NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Yasmin terdiam, mendengar pertanyaan Alvino tentang leo. dia pun berpikir, mungkin sudah saatnya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, pada dirinya dan leo.

Yasmin mengangguk pelan. "Sebenarnya, dia orang yang menyerempet ku, waktu kemarin malam, Al. Bahkan dia, meminta aku supaya bertanggung jawab atas insiden itu." jawabnya pelan.

Alvino menaruh ponselnya. Hatinya kesal saat baru tahu jika orang yang sudah menyerempet istrinya adalah leo.

"Kenapa kamu tidak bilang dari kemarin, tentang hal ini? Apa jangan-jangan, kamu mempunyai tujuan lain?" Alvino memicingkan matanya, pada Yasmin yang terlihat terkejut.

"Maksud kamu apa, Al?" tanya Yasmin, tidak mengerti.

Alvino tersenyum miring. "Jangan bilang, kamu suka sama dia! Ingat, jangan pernah dekat dengan dia. Sebab, dia bukan laki-laki yang baik. Dan perlu kamu tahu juga, jika laki-laki itu adalah kakak dari arkana. Jadi kamu harus menuruti apa kata, ku." ujarnya sinis.

Yasmin seketika terkejut saat tahu, jika arkana mempunyai saudara laki-laki. setahu dia, arkana adalah anak satu-satunya. dia harus membicarakan hal ini, dengan arkana dan meminta penjelasan darinya.

"Nih, ponsel kamu. Ingat... aku tidak mengizinkan kamu, menyimpan nomor laki-laki lain. Paham!" Setelah memberikan ponsel pada Yasmin, alvino langsung pergi ke kamar mandi.

Yasmin tersenyum tipis, melihat ponsel pemberian alvino untuknya. dia senang, ternyata alvino sangat perhatian padanya, meskipun sesekali selalu bersikap dingin, kepadanya.

"Aku yakin, jika kamu masih alvino yang dulu. Hanya saja, aku tidak tahu apa yang membuat sikap mu berubah, kepada ku, Al?" gumam Yasmin pelan.

***

Hari ini, Yasmin seperti biasa pergi bekerja bersama Alvino. sepanjang perjalanan, mereka sama-sama terdiam, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Tak lama kemudian, mobil alvino sampai di parkiran kantornya. Yasmin pun, segera turun dari mobil.

"Mereka berdua, akan datang kembali ke sini. Aku harap, kamu tidak perlu menampakkan diri, di depan mereka."

Yasmin, seketika membalikkan badannya. ketika mendengar ucapan alvino, yang seakan melarangnya untuk bertemu dengan arkana maupun leo. Yasmin pun hanya mengangguk pelan, demi menghindari sikap alvino yang terlihat posesif saat ini.

Alvino tersenyum tipis, melihat Yasmin menuruti perkataannya. dia pun keluar, dari mobilnya dan meninggalkan Yasmin begitu saja.

Melihat alvino yang sudah pergi terlebih dahulu, membuat Yasmin mendesah pelan. dia semakin tidak mengerti, dengan sikap alvino akhir-akhir ini.

Yasmin pun segera pergi dari sana, mengikuti alvino yang sudah tidak terlihat lagi.

"Yasmin." Asri menyambut kedatangan Yasmin, dengan antusias.

"Kak asri. Tumben sudah datang?" ucap Yasmin heran.

Asri tersenyum lebar. "Hari ini, aku sangat bahagia, yas. Sebab besok, kakak akan di lamar." jawabnya bahagia.

Yasmin pun ikut bahagia. "Alhamdulillah, kak. Aku senang, mendengarnya. Selamat ya." balasnya tersenyum.

"Terima kasih, Yas. Besok kamu datang ya, ke rumah kakak."

Yasmin terdiam, karena sebelum memberikan jawaban, karena dia harus meminta izin terlebih dahulu pada alvino. sebab bagaimana pun juga, saat ini dirinya tidak bisa memutuskan sendiri hal sekecil apapun.

"Insya Allah, kak. Jika tidak ada halangan, aku akan datang." Yasmin pada akhirnya, hanya dapat memberikan jawaban, yang menurutnya tidak akan membuat asri kecewa. sebab tidak mungkin Yasmin bilang, jika dirinya harus meminta izin dulu pada alvino.

Asri tersenyum tipis. "Terima kasih, Yas. Kakak tunggu kedatangan mu."

Mereka pun berjalan menuju, ke ruangan khusus karyawan. setelah bersiap-siap, mereka pun melakukan tugasnya masing-masing.

Hari sudah siang, tamu yang sedang di tunggu oleh alvino akhirnya datang juga. bahkan di setiap langkahnya, mata arkana dan leo terlihat memperhatikan sekeliling kantor alvino. sikap mereka terlihat, seperti sedang mencari keberadaan seseorang.

