AREA DEWASA+
"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.
Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.
Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.
Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
"Menyebalkan!" ucap Kiran dengan wajah lesu.
"Apanya menyebalkan?" tanya Marvel heran.
"Sejak kemarin hujan, sekarang hujan dan seharian ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Ini sih bukan liburan namanya, tapi bertelur!"
"Kau melahirkan sayang, tidak bertelur!" sahut Marvel.
"Om,...!"
"Mas...!" Tegas Marvel.
Kiran mengejek Marvel dengan wajah masamnya.
Marvel menghampiri Kiran yang saat ini sedang duduk di jendela tak jauh dari balkon kamar mereka. Jantung Kiran mendadak berdegup kencang saat Marvel yang tiba-tiba ada di atasnya.
"Om, mau apa?" tanya Kiran dengan wajah gugup.
"Cuaca sangat dingin, mas sudah lama butuh kehangatan!" bisik Marvel sungguh membuat Kiran merinding.
Dengan cepat ia mendorong tubuh suaminya hingga jatuh di sampingnya.
Kiran mengangkat kedua bahunya, bergidik ngeri membayangkan sesuatu. Tidak pernah terpikir oleh Kiran jika ia akan menikah dengan Marvel, seorang duda.
"Jangan macam-macam om, aku bisa saja lapor polisi," ucap Kiran membuat Marvel tertawa.
"Tidak akan ada polisi yang menerima laporan mu. Aneh saja, kita kan suami istri...!"
"Om,....!" Kiran yang gemas langsung mencubit lengan Marvel.
Marvel yang lebih gemas tiba-tiba saja menarik tengkuk Kiran lalu menyambar bibir Kiran. Kiran berontak saat Marvel terus mencium bibirnya. Tapi sayang, tenaganya kalah kuat. Tanpa ampun Marvel terus berjelajah di setiap sudut bibir istrinya.
Saat melihat Kiran hampir saja kehabisan nafas, barulah Marvel melepaskannya. Kiran terbatuk-batuk, ia langsung menjauh dari Marvel sambil mengusap bibirnya.
Sedangkan Marvel, hanya tersenyum puas melihat kelakuan istri kecilnya ini.
"Bibir ku, ciuman pertama ku. Semuanya sudah ternodai. Om, kau sudah merampasnya dari ku!" Kiran merengek di lantai.
"Itu baru ciuman di bibir, akan ada ciuman di tempat lain yang akan membuat mu menempel pada ku. Mau mas praktekan sekarang?"
Mata Kiran melebar, ia langsung berdiri dan berlari untuk bersembunyi di kamar mandi. Marvel tertawa puas, sangat puas karena sudah mengerjai Kiran.
Setengah jam, satu jam, Kiran tidak keluar juga dari kamar mandi hingga membuat Marvel kesal.
"Keluar atau mas dobrak pintu ini," ancam Marvel.
"Gak, aku gak mau keluar!" teriak Kiran dari dalam kamar mandi.
"Mas hitung sampai tiga, kalau gak keluar mas mangsa kamu di dalam!" sekali lagi Marvel mengancam, "Satu,.....!" Kiran tidak juga membuka pintu, "dua.....!"
Marvel sedikit mengeluarkan tenaganya untuk mendobrak pintu. Kiran mulai ketakutan, mau tidak mau ia harus membuka pintu.
Melihat Kiran sudah membuka pintu, Marvel hanya tersenyum lalu melirik jam yang melingkar di tangannya.
"Mandilah, setelah itu kita turun untuk makan malam!" ucap Marvel kemudian meninggalkan Kiran begitu saja.
Kiran mendengus kesal, kedua tangannya mengepal ingin menghajar suaminya sendiri.
"Dasar tua bangka, awas saja kau!" ucap Kiran benar-benar geram.
Pergi makan malam, Kiran sama sekali tidak mengeluarkan suara bahkan tak berniat menegur suaminya. Marvel cuek, pria ini makan dengan santainya.
Setelah selesai, mereka langsung kembali ke kamar. Mendadak Kiran kepikiran, ia mulai takut jika Marvel akan melakukan hal yang saat ini sedang di pikirkannya.
"Masih marah?" tanya Marvel.
"Mau gosok gigi...!"
Bukannya menjawab, Kiran malah pergi ke kamar mandi. Marvel mengekor di belakang, berdiri sambil bersandar di dekat pintu kamar mandi.
Tak berapa lama Kiran keluar dengan wajah segar. Tapi, wajah segar tersebut langsung hilang saat Kiran terkejut melihat suaminya.
"Om, mau ngapain?" tanya Kiran dengan wajah gugupnya.
