Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjerat olehmu
Happy Reading 😊
Pagi hari yang dingin, saat musim mulai berganti di Amerika memasuki musim dingin.
Kevin terbangun lebih dulu, saat ini didepannya telah tidur wanita cantik yang telah dia ambil kesuciannya.
Mira Wijaya, wanita yang saat ini telah menjadi istrinya selama 3 bulan itu.
"Kalau kamu tidur seperti ini kamu sangat cantik sayang, parasmu mengingatkan ku pada kakakmu itu, tapi ternyata kamu lebih cantik darinya" gumam Kevin mengelus pipi Mira.
Mira merasa terganggu dengan ulah Kevin, diapun membuka matanya.
Mira tersenyum saat melihat wajah tampan suaminya itu. Dia tidak menyangka bahwa telah memberikan semua yang dia miliki kepada orang yang tepat yaitu suaminya sendiri.
"Sayang, terima kasih ya" ucap Kevin masih mengelus pipi cubby Mira.
"Terima kasih untuk apa?" tanya Mira.
"Terima kasih telah memberikan sebuah kenikmatan yang belum pernah aku rasakan, terima kasih karena telah menjaga kesucianmu ini hanya untukku" jawab Kevin.
Dia merasa benar-benar berbeda saat bercinta dengan Mira, rasa yang tidak pernah dia dapat dari teman one night stand nya. Ternyata perawan se-enak itu.
Sangat jarang menemukan wanita yang masih tersegel di USA. Kebanyakan dari mereka sudah kehilangam keperawanannya saat mereka masih Abg, kadang ada yang di usia 13 tahun sudah tidak perawan lagi.
"Hemm, aku juga senang meskipun awalnya takut sih, tapi ternyata tidak sesakit yang aku bayangkan," Ucap Mira terkekeh.
"Bahkan kamu sangat menikmati nya kan, memanggil namaku berkali-kali, aku menyukainya" ucap Kevin menggoda sang istri.
Dia menggesekan hidungnya yang mancung ke hidung Mira.
Mira merasa sangat malu dan wajahnya pun langsung memerah. Dia teringat malam tadi bagaimana dia selalu menjerit memanggil nama Kevin sepanjang malam.
"Wajahmu sangat cantik kalau blushing begini sayang" ucap Kevin yang kemudian mencium bibir istrinya itu.
"Seperti nya di pagi yang dingin ini kita harus olah raga biar berkeringat dan hangat sayang?" ucap Kevin setelah melepas ciuman mereka.
"Kamu mau joging?" tanya Mira polos.
Kevin benar-benar gemas dengan kepolosan sang istri.
"Iya jogingnya diranjang" jawab Kevin yang sudah menindih Mira.
"Aaaa Kevin, jangan!! masih sakit" Mira berteriak.
"Akan ku bantu biar tidak sakit sayang," ucap Kevin menurunkan wajahnya kearah sensitif Mira.
Mira mendesah saat merasakan sesuatu yang menggelitik bercampur nikmat dibawah sana.
Kevin memainkan dengan sangat lihai lidah dan jarinya agar bagaimana bisa memuaskan sang istri.
Setelah beberapa saat Kevin sudah kembali keposisi semula, mencium bibir candu Mira kesukaannya.
Dia sudah siap dengan olah raganya, dan memasukan dengan perlahan agar istrinya tidak kesakitan karena senjatanya yang super itu.
"Mira, aku benar-benar terjerat olehmu sayang" bisik Kevin sambil mengerakan tubuhnya.
*****
Kevin sedang berada dikantornya, dia baru saja melakukan meeting dengan salah satu klien.
Kenzo baru keluar dari ruangannya dan akan pergi menemui Lindsay. Disaat yang tepat Lindsay baru keluar dari ruang kerja Kevin.
"Lindsay, aku ingin bicara denganmu," seru Kenzo.
Lindsay menatap Kenzo yang memanggilanya.
"Ada perlu apa?" tanya Lindsay.
"Sebaiknya kita keruangan ku,"
"Kalau kamu mau bicara sekarang aja disini," ucap Lindsay dengan nada tidak suka.
"Tapi aku tidak mau disini, aku bicara hal penting denganmu,!" Kenzo menarik tangan Lindsay.
"Kenzo, lepas. Apaan sih main tarik-tarik aja" Lindsay berusaha melepas tarikan Kenzo.
"Lebih baik kamu menurut!" Ucap Kenzo tajam menatap Lindsay.
Akhirnya Lindsay pasrah dan menuruti kemauan Kenzo dari pada tangannya sakit karena tarikan yang kuat dari pria itu.
