Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal menjadi Penjelajah dunia.
Dia melihat tingkah ku jadi mengela nafas.
"Sebegitu nya mau merahasiakan nya... Yah, namanya juga senjata nasional... Aku tak bisa meminta mu untuk memberikan nya, karna kemungkinan bila kau memberikan nya pada kami pengetahuan itu... Nyawa mu bakal terancam? " Ujarnya menatapku dengan wajah serius yang masih sama.
Aku mendengar itu mengangguk cepat.
"Be-benar sekali... "
Dia menatapku dengan diam sesaat.
"Hmmmm... "
Iris memeluk tangan ku dan menjadi sangat ketakutan.
Aku meneguk liur dan tersenyum pada Iris dengan wajah tegang.
"Iris jangan takut, aku ada disini... "
Dia mengangguk.
Valen tampak menatapku dengan wajah agak merasa bersalah.
"Aku tak tau, ternyata masalah Ketua memanggilnya karna sebuah senjata Nasional dari negrinya... Dia pasti sangat tertekan sekarang, wajah nya Tuan Luthfi sangat tegang menatap Ketua serikat... " Ujarnya dihati Valen, dan dia tampak sangat sedih.
Aku kemudian berkata pada Anabelle si Ketua serikat.
"Ketua serikat dagang, aku minta maaf untuk itu... Tak bisa membocorkan pengetahuan negara ku yang teramat dirahasiakan..."
Dia menjawabnya dengan senyuman dan tangan melipat dibawah dadanya.
"Ya, tak masalah... "
Aku mendengar itu menjadi mengela nafas lega.
"Syukurlah, anda pengertian... "
Dia kemudiankemudian tersenyum lagi menatapku sambil berkata.
"Kalo soal pengembangan senjata laser yang di berikan oleh April melalui Ide dari kertas yang sudah di uji nya langsung, aku tak bisa menolong mu... Dia sudah jadi hak paten, April... Berhak atas 3% atas setiap penjualan dari seluruh perusahaan yang menggunakan produk ini... Tentu saja, April akan jadi samgat kaya sebentar lagi karna para pembelinya kemungkinan Kerajaan besar dan para bangsawan serta Lord penguasa wilayah... "
Mendengar itu aku pasrah saja, lagian yang memikirkan nya juga April. Dia pasti mempelajari nya dan lalu melakukan eksperimen sendiri sehingga mendapatkan ide nya. Aku salut pada gadis kecil itu, Dia tak paham dengan benda Laser ini. Tahu akan cara kerja nya, dan kemudian menggunakan sihir untuk membuat nya sendiri.
Ini sangat mirip dengan senjata laser dari dunia lama ku, di bumi.
Aku menghela nafas panjang.
"Ha-ah, tak apa sudah terlanjur juga... Aku tak bisa kan meminta mu membatalkan nya... "
Dia menatapku dengan senyuman dan mata menyipit.
"Itu tindakan merugikan merupakan ancaman sendiri bagi Serikat Dagang ... "
Aku menahan tangan kedepan dan menggeleng kan kepalaku.
"Tidak-tidak, aku sudah cukup menjadi musuh dari tanah kelahiran ku jangan negri ini juga jadi musuh ku melalui serikat ini... "
Dia bersandar di sofa nya dan menatap keatas.
"Aku senang kau paham... "
Valen menatapku dengan wajah sedih.
"Tuan, apa anda akan jadi buronan dari Negri anda setelah mereka mengetahui bahwa negara asing menggunakan teknologi mereka? "
Aku menjawabnya dengan senyuman.
"Tidak kok, selama mereka tak tau bahwa itu dari ku... "
Ketua serikat dagang, Anabelle menoleh kearahku dan berkata.
"Itu baguslah, selama mereka tak mengetahui meski coba cari tahu dengan daftar orang orang yang keluar dari negri nya dengan jadi pengembara... "
Aku menjawabnya.
"Jangan khawatir, di negri ku populasi nya besar... Banyak juga yang sudah berkeliaran keluar negri... Jadi, mereka para penguasa negri ku takkan mau mengecek satu persatu dan menahan kami hanya untuk bertanya hal itu... "
Anabelle mendengar itu jadi mengangguk.
"Baguslah, jadi sekarang apa rencana mu? "
Aku menjawabnya dengan mengembangkan mata.
"Oh iya, aku mau menyerah kan tugas yang ku selesai kan... Sekarang, aku sudah bisa jadi penjelajah kan? "
*Teng!
Aku menaruh sekantong sedang berisi kepingan koin emas berjumlah 20 koin emas.
"Kau hanya butuh 3 hari untuk dapat menyelesaikan tugas ini? Kau menarik sekali, Tuan... " Ujarnya tersenyum padaku dengan niat yang terasa.
Dia meminta lembaran kertas penyetuan pada Valen.
"Bawakan aku dokumen resmi nya, untuk persetujuan memulai penjelajah sebagai pedagang milik Tuan Lutfi... "
Valen mengangguk dan berjalan menuju lemari yang ada di sudut ruangan.
"Nama Tuan Lutfi... " Ujarnya mencari dokumen dari banyak dokumen yang tersusun.
Setelah dia menemukan nya, langsung memberikan ke Anabelle.
"Ini Nona, dokumen nya... "
Dia mengambilnya dan langsung menaruhnya dimeja.
"Isi dokumen ini, lalu aku akan tanda tangan nanti... Setelah itu, kau bisa memulai perjalanan mu... "
Aku mengangguk dan duduk sofa dihadapannya.
"Baiklah... " Memandang dokumen yang ada di meja dihadapanku.
Mengisinya kemudian dan setelahnya di tanda tangani oleh Anabelle.
Kemudian, saat kami mau pulang dan sudah keluar di kantor pribadi nya. Dia yang mengantar keluar kantor nya bertanya padaku, Si Anabelle itu.
"Aku saran kan, kau memulai pelayaran mu dengan membeli Kapal jika mau jadi pedagang antar benua... "
Aku mendengar sarannya jadi tersenyum.
"Iya, aku akan memikirkan nya mulai sekarang, untuk menabung dan membeli kapal untuk melakukan pelayaran... " Jawabku.
Dia tersenyum padaku dengan wajah yang seolah percaya dengan kemampuan ku.
"Semoga sukses, Tuan Lutfhi sampai bertemu lagi... "
Aku mendengar nya tersenyum membalasnya.
"Iya, Terima kasih atas dukungan nya... Sampai bertemu lagi... "
Valen mengangguk padaku dan tersenyum.
"Sampai jumpa lagi... " Ujarnya memberikan lambaian tangan saat dia menatapku di belakang Ketua serikat Anabelle.
Aku membalas lambaian tangannya dan tersenyum juga padanya.
Kemudian mengenggam tangan Iris dan melangkah keluar dari Serikat dagang itu.
+++
