di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
POV Alea
Aku kembali ke hotel saat senja telah tiba, hari ini aku merasakan sangat lelah luar biasa, aku pergi mencari tempat yang cocok untuk menenangkan diri tapi aku bahkan tak bisa lepas dari pikiran ku sama sekali,
dalam keadaan sadar aku telah membuat diriku sendiri terjebak dalam sebuah hubungan yang rumit,
( Suara hati Alea )"Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan sekarang, aku bahkan tidak memiliki tempat untuk berkeluh kesah selain kepadaMu, ya Tuhan, jangan hukum aku dengan perasaan ini, Kau tau kalau jalan yang ku ambil ini adalah suatu kesalahan tapi kenapa malah Engkau biarkan, ya Tuhan, aku sudah tidak kuat lagi"
Aku duduk di samping tempat tidur dalam keadaan menangis, hingga Senja telah berlalu dan gelap mulai menyapa, matahari yang telah tenggelam sepenuhnya dan kini telah di gantikan oleh Bulan yang melaksanakan tugas nya untuk menerangi gelapnya malam
tapi hati dan perasaan ku bahkan tetap dalam keadaan tidak baik-baik saja
Di sela-sela meratapi kehidupan kelam ini, aku di kagetkan dengan suara ponsel ku yang berbunyi, seseorang telah menelpon dengan nomor yang tidak di kenal, aku pun memilih untuk membiarkan nya, tapi setelah beberapa lama kubiarkan, nomor yang sama terus saja masuk, ku pikir mungkin kah ada sesuatu yang penting hingga aku pun memutuskan untuk mengangkat nya
"Hallo!" kataku sambil mengusap pipi ku yang basah karna air mata
"Lea, ada apa dengan suaramu, kamu menangis ?" tanya seseorang
Aku kaget saat mendengar suara itu, mengapa terdengar sangat familiar di telinga, setelah ku ingat lagi, aku langsung tersadar kalau suara itu adalah milik Aditya (mantan tunangan ku)
"hallo, Lea kamu gak papa kan, kamu masih dengar aku kan?" tanya Adit lagi
"A-ah... I-iya aku mendengarnya, aku masih disini" kata ku sambil dengan nada bicara yang di buat senormal mungkin
"Lea, jangan pikir aku tak bisa melihat mu jadi kamu bisa membohongi ku, kamu pasti habis menangis kan, katakan di mana kamu sekarang biar aku susul?!" kata Aditya
Entah mengapa aku merasa mual saat mendengar perkataan nya, "Bukan urusan mu, lagi pula kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi, jadi sebaiknya tidak perlu menghubungi ku lagi"
"TEP!!". Aku pun mengakhiri panggilan itu secara sepihak, entah mengapa mengingatnya hanya akan membuat ku semakin setres saja,
Aku akui, dulu aku sangat mencintainya, tapi ketika mengingat dia lebih percaya dengan apa yang dilihat nya dan dengan sebuah foto, dia bahkan tak pernah memikirkan perasaan ku saat dia memutuskan hubungan dengan ku dulu
aku melempar ponsel ku ke atas tempat tidur secara sembarangan, namun lagi-lagi aku merasa kesal saat ponsel itu kembali berbunyi
tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat nya dan meluapkan segala emosiku yang tertahan
"Sudah ku bilang jangan ganggu aku lagi, kita sudah putus dan tidak ada hubungan lagi, aku udah muak sama kamu Adit, aku benar-benar benci sama kamu, jadi aku mohon mulai sekarang dan selamanya jangan pernah hubungi aku lagi ataupun menampakkan batang hidung mu di hadapan ku!!"
Aku mengatakan segala nya yang ada di pikiran ku, namun satu hal yang membuat ku heran, tidak ada respon dari lawan bicara, namun sesaat kemudian....
