Wang Lu adalah juara satu perekrutan Paviliun Longtian, mengalami kerusakan pondasi internal dan berakhir sebagai murid tak berguna.
Tak ada yang mau jadi gurunya kecuali… Wang Wu.
Cantik!
Tapi tak bisa diandalkan.
“Bagaimanapun muridku lumayan tampan, sungguh disayangkan kalau sampai jatuh ke tangan gadis lain!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙒𝙪
“Pak Tua! Tolonglah! Aku tak mau jadi muridnya!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙪
“Tak mau jadi muridnya, lalu siapa yang mau jadi gurumu?”~
Murid tak berguna, dan guru tak kompeten… mungkinkah hanya akan berakhir sebagai lelucon?
Ikuti kisahnya hanya di: 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹𝘁𝗼𝗼𝗻/𝗠𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁𝗼𝗼𝗻
______________________________________________
CAUTION: KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN PRIBADI AUTHOR. BUKAN HASIL TERJEMAHAN, APALAGI HASIL PLAGIAT. HARAP BIJAK DALAM BERKOMENTAR!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
第15章
Ketika daun-daun bambu itu meluncur semakin deras dan membombardir mereka dengan kecepatan luar biasa, Yu Fengmu mengeluarkan jimat dari cincin penyimpanannya dan membangun sihir formasi pertahanan.
BLAAARRR!
“Lagi?” Wang Lu membelalakkan matanya. “Kau ini sebenarnya dukun atau apa? Kenapa sedikit-sedikit mengandalkan jimat?”
“Dibandingkan teknik pedang, sebenarnya aku lebih familier dengan sihir mantra dan jimat.” Yu Fengmu mengaku.
“Oh?!” Suara wanita mencemooh. “Bermain cangkang kura-kura? Mainan anak-anak semacam ini tak bisa menghalangiku!” gertaknya.
Sedetik kemudian, rumpun bambu di depan mereka berderak dan terpangkas secara serentak tanpa sentuhan tangan, kemudian menyeruak ke arah mereka.
JLEB JLEB JLEB JLEB!
Bilah-bilah bambu itu menancap di permukaan perisai transparan yang membentengi mereka.
KRAAAK!
Perisai transparan itu mulai retak seperti kaca pecah.
“Gawat!” pekik Yu Fengmu dengan panik.
Wang Lu melenyapkan pedangnya cepat-cepat dan memasang kuda-kuda, mengumpulkan energi dari enam titik tubuhnya dan menyalurkannya ke telapak tangan, kemudian mendorongnya dengan kedua tangan.
Bersamaan dengan itu, formasi sihir Yu Fengmu juga meledak.
DUAAAAARRRR!
Sihir pertahanan Yu Fengmu hancur, dan bilah-bilah bambu terpental. Sebuah lingkaran transparan bercorak simbol-simbol misterius tercipta di depan mereka seperti cakram.
Yu Fengmu terbelalak. “Ni—”
Wanita yang bersembunyi itu diam-diam terhenyak. Bagaimana mungkin? pikirnya. Ia memperhitungkan setelah formasi sihir itu meledak, bilah-bilah bambu itu seharusnya menerjang ke arah mereka.
“Kau juga menguasai sihir formasi?” pekik Yu Fengmu terkejut.
Itu adalah teknik dasar sihir pertahanan dan kekuatan dari Tujuh Diagram Kerajaan Langit. Dan Wang Lu baru menggunakan elemen angin. Jika digabungkan dengan elemen petir, formasi sihir pertahanan itu sudah menjadi sihir serangan. Itulah yang meledakkan altar batu di Gunung Dalam.
Wang Lu melakukannya lagi—mengubah sihir pertahanan menjadi sihir serangan!
DUAAAAARRRR!
Rumpun bambu di sekitarnya terpangkas sekaligus.
Dan seorang wanita berpakaian serba hitam muncul dari balik rumpun bambu yang telah gundul.
Wang Lu dan Yu Fengmu terkesiap.
Siapa dia? pikir mereka bersamaan. Tak ada yang mengenalinya.
Wanita itu mengenakan masker ketat warna hitam di bawah tudung jubahnya.
Shashou! Wang Lu dan Yu Fengmu menyadari dalam benaknya masing-masing.
“Wǒ huì shāle nǐ!” geram wanita itu sambil menerjang ke arah Wang Lu.
Yu Fengmu berusaha menghalanginya tapi langsung dihalau. Ia terpelanting ke belakang dan untungnya tak sampai jatuh.
Bersamaan dengan itu, pertarungan sengit sudah berlangsung.
BUG BUG BUG BUG!
Tinju wanita itu membombardir Wang Lu seperti mesin. Wang Lu menangkisnya dengan kedua telapak tangannya dalam kecepatan yang sama.
Kemudian wanita itu mengayunkan lututnya ke perut Wang Lu.
Tapi lagi-lagi Wang Lu berhasil menangkisnya.
Merasa gagal dengan cara ini, wanita itu melambungkan dirinya ke udara, kemudian melontarkan jarum-jarum beracun dari sela-sela jemarinya.
SLASH!
SLASH!
WUSSSHHH!
Jarum-jarum itu menguap di tubuh Wang Lu.
Sial! geram wanita itu dalam hatinya. Ia menyambar sebilah bambu yang ujungnya terpangkas runcing dengan teknik telekinetik—menggerakan objek tanpa menyentuh, kemudian mengubahnya menjadi tongkat dan menghujamkannya ke arah Wang Lu.
Wang Lu menepisnya dengan formasi sihir pertahanan, bersamaan dengan itu, ia juga mengeluarkan pedangnya lagi.
WUSSSHHH!
Wang Lu menerjang ke arah wanita itu seraya mengayunkan pedangnya.
DUAAAAARRRR!
