NovelToon NovelToon
Ketika Bos Dingin Jatuh Cinta (Devano Hanoraga)

Ketika Bos Dingin Jatuh Cinta (Devano Hanoraga)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Isti Shaburu

Devano Hanoraga, pria dingin yang super rich, perfeksionis, berkuasa, dingin, tegas dan tak takut mati yang menjadi pengusaha hebat dan tak kenal ampun selalu menjadi incaran para wanita yang selalu ingin hidup mewah tanpa ingin bekerja keras.

Ia tak sengaja menolong gadis cantik yang bekerja di Bar milik sahabatnya sebagai pelayan untuk membiayai kuliahnya saat dirinya dijual untuk melunasi hutang judi Kakak tirinya.

Yesica Anastasya, gadis cantik yang terpaksa bekerja di Bar untuk membiayai kuliahnya dan juga untuk membiayai Ibu tirinya yang pemalas dan Kakak tirinya yang senang berjudi.

"Jadilah wanitaku maka aku akan melunasi hutang Kakakmu." Devano.

"Aku bersedia menjadi wanitamu asal kau izinkaan aku melanjutkan studyku." Yesica.

"Deal."

Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Apakah Devano akan jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya pada sugar Baby yang ia tolong dan selamatkan dari Ibu dan Kakak tirinya?

Follow:
Fb: Isti
Ig: istikomah50651

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Pagi hari menjelang, Yesica sudah membuka matanya tapi ia tak bisa bergerak sama sekali karena tangan Devano masih memeluknya erat.

“Mas, bangun. Sudah pagi, aku harus ke kampus. Aku juga belum membuat sarapan.” Yesica menepuk pelan tangan Devano agar pria tampan itu melepaskan pelukannya.

“Kelas kamu jam berapa?” tanya Devano dengan suara seraknya.

“Jam delapan,” sahut Yesica singkat.

Devano mencari ponselnya yang ia letakan di atas nakas, ia melihat jam yang tertera pada ponselnya yang ternyata masih jam lima, ia mencolek ponselnya entah sedang apa.

“Siapkan sarapan, jam setengah delapan aku siap,” ucapnya yang ternyata menghubungi Kris mungkin.

“Tidur lagi, aku sudah memasang alarm jam tujuh. Kris akan menyiapkan sarapan untuk kita,” titah Devano.

“Tapi-”

“Sst, tidur lagi oke, aku pulang sangat larut dan masih mengantuk,” titahnya sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir Yesica membuat gadis itu mau tak mau diam dan menurut.

Yesica tak bisa memejamkan matanya kembali, ia sudah terbiasa bangun pagi kala bareng satu rumah dengan Firda dan Feri sang Ibu dan Kakak tirinya. Yesica mau tak mau hanya bisa menuruti Devano untuk tak beranjak dari tempat tidur.

Namun, tanpa ia sadari jantungnya berdegup sangat kencang sedari tadi dan tiba-tiba saja ia merasakan ada yang mengganjal ditubuh bawah bagian belakangnya. Yesica bergeser ke depan agar tak terlalu merasakan ganjalan tersebut karena memang ia tidur memunggungi Devano.

“Diam, jangan banyak bergerak atau aku akan memakanmu untuk menu pembuka sarapanku pagi ini,” bisik Devano seketika membuat Yesica meremang.

Entah mengapa pagi ini tubuh bagian bawahnya bereaksi seperti tengah digoda oleh sesuatu. Padahal sering kali melihat wanita bertubuh seksi dengan penampilan terbuka tapi ia tak pernah bereaksi seperti saat berdekatan dengan Yesica.

‘S*al, Junior kenapa bereaksi sih setiap aku dekat dengannya,’ gerutunya dalam hati.

Devano makin memeluk erat tubuh Yesica, ia menyelusupkan kepalanya pada ceruk leher Yesica yang tertutup oleh rambut. Aroma menenangkan menguar dari tubuh Yesica membuat dirinya candu dan ingin terus menghirupnya. Perlahan Devano menyingsing rambutnya dan mencium leher jenjang tersebut membuat Yesica meremang.