"Kamu lagi ada masalah?!" tanya seseorang dari sebrang panggilan
Duarrr' bak tersambar petir di siang bolong, aku benar-benar dibuat kaget, rupanya yang menelpon ku bukanlah Adit melainkan mas Daniel
"Aa... Ma-mas Daniel, ternyata kamu, Eemm Ma'af ya mas, aku....". Aku bingung dengan apa yang ingin ku jelas kan
"Lea, kamu habis nangis, kamu sedang marah dengan seseorang?"
"Enggak kok mas, aku gak lagi marah" jawabku cepat
"Lea, katakan dengan jujur, mas gak mau ya, ada kebohongan di antara kita!!"
"Ma'af... Aku gak maksud buat bohongin mas kok, tadi aku cuma emosi aja, ada nomor baru yang masuk di hp ku, dia nelpon aku terus-terusan dan ngaku-ngaku pacar aku, gimana gak emosi coba"
Aku tau alasan ku saat ini mungkin tidak masuk akal, tapi dalam keadaan mendesak seperti ini aku berharap mas Daniel akan percaya, aku tidak bermaksud untuk membohongi nya, hanya saja aku tak mau mengatakan yang sebenarnya kalau barusan Aditya (mantan tunangan ku) yang menelpon
"Oh, begitu ya? Sekarang apa dia masih menelpon mu?" tanya mas Daniel dengan nada menyelidik
"udah enggak kok mas, mungkin dia kapok kali, karna tadi udah aku marahin habis-habisan" kataku sekena nya
"Oh, ya sudah kalau begitu, mas lega mendengarnya, lain kali kalo ada sesuatu yang mencurigakan atau nomor yang tidak di kenal nelpon lagi, jangan di hiraukan, takutnya itu penipu yang ngaku-ngaku, nanti malah jadi bahaya"
"Iya mas, aku ngerti kok!" jawabku cepat
(Hening). Beberapa saat
"Mas!!" panggilku dengan suara lirih namun sepertinya masih bisa di dengar oleh mas Daniel di sebrang saja
"Iya, ada apa?!" tanya mas Daniel
Aku terdiam sejenak, antara Ragu untuk mengatakan pada mas Daniel tentang siapa yang ku temui hari ini, tapi kemudian aku memutuskan untuk memberitahunya, "Hari ini, aku bertemu kak Nira" kataku lirih
"Maksud mu...!! kamu sudah menemukan Yunira?!" tanya mas Daniel dengan nada bicara seperti orang yang sedang mendapat suatu kejutan
"Iya mas, aku menemukannya, dia...." aku sengaja menghentikan ceritaku, aku bermaksud ingin menguji bagaimana mas Daniel akan menyikapi nya
"Dia kenapa Lea, katakan dengan jelas, ada apa dengan Yunira?!" tanya Mas Daniel yang di mana melalui nada bicara nya aku menebak kalau dia sepertinya sangat khawatir dengan kak nira
"Dia... Dia sudah melahirkan" ucapku ragu
beberapa saat kemudian, suasana kembali hening, mungkin saat ini mas Daniel sedang terkejut atau merasa sedih, yang jelas itu hanya tebakanku saat ini, karna aku sendiri pun tak tau apa yang terjadi padanya hari ini dan apa yang ia rasakan saat ini
Setelah beberapa lama, akupun berinisiatif untuk memecah keheningan. "Hallo, Mas... Kamu baik-baik saja kan?" tanya ku
Beberapa detik kemudian "I-iya sayang, aku mendengarnya, aku baik-baik saja, hanya saja aku sedikit terkejut saat mendengar kabar tentang nya barusan"
"huft... sejujurnya nya, aku juga kaget saat pertama kali bertemu setelah beberapa lama lost kontak, dia melahirkan seorang anak dengan jenis kelamin laki-laki dan..."
Antara takut dan ragu, antara rela dan tak rela, aku berusaha mengatakannya, pada mas Daniel kalau kak nira ingin aku dan dia bertukar posisi kembali
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea