Genre : Fantasy, Action, Adventure, System, Over Power, Romance.
Chen Lin, mahasiswa terbaik di Universitas Huaxia. Terkenal karena kepintarannya dalam pemrograman dan tentu juga dengan ketampanannya.
Disaat berumur 21 tahun Chen Lin mendirikan perusahaan Game berbasis VRMMOPG dan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia. Namun sayang, saat ia dalam perjalan pulang dari kantor ia terbunuh oleh wakilnya sendiri.
Tanpa diduga jiwanya menyebrang ke dunia Cultivator, dimana yang kuat berkuasa.
Chen Lin menempati tubuh Tuan Muda keluarga Lin yang cacat.
Namun ternyata A.I buatannya juga mengikutinya ke dunia Cultivator sebagai System untuk membantu dirinya.
Tahapan :
Fana :
Pembentukan Tubuh (1-9)
Pembentukan Inti (1-9)
Penyempurnaan Qi (1-9)
Penyempurnaan Roh (1-9)
Jalan Surgawi (1-9)
Raja Surgawi (1-9)
Kaisar Surgawi (1-9)
Nirwana (1-9)
Mahayana (1-9)
Half Saint (Rendah-Sedang-Puncak)
Immortal :
Saint (1-9)
Holy Saint (1-9)
Dao (1-9)
Holy Dao (1-9)
Monarch (1-9)
Holy Monarch (1-9)
Venerable (1-9)
Holy Venerable (1-9)
Immortal (1-9)
Half God (Rendah-Sedang-Puncak)
God :
•Prajurit Dewa
Dewa Putih (1-9)
Dewa Kuning (1-9)
Dewa Ungu (1-9)
Dewa Merah (1-9)
Dewa Hitam (1-9)
•Jendral Dewa
Dewa Besi (1-9)
Dewa Perunggu (1-9)
Dewa Perak (1-9)
Dewa Emas (1-9)
Dewa Giok (1-9)
•Raja Dewa
Dewa Air (1-9)
Dewa Bumi (1-9)
Dewa Angin (1-9)
Dewa Api (1-9)
Dewa Petir (1-9)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-26. Pelelangan
Pelelangan
***
2 Hari Kemudian...
Hari pelelangan telah tiba, banyak orang-orang berdatangan dari segala tempat. Di jalan utama juga sudah mulai padat oleh kereta-kereta kuda mewah dengan berbagai ukuran berjalan mengarah ke gedung tinggi dengan 6 lantai.
Kultivator liar, keluarga besar maupun sekte ternama juga menghadiri pelelangan untuk membeli barang-barang berharga, terutama mereka semua sangat menginginkan 3 Senjata Perak tingkat Tinggi yang beritanya telah disebarkan sebelumnya.
...
***
Lin Chen bangkit dari tempat tidurnya dan mengubah penampilannya kembali seperti sebelumnya, Ia berjalan keluar penginapan menuju Paviliun Naga Merah.
...
Tak berselang lama...
Kini Lin Chen sudah tepat berada di depan bangunan tinggi, Ia mengeluarkan Plat Kayu yang telah diberikan Su Qian yang membuatnya dapat dengan lancar masuk tanpa halangan untuk mengikuti pelelangan.
Wanita muda yang cantik dengan rambut sebahu menghampiri Lin Chen, "Tuan silahkan ikuti saya ke ruang VIP" ucap wanita muda tersenyum lembut.
Lin Chen hanya mengangguk kecil sebagai balasan dan mengikuti wanita muda ke bilik ruangan.
...
Lin Chen yang di dalam ruangan melihat sekeliling dan menoleh keluar jendela. Ratusan bangku hampir penuh dengan pengunjung, "Berbeda dengan lantai 1, ternyata dilantai 2 lebih luas. Bahkan dilantai 2 masih ada beberapa tingkat yang digunakan untuk bilik" guman Lin Chen melihat beberapa bilik.
Tok... Tok.. Tok...
Ketukan pintu dari luar bisa terdengar, Lin Chen menoleh ke arah ketukan, "Masuk" ucap Lin Chen dengan nada sedang.
Krekkk...
Pintu terbuka, bisa terlihat wanita muda yang mengantar Lin Chen tadi datang kembali dengan membawa papan berwarna hitam yang diujungnya terikat tali, "Ini Tuan" ucap wanita muda menghampiri Lin Chen dan menyerahkan papan hitam.
Lin Chen yang menerima papan hitam menatap bingung, "Untuk apa?" tanya Lin Chen menoleh ke arah wanita muda.
