Seorang gadis keturunan Eropa yang berambut sebahu bernama Claudia. Sebagai anak ketua Mafia kejam di bagian eropa, yang tidak memiliki keberuntungan pada kehidupan percintaan serta keluarga kecil nya. Beranjak dewasa dia harus memilih jalan kehidupan yang salah mengikuti jejak ayah nya sebagai mafia, di karenakan orang tua nya bercerai karena seseorang masuk ke dalam kehidupan keluarga nya sebagai Pelakor. Akibat perceraian orang tua nya, dia menjadi gadis yang nakal serta bar bar dan bergabung menjadi mafia. Dia memiliki seorang kekasih yang hanya mencintai diri nya karena n*fsu semata. Waktu terus berjalan membuat dia muak, karena percintaan yang toxic & pengkhianat dari orang terdekat nya. Dia mencoba untuk merubah diri nya jadi lebih baik, agar mendapatkan cinta yang tulus dari pria yang bisa menerima semua kekurangan dan masa lalu buruk nya serta melindungi diri nya. Akan kah ada pria mencintai dan menerima gadis ini dengan tulus? Yuk ikuti setiap bab nya! Happy reading semua 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pramesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Impianku Tinggal Bersama Kalian
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...--------Rumah Mewah Carlos--------...
(Hanya Ilustrasi)
Sesampainya di rumah mewah Carlos ala Modern.
Carlos membukakan pintu rumah menyambut sang putri kembali dengan sambutan hangat dan penuh gembira.
"Selamat datang kembali putriku, maaf waktu itu ayah tidak pernah menyambutmu seperti ini!" seru Carlos.
"Astaga ayah, buat apa sih repot-repot nyambut gini. Emangnya aku putri kerajaan?" sahutnya dengan nada mengejek.
Ia tertawa kecil dan Carlos pun ikut tertawa.
"Ayah, aku heran sama ayah. Punya rumah semewah ini, kenapa ayah tidak mempekerjakan beberapa pelayan atau bodyguard?" tanya Claudia yang sudah beberapa kali dia singgah kerumah ayahnya.
"Sebenarnya ayah mau memperkerjakan pelayan atau bodyguard di rumah ini, tapi ayah lebih suka kamu yang tinggal disini!" jawab Carlos.
"Lagian ayah tidak terlalu membutuhkan mereka, kecuali kamu mau menetap tinggal disini pasti ayah akan merekrut pelayan dan bodyguard di rumah ini untukmu!" timpalnya.
Claudia terdiam sejenak, dia sebenarnya ingin tinggal dirumah mewah sang ayah tapi dia tidak tega meninggalkan sang ibu sendirian.
"Oh begitu, nanti aku pikirkan lagi ayah!"
"Aku sebenarnya ingin tinggal bersama ayah dan ibu di satu atap yang sama!" tegas Claudia.
"Baiklah putriku, ayah mengerti maksudmu" lirih Carlos tersenyum hangat sambil memegang pundak putrinya.
"Terimakasih ayah, jika kau memang mengerti maksudku. Aku harap impianku tinggal bersama kalian bisa terwujudkan!" buncah Claudia.
Carlos tidak menanggapi, ia hanya memberikan senyuman saja kepada sang putri.
"Ayah, aku mau istirahat. Dimana kamarku? tanyanya yang melihat sekeliling rumah mewah sang ayah begitu takjub. Biasanya dia jarang memperhatikan sekeliling rumah karena kehadirannya saat itu hanya untuk beradu argumen pada sang ayah.
"Ayo ikuti ayah, kamar mu ada di lantai atas sayang!" ucap Carlos mengarahkan jalan menuju kamar yang sudah disediakan sejak lama.
"Baik ayah!" ucap Claudia mengangguk.
Mereka melangkah dan menaiki anak tangga satu persatu di rumah mewah itu yang di desain ala modern serta klasik dan bertema mafia serta memiliki ciri khas warna gelap dan hanya di terangi dengan lampu yang sedikit remang-remang.
