Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengajuan
Pio sudah janji kepada Aira. Akan segera mengusahakan masalahnya. Ia berencana mengajukan ganti dosen pembimbing kepada fakultas nya. Di terima atau tidaknya yang penting telah berusaha.
Tapi, Pio juga perlu persetujuan dari Aira. Ia tidak akan lancang untuk hal ini. Karena apapun keputusan nya tetap saja kembali lagi kepada Aira.
"Ra, kamu mau nggak mengajukan ganti dosen pembimbing" tanya Pio.
"Aduhh gimana ya, Pi. Aku ga berani" jawab Aira.
Aira merasa takut. Karena pak Hirata pasti akan mengetahui hal ini. Ia bingung harus kemana. Saran dari Pio memang sangat bermanfaat. Tapi Aira tidak berani untuk melakukan nya. Ia takut akan ketahuan pak Hirata.
Tut... Tut.... Tut....
Bunyi dering telpon di hp Aira. Yang ternyata di telpon oleh pak Hirata. Pio menanyakan siapa yang menelpon dirinya. Tetapi Aira tidak berani menjawab pertanyaan dari Pio.
"duhh pak Hirata menelpon" ucap Aira di dalam hati nya.
"Siapa ra, yang menelpon kok enggak di angkat?" ucap Aira.
"Enggak penting kok biarin aja" jawab Aira sambil membisukan handphone nya.
Pio curiga karena Aira tidak mau jujur kepada nya. Ia tahu bahwa Aira telah menyembunyikan sesuatu dari nya. Pio tidak akan diam begitu saja.
"Udahlah ra, kamu ga usah bohong sama aku" ucap Pio.
"Iya maap, Pi. Yang menelpon ku adalah pak Hirata" jawab Aira.
"Yaudah deh aku harap lain kali kamu bisa jujurlah" ujar Pio.
"Emang kalau aku ganti dosen pembimbing kamu mau bantu?" ucap Aira.
"Ya jelas bantu dong, kan aku yang nyuruh" ucap Pio.
"Yaudah terimakasih ya,Pi" jawab Aira.
Aira merasa tenang. Dengan begitu dirinya tak perlu repot-repot kesana-kemari sendirian.
Lalu Pio juga menawarkan antar jemput untuk pergi ke kampus. Entah di terima atau enggak Pio hanya sekedar menawarkan saja.
"Ra, kamu mau nggak kalau berangkat sama pulang kuliah aku jemput?" tanya Pio.
"Jangan pi, aku udah terlalu merepotkan kamu" jawab Aira.
"Aku sama sekali ga merasa di repotin sama kamu kok beneran " ucap Pio.
"Aku ga enak sama kamu Pi" ucap Aira.
"Apa sih yang kamu ga enakin sebenarnya" tanga Pio.
"Ya sudah deh kalau begitu aku mau-mau saja" ucap Aira.
Di dalam hati Pio sangat senang. Tawaran sederhana seperti itu di terima oleh Aira. Dirinya memang tidak bisa memberikan kemewahan. Tapi effort yang diberikan kepada Aira penuh dengan perjuangan. Ia tidak mau hanya sekedar menyukai perempuan tanpa ada nya perjuangan.
Bukti nyata cinta seorang laki-laki adalah perjuangan. Lelaki yang tidak mau berjuang sudah dapat di pastikan ia tidak cinta.
"Ya sudah ra, sekarang kamu aku antarkan pulang dulu" ucap Pio.
Hari ini mereka hanya bertemu di alun-alun dekat kampus. Karena ini adalah weekend kampus tutup. Kemungkinan besok hari Pio akan mengantarkan Aira mengajukan pergantian dosen pembimbing. Awal pekan biasanya mendapatkan respon yang sangat cepat dari petugas kampus.
"Boleh deh pi, ya walaupun kita naik motor sendiri-sendiri heheh" ucap Aira sambil sedikit tertawa.
"Gapapa atuh cantik" ujar Pio. Ia senang melihat Aira akhirnya bisa sedikit tertawa dengan nya. Ia takut tidak akan bisa membuat Aira tertawa dengan nya. Ternyata pikiran seperti itu salah. Walau pun tertawa nya hanya sedikit itu pun tidak menjadi masalah.
