Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 Kerja tugas bareng
Nathan yang sudah sampai di kediaman caca kagum melihat mansion caca.
"Gue udah duga,caca bukan orang sembarangan."gumam nathan.
"Cari siapa den."ucap pak satpam ramah menghampiri nathan.
"apa benar ini mansion caca pak?"tanya nathan.
"iya benar nak..teman nya caca yah?"tanya balik pak satpam.
"iya pak."jawab nathan.
"tunggu sebentar yah den,bapak tanya dulu caca nya."ucap pak satpam.
"iya pak,bilang aja nathan yang datang."sahut nathan.
"iya nak,tunggu sebentar yah."pamit pak satpam di angguki nathan.
"gue fikir pak satpam nya galak seperti pak satpam lainnya."gumam nathan.
Beberapa saat pak satpam menghampiri nathan lalu membukankan pintu gerbang.
"silahkan masuk nak,nona caca sudah menunggu nak nathan."ucap pak satpam.
"terimah kasih pak."ucap nathan lalu memasukkan motornya kedalam lingkup mansion caca.
sedangkan pak satpam tersenyum melihat nathan. "saya kira nona caca pilih pilih teman."ucap pak satpam dalam hati yang mengira nathan orang yang tak punya.
"Gue kira loh nggak datang."ucap caca pada nathan.
"masa nggak datang sih."ucap nathan membuka helm nya dan memperbaiki kaca mata bulatnya.
"yuk masuk ke dalam rumah sederhana aku."ucap caca.
"sederhana apanya ca',ini mah seperti di negri dongeng.aku seperti masuk di negeri dongeng tau."ungkap nathan yang membuat caca terkekeh.
"hehe, yuk masuk.kita belajar di taman aja yah."ucap caca sambil berjalan melangkan kakinya.
"di atas genteng pun nggak apa apa ca."canda nathan.
"kamu sekarang bisa bercanda yah."ucap caca terkekeh.
"hehe nggak juga ca."ucap nathan.
"Dah sampai."ucap caca saat sampai pada taman mini nya yang memeliki gazebo yang lumayan besar untuk bisa ngumpul bareng keluarga.
"nyaman."ucap nathan.
Mereka berdua langsung duduk di taman,caca juga sudah menyiapkan buku nya.
"Ini minum nya non den."ucap bibi sari menghampiri mereka berdua membawa cemilan dan jus buah.
"makasih bi."ucap caca.
"makasih bi."sahut nathan.
"iya sama sama,kalau begitu saya permisi kebelakan."pamit bibi sari di angguki mereka.
"kamu suka jus nanas juga yah ca?"tanya nathan pada caca yang menyeruput jus nanas.
"iya nat,loh juga?"tanya caca balik.
"iya ca."jawab nathan.
"wah gue nggak nyangka.kerjain yuk agar cepat selesai nih tugas."ucap caca.
"iya ca."jawab nathan lalu mengeluarkan buku buku nya kemudian mereka mulai mengerjakan tugas.
"Dari mana bi?"tanya novia pada bibi sari.
"dari nganterin jus dan cemilan untuk non caca dan teman nya nyonya."jawab bi sari.
"oh teman nya sudah datang yah."ucap novia.
"iya nyonya,barusan."ucap bi sari.
"ya udah deh kamu lanjut kerja nya..bi kamu siapkan makan malam yang spesial yah."ucap novia.
"Emang ada tamu nyah?"tanya bi sari.
"itu tamu nya teman caca,saya mau ajak dia makan malam."jawab novia.
"oh gitu,kalau gitu saya kebelakan nyah."pamit bi sari.
"iya bi."ucap novia mengangguk."samperin ah."ucap novia menyamperin caca.
Tapi belum sampai novia menghentikan langkah nya,dia melihat caca lagi serius banget kerja tugas.gak enak gangguinnya,pikir novia
Novia yang penasaran dengan nathan tak bisa melihatnya,karena hanya punggung nya saja yang bisa dia lihat.
"Tunggu sebentar aja deh."ucap novia,novia mendapatkan ide langsung mengeluarkan ponselnya mengirim pesan pada caca.
(***Caca imut***)
Isi pesan novia pada caca
"kenapa yah aku excited banget yah,padahal aku belum pernah ketemu sama teman nya caca."ucap novia dalam hati.
Ting!suara notifikasi ponsel caca.
"Gue balas chat dulu yah nat."ucap caca.
