"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Bagaimana dia bisa mencium pergerakan kita?? Sial!!"
"Pasti ada sesuatu yang luput dari penglihatan kita" jelas Lee
"AGHHH......KENAPA RENCANAKU SELALU GAGAL??" Kesal Aland yang kini tengan duduk di kursi roda,
"Tenang Aland kita masih punya banyak waktu lagi, lebih baik kita susun strategi lebih baik selanjutnya untuk menghancurkannya" Ucap Lee dengan seringai.
"Aku yakin gadis itu tidak akan di bunuh olehnya, aku tahu Arion memiliki perasaan padanya, terlihat dia bisa menemukannya dengan cepat sebelum jebakan kita berhasil, kita juga bisa menggunakannya sekali lagi untuk menghancurkan Arion" tambahnya.
"Yaah kau benar tuan Lee, kali ini kita harus berhasil menghancurkannya, akan ku pastikan ia mati di tanganku" Geramnya sembari mengepalkan tangan.
"Lalu apa yang akan kau rencanakan selanjutnya?" tanya Anthony yang akhirnya membuka suara setelah dari tadi hanya memperhatikan.
"Masih belum ku fikirkan yang penting kau harus terlibat, karena gadis manis itu belum tahu dirimu dan kau bisa membawanya kemari!" jelas Aland
"Aku??" tanya Anthony kebingungan
"Yah yang Aland katakan benar, gadis itu sudah tahu aku dan Aland, namun ia belum tahu dirimu jadi hanya kau yang dapat di andalkan dalam rencana ini!" tambah Lee
"Heem baiklah terserah kalian saja" jawab Anthony sedikit lemas
*
Pagi hari di kantor ALX
Ceklek
"Hay kawan" sapanya dengan santai sembari duduk di depan kursi kebesaran Arion.
"Ada apa?" tanyanya datar dan tetap fokus dengan dokumen di tangnnya.
"Apa aku bisa memerintah sekretaris sombongmu itu hem?" tanyanya sembari sedikitp mencondongkan wajahnya.
"Maksudmu Yu Jie?" tanya Arion memastikan dan Charles mengangguk
"Lakukan saja jika kau butuh bantuannya!" jawabnya
Charles menyeringai sembari melirik ke arah kaca dan terlihat sesosok wanita berkacamata dengan rambut yang di ikat kuda tengah sibuk di mejanya.
"Kenapa kau ingin menyuruh-nyuruh sekretarisku? apa kau butuh sekretaris juga?" Tanya Arion sembari menatapnya heran.
"Hehe apa bisa?"
"Tidak! kau sebagai manajer harus bertanggung jawab seorang diri, jika tidak keluar saja dari sini!!"
"Ck!! ya sudah" Charles berdecak dan berlalu meninggalkan ruangan Arion, namun langkahnya terhenti tepat di depan meja kerja Yu Jie.
"Ekhem...." dehemnya dan Yu Jie tetap fokus tanpa menatap Charles sedikitpun.
"Hey buatkan aku kopi!" perintahnya dengan seenaknya.
Serontak Yu Jie menatapnya datar "Aku bukan barista, aku di gaji untuk menjadi sekretaris" jawabnya datar dan sarkas.
Serontah Charles tersenyum miring "Apa kau lupa? sekarang aku adalah kepala manajer disini dan kau adalah bawahanku, jadi kau harus menurut"
"Kau bukan tuan Arion jadi jangan berlaku sombong" Yu Jie tetap menjawab dengan wajah datarnya tanpa ekspresi sama sekali.
"Oke jika begitu aku akan menyuruh Arion untuk memecatmu karena kau membangkang, ia pasti akan menuruti kemauanku sahabat masa kecilnya, bahkan saat aku meminta pekerjaan ia langsung memberikannya bukan? apa kau tidak takut heem??" jawab charles mengancam dan ia membalikan tubuh ingin kembali masuk ke ruangan Arion.
"Haish!! tunggu!!" Kesal Yu Jie
Charles menoleh dan kembali ke hadapan Yu Jie "Iya akan ku buatkan!" terimanya secara kesal, dan Charles pun menyeringai jail.
"Antar ke ruanganku hem!" Charles menepuk pundak Yu Jie dan berlalu begitu saja, sedangkan Yu Jie berdecak kesal dan terus mengumpat.
"Baj***an tak tahu diri!!" kesalnya sembari mengibas-ngibaskan pundaknya jijik
TOK
TOK
Yu Jie membuka pintu berjalan menuju meja kebesaran Charles, terlihat Charles tengah duduk dan sepertinya tidak sibuk apapun.
"Ini kopi anda....tuan" Ucapnya secara terpaksa.
"Hem terimakasih sekretaris yang baik....." Jawab Charles dengan tersenyum meledek.
Charles segera meneguk kopi itu, matanya membulat sempurna saat meneguk kopi buatan Yu Jie
BYURR
"Uhuk...uhuk....Apa ku ingin meracuniku!! ueek kopi apa ini??"
