Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangkan
Mike semakin tidak sabaran dan tidak tahan lagi. Dia segera melepaskan gaun pengantin yang di kenakan oleh istrinya dengan kasar.
"Mike! Ini gaun mahal, jadi biarkan aku saja yang melepaskannya!" kesal Quen seraya menepis tangan Mike yang menarik gaunnya dengan kasar.
2 Miliyar untuk seharga gaun pengantin saja, dan Quen tidak akan membiarkan gaunnya itu rusak atau lecet sedikitpun.
"Aku bisa membelikanmu 10 gaun sekaligus!" Mike menatap Quen dengan kesal karena istrinya itu sangat lama melepaskan gaun pengantin itu.
"Dasar Crazy Rich!" Gaun pengantin sudah terbuka, Quen melipat dan meletakkan gaun pengantinnya di atas nakas, agar tidak rusak.
"Apakah kau bisa cepat sedikit?!" Mike geram pada Quen yang sangat lambat.
"Sabar!" balas Quen seraya merebahkan dirinya lagi di atas ranjang. "Sudah, kau bisa menikmati tubuhku yang sangat berharga ini," lanjut Quen sambil terkekeh sambil menatap wajah Mike yang sudah memerah karena menahan gairah.
Mike tidak mau membuang waktu, ia segera menindih tubuh Quen. Salah satu tangannya ia jadikan tumpuan, agar tidak terlalu menindih tubuh istrinya dan tangan satunya lagi melepaskan cilini dilim dan br* yang masih melekat di tubuh Quen dengan satu kali tarikan saja.
SRAK!
SRAK!
Mike menarik br* dan cilini dilim itu secara bergantian. Dia sudah tidak sabar untuk menyalurkan hasratnya yang selama ini terpendam.
Quen terus mendessah nikmat ketika tangan kekar Mike mulai bergerak nakal menyentuh dan menjamah setiap jengkal tubuhnya dengan gerakan yang sensual.
Mike melepaskan tautan bibir mereka, lalu ia menurunkan ciumannya ke leher jenjang istrinya, dan ciumannya semakin turun lagi hingga berhenti di dua gunung kembar yang pucuknya di tumbuhi buah ceri berwarna pink kecoklatan.
CAPLUK!
Mike mencaplok buah ceri itu dengan rakus dan buas secara bergantian. Hingga membuat tubuh Quen menggelinjang dan mendesah tidak karuan.
Salah satu tangan Mike meraba perut Quen yang masih rata dengan penuh kelembutan, lalu tangannya itu semakin merambat turun dan berhenti di area sabun GIV yang terlihat tembem dan di tumbuhi dengan rerumputan berwarna hitam.
"Emh ... ah ... MIke ..." Quen mendessah tidak karuan bersamaan dengan ia mengangkat bok*ngnya saat Mike memainkan bagian intinya.
"Kau menyukainya?" tanya Mike berbisik di dekat bibir istrinya, dia sangat senang melihat istrinya tersiksa akan kenikmatan yang dia berikan.
"Emh ... sangat, f*ck me ..." Quen sudah tidak bisa menahannya, gairahnya sudah memuncak dan ia ingin merasakan hal yang lebih dari ini.
"As You Wish." Mike segera menghentikan aksinya lalu membuka kedua kaki istrinya dengan lebar, selebar pahanya. Kemudian ia melepaskan boxer-nya dan menyembullah tongkat baseball yang sangat besar dan panjang membuat Quen terkejut bukan kepalang.
"Tunggu! Bagaimana bisa benda itu masuk ke dalam tubuhku, aku rasa tidak akan muat." Quen menelan ludahnya dengan kasar, dan tatapannya tidak bisa lepas dari benda berurat itu.
"Dasar bodoh! Lalu bagaimana bisa saat ini kau mengandung benihku?!" Mike menjawab sembari menuntun senjatanya ke arah lembah milik istrinya yang sudah basah itu.
Oh iya, Quen lupa kalau ini adalah percintaan kedua mereka. Dan dia hampir saja lupa kalau sedang hamil karena saking terkejutnya melihat senjata Mike yang super super jumbo.
"Kau akan menyukainya." Mike mulai menggesekkan si botak di permukaan lembah istrinya, dan beberapa saat kemudian ia memasukkan senjatanya sedikit demi sedikit ke dalam inti istrinya.
"Auh ... ahh ..." Quen merasa kesakitan dan juga nikmat, dua perpaduan rasa yang membuatnya seolah melayang di atas awan.
"Mike, pelan-pelan ada si kecil." Quen mengingatkan Mike agar bergerak lembut karena takut calon bayinya terluka.
Mike tersenyum dan bergerak lembut di atas tubuh istrinya.
Dan selanjutnya ...
Bayangin sendiri 🤣🤣🤣🤣🙈🙈🙈
Kaborrrr 🏇🏇🏇