Dahulu sangat angkuh, dahulu sangat bermulut pedas, dahulu senangnya menghina, karena merasa dirinya cantik dan kaya hingga bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Namun sebuah tragedi menimpanya, disaat dirinya mengalami kecelakaan tunggal hingga membuat dirinya tak bisa berjalan lagi.
Dirinya yang frustasi membuat nya menjadi gadis pendiam, hingga tiga tahun berlalu dirinya di pertemukan lagi oleh seseorang karena dijodohkan oleh orang tuanya.
Orang yang selalu di hinanya dan orang yang selalu di caci oleh dirinya, kini berstatus calon suaminya.
Melihat kebisuan Anika Putri membuat seorang mafia dingin seperti Bara bertanya.
"Dimana mulut mu yang dulu sepedas balsem extra hot hem? " tanya Bara Pratama yang saat ini menjadi seorang mafia berhati dingin.
Ikuti kisah Bara dengan Nika yuk bagaimana rumah tangga mereka setelah mereka menikah, berbagai perdebatan dan pertengkaran menghiasi rumah tangga mereka. akankah rumah tangga mereka berjalan langgeng?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Segera Launcing
"Nika ada apa?! " tanya Bara yang langsung merangsek masuk kedalam kamar nya.
"Bara... Bara ada kecoak Bara aku takut kenapa di kamar ini bisa ada kecoak Bara kenapa aaaaaaa lihat Bara dia terbang ke arah ku aaaaa Bara tolong akh"Nika histeris sampai dia terjatuh dari kursi rodanya karena panik menghindari kecoak yang terbang.
" Astaga Nika"Bara langsung berlari ke arah nya.
"Kau kesakitan? " tanya Bara cemas.
"Tidak tapi kecoaknya" ucap Nika manja Bara sudah biasa menghadapi sikap Nika yang seperti ini justru kalau beda dari ini dia aneh.
"Baiklah nanti akan aku suruh orang mengusir kecoak itu kita ke ruang kerja lu saja dulu" Bara menggendong tubuh Nika dengan gaya bridal style.
"Kalau masih ada kecoak aku tidak mau tidur di kamar ini" rengek Nika.
"Iya... iya... nanti kecoak nya di basmi agar kita bisa tidur disini" entah kenapa sikap Bara jadi berubah.
"Basmi kecoak itu Bara aku takut"Nika masih merengek.
"Lebih menakutkan aku atau kecoak? "tanya Bara iseng.
" Ck apa sih Bara... "Nika sedikit malu.
" Jangan banyak bicara lagi atau mau aku cium lagi? "Bara menggoda istri nya lagi.
" Ya aku diam"Nika akhirnya memilih diam seribu bahasa dari pada di cumbui Bara.
Bukan apa-apa tapi dia masih malu untuk hal seperti itu meski itu dengan suaminya sendiri.
Bara tergelak saat melihat tingkah imut istrinya.
Matheo dan Caroline pun tersenyum saat melihat keduanya yang nampak serasi, mereka tahu kalau keduanya saling mencintai tapi sayangnya karena gengsi keduanya tak mau mengungkapkan nya.
"Sepertinya obat yang kita berikan untuk nona berhasil, tubuh nona sekarang mulai berisi, tuan muda pasti akan lebih gemas dengan istri nya bila tubuh nona lebih berisi dan menggemaskan" ucap Caroline pada Matheo.
"Ya pasti nya"
Jadi Matheo dan Caroline din perintahkan oleh tuan Tama secara diam-diam dan akhirnya mereka sepakat memberikan suplemen pada makanan Nika agar tubuh Nika lebih berisi, tidak seperti waktu baru datang ke mansion ini tubuh Nika saat ini lebih padat dan berisi, karena asupan makanan yang telah di atur oleh Caroline dan suplemen yang di berikannya membuat tubuh Nika tak sekurus tempo hari.
Dan semua itu telah terbukti, Bara jadi semakin gemas melihat istri nya saat ini bahkan laki-laki itu tak segan untuk mencumbu istri nya secara terang-terangan.
Bara membawa Nika ke ruang kerjanya, dia menaruh tubuh Nika di atas sofa di ruangan tersebut.
"Kau tenang lah disini, aku ingin menyelesaikan pekerjaan ku dulu" ucap Bara lembut.
"Ya baiklah" Nika menurut saja.
"Oia Bara kenapa di rumah sebesar dan semewah ini bisa ada kecoak? " tanya Nika tiba-tiba.
"Itu bukan kecoak itu serangga kumbang memang sekilas mirip kecoak tapi itu bukan kecoak, kadang biasa suka masuk karena kamar ku dekat dengan pepohonan besar, tapi kamu jangan takut nanti ada orang yang akan mengurus itu semua, agar kumbang seperti itu tidak masuk lagi ke kamar kita" jelas Bara.
