Pemuda itu membuka matanya untuk pertama kali di Benua Wu Dian.
Dan entah apa yang merasukinya, tetapi semenjak mendapatkan Deity System, tujuan pemuda itu hanya satu— menjadi Dewa Pedang!
Menjadi Dewa Pedang bukan hal mudah, terlebih lagi belakangan ini mulai terasa hal yang janggal seperti ...
Siapa aku ... sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devourer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 013 : Kucing Aneh
Apa yang tertulis di halaman pertama buku itu adalah:
Nama: Tian Yan
Ayah: Zhang Yuan
Ibu: Yun Ying
“Siapa Zhang Yuan? aku ingat nama ayah adalah Tian Qi, dan nama ibu adalah Hu Xian ...” Tian Yan mengernyitkan alisnya.
Tian Yan lalu membuka lembar halaman selanjutnya, dan dia mulai membaca tulisan-tulisan di atas kertas buku.
Tian Yan, anakku. Ayah dan ibu menulis ini hanya untuk berjaga-jaga saja jika suatu hari kami mati sebelum kau dewasa.
Sebenarnya keluarga kita tidak berasal dari Benua Wu Dian ini, kita berasal dari alam yang jauh lebih tinggi.
Di alam sana, atau lebih tepat disebut Alam Suci, Ayahmu ini jatuh hati dengan ibumu, dan ibumu melahirkan dirimu.
Hal ini mengakibatkan konflik antara klan ayah dan ibumu, akibatnya Dantian kami berdua dihancurkan 99,7%, sehingga ranah kami menurun ke Qi Transformation tahap 1.
Setelah ranah kami berdua di turunkan, kami berdua diusir ke Benua Wu Dian menggunakan portal teleportasi dan terpaksa harus hidup dalam pengasingan di kota kecil ini, Kota Lun Geng.
... Nak, aku dan ayahmu tidak memiliki penyesalan sedikit pun, jadi jangan salahkan dirimu juga, kami berdua juga mungkin terlalu dibutakan oleh cinta sehingga mengalami hukuman ini, hihihi ... tapi apa boleh buat? cinta memang sulit untuk dipahami.
Intinya kau harus tetap hidup, apapun yang terjadi, jangan menyerah dan terus berjuang!
Kami berdua menganggapmu sebagai anugerah, bukan petaka.
Jangan memendam dendam kepada keluarga kita di alam yang lebih tinggi, ayah dan ibumu ini tidak suka kamu hidup dengan menanggung dendam yang berlebihan.
Dan juga ... jangan ubah margamu mengikuti marga Zhang, gunakan saja nama yang telah kami berdua berikan kepadamu.
Dadah!
***
“...” Tian Yan terdiam tak bersuara setelah membaca semua tulisan yang tertulis rapi di buku kecil ini.
“Sistem, apa memang benar ada dunia yang lebih tinggi?”
[Mungkin ....]
Sistem juga tidak mengetahuinya ... jika begini—
“Suatu hari ketika aku bertambah lebih kuat, pasti aku akan mengetahui misteri tentang Alam Suci!” ungkap Tian Yan dengan optimis.
[Ding! Sistem akan selalu membantu host!]
“Ya.”
Setelah berada di Kota Lun Geng selama setengah jam lagi, Tian Yan segera berjalan ke luar halaman rumahnya, kali ini dia tidak akan berbalik ke belakang dan terus berjalan ke luar kota.
Kalung permata merah peninggalan orang tuanya juga sudah dia kenakan di lehernya.
Setibanya di luar kota, Tian Yan mengeluarkan Permadani Terbangnya dan terbang ke suatu arah secara acak.
[Ding! Host mendapatkan misi baru!]
“Misi apa?”
[Misi: Mengikuti Turnamen Bela Diri Kekaisaran Yan dan menjadi juara 1. Hadiah: 500.000 Poin. Gagal: -20.000 Poin Waktu: - Terima: Ya/Tidak]
“Kekaisaran Yan? cukup jauh ...”
Jika menghitung jaraknya, kurang lebih 500 Mil jauhnya, jika menggunakan Permadani Terbang, kurang lebih 16-17 jam, itupun belum termasuk waktu istirahatnya.
“Kapan kompetisi ini akan di mulai?” tanya Tian Yan.
Sistem pun menjawab.
[Satu bulan dari sekarang.]
“Satu bulan ... masih lama, kalau begitu aku terima misi ini!”
[Baik!]
***
Setelah terbang selama dua jam, Tian Yan melihat ada sebuah kota kecil cukup jauh dari tempatnya.
“Sebaiknya aku beristirahat terlebih dahulu,” Tian Yan pun memutuskan untuk mendarat satu mil jauhnya dari kota kecil itu.
