Rosana mempunyai orgen tunggal yang sangat laris, setiap minggu selalu saja ada yang meminta untuk organ nya main di setiap pesta. bahkan sampai luar desa juga meminta organ dia, semua nya menganggap itu hal biasa.
tidak ada yang tau apa yang sebenar nya sudah terjadi?
Halim mengetahui ada yang tidak beres pada istri nya, sehingga dia pun berusaha mencari tau apa yang sudah terjadi. terlebih pemain dari orgen tunggal milik musuh mereka mulai mati satu persatu setelah bicara dengan Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Jambret
Rosana menghitung uang hasil menjual kalung milik nya yang sudah sangat lama ia simpan, barang ini adalah satu satu nya yang tertinggal sejak bawaan gadis dulu. dapat uang dua belas juta rupiah dan ini bisa di gunakan untuk keperluan hidup mereka, wanita cantik ini berniat untuk membuka usaha di depan rumah.
Bila hanya di pegang uang saja tanpa di kembang kan maka akan habis karena harus membayar KPR rumah setiap bulan nya, tempat tinggal Rosana sudah bisa di sebut agak kota karena suda ada pembangunan rumah bersubsidi, dulu bisa mengambil saat Halim masih kerja sehingga ada slip gaji sehingga mudah untuk mengambil nya.
Namun sekarang Halim sudah tidak kerja lagi sehingga rumah pun sepat beberapa kali nunggak, bahkan parah nya di jendela saja sudah ada tempelan kertas dari bank yang berarti mereka sudah menunggak tiga bulan. kemarin Rosana juga jual perhiasan untuk bayar rumah, sekarang juga harus jual kalung lagi.
"Berjualan depan rumah mungkin akan lebih baik, dari pada cuma nunggu orgen yang belum tentu sebulan sekali dapat orderan." gumam Rosana sambil melihat container untuk jualan.
"Mau jualan apa, Mbak?" tanya penjual ramah.
"Rencana nya es teh gitu sama yang lain, bagus ini kayak nya." Rosana masih melihat lihat.
"Ini memang untuk jualan es, Mbak! kalau mau nanti bisa di antar." jawab pedagang.
"Berapa harga nya kalau yang ini?" Rosana akan mulai tawar menawar.
"Ini dua juta setengah, karena ukuran nya besar." jawab pedangang.
"Ndak kurang lagi kah? kurangi lah sedikit, Mas." pinta Rosana tersenyum.
"Dua juta tiga ratus paling kurang nya, kan masih ngantar juga." pedagang memang alot.
"Pas dua juta ngono loh." kekeh Rosana jiwa Emak Emak nya keluar.
"Tidak bisa kalau dua juta, soal nya ini besar loh." pedagang masih mempertahan kan harga.
"Ya udah kalau gitu, tapi antarkan kerumah ya." Rosana pun mengalah juga akhir nya.
Pedagang mengangguk setuju sambil menggosok tangan karena barang nya sudah laku hari ini, tak lupa juga semua sudah di periksa dengan baik, saat ini juga mau langsung di antar kan kerumah nya Rosana karena jarak yang di tempuh tidak lah jauh dari toko yang menjual container.
Rosana membuka tas karena mau mengambil uang nya di tas dua belas juta tadi, tujuan dia memang mau jualan agar uang ini tidak habis begitu saja, nanti mau untuk bayar rumah lima juta dan sisa nya bisa untuk modal serta makan mereka beberapa minggu kedepan, siapa tau juga nanti ada yang menyewa orgen tunggal milik mereka.
Bruuuuummm.
Wuuuttttt.
"Aaaaggkk, TOLOOOOONG!"
"Ya allah, Mbak!" pedang sampai kaget melihat Rosana yang terseret gara gara tas di tarik oleh jambret.
Duaaak.
"Lepaskan tangan mu, Goblok!" jambret masih sempat menendang kepala Rosana karena wanita ini tidak mau melepaskan tas.
"Tolooooong....aaagkkk sakiiit!" Rosana menggerang karena tangan yang sebelah sudah terkelupas akibat terseret aspal.
"Lepaskan saja, lepas kan tas nya!" pedagang sangat panik.
Tanpa di suruh pun Rosana sudah melepaskan tas nya karena sangat kesakitan, separuh tubuh sampai wajah terlihat berdarah karena gesekan aspal yang sangat tajam. rasa sakit nya pasti tidak main main, namun hati Rosana lah yang lebih sakit karena dia harus kehilangan semua uang nya.
