NovelToon NovelToon
Dia Istriku

Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Dendam petaka Letnan Hanggar beberapa tahun lalu masih melekat kuat di hatinya hingga begitu mendarah daging. Usahanya masuk ke dalam sebuah keluarga yang di yakini sebagai pembunuh keluarganya sudah membawa hasil. Membuat gadis lugu dalam satu-satunya putri seorang Panglima agar bisa jatuh cinta padanya bukanlah hal yang sulit. Setelah mereka bersama, siksaan demi siksaan terus di lakukan namun ia tidak menyadari akan perasaannya sendiri.

Rahasia pun terbongkar oleh kakak tertua hingga 'perpisahan' terjadi dan persahabatan mereka pecah. Tak hanya itu, disisi lain, Letnan Arpuraka pun terseret masuk dalam kehidupan mereka. kisah pelik dan melekat erat dalam kehidupannya. Dimana dirinya harus tabah kehilangan tambatan hati hingga kembali hidup dalam dunia baru.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya???

Penuh KONFLIK. Harap SKIP bagi yang tidak biasa dengan konflik tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Rasa tak karuan.

Dokter Bowo datang untuk memeriksa kondisi Letnan Hanggar. Penanganan Arlian pada pasien sudah sangat bagus. Tujuh jahitan sangat rapi dan tertutup sempurna. Pemberian obatnya pun sesuai.

"Sebenarnya kamu juga berbakat jadi dokter. Kamu pintar. Kenapa dulu tidak sekolah dokter saja." Kata Bang Bowo.

"Jika Lian sudah menikah nanti, Lian hanya ingin lebih banyak waktu untuk keluarga. Mengurus suami dan anak-anak." Jawab Arlian.

"Kalau begitu, mau jadi istri Abang??" Tanya Bang Bowo.

Seketika mata Bang Rumbu membulat besar, Bang Raka panik sampai meraup wajahnya dan refleks Bang Hanggar menampar wajah Bang Bowo.

"Di muka mu ada nyamuk." Jawab Bang Hanggar santai.

"Memangnya muka ku ini tembok????"

Bang Rumbu dan Bang Raka tidak bisa berbuat banyak karena pastinya Bang Hanggar sedang kesal mendapati pria lain melamar istrinya.

Tak lama Dokter Sarah masuk ke dalam ruang kesehatan dan ikut memantau keadaan Bang Hanggar.

"Biar saya saja yang mengambil alih recovery Letnan Hanggar, nanti Laras akan memberi obat terbaik."

"Dimana Laras?" Tanya Bang Hanggar.

Tak lama Laras masuk ke dalam ruangan. Senyum Bang Raka seketika pudar, saat ini perasaannya sama persis seperti saat dirinya pertama kali bertemu dengan almarhumah Dhiva. Paras wajah Laras serupa dengan mendiang istrinya.

Bang Hanggar melirik Bang Raka dan Laras secara bergantian. Agaknya ada penilaian tersendiri dalam hati Bang Raka, sama saat seperti dirinya ketika pertama kali melihat Laras. Namun pandang mata Bang Hanggar agaknya di salah artikan oleh Arlian. 'Gadis' itu keluar dari ruang kesehatan dan Bang Raka menyusulnya. Hati Bang Hanggar pun geram melihatnya.

~

Bang Raka menarik lengan Arlian. Ayah satu anak itu paham kalau saat ini pasti Arlian sedang marah.

"Kamu cemburu?" Tanya Bang Raka.

"Iiihh.. buat apa?? Lian dan Bang Hanggar sudah pisah." Jawab Arlian malas namun tidak sesuai dengan ekspresi wajahnya. Bingkai matanya sudah membendung air mata.

"Kalau cinta jangan bohong, nanti Hanggar di sambar orang." Kata Bang Raka.

"Sambar saja, Lian tidak peduli. Laki-laki kasar, suka memaki, galak." Omel Arlian kesal.

"Tapi Hanggar tetap ayah dari Panggih. Cobalah kalian berdua bicara tanpa emosi. Bicara dari hati ke hati."

"Abang meminta Lian untuk membuka hati pada pria yang selalu menyakiti Lian??? Bang Hanggar menceraikan Lian dan meninggalkan Lian begitu saja tanpa kabar. Tidak bertanggung jawab dengan anaknya. Apakah itu tanggung jawab seorang suami?? Dimana perannya sebagai seorang Ayah. Bahkan Bang Rumbu, Bang Axcel dan Papa yang menafkahi anak Lian." Jawab Arlian.

Bang Raka membuang nafas berat, matanya terus menatap Arlian yang sudah hampir menangis.

'Andai kamu tau di samping Abang dan Papamu yang memberi uang, suamimu tetap memberimu nafkah tanpa terputus. Kini Abang sungguh merasa bersalah karena ikut menutup komunikasi mu dengan Hanggar. Tapi percayalah Lian, suamimu sangat mencintaimu lebih dari apapun. Jika memang ada wanita lain di hatinya, seorang Hanggar tidak akan berbuat bo*oh dengan melukai dirinya sendiri hanya untuk mendapatkan perhatianmu.'

