Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.
Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?
Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BULAN DARAH MERAH
Cedric menggelar kain tebal di depan pintu kamar Claire. Dia pun merebahkan dirinya dengan tangan bersedekap di dada. Logan melihatnya dengan sedikit rasa aneh. "Apa kau sedang berlatih untuk mati?"
Sambil memejamkan mata Cedric menjawab, "Apa maksudmu?"
"Lihat saja gaya tidurmu, itu persis orang-orang yang akan dikubur bersama peti matinya!" jawab Logan.
Cedric menghela napas, lalu melepas sedekap tangannya dan memiringkan tubuhnya. Suasana pun terasa hening, hanya terdengar beberapa suara burung hantu saling bersahutan. Ketiga orang di pondok tua itu sedang menikmati masa istirahatnya.
Di sisi lain, Klan Noctis yang di pimpin Lord Erythion sudah mulai menyusupkan pengikutnya ke Ordo Obscurus. Di Hutan hitam yang terasa sunyi, seolah menjadi saksi atas rahasia yang telah terkubur selama berabad-abad. Tempat rahasia kaum Noctis.
Angin malam berhembus dingin, membawa aroma tanah basah dan bisikan yang nyaris tak terdengar. Di tengah bayang-bayang pohon tua yang menjulang tinggi, sekelompok individu berkerudung berkumpul di sekitar lingkaran batu, wajah mereka tersembunyi di balik kegelapan.
“Apakah kau yakin ini bijak, Tuanku?” suara berat seorang pria memecah keheningan. “Mengirim mata-mata ke Ordo Obscurus bisa berarti mempercepat kehancuran kita.”
Lord Erythion melangkah maju, sinar bulan menyoroti wajahnya yang dingin namun anggun. Matanya yang berwarna ungu menyala seperti api di dalam gelap. Dia adalah pemimpin Klan Noctis, klan vampir tertua yang berdiri di atas politik dan intrik selama berabad-abad.
“Kita tidak punya pilihan, Arvid,” jawab Lord Erythion tegas, nada suaranya seperti bilah pedang yang menebas keraguan. “Ordo Obscurus telah bergerak terlalu jauh. Mereka bukan hanya ancaman bagi kita, tapi juga bagi keseimbangan dunia ini. Jika kita tidak menghentikan mereka, manusia akan terjebak dalam kekacauan abadi.”
Arvid menghela napas berat, lalu mengalihkan pandangannya ke arah anggota lain yang berdiri dalam keheningan. “Menyusup ke organisasi mereka berarti mempertaruhkan nyawa. Bahkan bagi vampir, itu bukan tugas yang mudah.”
Lord Erythion memutar tubuhnya menghadap kerumunan. “Klan Noctis tidak pernah lari dari bahaya. dan kali ini tugas kita adalah mengungkap aliansi rahasia mereka di kalangan manusia. Aku sudah memilih mata-mata terbaik kita.”
Dari sudut lingkaran, seorang pemuda melangkah maju. Wajahnya tenang, tapi tatapan matanya memancarkan tekad yang dalam. Namanya Archie salah satu agen rahasia paling berbakat di klan itu.
“Archie,” Lord Erythion memanggilnya, “kau akan menyusup ke dalam jaringan manusia yang diduga terlibat dengan Ordo Obscurus. Tugasmu adalah menemukan siapa saja yang berada di bawah kendali mereka dan melaporkan setiap informasi yang kau temukan.”
Archie mengangguk perlahan. “Aku mengerti, Tuan-ku. Tapi bagaimana jika aku terungkap?”
“Kau tahu apa yang harus kau lakukan,” jawab Lord Erythion tanpa keraguan.
Archie menatapnya dengan serius, lalu menunduk hormat sebelum kembali ke tempatnya. Namun, di dalam hatinya, dia tahu bahwa misi ini akan menjadi ujian terbesar dalam hidupnya.
Klan Luxferum juga sudah mulai bergerak seperti yang Cedric instruksikan. Malam itu, bulan bersinar merah darah, pertanda bahwa peristiwa besar akan segera terjadi. Di aula utama Kastil Luxferum, para pemimpin klan berkumpul dalam keheningan yang tegang. Di tengah aula, berdiri seorang pria bertubuh tinggi dengan tatapan tajam dan penuh wibawa. Dialah Kael, pemimpin Klan Luxferum, yang kini mengambil langkah besar dalam menghadapi ancaman musuh yang semakin kuat.