(Hanya Ilustrasi)
Sesampainya di ambang pintu kamar yang sangat lebar dan tinggi.
"Nah kita sudah sampai di depan pintu kamar mu putriku!" ujar Carlos
"Ayah tolong cepat buka kan pintunya, aku sudah tidak tahan untuk beristirahat!" pinta Claudia tak sabaran.
Carlos langsung membuka pintu kamar tersebut untuk sang putri.
Cekleekkk....
(Hanya Ilustrasi)
Pintu kamar terbuka lebar, pemandangan indah serta elegan menghiasi kamar itu. Terdapat lampu tidur dan hiasan lampu lainnya menerangi kamar yang berwarna dark black.
Sementara Claudia terkesima melihat keindahan itu, ia sangat menyukai dari desain rumah sang ayahnya bahkan kamarnya, interior dan warna kegelapan yang sangat ia sukai.
"Wow...., perfect!"
"Ayah ini beneran kamarku?" tanya Claudia tidak percaya dengan mulut menganga.
"Benar putriku, ayah sudah lama menyiapkan kamar ini untukmu"
"Jika kau betah, tinggal lah disini bersamaku!" imbuhnya mengelus pucuk kepala sang putri yang sudah beranjak dewasa.
"Terimakasih ayah, pasti aku betah tinggal disini untuk sementara!" tegasnya karena tidak bisa mengambil keputusan tinggal di rumah Carlos untuk selamanya.
"Hmmm, kalau begitu kamu beristirahatlah. Besok pagi, biar ayah antarkan kamu ke kampus" ucap Carlos.
Claudia melirik ke wajah sang ayah dan menatapnya dengan lekat.
"Memangnya ayah tau dimana kampusku?" Claudia memberi pertanyaan mudah.
"Tau, di Green Light University kan?" Jawab Carlos dengan cepat.
"Loh, ayah kok tau aku kuliah disitu. Pasti ayah pernah tanya sama ibu kan?" kata Claudia.
"Tidak, apa kau lupa siapa ayahmu ini Clau?"
"Ayah seorang ketua mafia, pasti ayah akan tau semua tentangmu, dimana kamu kuliah, dan markasmu yang pernah aku berikan. Tapi kecuali....," ucap Carlos sengaja tidak melanjutkan perkataannya agar sang putri bertanya.
"Kecuali apa ayah?" tanya Claudia sesuai dugaan Carlos.
"Kecuali soal tentang teman-temanmu siapa saja, bahkan kekasih mu itu yang telah berani menculik anak seorang mafia!"
"Andai ayah tau seperti apa wajah kekasihmu itu yang bernama Alvin, pasti sudah ayah bunuh dia!" lirih Carlos dengan semangat dan penuh dendam.
Deggg....
Claudia tertegun saat ayahnya sudah mengetahui nama kekasihnya itu, entah siapa yang telah memberitahu soal nama Alvin kepada ayahnya.
Rasa kekhawatiran dan ketakutan sudah muncul jika ayahnya sampai benar menemukan Alvin untuk di bunuh.
"Ayah, besok kita bicarakan lagi ya. Aku mau istirahat, badanku terasa sangat lelah" pungkasnya mengalihkan pembicaraan.
"Ya sudah, selamat istirahat putriku. Terimakasih sudah mau tinggal bersama ayah" ucap Carlos memeluk sang putri sambil pucuk kepalanya di cium dan juga keningnya.
"Iya ayah, aku harap ayah jangan pernah membentakku dan semoga ayah bisa menerima ibu kembali supaya aku makin betah tinggal disini!" ujarnya bersikeras terhadap impiannya.
Carlos tidak menanggapi karena dia masih bimbang soal untuk rujuk dengan Isabella, sebab dirinya juga sudah mempersiapkan pernikahan dengan Violetta.
