NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:53.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Naura memilih kabur dan memalsukan kematiannya saat dirinya dipaksa melahirkan normal oleh mertuanya sedangkan dirinya diharuskan dokter melahirkan secara Caesar.

Mengetahui kematian Naura, suami dan mertuanya malah memanfaatkan harta dan aset Naura yang berstatus anak yatim piatu, sampai akhirnya sosok wanita bernama Laura datang dari identitas baru Naura, untuk menuntut balas dendam.

"Aku bukan boneka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh

"Kenapa kamu memandangku seperti itu? Jangan bilang kalau kau mencurigai'ku?" tanya Weny dengan penuh penekanan.

"Aku tak pernah mengatakan itu! Jangan memulai pertengkaran!" seru Alex.

Alex mengalihkan pandangannya yang semula pada wanita itu. Dia menyantap makan malam dengan malas. Dalam hatinya bimbang, apakah mungkin Weny yang telah mengambil semuanya, tapi dia tak pernah masuk ke kamar? Tanya pria itu dalam hatinya.

Namun, selain dirinya, hanya Weny yang tahu kode brankas itu. Alex sengaja memakai tahun kelahiran wanita itu agar sang istri tak bisa menebaknya. Ternyata wanita itu lebih pintar dari yang dia pikirkan.

"Bibirmu memang tak mengatakannya, tapi caramu menatapku, kau seolah mencurigai'ku!' seru Weny dengan penuh penekanan.

"Itu hanya perasaanmu!" jawab Alex tak kalah kerasnya.

"Sudah-sudah, sekarang kita sebaiknya mencari bersama. Jangan saling tuduh dulu. Ibu yakin ada suatu petunjuk dimana harta itu berada," ucap Ibu Rini mencoba menengahi.

Sebenarnya Ibu Rini juga mencurigai Weny, tapi dia tak ada bukti. Selama berada di rumah ini, tak pernah sekalipun dia melihat wanita itu masuk ke kamar anak menantunya itu. Sehingga tak ada alasan menuduhnya.

Weny yang merasa sakit hati atas sikap Alex lalu berdiri dan masuk ke kamar. Dia tak terima karena pria itu seolah menuduhnya.

Weny duduk di kursi malas di sudut ruang tamu. Hari ini terasa lebih panas dari biasanya, dan udara pun begitu pengap. Aroma kopi di dapur tercium menyengat, tapi Weny sama sekali tidak tertarik untuk menyentuhnya. Dia sedang asyik menyusun ulang pikiran yang berkeluh kesah dalam benaknya.

Semua ini karena Alex, sang kekasih yang kini mulai mencurigainya. Dan rasanya, kemarahan itu sudah meluap-luap. "Kalau dia terus seperti ini, bisa-bisa aku yang pergi dari hidupnya," gumamnya pelan.

"Ngomong sendiri lagi, Weny?" suara Ibu Rini, ibu Alex, tiba-tiba memecahkan kesunyian. Dia muncul dari dapur dengan wadah kopi di tangan.

Weny hanya mengangguk, meski hatinya berontak. "Ibu, ada apa? Kenapa Ibu ke sini?"

Ibu Rini mengalihkan pandangannya ke arah jendela. "Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja. Nggak mudah, kan, jadi pacar anakku?"

Weny menghembuskan napas panjang. "Iya, Bu. Tapi sekarang aku merasa seperti pelaku kejahatan. Kenapa semua orang menduga aku bisa mencuri barang-barang Naura? Aku tidak tahu apa-apa tentang itu!"

Ibu Rini menjawab dengan nada lembut, "Dia tak menuduh mu tapi mungkin sedikit meragukan karena hanya kamu yang tau kode nomor brankas itu selain dirinya. Seharusnya kamu bisa meyakinkan dirinya jika kamu tak bersalah."

"Itu sama saja dia menuduhku! Mendingan dia tanya aku langsung saja!” Weny tak bisa menahan diri lagi. “Aku memang datang ke rumah ini, tapi itu hanya untuk bertamu. Bukan untuk mencuri!”

