NovelToon NovelToon
Kekasihku Mertua Anakku

Kekasihku Mertua Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Kinara Wirasti seorang wanita berusia 55 tahun, bertemu dengan kekasihnya di masa lalu yang bernama Anggara Tirta pria seumuran dengannya. Ternyata Anggara adalah mertua dari anaknya. Bagaimana kisah cinta mereka? Akankah bersatu di usia senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Membuatmu Bahagia

Kinara tidak pernah mengajarkan Angel membantah, atau berani dengan orang yang lebih tua darinya. Walaupun orang tua melakukan kesalahan, ia berusaha menasehati agar memahami.

Air mata Kinara menetes di wajahnya, merasa gagal mendidik Angel. Ini pertama kali dirinya merasakan terluka, dari seorang anak yang dibesarkan sendiri tanpa bantuan siapapun. Siang malam, Kinara mencari sesuap nasi demi kelangsungan hidupnya. Banyak sekali orang yang menganggapnya hamil di luar nikah, tetapi ia tidak mempedulikan.

"Sebaiknya aku pergi saja dari rumah ini!" Angel melangkahkan kakinya.

"Tunggu, Sayang. Kita bisa bicara baik-baik." Kinara mencegah kepergian putrinya.

Namun, Angel tidak peduli dengan Kinara. Ia menghempaskan tangan mamahnya yang memegang lengannya.

"Kinara, anak itu sepertinya harus diberi pelajaran. Biarkan dia pergi!" Tyas mulai merasa kesal.

Kinara menganggukkan kepalanya, dari kecil Angel selalu ia manjakan. Kini saatnya harus berusaha ikhlas, menerima keputusan putrinya.

"Dia sudah besar, sudah seharusnya mengetahui soal orang tuanya," kata Kinara.

"Wanita itu tidak akan peduli, Kinara. Bahkan saat Angel sakit, kamu menyuruhnya datang ke rumah sakit malah memilih pergi ke club malam." Tyas sudah mengetahui siapa orang tua kandung Angel.

Kinara akan mencari keberadaan orang tua Angel, kalau kondisinya sudah membaik. Awalnya ia berencana menyembunyikan semuanya, tetapi selalu saja dirinya merasa bersalah.

"Tyas, kemungkinan Angel tidak akan percaya," ujar Kinara merasa ragu akan keputusannya.

"Urusan dia! Kamu sudah terlalu baik dengan anak orang," ujar Tyas.

"Aku akan memikirkan kembali." Kinara menjadi bingung, ia takut menyakiti hati Angel.

Ponsel Tyas berdering, panggilan telepon dari suaminya yang memintanya untuk pulang. Tyas mendengus kesal.

Kinara segera memberitahukan kepada Niko, kalau putrinya meninggalkan rumahnya. Ia melakukan semua, hanya untuk memberikan kabar agar menantunya tidak kebingungan mencari keberadaan istrinya.

Suasana rumah yang sepi, membuat Kinara melamun. Pikirannya tertuju kepada kekasih hatinya. Rasa rindu membuncah di dalam dada, ia tidak tahu kapan akan mengungkapkan semuanya.

"Mas Anggara, tega sekali dia tidak menjenguk ku," batin Kinara.

Kinara merasa kesepian, hingga memutuskan berjalan-jalan di luar rumah. Ketika duduk di bawah pohon halaman rumahnya, tidak sengaja melihat mobil Anggara terparkir di seberang jalan.

"Aku harus melakukan sesuatu," ucap Kinara tersenyum tipis.

Kinara mendekati mobil itu, melewati rumah tetangganya. Memang benar Anggara berada di dalam mobil, pandangan matanya fokus ke rumahnya.

Tok ... tok ... tok...

Suara ketukan kaca mobil, membuat Anggara terkejut. Ia langsung membuka pintu, ketika melihat sosok Kinara.

"Nara, masuklah!" Anggara mengangkat sebelah alisnya.