"Tuan bisa menuliskan nama Tuan di papan ini kemudian digantung didepan bilik ruangan" jelasnya.
"Apakah aku boleh menulis hal selain nama?" tanya Lin Chen penasaran.
"Tentu, namun saya sarankan untuk menulis nama agar mudah disebut saat pelelangan" jelasnya kembali.
Mendengar itu, Lin Chen menuliskan kata di papan hitam menggunakan energi Qi nya dan menyerahkan kembali papan hitam kepada pelayan wanita.
Pelayan wanita yang membaca tulisan menatap Lin Chen aneh, "Apakah tuan serius menuliskan ini?" tanyanya memperjelas.
"Tentu" jawab Lin Chen singkat sambil mengangkat jempolnya.
"Baiklah. Kami akan menggantung papan nama Tuan" ucap pelayan wanita membungkuk dan menuju pintu keluar.
...
***
Di tengah podium lelang ada seorang wanita cantik berdada besar dengan rambut ungu menjuntai ke pinggang, Ia melihat semua tempat duduk yang telah terisi dan mengetuk palu.
Tok... Tok... Tok...
"Saya Xiao Su Ling sebagai pembawa acara untuk pelelangan kali ini. Pelelangan kali ini terbagi menjadi beberapa sesi, sesi pertama barang-barang dengan harga dibawah 100 tael emas, sesi kedua untuk barang yang terbilang langka, dan untuk sesi ketiga seperti yang kita ketahui. Ada 3 Senjata Perak tingkat Tinggi" jelasnya panjang lebar dengan senyuman.
Wooo... Wooo... Wooo...
Teriakan-teriakan terdengar di seluruh ruangan.
"Xiao Su Ling menikahlah denganku!" teriakan salah satu orang bisa terdengar.
...
"Barang pertama yang akan di lelang adalah Pil Energi Qi tingkat Ungu *9 dengan harga 500 tael Perak, untuk setiap kenaikan harga tidak boleh kurang dari 50 tael Perak" ucap Xiao Su Ling.
"500 tael Perak" sahut pengunjung di tempat duduk depan podium.
"550 tael Perak" sahut yang lain.
"600"
"800"
"1200"
Penawaran terhenti saat harga telah mencapai harga 1200 tael perak. Palu pun di ketuk, "Selamat kepada No. 125 telah mendapatkan Pil Energi Qi dengan harga 1200 tael Perak" ucapnya menunjuk ke arah bangku pengunjung.
"Barang selanjutnya dipersilahkan masuk" ucap pembawa acara.
Dua pegawai pria membawa batu besar berwarna hitam ke tengah-tengah podium, semua mata pengunjung tertuju pada benda yang akan dilelang dengan tatapan bingung.
"Batu?" ucap salah satu peserta lelang.
Xiao Su Ling yang melihat semua pengunjung kebingungan membuka suaranya, "Batu ini ditemukan oleh Kultivator liar di pegunungan, selain batunya yang sangat keras, pihak kami tidak mengetahui kegunaannya. " ucapnya menjelaskan.
Mendengar itu, para peserta lelang tambah kebingungan. Kalau tidak berguna, kenapa dilelang. Terlintas pikiran semua peserta lelang tentang batu tidak berguna di depan mereka.
"..."
"..."
"..."
"..."
Xiao Su Ling melihat pengunjung tidak ada yang menawar pun hanya menghela nafas pasrah, "Sepertinya kali ini juga tidak laku" gumannya.
"Baiklah, mari kita lanjut ke barang selanj-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Ia dikejutkan oleh suara dari salah satu bilik.
...
***
Di dalam bilik VIP...
Lin Chen yang melihat batu besar terlihat tidak berguna, namun Ia merasakan adanya kehidupan di dalam batu itu. Terlebih lagi makhluk hidup itu memiliki aura yang kuat.
"10 tael Emas!" ucap Lin Chen lantang.
Sontak seluruh peserta lelang kaget karena ada yang menawar barang tidak berguna, semua orang lantas melihat ke bilik di tingkat 2.
Alangkah terkejutnya mereka semua saat melihat papan nama yang tergantung di depan bilik.
"Pria Tua Tampan. Apa kau serius?" ucap salah satu peserta lelang.
"Apakah orang itu gila menggunakan nama itu?" sahut yang lain.
"Terlebih lagi dia menawar batu tidak berguna dengan harga tinggi" ucap peserta lelang dengan nada sinis.
Lin Chen mengabaikan obrolan orang lain tentang dirinya dan menatap pembawa acara, "Bisa kau ketuk palunya" ucap Lin Chen pelan namun bisa terdengar oleh Xiao Su Ling.
