Rayan mempersilahkan.
" Nama dan pendidikan bapak bisa tolong di jelaskan. " tanya mahasiswa itu.
" Baiklah, nama Saya Rayan Aditya saya S1 di London University program studi hubungan inernasional kemudian melanjutkan studi S2 di UI di bidang yang sama. saat ini saya sedang melanjutkan S3 di UI juga. " jawab Rayan
Semua mahasiswa yang mendengar latar belakang pendidikan Rayan, langsung kagum.
" Umur bapak berapa? " tanya salah satu mahasiswi lagi.
" Usia saya sekarang 26 tahun. " jawab Rayan.
" Hahh..." gerutu semua mahasiswa yang tidak percaya, diumur yang masih sangat mudah pria itu sudah sudah hampir menyelesaikan sekolah doktornya.
" Saya kuliah S1 selama 3 tahun, dan menyelesaikan S2 1,5 tahun. terus istirahat sejenak selama hampir dua tahun karena suatu hal. kemudian baru melanjutkan S3 setelah memiliki waktu " jelas Rayan.
Semuanya merasa kagum dengan kemampuan Rayan, diumur yang masih sangat mudah pria itu sudah menyelesaikan studinya dengan sangat cepat.
" Ada pertanyaan lagi? " tanya Rayan.
" Bapak udah menikah? " tanya mereka lagi.
" Untuk sekarang saya belum menikah. " jawab Rayan.
" Tapi bapak punya pacar kan? ya kali pria tampan seperti bapak jomblo. " tanya mereka kepo.
Rayan hanya tersenyum dan tidak menjawabnya, baginya itu hal yang privasi.
Sesi perkenalan pun selesai, Rayan pun keluar karena hari ini dosen Hendra masih akan mengisi kelas terakhirnya.
Ia menuju keruanganya yang sebelumnya adalah ruangan dosen Hendra, Rayan mulai merapikan beberapa buku dan barang-barangnya.
Sementara dikelas, Saffiya tidak fokus dengan materi yang disampaikan dosen Hendra, fikiranya masih tertuju kepada Rayan, pria yang akan menjadi dosen baru mereka itu.
" Masah sih dia dosen? berarti selama pertemuan beberapa kali belakangan ini. aku sudah bersikap tidak sopan dong? aduuhh.. gimana kalau nanti aku dapat nilai jelek dari pria itu? " gumam Saffiya gelisah.
Kelas pun selesai, mahasiswa yang lain sudah mulai keluar. sementara Saffiya masih asyik dengan fikiranya.
" Saffiya! yuk keluar. " ajak salah satu temanya.
" Kalian duluan aja, aku masih ada urusan. " jawab Saffiya yang buru-buru keluar.
" Tuh anak mau kemana, tiba-tiba lari keluar. " gumam temanya itu bingung.
Saffiya berlari mengikuti dosen Hendra.
" Pak! " panggil Saffiya.
" Iya, apa ada yang bisa saya bantu? " tanya Dosen Hendra.
" Bapak tau kemana pak Rayan tadi? " tanya Saffiya.
" Mungkin di ruanganya. " jawab dosen Hendra.
" Kalau boleh tau ruanganya di sebelah mana ya pak? " tanya Saffiya yang memang belum mengetahuinya.
" Di ruangan saya, sekarang pak Rayan yang akan menempati ruangan itu. " jawab Dosen Hendra.
" Terima kasih pak. " kata Saffiya yang langsung menuju kesana.
Ia mencari ruangan Rayan di area ruangan para dosen lainya, setelah menemukanya Saffiya langsung mengetuknya.
TOK..TOK..TOK..
" Masuk! " jawab Rayan dari dalam yang sedang merapikan buku-bukunya.
" Selamat siang pak. " sapa Saffiya yang sudah terlihat lebih sopan dari sebelumnya.
" Ada apa ya? " tanya Rayan.
" Eeee... begini pak, saya hanya ingin minta maaf saja atas sikap saya yang tidak sopan sebelumnya sama bapak. " jawab Saffiya yang merasa bersalah.
" Terus? " tanya Rayan yang membuat Saffiya bingung.
" Saya nggak tau kalau bapak seorang dosen, saya fikir bapak mahasiswa disini. jadi sekali lagi saya minta maaf karena sudah bersikap tidak sopan. " jawab Saffiya sambil membungkukan badanya.
" Eehh... kamu ngapain? " tanya Rayan kaget dengan tindakan gadis itu.
" Saya minta maaf. " jawab Saffiya dengan polosnya.
" Saya sudah maafkan, jangan membungkuk seperti itu saya bukan tuhan. " ucap Rayan.
Sementara Saffiya hanya terkekeh mendengarnya.
" Ya udah, ssekarang keluarlah saya masih ada pekerjaan. " lanjut Rayan.
" Iya pak. " jawab Saffiya lempeng.
Dengan kecewa gadis itu pun keluar karena masih ingin mengobrol dengan pria itu.
###NEXT###
Salam Hangat Dari Penuliss...