"Mas, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Kinara, masih mematung di depan pintu mobil Anggara.

Anggara sudah tidak sabar untuk memeluk Kinara, ia langsung menariknya. Di dalam mobil, Kinara berusaha keluar, merasa tidak enak jika ada tetangganya yang melihat.

"Nara, kita pergi makan sebentar," ujar Anggara, melajukan mobilnya.

Kinara semakin panik, Anggara membawanya menuju ke arah luar kota. "Mas, sebenarnya kita mau pergi kemana?"

"Sayang, kamu tenang saja. Sebentar lagi kita sampai," ujar Anggara, tetap fokus melajukan kendaraannya.

Perjalanan mereka berdua begitu syahdu, melewati hutan dan pegunungan yang berpemandangan indah. Warna rerumputan yang hijau di tepi jalan, membuat suasana hati merasa nyaman ketika melihatnya.

"Mas, kita mau kemana?" tanya Kinara lagi, menatap ke arah Anggara.

Anggara terdiam, ia tidak menghiraukan pertanyaan Kinara. Wanita yang sudah tidak muda lagi itu memilih memalingkan wajahnya, dan menatap ke arah luar kaca.

Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah permukiman warga. Rumah mereka masih terbuat dari kayu, suasana desa begitu menonjol di daerah ini.

Anggara menitipkan mobilnya di rumah seorang warga, ia memilih berjalan kaki menuju tempat tujuannya.

"Mana tanganmu, Nara." Anggara ingin menggandeng wanita yang sangat dicintainya itu.

Kondisi jalanan yang sedikit becek membuat Kinara menuruti kemauan Anggara. Langkah mereka terhenti di depan sebuah vila.

"Vila!" kaget Kinara.

"Iya, Nara. Kita menginap di sini untuk beberapa hari kedepan," ujar Anggara, sudah menyiapkan semua sejak berada di depan rumah Kinara.

Di dalam vila, hanya ada satu tempat tidur. Terpaksa mereka harus tidur bersama, di satu ranjang yang sama.

Saat ini mereka sudah saling berhadapan, duduk di sofa. Anggara berpindah duduk di sebelah Kinara, tangannya merangkul pundak wanita itu.

"Mas, disaat aku sakit kenapa kamu tidak menjengukku?" tanya Kinara.

"Apa putrimu tidak bercerita?" Anggara balik bertanya.

Kinara menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tidak menyadari kedatangan Anggara.

"Kita lupakan saja, Nara. Mungkin sudah jalan hidup kita, banyak rintangan. Sebagai permintaan maaf, aku ingin memberikan sesuatu," ucap Anggara, mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Melihat apa yang ada di tangan Anggara, Kinara menahan senyumnya. "Lelucon apa lagi ini, Mas?"

"Kertas ini memang terlihat sepele, makanya kamu tidak menerimanya." Anggara tersenyum getir.

Dengan tangan gemetar, jantung berdetak kencang. Kinara meraih kertas itu, ia membukanya pelan, lalu membaca tulisan di kertas.

Isi kertas itu adalah ungkapan isi hati Anggara, begitu menyentuh hati yang membacanya.

Anggara menuliskan, kalau dirinya sangat mencintai Kinara dan ingin segera melamarnya sebelum badai datang menerpa. Di sisa hidupnya, Anggara menginginkan hidup bersama dalam keadaan apapun.

Setelah membaca tulisan di kertas itu, Kinara memeluk erat Anggara. Ia menyatakan setuju dan siap menerima lamarannya.

"Berikan kesempatan untuk membuatmu bahagia, Nara. Aku mencintaimu." Anggara kembali mengungkapkan isi hatinya.

"Mas, kesempatan apa yang kamu inginkan?" Kinara mendongakkan wajahnya.

"Kesempatan hidup bersama, Nara. Usia kita memang tidak muda lagi. Aku hanya mempunyai rasa cinta," kata Anggara.