Kenzo masuk keruangan nya di ikuti Lindsay dibelakangnya.
"Duduklah, aku mau bertanya padamu" ucap Kenzo.
"Mau bertanya apa?" tanya Lindsay yang sudah duduk didepan meja Kenzo.
"Sebenarnya apa hubunganmu dengan Kevin?" tanya Kenzo datar.
"Hubungan apa dulu?"
"Selain sekretaris?" jawab Kenzo.
Lindsay tampak berpikir, lalu kemudian dia tersenyum.
"Aku sama Kevin tidak ada hubungan apa-apa, sudah puas?" jawab Lindsay.
"Aku tidak percaya begitu saja, aku lihat kamu begitu menyukai bos kita dan berusaha menggoda nya, ingat Linds Kevin sudah beristri, jangan sampai kamu merusak hubungan rumah tangga mereka" ucap Kenzo dingin.
"Sudah ku bilang, aku tidak ada hubungan apapun dengan Kevin, aku memang menyukai dia, tapi jangan kamu kira aku mau merusak rumah tangganya, kita hanya sebagai partner kerja, dan aku hanya berusaha membantunya, itu saja!"
"Aku tidak percaya!"
"Terserah, disini yang lebih tahu masalah Kevin adalah aku, dan aku hanya mendengarkan keluh kesah nya selama ini, sudah aku permisi!" ucap Lindsay beranjak dari duduknya.
Kenzo menghentikan langkah Kindsay.
"Ingat Linds, kalau aku sampai tahu kamu menyakiti Mira, kamu akan tahu akibatnya,!" ancam Kenzo.
Lindsay hanya tersenyum sinis, dia nemilih mengabaikan ucapan Kenzo dan pergi dari ruangan itu.
Kevin saat ini sedang menelepon Mira, mendengar suaranya saja dia sudah sangat ingin bertemu dengan istrinya itu.
"Sayang aku kangen," ucap Kevin manja.
"Hemm, aku juga," jawab Mira malu.
"Apakah itu artinya kamu sudah mulai mencintai ku,?" tanya Kevin penuh harap.
Mira memang belum mengatakan isi hatinya kepada Kevin bahwa dia sangat mencintai suaminya itu.
"Ehmm, sebenarnya aku sudah mencintai mu suamiku" jawab Mira malu.
Akhirnya dia mengakui perasaan cintanya tersebut.
"Benarkah sayang? apa karena kamu sudah mendapatkan kepuasan dariku, karena itu kamu mau mencintai ku?" tanya Kevin berbinar.
Dia begitu bahagia mendengar ungkapan cinta dari istrinya. Kevin ingin segera pulang dan memeluk Mira erat.
"Tidak, bukan karena itu, sebenarny aku sudah jatuh cinta padamu pada saat pertama kali aku melihatmu, dimana saat itu kamu tidak pernah memandangku sama sekali," jawab Mira membuat hati Kevin sedih.
Dia ingat saat itu pertama kali melihat dan mengenal Mira waktu Thalia mengenalkan adiknya itu padanya.
"Maafkan aku sayang, dulu aku benar-benar bodoh karena tidak melihat berlian seindah dirimu," jawab Kevin sendu.
"Tidak apa-apa Kevin, itu hanya masa lalu." Jawab Mira.
"Baiklah sayang, tapi seterusnya aku akan memberikan banyak cinta untukmu"
Mira tersenyum senang mendengar ucapan dari suaminya itu. Dia berharap rumah tangganya berjalan dengan penuh cinta sampai akhir hayat. Membesarkan anak-anak bersama dengan berlimpah kasih sayang.
"Iya sayang, terima kasih" jawab Mira tersipu.
"Aku mau mulai saat ini kamu memanggilku sayang istriku,"
"Baiklah sayangku, suamiku," jawab Mira.
"Ughh jadi ingin cepat pulang, aku sudah terjerat olehmu, oleh cintamu, tubuhmu dan segalanya Miraku"
Mira benar-benar merasa terbang saat Kevin mengucapkan kata-kata yang sungguh indah didengar.
"Udah lah gak usah gombal, aku mau masak dulu ya, kamu mau dimasakin apa,?"
"Apa saja terserah kamu sayang. Apapun masakanmu aku selalu suka," jawab Kevin.
"Ya udah, sampai jumpa nanti sore,"
"He,em .. aku mencintaimu istriku,"
Mereka mengakhiri panggilan teleponya.
Mira tersenyum sendiri, reaksinya seperti remaja saat pertama kali jatuh cinta dan pacaran.
"Aku punya ide, bagaimana kalau aku memasak untuk Kevin dan membawakannya ke kantor, pasti reaksinya akan terkejut dan senang," ucap Mira bergumam sendiri.