"Maafkan aku putriku, perasaanku sangat bimbang. Sejujurnya ayah masih sayang dengan Isabella ibumu, tapi ayah sudah telanjur jatuh cinta terhadap Violetta dan akan menikahi segera!" lirih batin Carlos yang tengah sangat resah dan kini penyesalan telah menghantui pikirannya.
"Selamat malam ayah, selamat beristirahat juga..." ucap Claudia hendak menutup pintu.
Claudia menyunggingkan senyumnya indah kepada sang ayah.
Malam ini adalah malam sangat menyakitkan, menyedihkan bahkan merupakan malam yang membuat dirinya bisa untuk dekat dengan sang ayah kembali.
Claudia melangkah menuju ranjang yang sangat mewah itu, lalu merebahkan tubuhnya yang terasa lelah dan lesu.
"Ibuuu.....!" lirihnya sambil memejamkan mata dengan buliran air mata yang tiba-tiba ikut keluar.
ia terus mengingat ibunya yang kini sedang koma di ruang ICU, tapi dirinya sangat kelelahan.
Sehingga dirinya ketiduran setelah buliran air mata terus mengalir disaat matanya terpejam secara terpaksa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...-------Hari Ke Empat Masuk Kuliah---------...
Suara jam weker tidak ada di rumah mewah itu, pagi pun sudah tiba dan udara dingin yang membuat Claudia terbangun sedikit telat dari biasanya.
"Astaga, sudah hampir telat. Aku harus buru-buru mandi nih!" lirih Claudia menatap jam di layar ponselnya.
"Hmmm, kalau di rumah ibu pasti sangat bising karena suara jam weker tapi ini berbeda" buncahnya karena tidak terbiasa dia tinggal di rumah sang ayah.
Untuk pertama kali dia tidak mendengarkan suara jam weker dan suara ibu yang selalu bertanya serta membangunkan nya.
"Ibuuu...., aku rindu! Aku harap ibu segera siuman!" ucapnya dengan suara sedih.
Ia melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar mewahnya itu.
(Hanya Ilustrasi)
Dirinya bergeming saat melihat bathtub ukuran standar bahkan model yang sangat elegan serta klasik.
"Hmm, ternyata selera desain ayah bagus juga" gumamnya yang langsung masuk ke dalam bathtub model klasik.
Tidak butuh lama, dirinya telah selesai membersihkan tubuhnya. Ia menuju ke ruangan bagian khusus lemari yang juga ada di dalam kamarnya itu.
(Hanya Ilustrasi)
"Wowww...., apa ayah memang sengaja mempersiapkan kamar ini untukku?" gumam Claudia.
Memperhatikan sekeliling sambil melangkah memutari setiap sudut ruangan khusus lemari.
"Ini sungguh sangat sempurna bagiku, berbeda dengan kamarku yang ada di rumah ibu" timpalnya.
Claudia meraih dan mencoba satu persatu busana yang sangat mewah walaupun itu terlihat feminim baginya.
"Sepertinya ayah memang sengaja mempersiapkan kamar ini untukku, buktinya semua busana wanita serta aksesoris lainnya dan barang lain sudah disediakan sangat rapi dan banyak!" lirihnya sangat girang sambil mengenakan busana sedikit terbuka tapi elegan.
(Hanya Ilustrasi)
Tubuh Claudia yang ramping, terlihat indah dan bagus ketika memakai busana yang feminin dan sedikit terbuka.
Kemudian ia menghadap ke cermin, "Clau perutmu untuk sementara masih rata, aku harap nasibmu tidak seperti Riana!" ucap Claudia bermonolog sambil terus melihat penampilannya di cermin.
Ia keluar dari kamarnya menuju meja makan, tenyata sang ayah sudah duduk terlebih dahulu sambil memberikan selai blueberry pada roti tawar.
"Selamat pagi ayah...." sapanya dengan girang.
