Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Apa mas sudah puas sekarang?" goda Nafisah pada suaminya itu.
"Tidak,belum!Tidak akan ada kata puas jika itu menyangkut kau, Nafisah.Sekarang terimalah ini karena sudah membuatku kesal hari ini." ucap Ibrahim yang langsung mencium bibir Nafisah dengan semangat hingga membuat istrinya itu sampai bersandar di dinding kamar mandi karena intensitas ciuman Ibrahim yang sudah di luar kendali itu.
Selagi Ibrahim dibuat sibuk dengan menciumi bibir Nafisah,tak lupa Ibrahim juga menghidupkan pancuran air kamar mandinya sehingga guyuran air itu segera membasahi tubuhnya dan juga Nafisah.Dengan nakal Ibrahim menyabuni tubuh Nafisah, memijat bagian tubuh Nafisah yang Ibrahim suka,serta membasuh tubuh istrinya itu dengan air bersih.
Nafisah mengerang akibat permainan cinta Ibrahim yang tidak henti hentinya bermain main dengan tubuhnya.Hingga adegan yang intim itu harus selesai setelah Ibrahim dan Nafisah sudah sama sama membersihkan diri mereka.
Jika sebelumnya Nafisah dan juga Ibrahim dilayani oleh pelayan yang bersedia mengantar sarapan ke kamar mereka sewaktu mereka berdua tinggal di kediaman pak Darmawan,kali ini dan seterusnya Nafisah lah yang harus turun tangan di dapur untuk membuat makanan yang akan ia dan suaminya santap.
Sebelum pindah dari kediaman mewah pak Darmawan, Ibrahim pernah menawarkan beberapa pelayan untuk membantu Nafisah dalam mengurusi pekerjaan rumah tangganya di rumah baru yang sekarang mereka berdua tinggali,namun Nafisah menolaknya karena ia ingin mengerjakan semua pekerjaan dan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik.
Nafisah tidak ingin jika urusan rumah tangganya sampai dikerjakan oleh orang lain meskipun itu untuk hal hal yang kecil.Pagi ini Nafisah membuka lemari es untuk memeriksa bahan makanan apa saja yang akan ia masak untuk sarapan.
Di lemari pendingin yang penuh dengan bahan bahan makanan seperti ikan, telur, daging sapi, daging ayam, aneka macam sayur sayuran dan buah buahan,membuat Nafisah bersemangat untuk membuat hidangan yang lezat untuk suaminya.
"Apa yang akan kau masak hari ini Nafisah?" tanya Ibrahim saat menghampiri Nafisah di dapur.
"Hari ini aku akan memasak soto ayam,mas.Menu itu akan cocok untuk kita berdua makan di pagi yang cerah ini." ucap Nafisah.
"Kedengarannya sangat enak,sini biar ku bantu kau memasaknya." ucap Ibrahim yang menawarkan dirinya untuk membantu Nafisah dalam memasak soto ayam.
Ketika Nafisah mulai memasak, Ibrahim merasakan kehangatan menjalari dirinya.Ibrahim bertugas memotong daging ayam menjadi potongan kecil kecil dan mencucinya sampai bersih sebelum ia rebus di api kompor.Dan Nafisah, dengan cepat dan cekatan mengulek bumbu bumbu dapur yang akan ia gunakan dalam membuat soto ayam.
Dengan riang Nafisah bersenandung selagi menumis bumbu soto ayam yang sudah ia haluskan.Ibrahim tersenyum bahagia ketika melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di wajah istrinya.
Selagi makanan dimasak,Ibrahim membantu Nafisah menyiapkan peralatan makan di meja makan dan menatanya dengan Sesudahnya menyiapkan itu semua,Ibrahim pun menunggu Nafisah selesai memasak makanannya dengan duduk di kursi sembari badannya yang menghadap ke arah Nafisah.
Aroma soto ayam yang lezat dan wangi menggelitik hidung Ibrahim,masakan yang dimasak oleh istrinya benar benar sangat wangi dan menggugah selera.Tak lama kemudian Nafisah pun mendatangi Ibrahim sembari membawa semangkok besar soto ayam yang lengkap dengan koya dan jeruk nipis, yang kemudian disusul dengan dua piring nasi yang Nafisah letakkan ke atas meja makan.