Mendengar itu, Ibu Rini menggelengkan kepala. "Tapi, Weny, bukankah kamu juga ada di sini ketika semua barang itu hilang?”

Dan pertanyaan itu kembali membuat hati Weny berdesir marah. Dia tidak mau disamakan dengan pencuri. “Apakah Ibu percaya kepada tuduhan itu?!”

"Lebih baik kamu bicara saja dengan Alex. Dia yang paling tahu apa yang dia rasakan," jawab Ibu Rini yang tampak berusaha diplomatis.

Setelah itu Ibu pergi meninggalkan Weny, wanita itu pun beranjak dari ruang tamu. Dia masuk ke kamarnya.

Sampai sekarang, sudah hampir seminggu sejak hilangnya barang-barang Naura dari brankas, dan bayangan kecurigaan itu terus menganggu pikiran Weny. Barang-barang berharga itu seperti dokumen penting dan perhiasan yang hanya Naura yang dapat mencintainya. “Kenapa Alex seolah menuduh aku sebagai pencuri? Apa dia tak percaya denganku?"

Tiba-tiba pintu terbuka dan Alex masuk dengan wajah yang terlihat murung. Weny berusaha menahan perasaannya, berharap kali ini Alex bisa mendengarkan. “Kamu sudah berbicara dengan ibu?”

“Ya, dan aku rasa semua orang lebih memilih untuk menyalahkan aku,” Weny membalas tajam.

"Begini, Weny. Aku hanya ingin memastikan bahwa tidak ada yang salah di antara kita,” Alex mencoba menenangkan.

“Tapi kamu mencurigai aku! Dengan menuduhku itu sama saja kau telah mengatakan aku yang bersalah!” serunya sambil berdiri. “Aku tidak pernah mengambil barang-barang itu. Kenapa kamu tidak memeriksa CCTV untuk mendapatkan bukti?”

Alex terdiam, terkejut dengan ujaran Weny yang tiba-tiba itu. "CCTV sudah direkam setiap aktivitas di sekitar rumah. Kita bisa memeriksanya."

"Jadi, kenapa tidak kita lakukan sekarang?" tantang Weny, tatapan matanya seolah menembus jiwa Alex. "Aku juga ingin melihat siapa yang mengambil barang-barang Naura. Aku bersumpah tak melakukan itu!”

Alex tampak bingung, antara ingin mempertahankan dinding kepercayaannya pada Weny dan menyadari bahwa ada yang tidak beres. “Aku … aku akan melakukan itu.”

“Jangan hanya berkata-kata, Alex. Ayo kita cek bersama!” Weny bersikeras, dan perasaannya yang terbakar membuat dia tak sabar, ingin membuktikan jika dia bukan pencurinya.

Ibu Rini yang sedang berdiri di belakang mereka beranjak mendekat. “Baiklah, jika itu yang kamu mau, kita bisa cari tahu sendiri. Lagipula, ini juga untuk kepentingan kita semua. Biar tidak ada keraguan dan tak ada kecurigaan!"

Merekapun berjalan menuju ruang kontrol CCTV. Weny merasa jantungnya berdegup kencang, harap-harap cemas. “Aku tidak sabar melihat siapa yang melakukan ini.”

Alex menekan tombol-tombol di layar monitor. Dengan hati-hati, mereka mulai memutar rekaman. Weny dan Ibu Rini berdiri di sampingnya, sama-sama menantikan hasil rekaman itu.

“Ini rekaman dari satu minggu sebelum meninggalnya Naura …,” ucap Alex sembari memutar rekaman tersebut.

Weny memusatkan perhatian. Di layar, tampak gambar seseorang memasuki kamar. Dan hanya ada satu orang, yaitu Naura. Begitu seterusnya hingga hari dia meninggal.

"Kau bisa melihat sendiri'kan, jika aku tak pernah masuk ke kamar itu!" seru Weny dengan suara lantang.

"Kita baru melihat seminggu sebelum Naura meninggal," ucap Alex dengan suara lirih.

Mendengar ucapan Alex itu, Weny kembali emosi. Kata-kata pria itu menyiratkan jika Alex masih mencurigainya.