“Tuan, kita belum sah, kita tak boleh melakukan ini,” rintihnya, bibirnya memprotes perbuatan Devano tapi tubuhnya meresponsnya.

“Panggil aku Vano atau aku akan benar-benar memakanmu,” bisiknya dengan suara yang mulai parau.

“Mas, aku mohon, kita belum menikah, please!” ucapnya lagi memohon dengan mengganti panggilannya.

“Aku tak mau Tuan atau Mas, aku mau kau memanggilku Vano.” Devano masih meminta Yesica untuk memanggil namanya dengan tangannya yang mengusap lembut bibir Yesica.

“Va-Vano, please jangan lakukan ini sebelum kita menikah,” akhirnya Yesica menyebut nama Devano agar pria tempan itu melepaskannya.

Devano menghentikan apa yang dilakukannya dan tangannya kembali dilingkarkannya diperut Yesica. Yesica bernapas lega karena hal yang melewati batas sebelum menikah tak terjadi. Meski sudah dipastikan ia akan menikah dengan pengusaha sukses terkaya nomor satu dinegaranya, tapi ia tetap ingin menyerahkan mahkotanya pada suaminya saat sudah sah, bukan dengan cara memberikan DP terlebih dulu.

“Seharusnya kamu tenang saja, aku juga tak akan melewati batasanku. Aku suda berjanji tak akan menyentuhmu sebelum kita menikah. Aku hanya mencari ketenangan dengan aroma tubuhmu yang membuatku candu,” ucap Devano jujur, ia memang tak pernah berkata dusta untuk menutupi rasa gengsinya, ia akan berkata apa adanya sesuai yang ia rasakan.

...

Alarm berbunyi tepat jam tujuh, Devano melepaskan pelukannya.

“Mandilah, bergantian denganku. Setelah itu siapkan pakaianku,” titah Devano, Yesica bangkit dari pembaringannya.

“Memang Anda membawa pakaian ganti?” tanya Yesica bingung pakaian apa yang harus ia siapkan untuk Devano.

“Nanti kau juga akan tahu, dan jangan bicara formal denganku, atau aku akan menggendongmu ke kamar mandi untuk mandi bersama,” ancam Devano, telinganya terasa risi saat Yesica berkata formal atau menyebut Tuan padanya.

“Maaf, aku masih belum terbiasa. Kalau begitu aku mandi dulu.” Yesica segera berlari menuju kamar mandi membuat Devano terkekek dengan tingkah salah tingkahnya Yesica.

Yesica bergegas mandi karena harus bergantian dengan Devano, belum lagi ia harus menyiapkan pakaian untuk dipakai Devano. Saat selesai mandi, ia lupa ternyata ia tak membawa pakaian ganti, terpaksa ia harus menggunakan jubah mandinya.

Yesica yang sudah segar keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan jubah mandi dan handuk yang membungkus rambutnya yang basah. Pemandangan itu sungguh membuat Devano menelan salivanya sulit, ia menahan hasratnya tak ingin berbuat di luar batas sebelum menikah.

“Apakah sudah selesai?” tanya Devano mencoba mengalihkan pemikirannya.

“Hm, Anda bisa mandi sekarang,” sahutnya dengan canggung karena menggunakan jubah mandi.

Devano berjalan perlahan menghampiri Yesica dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Yesica ketakutan dan memegang jubah mandi bagian dadanya dengan erat.

“Sudah kubilang jangan bicara formal denganku,” bisiknya, tangannya sudah menarik tali yang melilit di pinggang gadis kecil itu membuat Yesica ketakutan hingga gemetar dan memejamkan matanya.