"Lalu bagaimana? Haruskah Lian tetap mencintai pria yang sudah menceraikan Lian bahkan tidak pernah memperhatikan Lian selama ini??" Imbuh Lian kemudian.

"Lian.. tidak banyak yang bisa Abang katakan. Hanya saja terkadang pria berada dalam keadaan tertentu yang membuatnya salah arah. Dalam kaca pemikiran Abang, hidup berumah tangga masih bisa di selamatkan dalam hal apapun, asalkan pasangannya tidak selingkuh. Harta masih bisa di cari sekuat tenaga, perilaku yang kasar masih bisa di poles dengan kesabaran, tapi hal yang tidak termaafkan hanya perselingkuhan." Kata Bang Raka.

Arlian tersenyum kecut mendengarnya. Ada ucap terasa benar tapi ada hal yang tidak sesuai dengan hatinya.

"Semua kata Abang itu benar adanya. Tapi teori tidak semudah kita mempraktekkan ucapan. Saat itu Lian sangat mencintai Bang Hanggar. Wanita mana yang tidak luluh dengan sifat Bang Hanggar yang lembut, tapi kemudian sifat lembut itu bisa berubah menjadikannya pria yang sangat jahat, Bang Hanggar menyimpan dendam berkepanjangan karena salah paham, Bang Hanggar tidak pernah sungguh mencintai Lian. Sekarang Bang Hanggar datang dan kembali mendekat membawa seribu janji. Apakah Lian harus percaya??"

Sungguh Bang Raka tidak bisa menjawabnya. Wajar Arlian takut dengan perubahan sikap Bang Hanggar apalagi ternyata pernikahan Bang Hanggar dan Arlian hanya karena dendam.

"Papa dan Mama tidak banyak menanggapi tapi Lian tau Papa sangat sedih. Mereka membesarkan Lian dengan penuh kasih sayang. Ketiga Abang Lian juga sudah cukup berusaha menahan diri dengan sikap kasar Bang Hanggar. Abang mana yang rela adik perempuannya di sakiti?? Apa Abang tau, Bang Axcel menangis sejadi-jadinya melihat luka lebam di tubuh Lian. Jika saat itu Papa tidak bisa menenangkannya. Mungkin sekarang Bang Hanggar sudah mati." Ucap Arlian.

Bang Raka mengangguk mengerti pasalnya dirinya juga melihat hingga memahami situasi yang terjadi tiga tahun lalu. Tapi sebagai seorang sahabat bagi 'mereka' tentu Bang Raka tidak bisa menyalahkan amarah mereka kecuali dendam yang ada dalam diri Bang Hanggar.

Tak menyangka saat itu ada mata dan telinga yang mengawasi mereka. Bingkai matanya pun berkaca-kaca, tangannya mengepal geram. Ia pun meninggalkan tempat.

\=\=\=

Beberapa hari ini team medis sibuk dengan kegiatan pengobatan gratis untuk warga, tak terkecuali dengan Arlian.

Keadaan Bang Hanggar mulai pulih, ia pun ikut mengawasi secara langsung dalam kegiatan tersebut. Bang Raka yang turut serta di sana juga ikut mengawasi keluar masuknya peralatan kesehatan dan obat-obatan.

"Lukamu belum sepenuhnya membaik. Jangan banyak tingkah yang membuat lukamu kembali terbuka." Pesan Bang Bowo pada Bang Hanggar karena tau sahabatnya itu memang pria yang 'tidak bisa diam'. Tentu Bang Bowo memiliki beban moral tersendiri untuk kesembuhan Bang Hanggar sebab sahabatnya itu memintanya untuk menjadi dokternya secara langsung.

"Kau jangan cerewet. Kau lukaku ini jauh dari nyawa." Jawab Bang Hanggar.

Bang Hanggar sudah banyak mendengar bahwa lokasi mereka sedang banyak terjangkit virus karena wilayah mereka sangat dekat dengan perbatasan dan sedang marak banyaknya nyamuk yang berbahaya.

Bang Bowo hanya menggeleng mendengar ocehan sahabatnya yang keras kepala.

"Setelah ini para team medis segera lakukan test darah, bagi yang menangani gejala tertentu nantinya harus berada di ruangan dan menggunakan APD lengkap..!!" Ucap tegas Bang Bowo sebagai ketua team medis.

Baru saja mulut Bang Bowo terbungkam, Arlian berlari menjauh keluar dari tenda dan muntah hebat.

Tanpa di perintah, Laras segera membantu dan mendampingi Arlian.

"Kamu sakit?" Tanya Laras, usianya nampak seumuran dengan Arlian.

Arlian menggeleng. Ia pun tidak paham dengan dirinya. "Mungkin masuk angin. Disini dingin sekali." Jawab Arlian.