"Sebaiknya aku pergi. Jika kau masih tak percaya padaku, silakan kau cari bukti, jika memang aku yang mencuri semua itu, aku siap kau laporkan ke polisi!" ucap Weny dengan penuh emosi.

Setelah mengucapkan itu, dia lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

1
Kotin Rahman
smgat lina kmu psti bisa iklas demi sahabatmu.....smga sang othor telah mnyiapkn jodoh yg trbaik untuk kmu ya lin.....prcaya org yg tulus psti rezekinya mulus linaa 👍👍💪💪💪💪
Warni Tanjung
gak update ini Thor? udah di tunggu.
Mama Reni: Maaf, mama sibuk di pilkada. 🙏🙏
total 1 replies
Kotin Rahman
ttetp jaga hati dan pikiranmu naura.....jngn smpe kmu goyah pndirian krna nti bkal ktmu bojomu karna scara hukum klian blm cerai dan itu nti bisa di mnfaatkn oleh alex andai pnyamaran kmu trbongkar dan untuk sang Othoorr jngn smpe ya alex naura balikan.....ndak rela akuu 😀😀😀😀

untuk weni rasain kmu bkalan di buang oleh kluarga alex.....kmu tk ubahnya sperti sampah tahu gak wen.....bau busuknya sngat mnyengat dan mnjijikan /Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/
Lydia
Lina hrs mengiklaskan rasya yaa n jangan merusak hub rasya n naura. jdlah teman yg baik.
Imas Nurhermansyah
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose/
nonsk2711
Lina sudahi kemelut di hatimu,skt bgd tau mencintai sendiri,mhn bgd ya Lin jgn usik kebahagiaan Naura n Rasya 🙏,mom knp wajah Naura tdk di permak msh pd ngenalin tuh 🤭
Mama Reni: Karena kan emang sengaja di operasi sedikit saja. biar Alex jadi bingung. Dibilang istrinya bukan tapi mirip
total 1 replies
Warni Tanjung
lanjut Thor...
Teh Euis Tea
sabar ya lina mungkin rasya bkn jodoh km tp bersabarlah akan ada rasya yg lain yg akan menjadi jodoh sejatimu bersabarlah dan trs berdoa mudah"an yg yg lebih baik dari rasya
sella surya amanda
lanjut kak
ken darsihk
Alex shock melihat Naura semoga penyamaran nya Naura tak terungkap , dan Naura sukses mengecoh si Alex brengsekkk 😠😠
Lina jodoh sdh ada yng mengatur jd tetap lah 💪💪
Eka ELissa
autho syok tu Alex ktmu bini yg di buang nya cntik pari Purna tuh /Facepalm//Joyful//Facepalm/
Apriyanti
wkwkwk kaget kan kamu Alex
lanjut thor 🙏
Eka ELissa
tunjukin psonamu Nau lok kmu bukn Naura yg dulu
Ilfa Yarni
patok ka km Alex dia bukan Naura to Laura asal kau tau siap2 kau bucin sama Laura hbs itu di hempaskan dan kau akan hancur dan balik ke asal yaitu GEMBEL
Salim ah
memang cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit, Lina kamu wanita kuat baik semoga mendapatkan jodoh yg lebih dr Rasya
karna memang cinta tak harus memiliki
Alex selamat terkejut ya semoga jantung aman aman saja
Sunaryati
Pembalasan dimulai dengan halus dan elegan tanpa Alex sadari dan curiga, semua aset Naura telah kembali.
Rahma Inayah
sangkin ..shock nya alex gk bs berkata kata kala melihat jelmaan naura yg berubh dr upik abu jd cinderelah..br awal lex membalsan baru akan di mulai.perlahan akan memudar cnt nya pada wenny
Maria Kibtiyah
dah iklas lina tar bakal ada jodoh buat kamu
mams dimas
mau dirombak seperti apa pun penampilan Naura akan tetap dikenali kecuali dirubah wajah nya,apalagi suami nya yg SDH mengenal lama
Kasih Bonda
next thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!