Xiao Su Ling pun tersadar dari keterkejutannya dan mengetuk palu, "Selamat kepada Pria Tu... Eee... Ruang No.10 telah mendapatkan Batu ini dengan harga 10 tael emas" ucapnya menoleh ke ruang VIP Lin Chen.
...
"Mari kita lanjutkan ke barang selanjutnya. Barang ini di temukan oleh Tabib saat dia berada di Gunung. Rumput besi berusia 10 tahun, saat mengonsumsinya dapat meningkatkan kekuatan fisik sebanyak 2%. Dan apabila disuling menjadi Pil bisa meningkatkan efektivitas mencapai 5%. Harga awal 50 tael emas, untuk setiap kenaikan hatga tidak boleh kurang dari 5 tael emas" ucapnya menjelaskan tentang tanaman diatas meja.
"50 tael emas"
"70 tael emas"
...
"200 tael emas"
Penawaran terhenti saat telah mencapai harga yang cukup tinggi dengan harga 200 tael emas, "Barang tadi ialah penutup dari sesi pertama. Mari kita mulai sesi kedua lelang" ucap Xue Su Ling pelan.
Pelelangan kembali dilanjutkan. Wanita muda masuk ke Aula lelang dengan membawa nampan ditanganya, di atasnya bisa dilihat ada Gelang Giok yang cukup indah.
"Barang pembuka sesi kedua yang akan di lelang adalah Gelang Giok ini, Gelang ini telah dilengkapi Array Pertahanan. Bisa menahan serangan orang dibawah Ranah Raja Surgawi. Harga awal 1000 tael emas, untuk setiap kenaikan harga tidak boleh kurang dari 100 tael emas" ucapnya menjelaskan kelebihan Gelang Giok.
Segera semua orang mengangkat tangannya ke udara mulai menawar harga tinggi, pasalnya sangat jarang ada perhiasan yang memiliki array pertahanan.
"1000 tael emas"
"3000"
"5000"
"7000! Tolong beri keluarga Xue ku wajah!" suara pemuda terdengar disalah satu bilik VIP.
"Apakah itu Xue Yang, tuan muda keluarga Xue?" ucap pengunjung melihat bilik VIP di tingkat 2.
"..."
"10.000" suara terdengar disalah satu bilik VIP lain.
Seketika peserta lelang yang berada di Aula menoleh ke ruang VIP.
"Pria tua itu lagi?" ucap salah satu peserta lelang.
"Apakah dia tidak takut dengan keluarga Xue?" sahut yang lain.
Pemuda yang berada di dalam bilik VIP No. 3 menggertakkan giginya kesal, tidak pernah terpikirkan olehnya akan ada yang berani melawan keluarga Xuenya. Ia melihat bilik VIP No.10 dengan tatapan membunuhnya, "Pak tua! Apa kau ingin melawan keluarga Xue ku!" ucap Xue Yang lantang.
Penghuni No. 10 yang tidak lain adalah Lin Chen terkekeh kecil saat ada yang mengancamnya, Ia menatap balik bilik No. 3 diseberanginya, "Jika kau punya uang, maka tawarlah!" ucap Lin Chen lantang.
Perkataan Lin Chen yang bagaikan provokasi membuat seluruh ruangan hening tidak bersuara, bagaimana bisa pria tua di bilik No. 10 menantang keluarga Xue secara langsung. Apakah pria tua itu memiliki latar belakang yang kuat.
Banyak pertanyaan terlihat dibenak semua orang.
Xue Yang yang terprovokasi oleh Lin Chen segera menaikan harganya kembali, "30.000!" ucapnya lantang.
"50.000" sahut Lin Chen santai.
"70.000!"
"200.000" balas Lin Chen dengan tenang.
Keributan terjadi lagi, bagaimana bisa barang yang awalnya hanya berharga 1000 tael emas naik 200 kali lipat dari harga awal.
Xue Yang yang berada di bilik No. 3 hanya menggertakkan gigi kesal, Ia mencengkram bangku tempat duduknya hingga pecah. Ia mencoba kembali menaikkan harga, namun ditahan oleh pria tua yang berada disebelahnya.
"Tuan Muda, Tuan besar menyuruh kita untuk membeli barang utama" ucapnya pelan.
Xue Yang mengingat kembali pesan ayahnya hanya bisa menghela nafas panjang, kemudian Ia menatap lagi bilik No. 10 dengan napsu membunuh yang kuat.
...
***
*Bersambung...