Carlos menoleh ke arah putrinya, dengan mata membelalak dan sangat kagum terhadap penampilan Claudia sangat manis hari ini.
"Waaawww.... Cantik dan manis!" puji Carlos dengan memberikan jempol.
Riasan tipis pada wajah Claudia membuat dirinya terlihat semakin manis dan feminim.
"Hehehe...." tawa kecillnya.
Claudia melirik ke atas meja makan, yang ternyata tidak ada sama sekali menu sarapan pagi di atas meja itu. Hanya ada roti tawar yang sudah di beri selai blueberry oleh Carlos tersajikan di piring.
"Ayah...., apa menu sarapannya tidak ada yang lain?" tanya nya memandang roti tawar itu.
"Tidak!"
"Makan aja apa yang ada, ayah tidak pernah sarapan dengan menu lain kecuali singgah di sebuah resto" jawab Carlos dengan tegas.
"Hmm, kalau ibu. Setiap hari pagi,siang hingga malam tidak pernah lupa menyiapkan menu yang berbeda untukku!" keluhnya dengan wajah cemberut.
"Andai ibu pulih, pasti aku akan menikmati menu sarapan dari ibu!" timpalnya.
Carlos mendengarkan keluhan putrinya, merasa bersalah karena hanya menyediakan sarapan menu sederhana roti tawar ini.
Dirinya merasa malu dan tak berguna, seharusnya ia memasakan menu sarapan khusus untuk putrinya pada hari ini.
"Maafin ayah ya sayang, ayah tidak terbiasa sarapan dirumah dengan menyiapkan menu khusus karena ayah lebih sering sarapan dan makan siang di restoran" ucapnya dengan nada pelan.
"Lain kali, ayah akan usahain masakin menu apapun untukmu ya!" timpalnya.
Claudia menghelakan nafasnya, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan lagi soal sarapan sederhana ini.
Ia malah harus buru-buru menghabiskan roti tawar karena kini sudah sangat telat untuk menuju ke kampus.
"Ayah, aku harus segera sampai di kampus. Setengah jam lagi, jadwal mata kuliah akan segera di mulai!" ucapnya panik sambil melirik ke arah jam tangannya yang baru dikenakan.
"Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang. Hari ini kita naik mobil lamborghini aja!" ucap Carlos dengan sombong karena memiliki harta yang sangat berlimpah.
"Terserah ayah, intinya aku jangan sampai terlambat!" seru Claudia.
Mereka melangkah bersama menuju garasi mobil, di dalam sana terdapat banyak jenis mobil mewah.
"Aku tidak menyangka mempunyai ayah setajir ini, tapi karena dirinya berselingkuh itu yang membuat diriku sedikit membencinya!" batinnya berkata sangat takjub setelah mengetahui sang ayah mempunyai banyak fasilitas mewah.
"Ayo naik!" suruh Carlos.
Claudia dengan cepat menaiki mobil lamborghini berwarna hitam berkilau. Ketika mobil ini hendak keluar dari halaman rumah Carlos.
Sok-sok mobil sport milik Sky berserta sebuah mobil bak terbuka mengklakson mereka.
Biiimmmm........!!!!!
Suara Klakson sangat panjang dan terdengar berisik membuat Carlos kesal.
"Ada apa dengan mobil ini?" tanya Carlos dengan nada marah.
Claudia yang memperhatikan jenis mobil sport tidak asing di matanya, membuat dirinya curiga terhadap Sky dan di tambah ada mobil bak terbuka dibelakang nya terdapat sepeda motor cruiser seperti miliknya.
"Ayah sepertinya itu Sky, lihat lah ada sepeda motorku di belakang mobil bak terbuka itu!" ucap Claudia turun dari mobil sang ayah.
Carlos yang menyipitkan matanya untuk memastikan apakah benar itulah diri Sky pemilik mobil sport di hadapannya ini.