"Soto ayamnya sudah matang,ayo mas silahkan dimakan soto ayamnya, mumpung masih panas." ucap Nafisah sembari menyuruh suaminya untuk mencicipi soto ayam buatannya.
"Iya sayang makasih ya,dari tadi mas sudah nggak sabar mau cobain soto ayam buatan kamu.Mas cobain ya..." ucap Ibrahim yang tampak bersemangat untuk mencoba soto ayam buatan Nafisah.
"Iya mas silahkan dicoba dan beritahu Nafisah bagaimana rasanya." ucap Nafisah.
Setelah mencoba soto ayam buatan Nafisah,Ibrahim memejamkan matanya sembari tersenyum ke arah Nafisah untuk memberikan penilaiannya terhadap masakan buatan istrinya.
"Lezat sekali,soto ayam buatan kamu benar benar sangat lezat Nafisah.Mas makin yakin deh kalau mas nggak salah buat pilih kamu buat jadi istrinya mas.Udah cantik,baik,pintar masak lagi.Bener bener beruntung deh mas ini bisa memiliki kamu di kehidupan mas." puji Ibrahim untuk istrinya Nafisah.
"Alhamdulillah,Nafisah seneng banget mas dengerinnya.Ya udah mas kita makan yuk soto ayamnya." ajak Nafisah kepada suaminya.
"Ayuk...,"
Sementara itu di kediaman Darmawan terlihat saat ini kedua orang tua Nafisah yakni pak Raharjo dan juga bu Bertha tengah mendatangi kediaman pak Darmawan untuk melihat putrinya Nafisah.
Kedua orang tua Nafisah sengaja ingin menemui Nafisah karena beberapa hari belakangan ini,Bu Bertha yakni ibu dari Nafisah selalu merasakan firasat yang buruk sedang menimpa kepada putrinya.
Untuk itulah mengapa Bu Bertha meminta kepada suaminya, Raharjo agar mau membawanya ke kediaman pak Darmawan untuk bertemu dengan Nafisah.Hari itu pak Darmawan yang kebetulan tidak ada di rumah untuk mengajak kedua istrinya liburan di luar kota,tidak tahu jika saat ini besannya tengah berkunjung ke kediamannya.
Alhasil kedatangan pak Raharjo dan juga Bu Bertha ditemui dan disambut oleh Dennis yang tidak masuk bekerja untuk bekerja dari rumah.Kedatangan kedua orang tua Nafisah menjadi sebuah kesempatan emas bagi Dennis untuk menghancurkan kebahagiaan Ibrahim.
Dengan sengaja Dennis menceritakan kejadian tragis yang menimpa kepada Nafisah kepada kedua orang tuanya yang hal itu tentu saja membuat kekhawatiran tersendiri bagi kedua orang tua Nafisah terhadap nasib putrinya saat ini.
Belum puas Dennis memberitahu kedua orang tua Nafisah mengenai digigitnya Nafisah oleh laba laba beracun,Dennis juga memprovokasi kedua orang tua Nafisah dengan mengatakan kepada mereka berdua bahwa Ibrahim lah yang selalu membuat nyawa Nafisah terancam, sehingga setelah mendengar perkataan Dennis,kedua orang tua Nafisah pun merasa sangat kecewa kepada Ibrahim dan merasa sangat menyesal telah menikahkan putrinya kepada Ibrahim.
"Maafkan aku paman,bibi, saat ini ayahku dan juga kedua ibuku tidak sedang berada di rumah.Mereka bertiga sedang ke luar kota untuk melakukan sesuatu." ucap Dennis dengan mulutnya yang manis.
"Tidak apa apa nak Dennis, kedatangan kami berdua juga bukanlah hal yang penting.Kami berdua kemari untuk menemui putri kami,Nafisah.Sejak beberapa hari ini, ibu Nafisah sangat merindukan Nafisah.Untuk itulah mengapa aku mengajaknya kemari untuk bertemu dengan Nafisah." ucap pak Raharjo.
"Sayang sekali paman,kakak ipar Nafisah dan juga mas Denis baru beberapa hari yang lalu pindah dari kediaman Darmawan untuk tinggal di rumah yang baru.Paman dan bibi bisa menemui mereka di bandung." ucap Dennis yang membuat kedua orang tua Nafisah saling melemparkan pandang satu sama lain.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!