Visual Cast bisa cek Tiktok @rn_story94
Sequel dari kisahnya Ayyura dan Aydeen ...
Sebelum membaca Kisah Zayn dan Zayna, lebih baik baca kisah kedua orang tuanya dulu ya, TAKDIR CINTA AYYURA_AYDEEN ..
Sebuah takdir yang tidak bisa di ubah dan selalu sesuai dengan ketentuan porsinya.
Zayn sudah menikah dengan Assyifa selama 3 tahun tapi belum diberikan seorang anak, malah harus terjerat dengan seorang gadis cantik yang berbeda kepercayaan dan keyakinan dengannya. Dia harus menikahi perempuan lain yakni, mahasiswinya sendiri. Hanya karena sebuah kesalahan yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Sedangkan sang adik, Zayna seorang Dokter cantik dan ambisius. Ia harus dijodohkan dengan pria yang tidak pernah ia inginkan dan impikan sebelumnya. Pria itu adalah Zidan, pria yang selalu bertemu dengan banyak bahaya diluar sana, dan kerap kali menjadi pasiennya Zayna di UGD.
Yang penasaran sama kisahnya silahkan mampir readers, dijamin lebih seru dan penuh emosi dari kisah orang tuanya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Begitu Saja
Syifa sudah pergi dari rumah sakit dengan hati yang gelisah dan penuh rasa bersalah. Wanita itu masih bersikeras tidak ingin menyelesaikan masalahnya dikediaman keluarga Addison. Dia ingin menjelaskan semuanya pada Zayn terlebih dahulu, karena ia tahu Zayn tidak akan pernah bisa marah padanya.
Pria itu sangat dominan pada istrinya, tentu dirinya akan mencoba mengerti setelah mendengar semua penjelasan dari istrinya nanti. Zayn sangat sayang dan terlalu mencintainya, dan itu dianggap sebagai kelemahan oleh Syifa sendiri. Mau bagaimana sikap dan sifatnya selama ini, Zayn tidak pernah sekalipun atau sedikitpun mempermasalahkannya.
Zayn juga mustahil untuk berkata dan bersikap kasar padanya, Zayn yang memiliki sifat dingin, dan juga datar, ia lebih mengutamakan kedamaian dalam rumah tangga dan juga hubungannya. Makanya Syifa begitu yakin, lebih baik mereka berdua membahas masalah ini dirumahnya sendiri. Tentu semuanya akan baik-baik saja, berbeda kalau hal ini dibahas dikediaman Addison, pasti akan banyak campur tangan dari keluarga Zayn, pikirnya.
"Sial"! teriak Zayn geram.
"Kenapa semua ini harus terjadi pada pernikahanku"!
"Sabar Bang, istighfar". tegur Zayna lembut.
"Sebenarnya apa yang dia pikirkan dik, kenapa dia melakukan hal ini tanpa sepengatahuan Abang"?
"Kurang baik apa Aku selama ini padanya? Apa Aku terlalu memanjakannya hingga dia berani berulah seperti ini? Aku benar-benar tidak mengerti dik". keluh Zayn sesekali mengusap wajahnya kasar.
"Abang gak boleh emosi begini, semuanya pasti ada solusi. Ingat, kita belum denger alasan apapun dari Kak Syifa. Kita harus denger penjelasannya dari dia dulu Bang, barulah kita bisa berpikir kedepannya mau bagaimana nantinya". nasihat Zayna lembut.
"Tapi dik, Kau dengar sendiri bukan? pembuahannya berhasil dik, berarti Abang akan segera memiliki anak, tapi bukan dirahim istriku melainkan dirahim wanita lain. Aku memang bukan seorang Dokter dik, tapi Aku cukup mengerti dengan semua penjelasan, dari Dokter kandungan tadi barusan". sentak Zayn.
"Dan dia .. dia bukannya ikut dengan kita malah langsung pergi begitu aja, padahal yang membuat kekacauan semua ini adalah dia". imbuhnya lagi.
Saat ini mereka masih didalam ruang kerja Khinara, setelah Zayn memaksanya untuk pergi kerumah keluarga Addison, tanpa pikir panjang dia segera meninggalkan ruangan itu dengan mudahnya.
Zayn terlihat begitu frustasi, dadanya begitu sesak seakan hari ini adalah hari terakhirnya. Dia tidak tahu serta bingung, harus bagaimana menanggapi semua kejadian yang terlalu mendadak menurutnya.
"Dan Kamu Dokter, anda sudah menyalahi aturan. Setahu saya program bayi tabung bisa dilakukan setelah semua prosesnya disetujui oleh kedua pihak. Tapi Kau dan istriku, melakukannya dibelakangku secara diam-diam. Dan lihat akibat dari semua perbuatan kalian? Allah tidak akan merestui semua pekerjaan hambanya tanpa adanya kejujuran". peringat Zayn menatap nanar pada Dokter yang sejak tadi hanya diam dan bungkam diruangan itu.
Derap langkah kaki seseorang membuyarkan sedikit pikirannya, dia mengangkat kepalanya lalu menoleh pada sepasang suami istri paruh baya yang masih terlihat begitu gagah. Dengan setelan jas putih yang mereka kenakan itu, tentu Zayn sadar bahwa saat ini mereka datang sebagai Dokter rumah sakit ini, bukan untuk sebagai sahabat dari mommy nya.
"Zayn mari ikut keruangan Kami". titah Mike dengan tatapan yang terlihat dingin.
"Professor". kaget Zayna.
"Hmm, mari selesaikan semuanya diruang pimpinan. Sebelumnya, kita berdua sudah mendengar hal ini dari Yura dan Lika, tapi kita tidak menyangka bahwa keadaannya akan serumit ini". timpal Alana pelan.
"Mami juga tahu hal ini dik"? gumam Zayn sambil melirik ke arah adiknya.
Zayna hanya mengangguk lemah, dia juga tidak pernah menduga sebelumnya, bahwa keadaannya akan kacau dan tidak terkendali seperti ini.
"Dan Kamu Dokter Khinara, Kamu juga ikut kita"! perintah Mike lagi dengan tegas.
Dokter Khinara yang sejak tadi masih terduduk dilantai dengan pikiran kacau, akhirnya mengangkat kepalanya dan menoleh pada dua pimpinannya itu.
"Baik Professor". jawabnya lemah.
Dia benar-benar hancur saat ini, bukan hanya karir dan pekerjaannya yang hancur tapi juga hidupnya. Khinara tidak pernah bisa membayangkan kalau sampai kedua orang tuanya dikampung tahu hal ini. Kedua adiknya pasti terancam putus kuliah, dia juga bingung mau menjelaskan semuanya ini dari mana.
Syifa sangat keterlaluan, ia meninggalkan Khinara seorang diri dalam situasi berubah mencengkam, dan tidak kondusif. Kenapa dia harus pergi dan lari dari masalah yang awalnya ia sendiri memulainya. Kejadian hari ini membuatnya sadar, bahwa yang terlihat baik belum tentu sepenuhnya baik.
"Syifa, Aku tidak pernah menyangka Kamu bisa memperlakukan sahabatmu seperti ini". batinnya.
kayaknya lebih seru dari kisah Aydeen dan Ayyura