"Masya allah, ini kenapa?!" kaget orang orang.
"Uang ku! uang ku di ambil mereka, aaaaahhh uang ku." Rosana menangis histeris.
"Kena jambret ya?" tanya orang orang yang tidak tau.
"Sudah sangat jauh karena mereka naik motor kencang." jawab yang lain panik.
"Lebih baik bawa dulu kerumah sakit Mbak nya, ini parah." ujar warga ngeri melihat luka Rosana.
"Ayo kita kerumah sakit, Mbak." ajak pedagang jadi kasihan juga.
"Jangan, aku tidak punya uang lagi untuk apa apa!" tolak Rosana lemas menahan sakit hati dan sakit tubuh nya.
"Tapi sampean luka nya parah, harus di obati ini." paksa pedagang.
Namun Rosana mengabaikan ucapan semua orang karena hati wanita ini kian marah pada nasib nya yang sangat buruk, padahal ini uang halal milik dia sendiri dan satu satu nya pula, hanya dengan uang itu dia punya harapan untuk hidup selama beberapa minggu dan ingin membuka usaha juga.
"Bangsat! aku tidak akan percaya dengan allah, kenapa dia sangat tega padaku." Rosana berjalan tidak tentu arah karena pikiran yang sangat kalut.
Tidak peduli walau hujan sudah mulai mengguyur bumi, dia tetap berjalan dengan tubuh penuk luka akibat di seret dengan jambret. padahal kepala Rosana juga sangat pusing akibat di tendang tadi, namun tidak di rasakan oleh dia.
"Kenapa hidup ku sangat sengsara begini? aku tidak mencuri, itu semua uang ku." isak Rosana begitu perih.
"Andai saja aku tidak menikah dengan Halim, maka hidup ku tidak akan serusak ini." Rosana menekan dada nya yang terasa sangat sakit.
"KENAPAAAA?!"
Teriakan Rosana mengalahkan suara petir yang sedang menyambar nyambar, dia sama sekali tidak sadar bahwa sudah berjalan masuk kehutan yang sangat lebat sekali, sebab Rosana sudah jatuh tenggelam dalam duka kehilangan uang milik nya yang dua belas juta.
"Kenapa? apa salah ku hingga di buat begini!" Rosana duduk bersimpuh sembari meremas tanah hitam.
"Itu uang milik ku, aku tidak mencuri nya dari siapa pun!" isak Rosana kian menjadi saja.
Angin bertiup kencang menghempaskan daun daun kering hingga berserakan kesana kemari, namun sekuat apa pun angin dan gelap nya keadaan sekitar tidak membuat Rosana peduli karena dia saja tidak sadar bahwa langkah nya sudah tersesat jauh.
"Bagai mana aku akan membayar semua itu? kata siapa allah itu adiiilll!" teriak Rosana sangat kencang.
JEDEEEERRR.
Suara petir sangat kencang bersama teriakan Rosana di dalam hutan ini, membuat seseorang yang sedang tertidur jadi bangun lagi dan menatap nya dengan pandangan nyalang. namun Rosana tidak sadar bahwa dia sedang di tatap, apa pun yang terjadi dia sama sekali tidak peduli.
"Semua sudah berakhir, lebih baik aku mati saja." Rosana mulai putus asa atas hidup nya.
Wuuusssh.
Wuusssshh.
"Aku tak akan mau hidup bila hanya kau beri penderitaan saja, Bangsaaaat!" pekik Rosana entah memaki siapa.
Sakit hati dan sakit tubuh menyatu jadi satu, sudah terbayang dalam benak nya bila dia pulang sekarang, maka esok hari pasti orang bank akan datang untuk meminta angsuran karena tunggakan mereka. bila pulang maka sama saja rasa nya loncat dalam jurang yang amat dalam, Halim sebagai suami kerja nya cuma pasrah saja tanpa menyadari bahwa istri nya pontang panting memikirkan semua masalah mereka.
Iblis sudah ngirim signal ke kepala rumah tangga.
hati2 Halim keluargamu terancam semua nyawanya, oleh iblis paedofil😅
Lekas sembuh ka nov, mnumin air hangat
hehee,, cepet sehat thorr
jgn nyemilin gorengan melee
wkwkwkw
syerem
wkwkwkwk