Devano menatap wajah gadis kecil yang sedang memejamkan matanya ketakutan itu dengan seringai lucu, ingin sekali ia tertawa tapi hal itu akan membuat image pria dinginnya luntur. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi membuat Yesica bisa bernapas lega dan segera menuju lemari pakaian untuk memakai baju. Di dalam lemarinya ternyata ada beberapa setel pakaian milik Devano.

“Kapan Tuan Vano melakukan ini?” gumamnya bingung.

Di dalam kamar mandi, Devano yang sudah polos menatap pada Juniornya yang sudah tegak berdiri meminta pelepasan.

“Apakah kau benar-benar menginginkan gadis kecil itu yang menjadi milikmu? Mengapa di antara banyak wanita kau malah bereaksi pada gadis kecil yang belum berpengalaman sih. Membuat aku frustrasi saja.” Devano berbicara sendiri dengan Juniornya.

“Baiklah, karena kau menginginkan gadis kecil itu yang menjadi milikmu, maka kau harus bersabar sedikit lagi untuk memilikinya. Aku tak mungkin mengambilnya sebelum menikahinya,” lanjutnya, ia seakan sedang berbincang dengan makhluk hidup. Bukankah pada nyatanya Junior memang hidup.

Devano akhirnya memutuskan untuk bermain solo karena sudah tak kuat menahannya.

“Ah...,” ******* keluar dari bibirnya yang menandakan kalau Junior sudah memuntahkan lahar panasnya.

“Aku harap ini yang terakhir aku melakukan permainan solo seperti ini, jika kau tak bisa bersabar maka tak akan kuberikan dia padamu,” ancamnya pada Junior sambil membasuhnya, Devano benar-benar terlihat seperti sedang memarahi anaknya saja.

Ia kemudian memutuskan untuk mandi setelah pelepasan Junior.

Setelah selesai mandi, Yesica membantu Devano berpakaian. Hal itu sudah menjadi tugasnya semenjak ia memiliki hutang budi pada pria yang menyelamatkannya. Ia sudah tak memikirkan apakah perasaannya pada Riyan harus dipertahankan atau tidak karena ia tahu status dirinya dan Riyan sungguh sangat berbeda

Meski Riyan tak sekaya Devano dan kedudukan Riyan mungkin jauh di bawah Devano, tapi ia tak boleh tak tahu terima kasih karena Devano telah menolongnya. Entah mengapa ia juga tak bisa menolak permintaan Devano, entah mungkin karena Devano memiliki kedudukannya sendiri dan Riyan masih bergantung pada orang tuanya. Mungkin jika Riyan tahu ia akan menikah dengan Devano, Riyan akan berpikir kalau dirinya adalah wanita matre karena lebih memilih pengusaha kaya yang memiliki kedudukan tinggi dibanding dirinya yang hanya anak pemilik Resto mewah.

1
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Biasa
yusi Devara
Luar biasa
GuGuGaGa_90
mantoppp
Yuswati Ningsih
Luar biasa
Ruk Mini
ya..pdhl berharap twins thorr...tpi is ok lh... alur ga ribet. pelakor dgn mudah di hempasan kn... ajibbbbbb..tq thorr d tunggu karya2 mu lagi 🙏👍👍👍
Isti Shaburu: makasih kak sudah membacanya hingga tamat, boleh juga mampir keceritaku yg lainnya, klik profilku yah kak🙏😊
total 1 replies
Angelia
Lumayan
Ta..h
kris chelsea vivi lucas Devano yesicca .
3 sahabat yang sudah menemukan kebahagiaan nya.
Aura Chacha
Luar biasa
Sleepyhead
aku adalah wanita gambaranmu vino 😂
Tania Tantri
ada ngga ya di dunia nyata/Facepalm/
Tania Tantri
mantap/Kiss/
Moms Ayu
huuu bagus
Joko Tingkir Oppo
masayallah sabar Yesi kuat kan hati mu Amin
Sintya Pratiwi
mampir Thor ❣️
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Eka Pematasari
Luar biasa
Sandrina Dalila
suka
iyufiksyi
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!