Setelah itu diapun memasak dan akan membawakan ke kantor suaminya.
***
Mira menatap dua kotak yang telah diisi masakannya tadi, dia sudah selesai masak dan mandi.
Tidak lupa Mira sedikit berdandan dan memoles bibirnya tipis dengan liptint agar tidak kering.
"Kevin, aku datang, kamu kira hanya dirimu yang rindu, aku juga tau, lets go ... !!"
Mira pergi kekantor Kevin menggunakan taxi, dia masih belum berani untuk menyetir sendiri setelah kecelakan itu.
Setelah beberapa saat dia sampai di BENECDIT CORP, para karyawan sudah mengenal Mira sebagai istri dari CEO mereka.
Semuanya hanya menunduk ketika berpapasan dengan Mira.
"Kenzo, apa Kevin ada diruangannya?" tanya Mira yang melihat Kenzo akan keluar untuk makan siang.
"Mira, kamu datang ke kantor?" Seru Kenzo menghampiri wanita cantik itu.
Mira mengangguk dan tersenyum. Dia memperlihatkan bekal yang dibawanya kepada Kenzo.
"Kevin belum keluar dari ruang kerjanya, sebaiknya kamu langsung pergi kesana" ucap Kenzo yang mengerti bahwa Mira membawakan bekal makan untuk suaminya itu.
"Terima kasih Ken, aku keatas dulu"
Mira langsung pergi ke arah Lift khusus untuk CEO. Kenzo hanya bisa menatap punggung wanita yang membuat hatinya bergetar itu.
"Ingat Ken, dia adalah istri atasanmu!!" Batim Kenzo mengingatkan dirinya sendiri.
Sedangkan diruangan Kevin.
Lindsay melihat wajah kevin yang sumringah setelah mendapatkan telepon dari Mira, dia terus saja tersenyum membuat Lindsay mendengus.
"Seperti nya ada yang sudah mendapatkan keinginan nya?" ucap Lindsay berjalan menuju meja Kevin dan duduk dihadapan pria yang sedang kasmaran itu.
"Hemm, istriku benar-benar nikmat," jawab Kevin tersenyum.
Mira yang saat ini sudah berada dihadapan pintu CEO mendekat dan akan membuka pintu itu, tapi dia mendengar suara seorang wanita yang sedang berbicara pada Kevin.
Dengan rasa penasaran Mira membuka sedikit pintu dan betapa terkejutnya dia saat melihat Lindsay sedang dalam posisi yang terlihat intim. Dia duduk dimeja Kevin dan memegang dasinya, seakan menggoda Kevin.
"Berarti kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan yaitu membuat istrimu menyerahkan keperawananya, lalu kamu akan tinggalkan dia" ucap Lindsay menarik dasi Kevin dan akan menciumnya.
Deg, deg, deg ...
Mira begitu terkejut saat mendengar ucapan Lindsay. Sakit, sangat sakit.
Diapun mundur menjauh dari pintu itu sambil matanya memerah menahan tangis.
Mira menutup mulut nya agar tidak bersuara. Dia terus berjalan mundur semakin menjauh.
Sedangkan di dalam ruang Kevin mendorong tubuh Lindsay hingga terjatuh di lantai.
"Jaga ucapan mu Lindsay dan aku juga sudah memperingatkan mu untuk jaga sikap. Aku sangat mencintai istriku saat ini, dendamku yang dulu sudah tidak berlaku lagi," ucap Kevin tajam sambil menunjuk sekretaris itu.
BRUUKKKK!!!
Terdengar suara benda seperti dilempar dari arah luar ruang. Kevin yang sedang marah pada Lindsay menjadi semakin emosi.
Dia segera kearah pintundan mendapati pintunya terbuka sedikit. Kevin membuka pintu itu tapi tidak mendapati siapapun.
Dia keluar dan melihat dua buah kotak bekal makanan yang sudah berserakan didepan pintunya.
Seperti dilemparkan karena sisa noda makanan itu ada yang tertempel dipintu.
"Siapa yang melakukan ini??" gumam Kevin.
Dia mengamati bekal makanan itu dan betapa terkejutnya saat melihat isi dari makanan yang sangat dia kenal.
Lindsay keluar dan melihat makanan yang berserakan itu.
"Ada apa Kevin?" tanya Lindsay.
"Mira, dia datang ke kantor!!"
Bersambung ....
💕💕💕💕💕
Gimana nih nasib Mira dan Kevin??
Kalau mau Up cepat kasih votenya donk akak Reader 😁😁😁