🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengungkapkan Kebenaran
Sepanjang jalan menuju Aula Pertemuan, Long Guan memandang jalan dan beberapa bangunan yang belum banyak berubah.
Setelah melewati pintu bulat, tampak jalan berliku dengan suasana pemandangan yang berbeda, ada aneka tanaman serta kolam dan jembatan yang nampak sangat terawat. Long Guan masih menggenggam tangan Jian Ling dengan erat seolah menunjukkan bahwa dialah wanitanya.
Langkah mereka terhenti di ruang Aula Pertemuan keluarga yang masih luas dan nampak beberapa bagian telah mengalami perbaikan yang membuatnya makin terkesan mewah.
Melihat Patriark Long, seketika Long Guan jatuh dan berlutut, ada rasa haru dan sedih yang sangat mendalam, Aula menjadi hening seketika.
Patriark Long segera menghampiri, matanya tampak berkaca-kaca melihat sosok pemuda tengah berlutut di depannya. Wajahnya sangat tampan dengan kulit bersih terawat, Patriark Long langsung membangunkannya lalu memeluk Long Guan dengan hangat. Kerinduan dan kecemasan hilang dalam seketika, kemudian Raja Zu Lian juga mendekat bergabung dalam suasana haru melepas rindu.
Setelah situasi tenang, kelima Tetua memberikan hormat kepada Raja Zu Lian dan juga Patriark Long.
Patriark Long sangat terkejut memerhatikan tingkat kekuatan mereka yang sudah memasuki Ranah Kelahiran Kembali, lalu wajahnya kembali tenang melihat ke arah Long Guan.
Ia tidak dapat mengukur kekuatan cucunya, hanya aura penuh kekuatan yang dapat Patriark Long rasakan, menandakan bahwa kekuatan Long Guan telah jauh melampauinya.
"Sungguh keajaiban, langit memberkati" ucap Patriak Long dalam hati.
Tak lama kemudian ia memperhatikan sosok wanita cantik yang berada di samping Long Guan, lalu ia bertanya, "Guan'er, siapa wanita yang di sampingmu?"
"Perkenalkan ia adalah Jian Ling, putri Tetua Jian" jawab Long Guan yang diikuti salam dari Jian Ling dengan membungkukkan badan ke arah Patriark Long dan Raja Zu.
Mereka mengangguk puas melihat Jian Ling, memang sangat cantik dan serasi bersama dengan Long Guan, bahkan kecantikan Jian Ling jauh melebihi Shu Mingyu.
"Oh, cucuku memang luar biasa. Kamu sangat pintar memilih pendamping" ujar Patriak Long dengan senyum merekah ke arah Long Guan.
Wajah Long Guan dan Jian Ling memerah, namun ada senyum bahagia di antara keduanya. Melihat hal ini orang-orang yang hadir merasa bahagia. Mereka semua berbincang hangat sambil menikmati teh dan makanan yang disediakan oleh para pelayan.
Waktu hampir malam, saatnya para Tetua pamit untuk kembali ke Sekte. Sementara Long Guan dan Jian Ling tetap tinggal. Patriark Long memandang Long Guan dengan penuh ketakjuban, saat melihat kelima orang Tetua sangat menghormatinya. Sepengetahuannya, para Tetua Sekte Pedang Angin adalah bukan orang yang mudah didekati, apalagi kini dengan kekuatan mereka sudah bisa menggetarkan Kota Awan. Patriark Long sulit berpikir entah kehidupan seperti apa yang telah dihadapi oleh cucunya.
Setelah kelima Tetua meninggalkan kediaman keluarga Long, Jian Ling beristirahat di kamar khusus yang telah disiapkan. Sementara Long Guan masih melanjutkan obrolan dengan Patriark Long, Raja Zu dan para pamannya. Dalam kesempatan itu, Long Guan diceritakan tentang silsilahnya di keluarga Zu, serta beberapa hal lainnya.
Long Guan merasa bahagia dengan suasana penuh keakraban. Dalam kesempatan tersebut, Long Guan juga menyampaikan tentang perubahan besar di Sekte Pedang Angin yang kini ia pimpin, tentang adanya lima Divisi serta perluasan Sekte yang hampir lima kali lipat.
