NovelToon NovelToon
Selamat Dari Tumbal Pesugihan

Selamat Dari Tumbal Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Kumpulan Cerita Horror / Tumbal
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Entah dari mana harus kumulai cerita ini. semuanya berlangsung begitu cepat. hanya dalam kurun waktu satu tahun, keluargaku sudah hancur berantakan.

Nama aku Novita, anak pertama dari seorang pengusaha Mabel di timur pulau Jawa. sejak kecil hidupku selalu berkecukupan. walaupun ada satu yang kurang, yaitu kasih sayang seorang ibu.
ibu meninggal sesaat setelah aku dilahirkan. selang dua tahun kemudian, ayah menikah dengan seorang wanita. wanita yang kini ku sebut bunda.
walaupun aku bukan anak kandungnya, bunda tetap menguruku dengan sangat baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Terus Om jawab apa?" tanyaku.

"Gak jawab apa-apa," balas Om Pras.

"Loh?"

"Soalnya Om keburu pingsan, Novita. Sadar-sadar, udah pagi aja," jelas Om Pras.

"Oalah, pantesan."

Saat Om Pras sadar, dia langsung mengemas barangnya dan pergi meninggalkan rumah. Rencana awalnya ingin tinggal di kantor, tapi dibatalkan. Dia teringat dengan kejadian saat pertama kali menginap di sana.

Om Pras menepikan mobilnya di pinggir jalan. Berpikir sejenak tentang langkah apa yang seharusnya dia ambil. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk pulang ke Banyuwangi. Sepanjang perjalanan, Om Pras terus menjaga prasangka baik, tentang semua kejadian di rumahku.

"Gak mungkin Mas Tedi ngelakuin pesugihan. Itu yang Om pikirin sepanjang jalan," ucap Om Pras.

"Dulu Novita juga gak nyangka kalau ayah setega itu, Om," balasku.

"Ayah macam apa yang menumbalkan kedua anaknya demi harta," lanjutku.

"Iya, Novita. Om juga antara percaya dan gak percaya."

Sesampainya di Banyuwangi, Om Pras tidak menceritakan tentang kejanggalan di rumahku. Soalnya dia perlu memastikan semua kecurigaannya terlebih dulu.

"Om coba nanya ke orang yang ngerti masalah gituan," ucap Om Pras.

"Hasilnya?" balasku.

"Ya, bener dugaan Om, ternyata ayahmu ngelakuin pesugihan."

"Novita masih bingung, Om. Kalau ayah, Leon dan Kevin gentayangan di rumah. Terus bunda ke mana? Bukannya bunda juga jadi tumbal?" tanyaku.

"Om juga gak tau, Novita. Kenalan Om itu gak nyebut nama bunda kamu sama sekali," balas Om Pras.

Aku melirik Tante Maria, mungkin dia tau jawabannya. Soalnya dia lah yang terakhir kali menemani bunda sebelum meninggal dunia.

"Tante tau?" tanyaku, cukup membuatnya kaget.

"Enggak," balasnya.

*

Setelah mendapatkan penjelasan tentang pesugihan yang dilakukan oleh ayahku. Om Pras pun sangat menyesal dengan perlakuannya padaku. Dia merasa sangat bersalah. Berkali-kali mencoba menghubungiku, tapi tidak pernah kugubris.

"Waktu itu kamu gak angkat telepon dari Om," ucap Om Pras.

"Ya, Novita kesel sama omongan Om dan keluarga besar ayah," balasku.

"Novita lagi berduka karena bunda meninggal, malah dituduh yang macem-macem. Dicap anak durhaka pula, gara-gara pulang ke Jerman," sambungku.

"Om minta maaf banget ya, Novita. Om terus nyoba ngehubungin kamu, tapi ternyata ... kamu dah ganti nomor. Maria juga pas ditanya gak tau nomor kamu," ucap Om Pras sambil melirik Tante Maria.

Tante Maria tersenyum, "Novita yang nyuruh jangan dikasih tau ke siapa-siapa."

"Iya, Novita yang minta begitu," balasku.

"Gak apa-apa, Novita. Om juga ngerti, untungnya sekarang kamu ke sini. Jadi Om bisa minta maaf secara langsung," ucap Om Pras.

"Tadinya dia gak mau tuh, Pras." Tante Maria melirik ke arahku, sambil tersenyum.

