NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anakku

Ibu Untuk Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Duda
Popularitas:105.3M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar itu Seumur Hidup

Waktu masih menunjukkan jam 5 sore, saat Hasna mulai membereskan meja kerjanya, hari ini ia ingin pulang lebih cepat. Biasanya jam 6.30 ia baru membereskan meja kalau tidak ada yang dituju.

Tapi sesuai dengan rencananya tadi siang, ia ingin mencari buku cerita sebagai bahan cerita untuk Maura. Dilihatnya Arya masih sibuk dengan pekerjaannya, Maytha sudah pulang lebih dulu tadi jam 4.30 karena ia harus mengejar kereta jam 6 untuk pulang ke rumahnya di daerah Bekasi.

"Mas Arya aku duluan yah.. jangan lupa kerjaan aku tolong diperiksa supaya besok bisa diserahkan ke Pak Aswin"

"Hmmm... ok.. hati-hati di jalan" Arya hanya menggumam tanpa mengalihkan perhatian dari desktopnya.

"Bu Rika aku pulang duluan mau beli buku dulu ke Mall di depan" pamit Hasna

"Ya.. take care" Bu Rika tampak masih asyik dengan laptopnya.

Suasana di jalan sudah mulai ramai dengan karyawan yang pulang dari kantor, polusi dari kendaraan lumayan membuat sesak nafas, tapi jam 5 masih terasa siang pergi di Mall kecil di depan kantor, masih bisa dipakai untuk jalan-jalan dulu agak jauh.

Akhirnya Hasna memutuskan untuk pergi ke Mall yang agak besar yang terletak di pusat kota. Disana toko bukunya lebih besar dan lengkap, dan ada banyak yang bisa dilihat oleh Hasna, hmmm.... kapan lagi bisa jalan-jalan sore.

Antrian penumpang busway sudah mulai mengular di pintu masuk, tapi tidak menjadi masalah karena pergerakan penumpang lebih cepat kalau di sore hari.

Hanya 3 kali perhentian dari kantor Hasna ke Mall Senayan City, ia paling senang main ke Mall ini lebih familiar suasananya. Sampai di Mall waktu sudah menunjukkan jam 6 kurang, lebih baik solat magrib dulu supaya lebih leluasa mencari buku dan bisa widow shopping.

Sebetulnya Hasna tidak terlalu suka window shopping kalau sendirian, rasanya tidak menyenangkan tidak ada teman untuk mengomentari sesuatu barang atau produk.

Jam sudah menunjukkan jam 6.15 saat Hasna sudah mengelilingi area sekitaran Mall, betul saja rasanya tidak bersemangat melihat semua barang yang di display.

Mau membeli pakaian pun Ia merasa tidak terlalu perlu karena lemarinya sudah penuh dan bajunya masih layak pakai. Akhirnya Hasna memutuskan masuk ke toko buku diperkirakan 1 jam di toko buku dan jam 7.30 ia sudah bisa pulang ke kostan.

Hasna langsung mencari area buku anak, nanti kalau sudah menemukan buku yang menarik dan masih ada waktu juga ingin membeli buku tentang TOT, barangkali saja materi yang menarik untuk bisa dilakukan nanti di Tangerang.

Tapi ternyata buku tentang TOT terlewati saat ia menuju rak buku anak, wuiiiih bukunya bagus beginih pikir Hasna, ternyata translate dari buku pengarang luar negeri. Hmmm Rp 270.000 lumayan juga dua kali lipat dari harga buku lokal.

Worthed lah ilmunya pasti bagus, jangan pernah berhenti belajar walaupun sudah bekerja. Belajar terus Hasna biar pinternya gak luntur.....

Ok check (v) buku pengembangan diri sudah dapat tinggal buku buat Maura anak koala. "Wuiih banyak ginih buku anak-anak".

Hasna menyusuri buku-buku anak-anak dari yang mewarnai hingga pilihan cerita anak yang dari luar negeri. Hmm cari buku hikayat saja dulu, mengenalkan Maura pada cerita dongeng rakyat kayanya menarik kemudian baru mencari cerita lain yang bisa dikembangkan.

Hasna sibuk asyik berjongkok mencari buku anak. Biasanya yang posisi disimpan di bagian bawah adalah stock lama dan harganya lebih murah. Karena tadi membeli buku TOT yang mahal, sekarang budgetnya jadi semakin menipis toh Maura hanya akan mendengar cerita dari suara jadi tidak akan melihat bukunya.

"Permisi mbak..." suara pria memintanya minggir karena ia jongkok cukup lama di tempat yang sama.

Alamak masih luas mas tempatnya juga, meni musti luas buat sendiri. Hasna malas menggeser sedikit, ini tumpukan bukunya belum dilihat semua.

