Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEKTE SESAT PART 2
Melihat kotak yang selama ini ia sembunyikan hilang, Soedibjoe merasakan kekhawatiran, pasalnya kotak itu adalah milik Raja Jin, jika dirinya tidak bisa menemukan kotak itu, ia sendiri yang akan menjadi tumbal selanjutnya.
Soedibjoe langsung memerintahkan pengikutnya, untuk mencari keberadaan Danu, jangan sampai kabar kotak itu hilang di ketahui oleh Raja Jin.
"Kemana anak itu, jika aku tidak bisa menemukannya, celaka hidupku, pasti aku yang akan menjadi sesembahan selanjutnya." Soedibjoe mengepalkan tanganya dan meninju dinding tembok, karena ia takut akan kemarahan anggota sekte nya.
Di sisi lain Danu langsung pergi bersama ibunya, ke suatu desa yang terpencil, agar keberadaannya tidak di ketahui oleh Ayahnya, dengan bekal emas dan uang yang Nyi Blorong berikan.
Danu dan ibunya bersembunyi di tempat yang penduduknya masih sangat primitif, dimana disana banyak orang yang masih menggunakan adat dan kepercayaan leluhur.
"Ngampunten, disini tempat yang menyewakan rumah dimana yah?" Danu mencoba menanyakan tempat yang mungkin disewakan, untuk ia dan ibunya tinggali.
"Oh, sampean warga baru pindah yah? Mari biar saya antar ke tempat juragan Dirga, beliau yang punya tempat untuk di sewakan."
"Oh, terimakasih kang, ayok Bu, kita jalan." Dengan menuntun Ibunya, Danu mengikuti warga yang mau mengantarkan ya, Danu menelisik rumah-rumah warga dan mengamati warga-warga yang berada disana.
Masih sangat asri pandangannya, serta warga lokal mempunyai wajah ciri khas, tak luput gadis-gadis disana juga sangat cantik-cantik.
"Permisi.. Juragan? permisi.."
"Loh, kang ada apa? Tumben kemari!"
"Ini juragan, ada orang yang mau menyewa tempat, barang kali di tempat juragan masih ada yang kosong."
"Oalah, kebetulan masih ada satu yang kosong, kalau begitu mari masuk dulu." Juragan Dirga mempersilakan Danu dan Ibunya, untuk masuk kedalam rumahnya.
"Silakan duduk."
"Terimakasih Juragan, jadi begini Juragan saya dan ibu saya mau menyewa rumah, untuk saya dan Ibu saya tinggali."
"Oh yah bisa, bisa.. Mau kapan, sampean mau menyewa."
"Kalau boleh, mulai malam ini Juragan, karena saya disini tidak punya sanak saudara."
"Oh begitu, kalau begitu sampean bayar DP dulu, biar saya langsung kasih kuncinya kesampean, bagaimana?"
"Baik juragan." Danu mengeluarkan sejumlah uang, untuk membayar sewa rumah.
Setelah selesai pembayaran, Danu di ajak ke tempat, rumah yang akan ia tinggali, rumah yang bagus, dan bersih, mungkin Juragan sangat merawatnya, sehingga rumah itu tidak seperti rumah kosong.
"Nah, nak Danu ini rumahnya dan ini kuncinya, kamar mandi ada di sebelah kiri kamar gudang, kalau begitu saya pamit dulu."
"Oh, baik Juragan terimakasih." Sepertinya Juragan Dirga, Danu langsung masuk kedalam rumahnya, ia menelusuri setiap sudut ruangan rumah itu. Di rasa rumah itu sangat cocok, untuk ia dan ibunya tinggali.
"Ibu, ini kamar untuk ibu tidur, lebih baik ibu istrahat, pasti ibu lelahkan?"
"Iyah Nak, Ibu sangat lelah, kaki Ibu pegel-pegel." Danu mendengar penuturan sang Ibu, akhirnya membiarkan ibunya untuk istrahat.
Kini Danu pergi ke kamarnya, Ia juga sangat merasakan kelelahan, namun ia membereskan baju-bajunya yang masih berada di tas, untuk di masukan ke dalam lemari.
Danu sampai lupa, jika ia membawa kotak itu, dan di bukanya kembali kotak itu, Lagi-lagi ia seperti di tarik ke suatu tempat, dan tempat itu adalah tempat yang ia lihat kemarin.
Danu langsung mendekati rumah itu kembali, disana sudah banyak orang yang berkumpul, dengan pakaian serba hitam dan memiliki penutup kepala.
Namun perhatian Danu terpusat ketengah lingkaran, terlihat ada seseorang yang tanganya di ikat, tapi sayangnya Danu tidak bisa melihat siapa yang di ikat itu.
