NovelToon NovelToon
Sudah Cukup Aku Sakit

Sudah Cukup Aku Sakit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Single Mom / Anak Yatim Piatu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

2 jam berlalu pintu IGD terbuka, perawat berlari keluar. “sus bagaimana keadaan anak saya, kami orangtuanya sus?”

“Nona maria mengalami benturan keras dikepalanya. Apakah ada yang punya golongan darah A karena kebetulan stok kami saat ini habis, pasien sangat membutuhkan sekarang” kata suster

“Saya sus, golongan saya A” sahut Hendri, Arnold dan wanto.

“mari tuan bertiga ikut saya kita periksa terlebih dahulu ya, mari tuan”

Setelah diperiksa dan hasilnya cocok, suster melakukan transfusi masing-masing 1 kantong. Kami kembali ke IGD.

“Pi mi sebaiknya kalian istirahat dulu, aku sudah pesankan hotel untuk kita samping rumah sakit, nanti—“ belum selesai ucapanku sudah disela oleh mami.

“gak hen, mami tidak bisa, mami pingin jagain maria kalau dia bangun nanti.”

“Ia Mi” sahut papi menenangkan mami

Pintu terbuka, branker didorong menuju ruang ICD dengan selang infus, dan peralatan medis yang menempel ditubuh maria.

“Dokter bagaimana keadaan anak saya dok?” kondisinya masih kritis akibat benturan dikepala, kami akan terus berusaha semampu kami untuk kesembuhan pasien, ya Pa Bu” kata dokter ramah.

“kira-kira kondisi pasien bisa dipindahkan ke rumah sakit di kota gak dok? Kebetulan kami pemilik salah satu rumah sakit disana” lanjut papi.

“Bisa pa, kalau kondisi pasien stabil setelah donor, kami akan usahakan memindahkan pasien, baik pa saya permisi” lanjut dokter

“Hen, papi bawah mami ke hotel ya buat istirahat, kasian mami”

“Ia pi, nanti aku akan menyewa suster menjaga maria, karena ada yang harus kuurus”

Setelah kepergian papi dan mami, aku menghubungi kepala rumah sakit dan menyewa beberapa perawat secara bergantian untuk menjaga maria, setelah itu kembali ke hotel untuk bersitirahat.

Setelah membeli keperluan daganganku sayup-sayup kudengar ada yang memanggil namaku, tapi kuhiraukan, bukannya nama gloriakan kan banyak bukan hanya aku.

Setelah menyebrang jalan dan bunyi benturan keras, terdengar teriakan “ada kecelakaan”

Akupun berlalu pulang karena kewalahan dengan belanjaan yang banyak dan berat. Sudah seminggu ini daganganku semakin laris dan pelangganku semakin banyak. Ada yang pesan antar ada juga yang makan ditempat.

Setelah tiba dikosan aku beristirahat sejenak, aku mulai membersihkan sayur, daging dan menyimpannya di wadah tertutub dan ditaruh kedalam kulkas dan besok pagi tinggal dimasak. Dan begitulah rutinitas aku.

Aku mencoba memejamkan mata, teringat kejadian sore tadi. ‘tadi kayak suara maria? Tapi kan maria masih diluar negeri’ batinku.

Pukul 4 aku bangun dan menyiapkan daganganku, menu hari ini nasi uduk, soto ayam, dan lalapan. Seterah selesai aku mandi dan mulai menata daganganku didepan kosan. Rencanya kalau sudah ada modal aku akan menyewa ruko.

Seperti biasa banyak yang membeli, dan ada juga yang makan.

“Neng pesan lalapan 5, dibungkus ya” sahut pembeli

“Ia baik Pa, ditunggu sebentar ya” sambil menyiapkan pesanan bapak itu

“Ia neng”

“Ini pa pesanan lalapannya 5 total Rp. 65.000,- ya pa, sebunggkusnya Rp. 13.000,-“ jawabku menjelaskan

“Ini neng duitnya” sambil menyerahkan uang padaku

“Ia pa uangnya pas ya, makasi pa”

Setelah kepergian pembeli itu, aku mulai membereskan piring-piring bekas makan yang di meja.

2 jam beralalu bapak tadi datang bersama beberapa pria sambil marah-marah, langsung mengahancurkan daganganku. Makanan berserakan di jalan.

“Pa kenapa dagangan saya dihancurkan pa?” tanyaku

“gara-gara kamu teman kami harus masuk rumah sakit karena keracunan makanan. Kamu harus tanggung jawab” katanya dengan lantang

Semua orang berkumpul dan melihat kejadian itu tanpa ada yang berani membantuku menghentikan mereka.

“tapi pa, makanan saya bersih. Sudah seminggu saya jualan dan tidak pernah ada komplain dari pembeli pa” lanjutku

“jadi kamu kira kami berbohong. Kami akan bawah masalah ini ke polisi” kata pria kedua

Mendengar polisi, ingatanku kembali kepada penjara dimana aku akan dipukul dan disiksa kembali.

“baik pa aku akan mengganti kerugiannya. Berapa pa?” jawabku pasrah.

“bagus begitukan sama-sama enak. Biaya ganti rugi sebesar 5juta” jawab pria 1

“aku masuk dan mengambil uang di kamar” samar-samar kudengar mereka membicarakanku. “ini pak uangnya. Sekali lagi maafkan saya”

“lain kali kalau mau berjualan belilah daging yang segar” berlalu pergi bersama teman-temannya

“glori kami harap besok-besok kejadian seperti ini tidak terulang lagi, bila perlu kamu berhenti membahayakan nyawa kami” kata Pa memet. Ayok semua bubar, kalau sayang nyawa kalian jangan pernah beli makanan disini.

Sambil terisak aku membereskan kekacauan ini. Air mata mengalir membasahi kedua pipiku. Mpo nung menghampiri dan membantu membereskan.

“Yang sabar ya neng” kata mpo nung melihatku dengan iba.

“Iya Mpo” jawabku pasrah

 

 

 

 

 

 

 

1
Lilis Sumiati
bagud
Tasya Franatio
penasaran gimana kelanjutanya
indira kusuma wardani
Luar biasa
Lili Inggrid
lanjut
Thina Savsavubun: Makasi kaka 😊
total 1 replies
Uryū Ishida
Aku sudah kehabisan kata-kata untuk memuji karya ini, sungguh luar biasa.
Thina Savsavubun: terima kasih 🙏
total 1 replies
Laura Barón
Ceritanya sangat orisinil dan terdapat banyak karakter yang menarik untuk dilihat pengembangannya 👍
Thina Savsavubun: terima kasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!