"iya ca."ucap nathan tanpa menoleh masih fokus dengan catatan nya.
Caca yang melihat pesan dari bundanya geleng geleng kepala.
"Ada ada jih si bunda ini."ucap caca dalam hati.kemudian caca belajar kembali bersama nathan.
"Mah papa mau izin yah."ucap zidan izin pada istri nya.
"papa mau ke luar kota lagi."ucap dinda tanpa menoleh pada suaminya yang masih merias wajahnya.
"iya mah."jawab zidan.
"kapan pah?"tanya dinda.
"sebenar nya papa berangkat malam ini,tapi papa undur jadi besok papa berangkat nya."jawab zidan.
"oh ya udah papa pergi aja,tapi transferkan mama uang yah.mama mau ke salon buat perawatan."ucap dinda.
"Papa kan sudah kirim ke mama minggu lalu buat satu bulan."ucap zidan heran dengan kelakuan istri nya yang boros.
"sudah habis pah,mama pakai shopping pah."awab santai dinda yang membuat zidan geleng geleng kepala.
"iya iya mah,nanti papa transfer ka mama."pasrah zidan.
"gitu dong pah,mama cantik juga papa yang senang."sahut dinda.
Tok tok tok.
"Pah bukain pintu dong,mama masih belum selesai nih."ucap novia pada suami nya yang membuat zidan kesal tapi dia tetap melakukannya.
ceklek..pintu terbuka
"Ada bi?"tanya zidan pada pembantu nya yang bernama nely.
"makan malam sudah siap tuan,den rangga juga sudah menunggu tuan dan nyonya."jawab nely.
"baiklah saya akan ke bawa."ucap zidan.
"kalau begitu saya permisi tuan."ucap nely di angguki zidan.
Nely pun meninggalkan zidan,zidan yang melihat nely semakin jauh tersenyum miring
"Si nely cantik juga kalau di lihat lihat,gunung kembar nya pun lumayan di genggaman ku."ucap zidan tersenyum mesum.
"Siapa pah."ucap dinda tiba tiba di samping zidan yang membuat zidan kaget.
"ih mama bikin kaget aja."ucap zidan mengelus dada nya.
"papa nggak usah lebay deh..siapa tadi pah."ucap dinda.
"nely mah,makan malam telah siap.yuk kita turun rangga juga sudah nunggu kita."ajak zidan di angguki dinda.mereka berdua menuju meja makan menggunakan lift.
"lama benget sih kalian,bikin adek buat rangga dulu yah."kesal rangga menunggu kedua orang tua nya.
"sembarangan kamu kalau bilang."sinis zidan pada anak nya.
"habis nya kalian lama benget."kesal rangga.
"tanyain mama kamu,dia lama banget dandan nya."ucap zidan.
"sudah sudah,kalian makan nggak usah banyak ngomong."lerai dinda.
Mereka pun makan malam bersama,zidan yang mengingat pesan yang dari seseorang langsung bertanya pada rangga.
"Rangga apa kah pernah mengganggu seseorang?"tanya zidan pada rangga di sela sela makan nya.
Rangga terdiam dia mengingat nathan."nggak pah."ucap nya bohong.
"Emang kenapa pah."sahut dinda.
"Para pemegang saham menarik semua sahamnya mah."jawab zidan yang membuat mereka kaget.
"Kenapa bisa pah,ya ampun..terus masalah nya dengan rangga apa?"tanya dinda.
"Mereka mengirim ini mah."ucap zidan memperlihatkan pesan.
"Rangga jawab jujur mamah siapa yang kamu sudah celakai hingga perusahaan hampir gulung tikar hah."kesal dinda.
"Sumpah mah,rangga nggak tau.rangga gak pernah salah,lagian rangga juga tidak kenal dengan pemegang saham mah."ucap rangga mengelak.
"Terus kenapa dia mengirim ini,papa pusing memikirkan perusahaan.pokok nya kamu harus bantu papa lusa tidak ada bantahan atau fasilitas papa akan tarik."ancam zidan.
Rangga yang kaget mendengar ancaman papanya,papa nya selalu serius dengan ancaman nya.Rangga menoleh pada mamanya meminta bantuan.
"Nggak,mama nggak akan bantu kamu."tolak tegas dinda.
Rangga akhir nya pasrah.
"*Siapa yah yang gue gangguin,atau si cupu itu.mana mungkin sih,dia kan miskin."ucap rangga dalam hati*.