Ya sudah silahkan mas... sekarep mu bae.. monggo yang puas sana. Hasna berdiri dannn zhhhhedeeeeeerrr.... Darth Vader sedang berdiri di depannya.

Catat hari ini tanggal 20 Mei saya bertemu dengan orang yang menyebalkan yang tidak ingin saya lihat dulu sampai gajian supaya hati ini lebih baik.

Hasna berdiri terpaku, mau nafas terasa sesak, rasa takut tiba-tiba menghinggapinya, Hasna tidak sadar kalau efek dimarahi tadi siang masih membekas dalam pikirannya, bukunya hampir terlepas.

"Eh... Bapak.. selamat malam pak.. silahkan" Hasna menggeser ke tengah, bingung musti ngapain mau kabur tapi gak enak, gak kabur akward.

Reza juga tampak kaget, dia tidak menyangka perempuan yang dari tadi jongkok di depan rak buku adalah Hasna. Rambutnya diikat satu, biasanya dia digerai kalau dikantor, itu sebabnya Reza tidak mengenalinya.

"Hmmm maaf saya kira bukan kamu silahkan saja teruskan.. saya liat buku lain saja"

"Bapak mencari buku cerita juga untuk Maura?" Hasna memutuskan untuk menghentikan kekakuan, mau bagaimana lagi sudah ketemu mosok musti kabur kaya anak sma aja pundungan.

"Iya.. saya sudah tidak update cerita anak-anak yang sekarang"

"Ya sama pak saya juga mencari buku untuk saya ceritakan untuk Maura"

Reza langsung tersekat, anak ini ternyata serius mendengar ucapannya tadi siang. Perasaan bersalahnya kembali muncul.

"Jangan dipikirkan ... biar saya yang akan mencari bahan cerita untuk Maura. Memang mungkin cerita yang saya miliki sudah tidak menarik untuk anak-anak"

"Tidak apa-apa saya senang koq bercerita untuk Maura.... "

"Saya belum minta maaf Pak... karena keteledoran saya Bapak jadi kehilangan waktu dengan keluarga... saya akan ganti dengan membuatkan cerita untuk Maura... mudah-mudahan Maura suka" Hasna nyengir sambil membungkukkan badannya sedikit.

Ia bertekad untuk menyelesaikan semua kekacauan hari ini.

Reza terdiam, ia sudah tidak ingin membahas ini lagi. Ia sudah merasa malu dengan anak ini, semakin dilihat semakin muncul rasa bersalahnya.

"Maura tampaknya suka cerita binatang yah Pak, saya mencari cerita Fabel saja, biasanya kalau tokoh utamanya binatang, anak-anak lebih mudah mengerti dan senang mendengarnya"

"Saya kira kalau anak perempuan senangnya cerita tentang putri yang ada dalam Disney" sanggah Reza

"Kalau tokoh Disney itu biasanya untuk yang mereka pakai dan tonton pak.. tapi kalau untuk cerita sebetulnya cerita Fabel lebih menarik" Hasna keukeuh ingin mengambil cerita Fabel

"Kamu tidak suka tokoh Princes Disney" tanya Reza

"Heheheheh tidak pak... kaka dan adik saya laki-laki jadi saya jarang main boneka...hehehe"

"Owhh pantas..." Reza tersenyum

"Sebetulnya cerita apapun akan menarik Pak selama kita mengemasnya dengan lucu seperti suara yang aneh dan bahasa yang lucu"

"Seperti bugil?" Reza tersenyum

"Bugil?" Hasna kaget

"Kemarin kamu dalam cerita Kura-kura dan Harimau... di dalamnya ada cerita harimau bugil akan berenang... saya sampai kaget dan bingung menjelaskan pada Maura... karena Maura bertanya apa itu budil...lain kali kalau bercerita jangan sampai ada kata-kata yang tidak biasa didengar anak seumuran dia"

"Argghhhh maaf pak itu gak sengaja... soalnya kalau saya bugil bukan bahasa porno"

"Yah ganti saja dengan tidak memakai baju kan gampang..."

"Pak kemarin itu sudah malam saya sudah mengantuk pula... masih bercerita juga sudah lumayan..." Hasna keukeuh tidak mau disalahkan.

"Ya sudah ...lain kali kalau membuat cerita jangan malam hari supaya tidak keselip lagi bahasa aneh"

"Ya bapak juga jangan telepon malam-malam... nanti teleponnya pagi-pagi".... Ya Allah Hasna meni gak mau kalah...

Reza hanya melihat Hasna, sudah terlihat mukanya kecut ...hehehe iya yah salah dia juga, ya sudah tidak usah diperpanjang.