"Selamat siang, tuan leo dan tuan arkana." Martin yang sejak tadi menunggu kedatangan mereka pun, segera menyapanya.

"Selamat siang, tuan Martin." Arkana tersenyum tipis, saat melihat keberadaan Martin di depannya. berbeda dengan leo yang terlihat acuh, bahkan sama sekali tidak membalas sapaan dari Martin.

Melihat hal itu, membuat arkana tersenyum kikuk, merasa tidak enak hati atas sikap leo pada Martin.

"Mari tuan, silahkan masuk. Kebetulan tuan Alvino sudah menunggu di dalam." Martin yang mengerti akan sikap arkana pun, mengalihkan perhatiannya. mereka pun masuk, ke ruangan alvino.

"Tuan, klien anda sudah datang." Martin membungkuk hormat, pada alvino yang sedang mengerjakan pekerjaannya.

Alvino melirik sekilas, kemudian menyuruh Martin untuk mempersilahkan arkana dan leo, duduk di sofa yang berada di ruangannya.

"Saya permisi dulu, tuan." Martin pergi dari sana, mencari karyawan untuk membuatkan minuman. dia pun menyuruh asri, untuk membuatkan minuman itu.

"Apa kabar, al?" Arkana membuka suaranya, untuk memecah keheningan di antara mereka.

"Kabar ku, baik, " jawab alvino acuh.

Arkana tersenyum tipis, melihat sikap alvino yang masih saja seperti itu. ingin rasanya dia berbincang berdua, untuk meluruskan salah paham di antara mereka.

"Apa kamu mempunyai waktu luang, Al?" tanya arkana, menatap alvino yang sedang menyiapkan beberapa berkas.

Alvino melirik sekilas. "Maaf, sekarang kita sedang membahas pekerjaan. Jadi untuk hal di luar pekerjaan, kita bahas nanti saja." jawabnya dingin.

Arkana mengangguk pelan, mengerti dengan apa yang di maksud oleh alvino. namun berbeda dengan leo yang tersenyum sinis, saat melihat sikap alvino yang terkesan sombong baginya.

"Percuma juga, mengajak bicara orang seperti dia, arkana. Sebaiknya, kita cepat-cepat selesaikan pekerjaan kita. Karena aku sudah muak, melihat wajah sombongnya!" Leo yang merasa kesal pun, melontarkan perkataan yang membuat alvino menghentikan aktivitasnya.

Alvino menatap remeh, ke arah leo. "Itu lebih baik. Karena aku juga, tidak tahan melihat wajah pecundang seperti mu!" balasnya ketus.

Suasana di antara mereka menjadi tegang, karena alvino dan leo, sama sekali tidak mau mengalah. arkana menghela nafas kasar, ketika melihat hal itu.

"Ayolah, sebenarnya kalian berdua ini kenapa ? Dari kemarin aku perhatikan, sepertinya kalian memiliki dendam pribadi. Apa ada yang bisa menjelaskannya pada, ku?" Arkana, menatap alvino dan leo secara bergantian. dia benar-benar tidak tahu dengan hal yang sudah terjadi, di antara mereka berdua.

Alvino dan leo, memilih diam dan tidak memberikan jawaban pada arkana. hal itu pun membuat arkana mendesah pelan, ketika melihat kekompakan antara alvino dan leo.

Tok... tok... tok...

Terdengar suara ketukan pintu, dari luar. alvino pun mempersilahkan seseorang di luar ruangannya, untuk masuk.

"Permisi tuan, saya membawakan minuman ini." Asri dengan sopan meminta izin pada alvino, untuk menyimpan minuman yang di bawanya.

Alvino mengangguk pelan, menanggapi ucapan asri.

Arkana dan leo, menatap asri penuh kekecewaan. sebab mereka berharap, yang mengantarkan minuman itu Yasmin.

"Maaf, kenapa bukan Yasmin yang mengantar minumannya?" Arkana yang penasaran pun, dengan cepat bertanya pada asri.

"Maaf tuan. Tadi Yasmin pergi ke luar, untuk membeli peralatan kebersihan kantor." jawab asri ramah.

Arkana membulatkan mata. "Apa dia pergi sendiri? Ma-maksud ku, apa dia tidak pergi jauh?" tanyanya khawatir.

Asri menggeleng pelan. "Tidak tuan, hanya beberapa kilometer dari sini. Yasmin tidak pergi sendiri. Dia di antar oleh seorang, karyawan laki-laki."

Arkana menghela nafas kasar. dia khawatir, jika Yasmin pergi sendiri. sebab dia tahu, Yasmin mempunyai trauma yang sampai saat ini, belum bisa sembuh.

Alvino dan leo, menatap tajam arkana yang terlihat mengkhawatirkan, Yasmin. mereka berdua pun semakin penasaran, sebenarnya ada hubungan apa di antara Yasmin dan arkana?

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!