NovelToon NovelToon
BUKAN DI TANGAN-ku

BUKAN DI TANGAN-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:247
Nilai: 5
Nama Author: Ansu Arisanti

"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Status Baru

Belleza berlari membuka gerbang rumahnya, laki-laki itu menyalakan motonya memasuki rumah Belleza tak lama dia pun turun menemui Belleza. Mereka saling pandang di sisa-sisa rintikan hujan yang masih terus menghujani mereka.

Belleza dan Arga saling memandang cukup lama seakan mata mereka asik berbicara satu dengan yang lain, sebelum akhirnya Zaa sendiri yang memutuskan pandangan itu karena mata indahnya terkena tetesan hujan.

Belleza yang sadar dengan hal itu segera mengalihkan pandangan, mengajak Arga untuk masuk kerumahnya , Belleza tidak habis pikir dengan laki laki yang kini mengekor di belakang nya , bisa-bisa nya laki laki itu menemui nya ditengah hujan seperti ini, namun Belleza tidak bisa mengelak juga bahwa hati kecilnya senang saat melihat laki-laki itu, dia merasa mendapatkan teman mengobrol setelah seharian dia bosan di rumah.

Belleza meminta Arga untuk duduk di kursi sementara dirinya entah pergi kemana. tidak lama dirinya datang lagi dengan membawa secangkir teh hangat terlihat dari uap yang muncul dari cangkir yang di bawa nya.

"Nih. di minum dulu." ucap Belleza menyodorkan segelas teh di meja, ia memilih duduk berhadapan dengan Arga sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.

"Oh yaa, nih!" ucap Arga menyerahkan sesuatu terbungkus plastik putih.

"Apa?" ucap Belleza menggantikan menopang dagunya dengan membenarkan anak rambutnya yang berantakan

"Wah, soup IGA, makasih Arga." balas Belleza tersenyum manis dengan mata sengaja merem agar memberikan kesan imutnya.

Arga yang melihat Belleza melakukan hal seperti itu hanya bisa tersenyum kecil meski tidak terlihat di wajahnya namun percaya lah laki laki itu memang sedikit melengkungkan tersenyum.

"Arga!" ucap Belleza dengan nada serius

Arga yang mendengar perempuan di depannya memanggil namanya hanya bisa menaikkan satu alisnya.

"Apa?" balas Arga dengan tangan di lututnya

Belleza hanya menggelengkan kepala, tidak tahu entah apa yang sebenarnya ingin Belleza tanyakan kepada laki-laki di depannya, atau bisa jadi Belleza hanya memanggil laki-laki itu saja tanpa ada yang ingin dirinya bicarakan.

"Zaa!" panggil laki-laki itu , dengan wajah yang sedikit serius bahkan badannya dengan posisi tegak, Belleza yang melihat pun sedikit mengubah posisi duduknya menyamai Arga.

Namun tetap terjadi keheningan diantara keduanya, Entah apa yang mereka pikirkan di lamunannya, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Gaa, Lo ga sengaja kesini kan gara-gara nganterin ini?" ucap Belleza sambil mengangkat sop yang diberikan Arga.

Arga yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya, iya menolak kebenaran yang dikatakan Belleza, padahal laki-laki itu memang sengaja membeli SOP tersebut khusus untuk Belleza, walaupun sebenarnya laki-laki itu bisa saja pulang ke rumahnya ditengah hujan seperti ini di banding mengantarkan satu porsi SOP IGA.

"Arga, soal yang kemarin, emmmm...!" ucap Belleza sedikit hati-hati.

Arga yang mendengar itu dibuat terkejut pasalnya laki-laki itu tidak ingin membahas soal kejadian kemarin saat dirinya bersama gadis itu, namun sial nya gadis di depannya lebih dulu membahasnya. Apa yang harus Arga lakukan jika ternyata hubungan bersama gadis di depannya menjadi sangat jauh dan berantakan.

Arga tetap Arga yang harus berani mendengar apapun yang yang keluar dari mulut gadis itu, berani menghadapi semua kenyataan yang ada.

"Setelah aku pikir-pikir, sebenarnya aku sendiri bingung dengan perasaan yang aku rasain sekarang ini, kamu terlalu baik buat aku Arga, Kamu juga selalu ada saat aku perlu seseorang." jelas Belleza sedikit hati-hati

Arga yang mendengar hal itu benar-benar di buat deg-degan dengan perkataan gadis di depannya, dia memutuskan benar-benar harus menelan semua kemungkinan yang ada , Arga tak ingin mengharapkan apapun lagi dia benar-benar mengutukki keputusan nya sendiri, mengapa dia bisa ceroboh dan melakukan hal itu kemarin, mengapa dia berani bertindak seperti itu. Namun ya bagaimana lagi smua itu sudah terjadi.

"Tapi...." ucap Belleza menggantungkan perkataan nya

Arga baru menyadari bahwa gadis yang sedari tadi di depannya kini telah berada dekat dengan dirinya, duduk di sampingnya. Entah apa yang sebenarnya Arga pikirkan sehingga tidak mengetahui kapan Belleza berpindah.

"Tapi... aku ga ingin orang lain diperlukan sama seperti kamu memperlakukan aku Gaa, aku ingin menjadi satu-satunya bukan salah satunya. Apa kamu bisa ngelakuin semua itu? Jika kamu bisa ayo kita coba lewati batas pertemanan. Kita mulai dari awal batas baru ini?" jelas Belleza menjelaskan semuanya kepada laki-laki itu

Belleza pun mengacungkan kelingkingnya meminta Arga melakukan hal yg sama. Arga yang masih setengah menyerap perkataan Belleza hanya mengikuti Belleza membuat simbol perjanjian oleh tangannya.