Tanpa menjawab atau pun mengeluarkan sepatah kata pun, Marvel tiba-tiba saja menyandarkan tubuh Kiran ke dinding. Tanpa izin lagi Marvel langsung meraup bibir basah istrinya. Mencumbu, berjelajah d setiap sudutnya.
Kiran kembali berusaha menolak, tapi tenaganya kalah kuat. Sejenak Marvel melepaskan ciumannya, memberi jeda agar sang istri bisa bernafas.
"Om,...!" suara Kiran terdengar ngos-ngosan.
Tidak, Marvel tidak menjawab, pria ini kembali menciumi bibir istrinya. Tangan nakal Marvel mulai sibuk mencari puncak bukit kenyal tak ternilai. Marvel meremas salah satu bukit kenyal berisi milik istrinya. Tentu saja Kiran melenguh, mengeluarkan suara kecil yang membuat nafsu Marvel semakin naik ke puncak ubun-ubun.
Marvel terus mencumbu, meremas manja kedua bukit kenyal istrinya. Pada akhirnya, Kiran kalah, tanpa terpikir oleh Marvel, Kiran tiba-tiba saja membalas ciumannya.
Mata Marvel melebar, pria ini langsung memeluk Kiran dengan mesranya. Mereka berciuman, saling beradu di antara lidah tak bertulang.
Langkah Marvel perlahan menuntun Kiran ke atas tempat tidur. Merebahkan istrinya hingga membuat Kiran kembali tersadar.
"Om, jangan om. Aku masih perawan!" ucap Kiran dengan mata melotot saat melihat Marvel melepas semua pakaiannya.
"Keperawanan mu hanya milik ku. Kau istri ku jadi aku berhak atas diri mu!" sahut Marvel.
Entahlah, seakan tak berdaya, Kiran membiarkan Marvel melepas semua pakaiannya lalu menindih tubuhnya.
"Apa ini, kenapa keras?" Kiran bertanya dalam hatinya.
Marvel terus berjelajah, masa bodoh dengan Kiran yang belum mencintai dirinya. Marvel meremas, menggelitik di area sensitif hingga membuat Kiran tanpa sadar melenguh manja.
"Oh, belalai ku sudah tegang sejak tadi. Kau harus bertanggung jawab sayang!" bisik Marvel semakin membuat Kiran takut.
"Om, jangan apa-apa kan aku!" lirih Kiran tapi tetap saja Marvel terus menindih di atas tubuhnya.
Aaaaaa......
Kiran tiba-tiba saja menjerit, merintih kesakitan dengan aksi yang di lakukan oleh Marvel. Satu tangannya mencengkram seprai, satu tangannya lagi mencengkram punggung Marvel.
"Om,...!" lirih Kiran, "sakit om,...!"
Marvel tetap tidak peduli, pria ini kembali menyodorkan belalainya ke dalam sumur tanpa batas.
Aaaaaaa.....
Untuk kedua kalinya tidak masuk juga. Kiran kembali merintih menahan kesakitan.
"Shiiit,...!" Marvel mengumpat, "kenapa sangat sempit? punya ku yang kebesaran atau dompet mu yang terlalu kecil?"
Pasrah sudah Kiran jika Marvel harus merenggut keperawanannya.
"Segel ku....!" lirih Kiran yang masih sempat mengeluh.
Masih tetap saja, sodokan ketiga tidak masuk juga. Hingga pada akhirnya, di sodokan kelima belalai Marvel masuk juga.
Aaaaaa.......
Kiran benar-benar merintih kesakitan, memejamkan mata dengan keringat yang bercucuran. Marvel kembali mencium bibir istrinya, meremas kedua bukit kenyal agar Kiran tetap merasa kenikmatannya. Untuk beberapa saat Marvel berdiam diri, membiarkan sang belalai panjang, keras dan menegang beradaptasi di dalam sarangnya.
Kiran merasakan denyutan di dalam sana tapi ia sudah tak dapat mengeluarkan kata-kata lagi.
Huft,....
Marvel membuang nafas lega.
"Akhirnya aku mendapatkan mu juga sayang!" bisik Marvel sudah tidak di perduli kan lagi.
"Hancur sudah!" ucap Kiran dalam hatinya.
"Mari berkeringat bersama malam ini sayang!" bisik Marvel yang sudah benar-benar gila.
Hujan turun semakin deras, entah kenapa beberapa hari ini keberuntungan selalu berpihak pada Marvel. Meskipun di belah secara paksa, tapi dengan cara Kiran yang tidak menolak itu lah membuat Marvel yakin untuk melancarkan aksinya.
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..