Anggara mendekatkan wajahnya ke arah Kinara, ia mencium lembut wajah Kinara.

"Mas, hentikan!" ucap Kinara, nafasnya mulai memburu.

"Kamu tidak suka?" tanya Anggara.

"Aku malu, Mas." Kinara merapikan rambutnya dengan jari-jarinya.

Tak terasa waktu sudah menjelang malam, Anggara mengajaknya untuk makan malam lebih dulu. Di sekitar vila itu banyak sekali penjual jajanan.

"Tempat ini selalu ramai setiap hari, dari dulu tidak pernah sepi." Anggara dulu sering ke tempat ini sendirian, untuk menenangkan diri.

Pemandangan malam hari di sekitar vila begitu memanjakan mata, gemerlap lampu kota terlihat dari tempat itu. Angin malam yang berhembus, menciptakan hawa dingin.

"Sayang, kamu mau makan apa?" tanya Anggara, ketika sampai di sebuah kedai.

"Mie rebus saja, Mas. Aku mau yang pedas," jawab Kinara.

"Sayang, nanti perutmu sakit." Anggara tidak mengizinkan Kinara memakan makanan pedas. Ia memesankan makanan lain yang menurutnya enak dan cocok untuk Kinara.

Dengan penuh perhatian, Anggara menyuapi Kinara makan. Berhubung tangan Kinara masih terluka dan berbalut perban, ia menjaganya dengan baik.

"Sayang, tunggu di sini sebentar. Jangan kemana-mana," pinta Anggara di sela-sela makan.

"Kamu mau kemana, Mas?" tanya Kinara penasaran.

1
Andariya 💖
angel ini ternyata matre
pєkαᴰᴼᴺᴳ: menyimpang dari mamanya 🤭
total 1 replies
Pelita Abadi
Tua-tua keladi.
Makin tua, makin jadi🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Terima kasih kk🥰
Lupa diri mereka 😭🤧😂
total 1 replies
Andariya 💖
wah..ternyata angel ini keras kepala banget
Andariya 💖
so sweet banget sih, amggara
setuju kalian menikah saja
jamgan hiraukan angel
Andariya 💖
setuju pak, ceritakan semuanya pada niko
Andariya 💖
angel..kamu ini emang anak yg gak tahu balas budi..dasar egois
Andariya 💖
wah..kasihan kinara
semoga segera dapat donor darah yg cocok dan bisa selamat
Andariya 💖
kenapa harus marah mom kinara...ini angel egois banget sih🤪🤗
Andariya 💖
ada apa dgn masakan kinara
pєkαᴰᴼᴺᴳ: gak enak 😅
total 1 replies
Andariya 💖
akhirnya mereka bertemu kmbali
Andariya 💖
anggara, jangan menyerah dong
ayo semangat kejar kinara🥰
Andariya 💖
ini miranda, hanya harta saja yg ada d pikirannya...dasar matre😂😂😂😂
Andariya 💖
wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko
pєkαᴰᴼᴺᴳ: dibakar dia kk
total 1 replies
Nini 🐻
mampir dulu ah 🤭🤣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ayo jangan insecure Nara, dulu sudah pernah mengalah karena keadaan, sekarang perjuangkan cintamu♥️🤭
pєkαᴰᴼᴺᴳ: 🤧🤧🤧Nara kalah sama anak sekarang 🤣
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tikus gede🤣🤣🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: kucing aja tadinya
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
waduh
🔵𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆𝕬𝘆𝗲𝘀𝗵𝗮𒈒⃟ʟʙᴄ
ciee cieeee ada yg malu malu meong rupanya/Facepalm/
pєkαᴰᴼᴺᴳ: geli aku
total 1 replies
Andariya 💖
oh..ternyata resepsionisnya memang galak...wkkkkk
Andariya 💖
wah..setuju saya dgn anggara
semoga kamu dapat restu anggara.. semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!