"Ambil buku itu 2 saya tampaknya perlu belajar dari kamu tentang cara membuat cerita dengan menarik, kamu pegang 1 saya 1. Nanti saya akan melihat bagaimana cara kamu mengemas cerita anak dengan cara kamu"

Reza menyuruh Hasna mengambil 2 buku fabel yang ada di dekatnya, kemasan buku ini terlihat bagus dan tebal. Wuiiih ini sih mahal... bisa habis 500 ribu hari ini untuk membeli 2 buku dengan yang TOT.

"Waaah ini bukunya kemahalan pak..." Hasna keceplosan

"Saya yang belikan, masak kamu yang bayar, kan ceritanya untuk anak saya" ucap Reza, diambilnya buku itu dari tangan Hasna dan beranjak jalan menuju Kasir

Hasna mengikuti di belakangnya, syukurlah jadi dia hanya tinggal membayar buku TOT. Di depan kasir Reza melirik buku yang dipegang Hasna.

"Buku apa ini? Kamu beli untuk project di Tangerang?" Dilihatnya buku yang Hasna beli, lumayan bagus juga.

"Anak ini rupanya serius menyiapkan pekerjaannya" pikir Reza

"Iya Pak, isinya bagus ada pola manajemen pelatihan yang sangat aplikatif disertai contoh pola pembelajarannya"

"Ini mbak sekalian.." ucap Reza menyodorkan buku TOT milik Hasna

"Jangan Pak ... gak apa-apa ... ini tanggungjawab saya.. saya bayar sendiri"

"Kamu kerja di kantor siapa?"

"Kantor Bapak"

" Yang untung kalau project ini berhasil siapa?"

"Yah Bapak sih"

"Ya sudah jangan banyak protes..." ucap Reza

"Kantongnya tolong dibagi 2 mbak yang Buku Anak 1 dipisahkan dari yang lain" Reza langsung memberikan 2 buku kepada Hasna

"Kamu sudah makan?"

"Belum pak... saya biasa makan dekat kost an, ada tempat makan langganan saya disana"

"Sekarang kita makan dulu, baru jam 7.05 sekalian ada yang ingin saya sepakati soal isi cerita untuk Maura"

"ehhhhh... makan?" Waduhhh Hasna belum pernah makan bersama laki-laki selain dengan Ka Angga kalau malam-malam. Ini bagaimana menolaknya....

Ikut jangan yaaah.... Kak Angga ... Hasna takut

*****************

Life long learning ya gurlz ... jangan pernah berhenti belajar dan mempelajari hal yang baru, supaya kalian tidak menjadi orang yang membosankan. Keep shining and growing... Be the best of you

******************

🥰🥰🥰 Jangan lupa utk vote, like and comment supaya kita tetap saling memotivasi 🥰🥰🥰🥰

1
Mak sulis
sedih juga membayangkan Reza tidak diberi waktu buat perpisahan dengan kenang2an dan barang peninggalan almarhum Bu Mitha..rasanya ikut nyesek disaat penyesalan Reza belum bisa hilang walau sudah bertahun🥺🥺🥺
Mak sulis
bolak balik baca pingin bilang, sokoooorrrr
🤪🤭🙏🏼
Mak sulis
"darah lebih kental dari pernikahan"..ati2 mas Reza, ini adalah kata2 warning dari A'a Angga
Titiez Larasaty
Luar biasa
Yuni Widariati
keren abisss
Mak sulis
piiiittt piwuuu😍😍😍
Mak sulis
aku syuka saat anak petir wes bestian sama Buna..emang Hasna nya yg pinter menempatkan diri..tidak menganggap kakak Hujan anak sambung, malah kayak menggap temen kata aku
Muhimah
novel pertama yg saya baca.....makanya dibaca lagi dibaca lagi👍
Muhimah
Buruk
Mur Lina
Baca LG ngga bosan ngebacanya ☺️☺️☺️
Liya Nurlaeliyah
Luar biasa
Intan Dwi Kartika Wulan
/Drool//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
Exselyn Jelita
🤣🤣🤣🤣
Mayyuzira
hahahaha
Anne Key
Luar biasa
Rosna Igirisa
ihh keren banget teh shanti nulis novelnya selalu ter the best,, udah berulang kali bacanya, feel nya ttp dapat lho,, sarange teh shanti
Exselyn Jelita
baru tau KLO diapotik menyediakan bedak jga....KLO ditempat q apotik biasanya minyak kayu putih doang.....selain obat2an
Exselyn Jelita
pasti Aswinlah yg perhatian....Reza mah kebagian namanya doang😁😁😁
Exselyn Jelita
persis misuaq...,sangat sulit bagiq berkomunikasi dgn baik....
Exselyn Jelita
Yach namanya hal baru.... apalagi Selma ini blm banyak saling mengenal sbgai pasangan....jadi teman saja blm ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!