"Ih tante buka rahasia. Maafin Novita juga ya, Om. Kalau gak ke sini, Novita juga gak akan dapet cerita seru dari Om," balasku.

"Eits, ceritanya belum selesai, Novita," ucap Om Pras.

"Masih lanjut?" tanyaku.

"Iya."

*

Sedikit cerita tentang kenalan Om Pras. Dia adalah seorang paranormal yang cukup terkenal di daerah tempat Om Pras tinggal. Sehingga dia sudah sangat mengerti tentang hal-hal berbau ilmu hitam. Sebut saja namanya Mbah Warno.

Setelah menerawang kondisi rumahku, Mbah Warno menawarkan Om Pras untuk mencoba membersihkan energi negatif sisa pesugihan. Termasuk mengusir Siluman Ular itu dari rumahku. Tawarannya itu disetujui oleh Om Pras.

"Apa berhasil, Om?" tanyaku.

"Menurut kamu?" Om Pras malah balik bertanya.

"Kayanya gagal, Ya?" tebakku.

"Dibilang gagal juga enggak. Dibilang berhasil juga enggak. Makanya sekarang rumah kamu terbengkalai gitu, gak ada yang mau nempatin."

"Novita jadi bingung maksudnya gimana."

Cerita berlanjut, Om Pras mengajak Mbah Warno ke rumahku. Belum juga sampai rumah, ternyata sudah banyak gangguan selama perjalanan. Mulai dari mobil yang mogok. Sampai ... ban mobil yang tiba-tiba pecah dan hampir membuat Om Pras dan Mbah Warno celaka.

"Jadi dia udah tau duluan?" tanyaku.

"Iya, Siluman Ular itu udah tau kalau kita mau datang," balas Om Pras.

Sesampainya di rumah, si Siluman Ular langsung melakukan perlawanan. Mbah Warno tak gentar, dia tetap berusaha melawannya. Pertarungan pun cukup sengit. Akhirnya si Siluman Ular berhasil ditaklukan.

Setelah Siluman Ular itu berhasil diusir, Mbah Warno membuat sebuah pagar gaib. Gunanya agar si Siluman Ular tidak kembali lagi. Om Pras pun bisa tinggal di sana dengan tenang. Selama seminggu lebih, tidak ada gangguan sama sekali.

Om Pras mulai membersihkan semua kamar. Niatnya untuk ditempati oleh keluarganya nanti. Kamar leon yang tadinya sangat angker pun, sudah berubah menjadi lebih rapih dan bersih. Lampu yang tidak bisa nyala pun, bisa menyala kembali.

Beberapa hari kemudian, Istri dan kedua anak Om Pras datang dari Banyuwangi. Anak Pertamanya Gabriel menempati kamar leon. Sedangkan anak keduanya Martha menempati kamarku. Hanya kamar Kevin saja yang tidak ditempati. Rencananya hanya dijadikan kamar tamu.

Saat mereka semua sudah sangat nyaman tinggal di rumahku. Tiba-tiba kondisinya berubah. Menjelang satu bulan tinggal di sana, gangguan itu pun mulai muncul kembali.

"Dia balik lagi, Om?" tanyaku.

Om Pras menganggukan kepalanya.

"Kok bisa?" tanyaku lagi.

"Pagar gaibnya gak kuat nahan serangan dari mereka. Akhirnya mereka bisa masuk lagi ke rumah itu. Selanjutnya kamu bisa tebak sendiri, Kan?" jelas Om Pras.

"Siluman Ular itu marah besar, bahkan hampir merenggut nyawa anak Om," lanjutnya.

Aku pun terkejut dengan ucapan Om Pras.

"Sekarang anak Om gak apa-apa, Kan?" tanyaku.

"Gak apa-apa. Cuman waktu itu Om udah pasrah bakal kehilangan dia."

1
Siti Yatmi
serem ih...kasian kevin sm leon...dijadiin tumbal..kaya sebentar doang..hidup ga lama mati..amit2
Raffa Rizki
Luar biasa
Siti Yatmi
serem ihh..kasian si mbok...
Siti Yatmi
kasian bunda juga jd korban....
Aditya Pratama
Bagus ceritanya
kagome
aq juga bisa klo cuma nasi sama mie apalagi masak aer pinter aq thor🤣
Siti Yatmi
ksian..pdhl dia ibu tiri yg baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!