Swish!
Tap!
Menyimpan Permadani Terbang, Tian Yan lalu mencari sebuah tempat yang cukup teduh di bawah pohon dan mulai menyerap energi langit dan bumi untuk memulihkan tenaganya.
Kenapa Tian Yan memilih beristirahat di dekat kota? karena menurutnya sebuah kota pasti dibuat jauh dari tempat Binatang Buas kadang berkeliaran, bisa di bilang ini adalah tempat yang cukup tenang.
....
Waktu terus berlalu, hingga beberapa dupa senilai waktu, Tian Yan membuka matanya dan menghembuskan nafas ringan.
“Huff, kekuatanku sudah pulih, sekarang saatnya untuk lanjut berangkat ke Ibu kota Kekaisaran!”
Tian Yan pun bangkit berdiri dan hendak mengeluarkan permadani terbang, tapi tiba-tiba dia melihat ke arah semak-semak.
“Siapa di sana?!” teriaknya.
Sruk! Sruk!
“Meong ....”
Dari balik semak-semak, muncul seekor kucing berbulu hitam dengan belang putih di bagian punggungnya.
“Kucing? ada kucing di dunia ini?”
[—_—]
[Host sebaiknya berhati-hati, itu bukan kucing biasa!]
Lalu kucing apa? kucing kampung?
‘Tapi, apa maksudmu sistem? maksudmu dia berbahaya?’ tanya Tian Yan dalam benaknya.
[Maksud sistem, dia sedang terluka!]
“Meong ....”
Baru saat ini Tian Yan memandangi kucing itu dengan baik, memang benar, ada bekas cakaran di badannya.
Kucing yang malang ....
Tian Yan langsung mengangkat kucing itu dari lengannya dan menatap kucing itu dengan serinyai lebar.
“Aku sudah tidak makan beberapa hari terakhir, kucing ini mungkin akan menjadi makananku hari ini!”
Seakan paham dengan maksud Tian Yan, wajah kucing itu menjadi panik dan langsung menggigit tangan Tian Yan.
“Argh, kucing sialan!” Tian Yan langsung melepaskan kucing itu ke tanah, dan melihat masih ada bekas gigitan di tangannya.
Bagaimana bisa ... Tian Yan tidak bisa berkata-kata, dia adalah kultivator Void Tribulation, bagaimana bisa dibuat luka oleh seekor kucing liar?
“Siapa kau?!” Tian Yan berkata dengan suara dalam, memandangi kucing itu yang telah berlari cukup jauh dari dirinya.
Tapi kucing itu tidak memperdulikan dirinya dan terus berlari.
“Sialan, jangan tidak hiraukanku!” Tian Yan segera melesat dengan cepat dan memegang ekor kucing itu.
Ketika ekornya di pegang, kucing hitam ini seperti tersengat listrik, dan berbalik untuk mencakar Tian Yan, tapi lambat ...
Tian Yan saat ini sudah berhasil memegang bagian atas lehernya dengan dua jepitan jarinya.
“Hehe, akhirnya aku menangkapmu!”
Meong!
Kucing itu terus berusaha untuk mencakar wajah besar Tian Yan yang berada di depannya, tapi sangat sulit.
“Lepaskan ratu ini, sialan kau manusia rendahan!”
“Eh? siapa yang berteriak?” Tian Yan melihat ke kiri dan ke kanan, tapi tidak ada siapapun.
“Ras manusia memang bodoh, ini aku yang berbicara, Ratu binatang buas yang perkasa!”
Tian Yan akhirnya melihat ke arah wajah kucing hitam ini, “Tidak mungkin kucing aneh ini yang berbicara, kan?”
“Kucing aneh? kau yang aneh manusia, bahkan bau darahmu mengingatkanku mengenai sesuatu yang kubenci di alam itu!”
Kucing itu lalu menatap wajah Tian Yan dengan sombong, tapi wajahnya langsung menjadi horor. “Eh ... kenapa kau menatapku seperti itu?”
Seketika kucing hitam tersebut menundukkan kepalanya ke bawah karena merasa kurang enak dengan tatapan Tian Yan yang sangat tajam.
Tian Yan yang merasakan dirinya terlalu berlebihan, langsung mengubah ekspresinya seperti semula dan tersenyum ramah, lalu bertanya: “Apa kau dari alam suci?”
“Alam Suci?” Kucing itu terlihat kebingungan apa maksud manusia di depannya.
‘Sepertinya dia tidak tau apa-apa, tapi dia sepertinya memang berasal dari dunia yang lebih tinggi. Jika tidak, bagaimana bisa seekor kucing berbahasa manusia?’
« Bersambung! »
Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote. Terima kasih telah membaca :)
jadi tengsi aku wkwkw