"Ooo....begitu"
Tak lama ada yang mengetuk pintu ruangan Bara.
"Masuk" teriak Bara.
Dan tak lama muncul Caroline dari balik pintu yang membawakan air mineral dan juga jus jeruk untuk Nika dan Bara.
"Nona minumlah dulu anda tadi terlihat shock" ucap Caroline lembut.
"Aaaa Terima kasih Caroline kebetulan aku memang haus" Nika pun mengambil gelas jus jeruk tersebut.
Dan Caroline pun pamit dari ruang kerja Bara.
Saat Nika meneguk jus jeruk tersebut Bara tanpa sengaja melihat kearah nya dan tanpa sengaja melihat bibir istrinya yang menempel di bibir gelas, entah kenapa dirinya tiba-tiba ingat perkataan Matheo yang mengatakan bibir itu bisa dimiliki orang lain, hingga timbul rasa cemburu dalam diri Bara.
Bara langsung bangkit dari kursi kerjanya dia lalu merebut gelas Nika hingga jus jeruk yang ada di gelas itu tumpah dan mengenai pakai Nika di bagian dadanya, dress putih yang di pakai Nika sampai berubah warna menjadi kuning dan karena basah dress itu jadi nampak transparan dan menunjukan pelanggan dada milik Nika yang berwarna sama didalam nya tapi yang membuat fikiran Bara traveling adalah di balik pelanggan dada itu ada mangga mengkal yang seolah menggodanya untuk segera di makan.
"Akh Bara apa yang kamu lakukan kuenya jadi tum.... empph.... emph... " Bara mencumbu bibir istrinya lagi kali ini dia seolah tak rela bibir itu menjadi milik orang lain bahkan hanya dengan sebuah gelas saja dia tak rela melihat bibir istrinya menempel disana.
Bara mencumbu bibir Nika hingga bibir istrinya itu sedikit bengkak.
"Bara.... kamu ini kenapa sejak tadi tak habisnya mencium bibir ku hingga bibir ku terasa kebas seperti ini" keluh Nika.
"Aku tak rela semua yang ada pada mu menjadu milik orang lain Nika" gumam Bara yang tidak di mengerti Nika.
"Sial perasaan macam apa ini bahkan hanya dengan gelas saja aku jadi segila ini" gerutunya.
"Bara kau baik-baik saja napa pekerjaan mu terlalu memusingkan hingga kau jadi seperti ini? " tanya Nika bingung.
"Ehm tidak maaf kalau aku jadi membuat pakain mu basah, nanti setelah kembali ke kamar gantilah pakaian mu dengan warna yang tidak transparan seperti ini, aku takut ada orang lain yang melihat yang ada di dalam sana"
Nika langsung menyadari apa yang di maksud Bara hingga wajahnya berubah menjadi merah dan Nika pun langsung menutupi bagian dadanya yang saat ini terekspos di depan mata Bara.
"Hihi jangan bertingkah seperti itu, itu membuat mu jadi semakin menggemaskan dan membuat ku jadi ingin melahap mu disini"suara Bara kini menjadi serak seperti nya naluri ke laki-lakiannya mulai bangkit.
Nika langsung gugup dan berwajah merah dan itu semakin membuat Bara semakin panas.
"Ku bilang jangan seperti itu kau malah semakin menjadi, jangan salahkan aku bila kita harus melakukan itu di sini" bisik Bara dengan suara berat.
Setelah satu jam Berlalu.
Kamar Bara pun telah selesai di bersihkan dan di beri alat untuk menangkap serangga macam apa pun juga hingga tak ada seranga masuk kedalam kamar tersebut, dulu Bara tak. pernah memasang alat seperti itu di kamar nya karena dia memang tak pernah masalah dengan serangga yang masuk ke kamar nya, tapi kali ini berbeda istri nya takut dengan serangga hingga dirinya memerintahkan kepada Matheo agar memasang alat itu di jendela kamar nya.
Namun setelah pekerjaan di kamar Bara selesai, beberapa kali Matheo mengetuk pintu ruang kerja Bara tak ada sahutan dari sana, yang ada dia mendengar suara-suara yang sangat aneh dari dalam sana, hingga Matheo pun tak berani membuka pintu ruang kerja bisnya itu dan membiarkan bosnya sendiri yang memanggilnya nanti.
Dan tak lama ponsel Matheo berdering pertanda panggilan masuk dari bosnya.
"Ya tuan muda" jawab Matheo setelah menggeser lambang hijau di ponselnya.
"Minta Caroline membawakan selimut tebal kesini" perintah Bara.
"Eh... baiklah tuan muda" jawab Matheo dan panggilan pun segera berakhir.
"Seperti nya sebentar lagi penerus keluarga Tama akan launcing" gumam Matheo yang langsung menelpon Caroline untuk membawakan selimut ke ruang kerja Bara.
Bersambung.