Wanita itu menepisnya dengan aura spiritual.
Dari sisi lain, Yu Fengmu yang baru pulih dari keterkejutannya juga menerjang ke arah wanita itu.
Wanita itu kembali mengerahkan dedaunan ke arah Yu Fengmu sementara ia terus menerjang dengan tongkat bambunya ke arah Wang Lu.
Yu Fengmu melejit dan menggeliat-geliut di udara, menepis dan menghindar dalam waktu yang sama.
Wanita itu menyeruak dengan agresif, membombardir Wang Lu dengan serangan membabi-buta.
Jelas-jelas wanita itu menargetkan Wang Lu!
Kemarahan tampaknya menyengat wanita itu saat matanya tertuju pada Wang Lu, seperti punya dendam pribadi.
Jadi targetnya bukan aku? pikir Yu Fengmu tak paham situasinya.
Sebenarnya, Wang Lu telah menghabisi para shashou itu tadi malam.
Wanita itu datang setelah pertarungan berakhir dan tepat ketika Wang Lu melarikan diri setelah menghabisi korban terakhirnya, dan satu-satunya yang bisa dipastikan wanita itu dalam gelapnya hutan yang berselimut kabut merah hanyalah aura Wang Lu dan Kaisar Pedang.
Jika bukan karena berpapasan dengan monster tingkat sembilan, wanita itu sudah memburu Wang Lu malam itu juga.
Bisa dikatakan, Wang Lu tidak melarikan diri karena wanita itu datang, tapi karena munculnya monster tingkat sembilan di saat kritis.
Melawan sekelompok pembunuh dengan tingkat kultivasi tujuh ke atas telah menguras stamina dan manna spiritual, jadi Wang Lu memutuskan untuk menghindar ketika monster itu datang. Jika tidak, ia lebih memilih melawan monster daripada sekelompok pembunuh yang tidak mendatangkan keuntungan.
Kristal jiwa tingkat sembilan bisa saja membuatnya kaya!
Hanya saja, pertarungan malam itu juga tak terhindarkan. Para shashou itu menemukannya saat berburu kelinci.
Sekarang identitasnya telah diketahui wanita shashou itu. Jika hari ini ia tak menghabisinya, kelak ia akan berurusan dengan sekte mereka.
Tapi seorang wanita yang bisa menaklukkan monster tingkat sembilan bukanlah lawan yang mudah dihadapi.
Wang Lu sudah mulai kewalahan membendung keganasannya.
Yu Fengmu dengan segala macam harta karunnya bahkan tak bisa menyentuh wanita itu, ia terpental berkali-kali dan terluka di sana-sini.
Binatang buas betina! pikir Wang Lu geram. Tapi itu tak membantunya memberi gagasan untuk membalikkan keadaan.
Wanita itu terus mendesaknya ke belakang hingga Wang Lu tersudut.
Sekarang langkahnya berakhir di tepi ngarai. Sedikit saja salah melangkah, Wang Lu sudah jatuh ke jurang sedalam puluhan meter.
Yu Fengmu berusaha mengalihkan perhatian wanita itu dengan serangan pamungkas, tapi hasilnya malah membuat pemuda itu berakhir tidak sadarkan diri.
Wanita itu bahkan tidak menoleh ketika menghalaunya dengan sebatang jarum.
“Tuan! Berikan darahmu!” Mófǎng menginstruksi melalui benaknya.
Wang Lu menggoreskan pedangnya ke telapak tangan.
SRRRRRSH!
Darah menetes ke bilah pedang, dan seketika sensasi rasa panas dan dingin menyengat sekujur tubuhnya secara bersamaan.
BLAAARRR!
Tubuh Wang Lu meledak oleh kobaran api berwarna biru laut. Tubuhnya melayang dengan hilang kesadaran. Matanya terpejam dalam ketenangan yang janggal.
Ketika ia membuka matanya lagi, perangainya berubah dingin, tidak terlihat seperti dirinya.
Wanita itu terperangah, “Pembakaran darah!” pekiknya dengan syok, secara naluriah mempersiapkan diri, mencoba mengeluarkan teknik terbaik yang dimilikinya.
Teknik pembakaran darah adalah cara ekstrem untuk meningkatkan kekuatan. Dikatakan, teknik ini bisa memperkuat serangan hingga tujuh kali lipat, tapi harga yang harus dibayar adalah kesadaran.
Memasuki kondisi trance, Wang Lu membuka matanya dan bergerak ringan seperti sedang mengambang di dalam air. Matanya menyala biru, rambutnya berubah putih dan memburai di sekeliling wajahnya tertiup angin.
Wang Lu merentangkan pedangnya ke samping, kemudian mengayunkannya ke depan sambil melesat secepat kilat.
Pada waktu yang sama, wanita itu juga melontarkan serangan terkuatnya yang seperti laser.
DUAAAAARRRR!
Benturan energi besar-besaran itu menciptakan ledakan mahadahsyat yang mengguncang seluruh hutan. Menyentakkan monster-monster.
WUSSSHHH!
Wang Lu dan wanita itu sama-sama terpental.
BRUAAAAK!
Wanita itu terjerembab di antara bilah-bilah bambu yang berserakan, sementara Wang Lu terlempar ke jurang dan melayang jatuh dengan tubuh terkulai.
GREP!
Tangan seseorang menangkap pinggangnya dan membawanya melayang naik ke permukaan.
ketukan Duanmu Jin...!!!
Cuma tidak bisa tidur, gara2 ulah Wang Lu...
👍👍👍
kata si Mulan Jameela
Dia waras....
Atau Sableng...???
2. Penjara Dewa
3. Jurus-jurus rahasia Wang Wu, dll
Apakah Wang Wu, Dewi pendisiplinan ?
😜😜😜