Arga juga baru sadar bahwa selama gadis itu berbicara mengubah sesuatu seperti kita gue-lo menjadi aku kamu.

Arga merasakan kebahagiaan yang sempat tertunda, pasalnya dia tidak berniat membayangkan hal ini, namun tuhan berkehendak lain, tuhan memberikan hal yang lebih indah , seolah Arga mendapatkan hadiah saat dirinya leleh. seperti saat ini bajunya mungkin sedikit basah, namun itu bukan masalah karena pada akhirnya ,dirinya bisa mendapatkan gadis itu, memiliki hati gadis itu, gadis yang cukup lama bersemayam dihatinya.

Namun saat Arga dan Belleza saling memandang sambil membuat janji oleh janji-janji tangan nya, mereka dikejutkan oleh sesuatu yang tiba-tiba saja terdengar.

"Duarrrr, suara petir menyambar." hujan pun yang sedari tadi mereda tiba-tiba kembali deras bahkan langit kembali menghitam bersamaan lampu ruangan Belleza ikut padam bersama dengan suara petir yang di dengarnya.

"Aaaaa!!!" teriak Belleza bahkan dirinya secara refleks memeluk sesuatu yang dekat dengan dirinya.

Arga yang mendapatkan pelukan secara tiba-tiba sedikit tidak bisa mengimbangi badan Belleza , namun dirinya tidak jatuh karena tenaga yang dimiliki nya lebih besar di banding Belleza. Arga hanya sedikit kaget bahkan tubuhnya nge-freeze sesaat.

"Zaa!" panggil Arga, Arga mereka cengkraman ditubuhnya malah menjadi semakin erat.

"Zaa!" ucap Arga mamanggil Belleza. Lagi-lagi Arga mendapatkan cengkraman yang lebih erat di banding sebelum nya.

"Zaa, Zaaa!" memanggil Belleza disertai senter dari ponsel yang dia genggam sehingga ruangan itu sedikit terang oleh pancaran cahaya dari senter di ponsel Arga.

Belleza yang mendengar suara seseorang yang tak asing akhirnya menodok melihat kearah suara yang di dengar, dia juga melonggarkan pelukannya yang sedari tadi membuat tubuh Arga tercekat.

Belleza yang baru saja sadar atas sesuatu yang dia lakukan langsung membuat jarak duduk sedikit menjauh dari Arga kemudian meminta maaf.

"Gak papa Zaa sama pacar ini." ucap Arga dengan nada becanda

"hahaha modus!" ucap Belleza mengibaskan tangannya seakan menyuruh Arga menjauh namun tubuhnya sendiri yang mendekat kepada Arga.

"Kamu tuh yang modus!" ledek Arga kepada Belleza pasalnya dirinya lah yang kembali mendekati Arga.

Belleza menyender di bahu Arga, Arga yang masih menggenggam ponselnya memutuskan untuk menyimpan di meja di depannya.

Arga merasa bahwa hal yang sedang di alaminya sekarang adalah mimpi namun tidak pasalnya dia masih merasa sakit di lengannya karena cengkraman yang kuat yang diberikan Belleza sang pacar.

Mereka sama-sama sedang menikmati momen Indah bersama, di tengah gelapnya suasana , hanya menyisikan cahaya di ponsel hujan diluar pun masih nambah deras.

"yang!" ucap Belleza

Arga yang mendengar ucapan itu seketika batuk, pasalnya dirinya kaget mendengar kata itu dari Belleza.

Arga masih belum terbiasa dengan sifat baru Belleza pasal nya gadis itu bukan seperti Belleza yang dia kenal namun itu masih Belleza gadis yang selalu di sukainya, tidak mungkin dia memiliki kembaran itu kisah sinteron banget. mungkin hanya karena statusnya saja yang sudah berbeda. Harusnya Arga senang namun rasa kagetnya lebih tinggi di banding senangnya . Arga belum terbiasa namun jujur di lubuk hatinya dia pasti senang.

"Eh ko kamu diam? Gak suka kah?" ucap Belleza sedikit memberi intonasi kesal.

"eh Anu Zaa.." ucap Arga

"Zaa?" ucap Belleza dengan nada menggantung

Sebenarnya Arga ingin teriak pasalnya dia bingung harus memanggil apa kepada Belleza , Arga jadi berpikir apakah semua wanita seperti ini? Apa setiap orang pacaran? harus memanggil pacarnya dengan kata sayang, beb,yang? tidak bisakah memanggil mereka dengan nama saja?.

Seperti saat ini Arga sedang memikirkan nama apa yang harus dia berikan kepada Belleza, saat dia ingin memanggil Belleza dengan kata Sayang dia takut gadis itu marah, tidak suka . Sebaliknya pun saat dirinya ingin memanggil Belleza seperti biasa nya, dirinya Malah mendapatkan pertanyaan seperti sekarang? Apakah semua wanita serumit ini? Arga memang senang saat ini karena dirinya telah resmi berpacaran dengan Belleza namun tak menyangka akan hal seperti nama panggilan saja membuat dirinya berpikir berkali-kali.

"Yang!" ucap Belleza

"Iya sayanggg!" balas Arga

Arga dan Belleza saling pandang terlebih dulu kemudian mereka sama-sama tertawa pasalnya mereka merasa aneh belum terbiasa dengan panggilan seperti itu .

"Ini aneh ga sih?" ucap Belleza

"Jangankan ini aku kamu saja udah aneh, tapi aku suka." ucap Arga disertai tawa. Belleza yang mendengar itu pun kembali tertawa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!