Danu mendengar sebuah ucapan yang sangat menakutkan dan begitu nyaring di telinganya, seperti orang yang sedang murka.
"Soedibjoe, bagaimana bisa kamu menghilangkan kotak itu, apa kamu sudah siap kehilangan kepalamu? Huh!" Ucap ketua Sekte. Danu mendengar nama Ayahnya di sebut, membuat ia kaget dan bingung.
Karena Danu disana seperti tidak nyata, dan tidak bisa menolong Ayahnya, Danu hanya sebuah objek yang di tarik oleh kekuatan sihir, benda yang berada di kotak itulah yang menarik Danu ketempat pemuja setan, yang mungkin ia inginkan dalam hatinya, untuk pergi kesana.
Karena sihir yang di buat Jin sangat kuat sehingga siapapun yang memegang kotak itu, maka dalam hatinya akan tertanam keserakahan, dan ambisi.
"Sial kamu Bram, kamu menghianatiku, aku akan membalasmu nanti."
"Bagaimana bisa kamu membalasku hahahah, kamu saja akan menjadi sesembahan untuk Raja Jin, dan kamu akan menjadi budak, di Istana kerajaan Jin."
"Dulu disaat kamu menjadi gelandangan, aku yang menolongmu, yang memberi makan kamu, tapi apa balasannya, kamu menghianatiku?"
"Apa kamu bilang, membantuku, kamu hanya memanfaatkanku, untuk menjadi pembunuh bayaran untukmu, untuk jadi kambing hitammu, apa kamu lupa siapa dalang di balik keluarga kyai Arif di bakar? itu kamu, bahkan temanku mati itu juga perintahmu, jadi mungkin saja ini karma untukmu." Bram tertawa getir, karena hanya untuk menuruti perintah soedibjoe, ia rela membunuh teman masa kecilnya.
Danu syok mendengar penuturan om Bram, yang ia tahu bahwa om Bram adalah pengikut setia Ayahnya, namun bagaimna bisa ia menghianati Ayahnya, yang selama ini selalu baik kepadanya.
Belum hilang dari keterkejutan ya, Danu sudah di buat khawatir ketika api obor itu menyala dan semakin membesar yang ia tahu jika api itu menyala, maka Raja Jin akan datang.
"Siapa yang sudah beraninya menghilangkan kotakku?"
"Hidup Abadi Raja Jin, Hidup abadi Raja Jin." Suara serentak para pemuja setan ketika Raja Jin datang.
"Apa kamu Soedibjoe? kamu tahu kan soedibjoe apa yang akan terjadi jika kotak itu hilang?"
"Ampun Tuan, tolong maafkan saya, saya akan mencari kotak itu, namun tolong lepaskan saya."
"Tidak, kotak itu hilang maka sesuai perjanjian kita, kamu akan menjadi budakku."
Soedibjoe semakin ketakutan ketika mendengar ucapan Raja Jin, "Saya sudah mengikuti tuan dari Ayah saya masih ada Tuan, tidakkah Tuan mengampuni saya?"
"Tidak Soedibjoe, aku tidak memiliki rasa belas kasihan terhadap manusia-manusia serakah seperti kalian, kalian sendiri yang ingin mengikutiku, kalian sendiri yang mendatangi ku, hanya untuk bisa mencapai ambisi kalian."
"Cepat Bunuh Dia, agar tubuhnya ku bawa ke istana, dan menjadi budakku." Perintah Raja Jin, dan akhirnya Soedibjoe yang menjadi tumbal, atas perbuatanya sendiri.
Danu yang menyaksikan Ayahnya di bunuh dan mayatnya dibawa oleh Raja Jin, hanya bisa menangis karena tidak bisa berbuat apapun untuk Ayahnya.
"Ayah!!!" Danu berteriak memanggil Ayahnya, Dan membuat Raja Jin menengok ke arahnya.
Apa keberadaan Danu akan di ketahui oleh Raja Jin?
***
Note
"Wa annahu kana rijalum minal insi ya'uzuna birijalim minal-jinni fa zaduhum rahaaqa(n)."
Artinya, "Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." ( Surah Al-Jiin ayat 6)
Wa yauma yahsyuruhum jamia, ya ma'syaral-jinni qadistaksartum minal-ins, wa qala auliya'uhum minal-insi rabbanastamta'a ba'duna biba'diw wa balagna ajalanallazi ajjalta lana, qalan-naru maswakum khalidina fīha illa ma sya'allah, inna rabbaka hakimun 'alim
Artinya: Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkata lah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. ( Surat Al-Anam ayat 128)
Na'udzubillah...
kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ sekalian takut lupa baca lagi novel seru nya 🙏