"Kalau tidak kuat jangan di paksa. Kita kerja juga pakai tenaga." Kata Laras.

"Benar kata Laras. Pergilah istirahat.. sampai benar-benar pulih." Imbuh Bang Hanggar.

"Kata wanita lain selalu benar dan tidak ada kata Lian yang benar." Sambar Arlian terdengar kesal.

"Kamu ini kenapa?? Saya memintamu istirahat, bukan memintamu mencari bahan keributan. Kalau kamu tidak mau istirahat ya sudah, kerja saja tanpa henti. Disini semuanya relawan. Tidak akan ada yang memperhitungkan kesehatanmu kecuali dirimu sendiri." Jawab Bang Hanggar.

"Kau ini kenapa selalu bertengkar dengan Lian. Dia perempuan, bukan teman laki-lakimu. Kurangi nada tinggi..!!" Tegur Bang Raka.

"Saya memang seperti ini. Kamu ya kamu.. tahan dengan suara saya syukur, tidak ya silakan pergi..!!" Ucap kesal Bang Hanggar, entah apa yang dirasakannya kini. Emosinya memang begitu tinggi.

Arlian tidak banyak bicara, ia segera keluar dari ruangan dengan tangisnya.

"Keterlaluan kau ya. Cepat kejar Lian dan minta maaf..!!" Saran Bang Raka.

"Memangnya dia siapa sampai aku harus mengejarnya. Kau ada main dengan Lian, kan???" Jawab Bang Hanggar dengan angkuhnya.

"Asal jeplak saja mulutmu itu. Bo*ohnya kau Gar. Kalau sampai ada apa-apa dengan Lian. Nangis betul kau ya..!!"

Seisi ruangan hanya ternganga tak paham dengan apa yang tengah di perdebatkan kedua Danton.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
siapa sebenarnya yassa
Maysuri
bang gar balas dendam tidak menguntungkan,malah merusak hati kt,jadilah orng yg bersabar,nanti akan allah akan gantikan dengan kebagian
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
next thor ... seru .....
Nabil abshor
abaaaang,,,,, jangaaaaannnn,,,,,,,
siti muhlihah
ujian terberat dlm rmgtngga yg sesungguhnya,tp ttp berharap suatu saat kebahagian menyertai kalian
Mika Saja
ikut sedih bgt,,,,SDH hancur liat istri,liat keadaaan,ada trauma di pisahkan dengan istri,,untuk teman2 nya solidaritas nya tinggi bgt,smpai nangis berjamaah sesama pria
Yayuk Bunda Idza
ya Allah sesak di dada
Maysuri
y allah engk kuat bacanya,masi pg dah d suguhi yg sedih".....
Sumarni Tola
jadi ingat cerita nya rival dlu istrinya juga di acak" sama musuh
NaraY_Kamanatha: Next masih ada lagi konflik nya. Sabar ya, nanti ada penyelesaian yang dingin. Terima kasih banyak selalu ada bersama Nara ya Kak🥰🙏
Sumarni Tola: iya kak,kasian banget cobaan nya Lian dan bang hanggar
total 3 replies
Murni Zain
engga bs komentar.. semoga semuanya cpt membaik.. bang Hara yg kuat dn sabar menghadapi ujian hidup. 🙏🙏🙏
Murni Zain
Mohon do'a nya mbak NaraY .. ade saya kemarin kecelakaan, saat ini msh koma d RS moerwadi solo.. mohon doa semoga adek sy bangun dr koma.. cpt sadar.. agar bs berkumpul dengan istri dn anaknya. 🤲🏼🤲🏼🤲🏼
Murni Zain: Terimakasih semuanya atas do'a ya.. mbak NaraY, mbak Mika saja., mbak Yayuk Bunda Idza 🙏🙏🙏
Mika Saja: ya Allah mba murni,sabar ya,semoga adenya cepat sembuh ya,,bisa berkumpul dengan keluarga,amin
.....
total 4 replies
siti muhlihah
ya alloh mbak nara pagi2 dah menganak sungai aja air mata ku ini,smg semuanya segera berlalu,dan bahagia menyertai kalian ya,aamiin
Nabil abshor
🫂🫂🫂🫂🫂🫂🫂😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Nabil abshor
abaaaaaaaang,,,🫂🫂🫂🫂🫂🫂🫂😭😭😭😭😭😭😘😘
dyah EkaPratiwi
pagi2 sudaH melow ini, sakitnya sampe sini, semoga mereka bisa bersatu
mie_moet
mbak Nara subuh2 sudah nabur bawang...mewek jadinya... 😭😭😭
Setyaningsih
😭😭😭
cipa
subuh² dah dibikin mewek kak naraY 😭😭
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
salah Laras apa othornya ini ya 😆🤣🤣
NauraHaikal
laras lain kali jgn ceroboh ya kasihan lian.. ayo lian semangat pulih ad bang hanggar yg selalu setia disisimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!