"Sudah ku katakan bukan jika aku bukan barista, jadi....selamat menikmati kopi buatan sekretaris ini tuan kepala manajer yang terhormat...." Ucap Yu Jie dengan wajah meledeknya dan segera keluar dari ruangan itu
"Ck!! awas kau!! bisa-bisanya dia memberikanku kopi asin" Gerutu Charles
"Pfft...rasakan! siapa suruh seenaknya??" Gelak Yu Jie di depan ruangan Charles.
*
"Aku bosan sekali....ck!! kenapa aku harus di kurung di dalam kamar terus menerus??" Gerutu Gizel yang sedari tadi hanya mondar-mandir di dalam kamar.
Gizel berjalan menuju balkon dan ia hanya dapat melihat pemandangan dari dalam ruangan saja karena Arion sudah menyita kunci balkon tersebut.
"Bisa-bisa aku mati karena bosan, pria pembunuh itu kenapa tidak membunuhku saja sekalian, kenapa harus mengurungku??"
Ceklek
"Nona..." sapa seorang pelayan di belakangnya.
"Ah bibi Greca"
"Sebentar lagi tuan akan pulang, anda di minta untuk bersiap-siap menyambutnya!" tutur Greca.
"Apa? menyambutnya?? untuk apa pria sepertinya di sambut??" jawab Gizel dengan ketus sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Mulai hari ini anda di minta untuk melayani semua keperluan tuan nona, ini perintah dari tuan Arion langsung!" Tambah Greca
"Apa?? aku?? maksudmu aku menjadi pelayan??" Gizel terkejut sembari menunjuk dirinya sendiri
"Lebih tepatnya pelayan pribadi tuan"
Gizel hendak protes namun seketika otaknya mendapatkan sebuah ide yang menurutnya akan sangat menguntungkan baginya.
"Emh oke....jadi mana pakaian pelayanku??" tanyanya.
"Anda tidak perlu memakai pakaian pelayan nona, pakailah pakaian anda pribadi"
"Oh begitu ya....oke"
"Baik saya permisi nona, saya akan menunggu anda di bawah 20 menit lagi anda harus siap! permisi" Greca menunduk hormat dan keluar dari kamar Gizel
"Hem pelayan pribadi, menarik dengan begitu aku tidak perlu terkurung di kamar ini, sepertinya aku memiliki rencana yang bagus" Gumam Gizel dengan senyum miringnya.
20 menit berlalu Gizel akhirnya turun dengan mengenakan dres putih polos dengan pita di kedua pinggangnya serta lengan pendek.
"Bibi" panggilnya dengan lembut
"Nona wah anda cantik sekali" puji Rere yang melihat Gizel berdiri di depannya.
"Hem kau bisa saja" ucap Gizel malu-malu
"Nona, saat tuan datang pertama yang harus anda lakukan buatkan kopi untuk tuan saya akan mengajari anda nantu, kedua siapkan air hangat untuk tuan mandi, ketiga siapkam pakaian ganti tuan......" Greca menjelaskan begitu banyak pekerjaan yang harus di lakukan oleh Gizel dan hal itu membuatnya tercengan.
"Banyak sekali, apa harus aku semua yang melakukannya??" Tanya Gizel memastikan dan Greca membalasmya dengan anggukan serta senyuman.
Tak lama terdengar suara mobil yang terparkir semua pengawal dan karyawan berbaris untuk menyambutntuannya seperti biasa, Gizel hanya terdiam di tempat tanpa ikut berjejer disana.
"Selamat datang tuan" sapa mereka serempak
Arion hanya berlalu tanpa memperdulikan siapapun, namun matanya terus menuju ke seorang gadis yeng tengah berdiri disana.
Saat melewati Gizel Arion melirik sejenak namun ia tidak mengatakan apapun dan Gizel ia juga melirik Arion tanpa rasa takut.
"Wangi" Gumamnya setelah jauh dari jangkuan Gizel.
"Nona mari saya ajari membuat kopi untuk tuan!" ajak Greca yang menyadarkan lamunan Gizel saat ia menatao punggung Arion.
"Hem" Gizel mengikuti langkah Greca menuju dapur, ia membimbing Gizel bagaimana cara membuat kopi kesukaan Arion dengan telatennya.
"Baik sudah jadi apa anda sudah paham?"
"Hem sudah bi" jawab Gizel dengan senyuman manisnya
"Baik, sekarang anda antarkan ini ke kamar tuan Arion, kamarnya tepat di samping kamar anda nona; setelahnya anda bisa menyiapkan air hangat untuk tuan di kamar mandinya" jelas Greca dan Gizel hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar Arion sembari membawa nampan kopi di tangannya.
"Huh kau harus bisa Gizel" walaupun Gizel terlihat tenang sedari tadi namun kenyataannya jantungnya terus berdebar entah ia takut atau canggung.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.