Sementara Sky keluar dari mobilnya dan berlari menuju ke arah Claudia yang hendak melangkah menuju ke arahnya.
"Maaf paman, aku tadi sedikit berisik dan tidak sopan mengklakson anda seperti ini!" ucap Sky.
"Maaf juga ya Clau, aku sedikit telat mengantar sepeda motormu ini!" timpalnya melirik ke arah gadis itu dengan kagum atas penampilan yang semakin berbeda lagi di hari ini.
"Manis sekali, perutmu terlihat masih rata dan sangat cocok memakai busana seperti. Tapi, kau sedang hamil Clau !" buncah dalam hati Sky yang terus melirik ke arah perutnya.
"Skyyyyyy......!" Panggil Claudia dari tadi yang tidak di dengar olehnya.
"Ah iya , ada apa?"
"Kamu kenapa malah bengong tiba-tiba gini?" cici Claudia dengan wajah kesal.
"Aku tidak bengong, tapi aku kagum karena kamu cantik dan sangat manis hari ini!" jawab Sky menggodanya.
Carlos mendengarkan itu ikut mendukung ucapan Sky.
"Benar, putriku memang sangat cantik dan manis dengan penampilan seperti ini!" sahut Carlos.
"Hahaha, iya paman. Beruntung sekali anda mempunyai putri secantik dirinya!" Pungkas Sky sambil tertawa.
Claudia mendengarkan itu langsung salting dan pipinya kini memerah seperti warna tomat.
Sementara montir dari tadi diam di belakang mobil sport Skt, berdengus kesal.
"Tuan, ini sepeda motornya mau di bawa kemana?" Tanya salah satu montir.
"Di bawa masuk kesini aja!" sahut Claudia menunjuk ke arah garasi besar sang ayah.
"Baik nona!"
Montir itu kini memasuki sepeda motor cruiser milik Claudia ke dalam garasi mewah ayahnya yang di bukakan menggunakan repot kontrol.
Setelah sepeda motornya selesai di taruh dalam garasi itu, montir itu pergi setelah selesai mengerjakan tugasnya dan telah di beri upah oleh Sky.
"Terimakasih ya nak Sky, seharusnya kamu tidak perlu repot-repot membayar mereka" lirih Carlos yang melihat langsung kebaikan Sky membantu putrinya dan membayar upah montir yang telah selesai memperbaiki sepeda motor putrinya.
"Tidak masalah paman, aku ikhlas membantu seseorang dalam kondisi apapun!" ujar Sky berbaik hati dan simpati.
"Bagus, itu baru namanya laki-laki sejati!" Carlos memuji Sky dengan penuh semangat.
Sky tertawa kecil dan sedikit canggung. Kini dirinya harus segera ke kantor polisi untuk melakukan absen terlebih dahulu, baru menuju ke kampus untuk melihat rekaman CCTV yang sudah dijanjikan oleh satpam baru kampus tempat ibunya mengajarnya.
"Oh ya Clau, paman. Aku izin pamit dulu ya, ada urusan lain!" pamit Sky yang tidak ingin mengeluarkan kata kantor polisi di hadapan Carlos walaupun Claudia sudah tau identitas aslinya.
Carlos mengangguk iya, sementara itu Claudia berkata, "Ah iya Sky, sekali lagi terimakasih. Btw aku juga harus segera ke kampus nih!" lirih Claudia menyunggingkan sebuh senyuman di bibirnya.
Sky tidak menanggapi ucapan Claudia, dirinya hanya membalas senyuman Claudia dengan tersenyum simpul.
Kini Sky melangkah menuju kendaraan nya kembali dan dia langsung melajukan kendaraan roda empatnya ke arah kantor polisi terlebih dahulu, sementara Carlos dan Claudia menuju ke arah kampus yang lumayan jauh jarak dari rumah Carlos.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...bersambung.......
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🥰🥰🥰🥰🥰
🥰🥰🥰🥰🥰