Hal ini membuat orang-orang yang mendengarkannya terbelalak kaget, langkah besar ini membuat Patriark Long merasa bangga dengan cucu kesayangannya tersebut. Tanpa ia duga Long Guan bisa menjadi sosok pemimpin yang disegani.
Sementara Raja Zu Lian, sangat puas dengan pandangan cucunya. Ia tentu saja memberikan izin resmi kerajaan Zu terkait pengembangan Sekte Pedang Angin. Dengan dukungan dari Klan Long dan Kerajaan Zu, kekuatan Long Guan semakin kokoh di Kekaisaran Qin.
Setelah kondisi semakin santai, tibalah Patriark Long menanyakan tentang apa yang terjadi dengan peristiwa enam tahun yang lalu. Hal ini juga yang menjadi pertanyaan banyak orang dan menunggu waktu yang tepat untuk bertanya.
"Guan'er, bisakah kamu menceritakan tentang apa yang terjadi enam tahun yang lalu? " tanya Patriark Long dengan wajah penuh penasaran.
Mendengar pertanyaan dari Kakeknya, Long Guan menarik napas sejenak. Tatapannya mengitari setiap keluarga Long yang hadir, namun ia tidak menemukan Long Huan dan Long Hai.
"Kakek, sebelum aku menjelaskan apa yang terjadi. Izinkan aku meminta agar Long Huan dan Long Hai dihadirkan dalam pertemuan ini" pinta Long Guan.
"Panggil Long Huan dan Long Hai, serta ajak pula Shu Mingyu ikut serta" perintah Patriark Long kepada Kepala Pelayan.
Dengan segera Kepala Pelayan dan beberapa pelayan lainnya melaksanakan perintah Patriark. Kebetulan saat ini juga ada Shu Mingyu yang tinggal di kediaman keluarga Long.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, dengan cepat ketiga orang tersebut dihadirkan diruang Aula Pertemuan. Mereka tampak terdiam tidak berani memandang wajah Long Guan. Melihat hal ini, tentu saja Patriark Long sudah menduga ada sesuatu diantara mereka.
Bahkan Long Bei ayah Long Huan juga menjadi tidak tenang semenjak Long Guan menyebut nama putranya.
"Sekarang kamu bisa mulai menceritakannya" ucap Patriark Long kepada Long Guan.
"Saat itu aku dan Shu Mingyu berjalan keluar meninggalkan kediaman keluarga Long untuk berjalan sore sambil membicarakan rencana perjodohan kami, namun di tengah jalan kami disergap oleh dua orang menggunakan topeng. Aku dihajar dan hendak dibunuh oleh kedua orang tersebut, namun anehnya Shu Mingyu nampak tenang dan salah seorang dari penyerang mendekati Shu Mingyu dengan akrab, melihat ketidakberdayaanku, mereka melepaskan topengnya dan itu adalah Long Huan dan Long Hai" ucap Long Guan dengan serius.
Ada aura penuh kebencian saat Long Guan bercerita. Namun semua orang yang mendengar cerita tersebut menjadi hening, tatapan mereka jatuh pada Long Huan, Long Hai dan Shu Mingyu.
Mereka tidak mengira ada kejadian seperti ini, Long Bei pun tampak menahan amarah, ia sungguh malu memiliki putra seperti Long Huan. Ada aura membunuh yang keluar dari tubuhnya, Keluarga Long adalah keluarga yang memegang etika dan budaya leluhur.
Sementara Patriark Long menjadi sangat marah, ia menatap ketiga orang tersebut penuh kehinaan. Tiba-tiba Long Huan, Long Hai dan Shu Mingyu berlutut di hadapan Patriark, mereka sudah tidak bisa menutupi kejadian tersebut lagi.
Melihat hal tersebut, Long Bei melancarkan pukulan ke arah Long Huan, seketika Long Huan terlempar beberapa meter. Mulutnya menyemburkan seteguk darah akibat pukulan keras dari ayahnya sendiri.
Di sebelahnya, Long Hai dan Shu Mingyu sudah sangat ketakutan. Tubuh mereka gemetar, tidak berdaya.