LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
LLV 31
Empat hari sudah Lune tak bertemu Louis. Hidupnya terasa hampa meskipun ada Jenna yang selalu menemaninya.
Hari ini Lune diajak berbelanja oleh Claire dan Jenna. Mereka menghabiskan waktunya berjalan jalan seharian.
"Kita jadi main basket nanti sore?" tanya Jenna.
"Ya, aku sangat bosan di rumah. Mommy dan daddy sibuk bekerja," jawab Lune.
"Kapan Lana akan pulang lagi, Lune?" tanya Claire.
"Entahlah, dia sanga betah di sana. Oh ya, apakah Lana sudah punya kekasih, Claire? Dia lebih terbuka padamu daripada aku," kata Lune.
"Ya, dia punya kekasih. Itu yang membuatnya betah di sana," jawab Claire tersenyum.
"Ck, dia tak bilang apa pun padaku," sahut Lune.
"Karena kau tak bisa menjaga mulutmu, Lune. Kau akan bilang hal itu pada Uncle nanti," jawab Claire tertawa kecil.
"Ya, aku memang sering keceplosan. Apakah pacarnya tampan?" Tanya Lune.
"Ya, sangat tampan," jawab Claire.
"Lebih tampan mana dengan Louis? Bagiku Louis lah yang tertampan," kata Lune.
Claire tak tahu harus menjawab apa karena di matanya tetap lah Louis yang paling tampan.
"Hei, jawablah. Sepertinya pilihan yang sulit," kata Lune.
"Ya, kau benar. Semuanya tampan jadi aku tak bisa memilih mana yang lebih tampan," jawab Claire.
Lune tertawa dan mencubit pipi Claire.
"Kau memang sahabat kami yang terbaik," ucap Lune tersenyum.
Claire hanya tersenyum tipis.
*
*
Setelah berbelanja, Lune memutuskan untuk ke penthouse Louis karena dia merindukan pria itu.
Lune membuka pintu penthouse dan masuk ke dalam. Lune datang ke sana tiap dua hari sekali dan terkadang membersihkan penthouse karena pelayan Louis hanya datang seminggu sekali.
Lune menuju walk in closet Louis dan mencium beberapa baju Louis serta parfumnya. Hal mengingatkannya pada Louis.
Setidaknya itu sedikit mengobati rasa rindunya pada kekasih hatinya.
Lalu ponsek Lune bergetar dan ia mengangkatnya.
"Sayang, kau di mana?" tanya Lourdes.
"Bersama Jenna," jawab Lune berbohong.
"Mommy dan daddy akan pulang larut. Menginaplah bersama Jenna," ucap Lourdes.
"Oke, Mom. No problem," ucap Lune.
"Baiklah. Bye, Honey," kata Lourdes.
Lalu Lune menutup sambungan teleponnya dan mengirim pesan pada Jenna.
"Aku akan menginap di sini saja," gumam Lune pelan dan menaruh ponselnya.
Lune membuka bajunya dan memakai kemeja putih milik Louis.
Lalu gadis cantik itu melipat bajunya dan menaruhnya di meja yang ada di walk in closet.
Lune keluar dari sana dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena ia sudah berkeliling seharian bersama dua sahabatnya.
Lune berendam di bath tub besar itu dan menutup matanya menikmati air hangat yang harum.
Lune menekan tombol musik yang ada dinding sebelah bath tub dan terdengar suara musik yang menenangkan.
Karena terlalu nyaman dan lelah, Lune akhirnya tertidur di kama bath tub dengan kepala yang masih tersangga di senderan bath tub yang dialasi handuk.
"Hei, bangunlah, Gadis tengil," bisik sebuah suara di telinga Lune setelah hampir 15 menit dia tidur di bath tub berisi busa sabun itu.
Lune mengerjapkan matanya dan belum tersadar bahwa dirinya ada di bath tub.
Kepala Lune tenggelam ke bawah dan sebuah tangan menahan tengkuk lehernya hingga kepala Lune kembali terlihat.
Lune mengusap matanya dan menarik nafasnya dalam dalam.
"Louis!!??" Ucap Lune terkejut karena Louis sudah ada di depannya.
"Jangan mengulangi hal ini karena ini bisa jadi berbahaya," ucap Louis.