"Klan Luxferum akan melatih pasukan elit yang disebut Penjaga Bayangan," ujar Kael dengan suara berat, namun tegas. Kata-katanya bergema di aula yang dipenuhi oleh anggota klan. "Mereka akan menjadi prajurit terbaik kita, dipersenjatai dengan senjata yang diberkati oleh darah kuno. Hanya mereka yang mampu melawan sihir hitam musuh."
Seorang vampir muda bernama Aelric, yang berdiri di barisan depan, menatap Kael dengan penuh tekad. Ia tahu malam ini adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh bahaya.
"Apa yang membuatmu yakin kita bisa melawan musuh dengan cara ini?" tanya seorang wanita dengan rambut hitam yang menjuntai, Erynn, penasihat utama klan. "Sihir mereka bukan sesuatu yang bisa diremehkan."
Kael menatap Erynn dengan tajam. "Karena kita tidak punya pilihan lain. Jika kita tidak bertindak sekarang, klan ini akan hancur dalam waktu dekat."
Aelric mengangkat tangannya, suaranya tenang tetapi penuh semangat. "Aku bersedia menjadi salah satu Penjaga Bayangan. Ajarkan aku cara untuk melindungi klan ini."
Kael mengangguk pelan. "Kau memiliki semangat yang luar biasa, Aelric. Namun, menjadi Penjaga Bayangan berarti menghadapi pelatihan yang tidak hanya menguji kekuatan fisikmu, tetapi juga kekuatan mental dan jiwamu. Bersiaplah untuk kehilangan segalanya."
Aelric tidak bergeming. "Aku tidak takut."
Kael mengangkat tangan, dan pintu besar di belakang aula terbuka perlahan, memperlihatkan ruang latihan rahasia. Dindingnya dipenuhi dengan senjata kuno yang bersinar redup dalam cahaya lilin, dan lingkaran sihir yang rumit menghiasi lantai.
"Masuklah," kata Kael kepada Aelric dan sepuluh vampir lainnya yang telah dipilih. "Di tempat ini, kalian akan dibentuk menjadi senjata klan ini."
Di dalam ruang latihan, seorang pria tua dengan jubah hitam berdiri menunggu. Ia adalah Magnus, penyihir agung Klan Luxferum, yang bertanggung jawab untuk memberkati senjata dan mengajarkan rahasia sihir pelindung.
"Selamat datang," ujar Magnus dengan suara serak. "Kalian adalah harapan terakhir klan ini. Aku tidak akan berbelas kasihan dalam melatih kalian."
Aelric melangkah maju. "Kami siap."
Magnus menyeringai, mengangkat tongkatnya, dan melantunkan mantra. Lingkaran sihir di lantai menyala, menyelimuti para calon Penjaga Bayangan dengan cahaya biru yang berkilauan.
"Sekarang, ujiannya dimulai," kata Magnus. "Buktikan bahwa jiwa kalian cukup kuat untuk menanggung kekuatan ini."
Di Pondok Tua...
Cedric membuka matanya, mantra rahasia yang pernah dia baca untuk Batu Langit terdengar diucapkan lagi. Dia pun tersenyum. Klan Luxferum telah memilih penjaga bayangan. Dulu Bibi Liora mengajarinya dengan keras untuk mwnghafal mantra ini.
Mantra yang diajarkan Bibi Liora sedikit berbeda dengan Mantra yang dikuasi oleh Magnus. Ketika Cedric membaca mantra ini, Magnus tidak bisa mendengarnya. Tapi, ketika Magnus membacakan mantra ini Cedric bisa dengan mudah mendengarnya. Dia merasa sepertinya kala itu, Bibi Liora sedang melatihnya untuk menggenggam tiga klan besar dalam dunia vampir ini.
Cedric terduduk bangun melihat bulan berwarna merah darah sedang bersinar. Menyadari Logan Tidak ada, dia pun segera bangkit dan langsung membuka kamar Claire. Sinar bulan merah darah terjatuh diwajah Claire.
Cedric merasa terheran, mengapa wajah Claire terlihat semakin cantik ketika disinari cahaya bulan merah darah. Tanpa sadar, dia mengulurkan tangannya, dia tergoda untuk mengelus pipi Claire yang nampak kemerahan.
Telinga Cedric menangkap pergerakan yang aneh di luar pondok. Dia pun mengurungkan niatnya untuk membelai pipi Claire yang kemerahan. Dengan langkah cepat dia pergi melangkah keluar.
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
semakin penasaran aja ni
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..
Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆
tak pernah bisa aku coba menebak alurnya..🤩🫰🏽
tiap bab selalu penuh kejutan..