Juna Suami Pengganti

"Lupakan yang terjadi semalam di pantai, aku tidak akan menganggap kau sengaja" kata Angela.

Juna mengangguk tersenyum meski Angela tidak menganggap ciuman mereka itu sesuatu yang berarti tapi bagi Juna itu adalah momen istimewa dalam hidupnya.

"Senyum!"

Cekrek!

Juna membidikkan lensa kamera ke arah Angela yang terkejut. Juna sengaja jahil agar suasana antara dirinya dan Agela tidak canggung dan serba salah.

"Setelah ini kita ke Ubud ya?" tanya Angela yang di balas anggukan oleh Juna.

Pagi ini keduanya pergi Sarapan, mereka sudah menjelajahi tempat-tempat istimewa di pulau Bali. semakin hari Angela bisa mengenali pribadi Juna begitu juga sebaliknya. Jika Juna jujur dengan perasaannya sendiri jika ia mengagumi Angela. berbeda dengan Angela yang seperti memasang benteng tinggi antara dirinya dan Juna.

"Oh ya Juna, setelah dari Ubud kita pulang ya"

"Kenapa? apa kau merasa tidak senang dengan liburan ini?" tanya Juna nampak kecewa.

"Aku ingin menikmati sisa waktu kita di rumah saja"

"Oke baiklah"

Siangnya Juna dan Angela bergegas berangkat ke Ubud. Juna sudah memesan hotel berbintang untuk tinggal mereka berdua. Angela bersikeras membayar semua pengeluaran dari transportasi, hotel, belanja dan lainnya tapi Juna bersikeras untuk patungan.

Karena tidak ingin melukai harga diri Juna, akhirnya Angela setuju saja untuk patungan dengan suami berondong nya yang masih mahasiswa itu.

"Nanti malam aku mau ke club', aku tidak minum hanya melihat-lihat saja"

Juna menatap Angela, sebelum ia menyetujui permintaan Angela. Juna pikir tidak akan berbahaya jika Angela ke club' toh ada dirinya yang menjaga Angela dari pandangan kucing liar.

Setibanya di Ubud keduanya langsung beristirahat. kali ini Juna dan Angela tinggal dalam satu kamar VIP karena kamar lain penuh dan hanya satu-satunya kamar itu yang kosong. Juna tidur di sofa dan Angela di atas ranjang empuk.

"Awas jangan macam-macam!" ancam Angela.

"Iya..iya jangan-jagan kau yang macam-macam saat aku tidur nanti?!" kata Juna jahil.

"Apa?! ihhh enggak!" Angela melempar bantal ke arah Juna.

Bugh!

Juna membalas lemparan Angela dan tepat mengenai wajah cantik sang istri.

"Apa ini? kau berani padaku?!" Angela berdiri meraih bantal dan terjadilah perang bantal antara Angela dan Juna.

Keduanya tertawa lepas seperti anak kecil sampai kelelahan. Juna duduk di lantai bersandar ranjang. sementara Angela ambruk di atas ranjang dengan napas tersengal.

"Cukup aku lelah" kata Angela.

"Aku mau keluar pesan makan, kau mau request?" tanya Juna. setelah perang bantal ia jadi kelaparan.

"Tidak aku ikut saja terserah pesan apa" kata Angela yang masih mager karena lelah.

Setelah Juna pergi untuk memesan makanan, Angela menatap langit kamar hotel. baru kali ini ia tertawa begitu lepas. bahkan sewaktu bersama Dito ia tidak pernah tertawa lepas. yang ada Angela selalu saja mengalah saat mereka bertengkar. tapi Juna meski lebih muda, ia cukup dewasa menyikapi Angela. tidak segan Juna mengalah untuk Angela.

Kau pikir apa Angel?! Juna mengalah karena kau membayarnya!

Angela mencoba mengendalikan perasaannya agar kembali kepada kewarasannya.

Tidak berapa lama Juna kembali,

"Angel kita makan di tepi kolam renang saja. pemandangannya indah sekali" kata Juna antusias.

Juna menyambar tangan Angela dan menariknya perlahan berjalan di sisinya. kali ini Angela terdiam, ia membiarkan Juna menggenggam tangannya.