Aira sangat merasa beruntung bertemu dengan seseorang yang sangat baik. Perlahan ia juga mulai jatuh hati kepada Pio. Bagaimana tidak? Siapa sih wanita yang nggak meleleh ketemu sama cowo modelan kaya begitu.
Pio yang malah heran. Dirinya bisa mendapatkan respon yang positif dari Aira. Ia tak menyangka hal itu akan terjadi. Padahal Pio sudah sangat pesimis. Jika bukan karena Aira bilang akan di jadikan istri oleh pak dosen. Ia tidak akan memberanikan dirinya.
Keberanian Pio sangat menyala ketika Aira bercerita tentang hal itu. Ia tidak akan rela melepaskan Aira ke dosen kiler itu. Ia sangat takut kehilangan seseorang yang di anggapnya spesial.
"Ra aku boleh nggak kenal lebih dekat sama keluarga mu?" tanya Pio.
"Emm boleh-boleh saja sih Pi,kalau kamu berani. Soalnya ibuku galak" ucap Aira.
"Apa sih ra, kalau cuman galak gak berani mah kagak usah kenal cewe sekalian aja" jawab Pio.
Bagi Pio menyukai seseorang sama seperti menyukai langit. Harus menerima segala cuaca yang di berikan oleh langit tersebut.
Tapi Pio yakin bahwa ibu Aira akan bersikap baik kepadanya selagi Pio memberikan kesan yang baik. Tidak ada orang tua yang memberikan kesan buruk kepada teman anak nya. Apalagi jika teman anak nya datang dengan cara baik-baik.
Selama hidup Pio tidak pernah di marahi oleh orang tua teman nya. Karena ia mampu untuk mengendalikan bagaimana caranya bertamu dengan orang tua. Didikan orang tua Pio bisa di katakan berhasil.
"Udah sampai nih ra" ucap Pio.
"Iya yuk masuk dulu ke rumah ku" ucap Aira menawarkan masuk kepada Pio.
" nggak ah malu" ucap Pio.
"Gimana sih tadi katanya pengen kenal sama ibuku. Tapi kok malu di ajak masuk" ucap Aira.
"Enggak begitu ra, yaudah deh ayo masuk" jawab Pio.
Pio hanya pasrah saja. Tujuan nya memang ingin akrab dengan ibu Aira. Bagaimana pun caranya ia berharap bahwa ibunya akan merespon nya dengan baik.
" Permisi ibuk" ucap Pio.
"Darimana nak" tanya ibu Aira.
Pio dengan sopan juga menyalimi ibu Aira.
"Ini bu tadi dari kampus" jawab Pio.
"Kamu teman nya Aira ya?" tanya ibu Aira.
"Iya bu kami berteman sangat baik" jawab Pio.
"Dengar dari Aira kamu juga orang yang sangat baik nak" ucap ibu Aira.
"Mana ada bu, saya masih banyak kurangnya dalam kebaikan" jawab Pio.
Pio tetap merendah. Ia tidak mau untuk berlebihan dalam pertama kali bertemu. Ia takut jika akan membuat ibu Aira ilfil dengan nya.
"Mana sih kok Aira lama ke dalam nya" ucap ibu Aira.
"Mungkin lagi ganti baju atau bersihkan diri bu" ujar Pio.
" Aira memang begitu nak, lelet kalau ngapa-ngapain ga bisa sat set seperti orang-orang lain" ujar ibu Aira.
"Maklum aja bu namanya juga cewe" ujar Pio.
"Btw ibu juga cewe nak" ucap ibu Aira.
Ibu Aira sambil bercanda kepada Pio. Ia juga mengajak Pio untuk makan bersama.
"nak, tadi pagi ibu masak ikan lele, sekarang kita makan yuk bareng-bareng" ucap ibu Aira.
"Enggak ah bu Pio kenyang" ucap Pio.
"Udah jangan malu-malu disini anggap seperti rumah sendiri saja" jawab ibu Aira.
Lalu mereka makan bersama.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih