Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berapa tahun kemudian
Berapa tahun telah berlalu kini Chantika juga sudah dikaruniai tiga orang anak dua laki-laki dan si bungsu perempuan. Abbas kini sudah kelas tiga SMP dan Alfian kelas satu SMP sedangan si bungsu Rubby saat ini kelas dua SD. Sudah lengkap kini kebahagiaan rumah tangga Chantika dan Deris. Mereka juga sudah tidak tinggal dengan orang tua Deris lagi mereka sudah mempunyai rumah sendiri.
Chantika yang setelah mempunyai anak memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Dan untuk perusahaan peninggalan papinya Chantika percayakan kepada suaminya serta dalam pengawasan papa mertuanya yang memang sudah mengurus perusahaan semenjak papinya meninggal.
Tapi kini kedua adiknya sudah kembali ke Indonesia dan mengurus perusahan. Mereka juga tinggal dengan Chantika dan Deris atas permintaan Chantika dan persetujuan Deris. Walaupun mereka berbeda agama tapi Chantika tidak tega mereka tinggal hanya berdua saja. Selama keduanya belum menikah Chantika punya tanggung jawab terhadap kedua adiknya selama mereka berada di Indonesia.
Hari ini Chantika memutuskan untuk pergi ke pasar untuk berbelanja karena rencananya hari ini om Juna dan keluarganya akan datang dari Belanda. Jadi Chantika akan memasakkan omnya itu rendang dan juga SOP IGA kesukaan omnya tersebut.
Saat sedang memilih sayuran tiba-tiba Chantika di hampirin oleh seorang wanita seumuran dengannya.
" Chantika ya." Sapa orang tersebut.
" I..iya, maaf siapa ya?." Tanya Chantika yang tidak mengenali wanita di hadapannya.
" Astaghfirullahaladzim Chan kamu nggak ingat sama aku." Chantika menggeleng.
" Aku bulan sahabat kamu jaman kuliah dulu." Ucap bulan lagi.
Ternyata wanita itu adalah bulan sahabat Chantika dulu Jaman kuliah. Chantika sendiri kehilangan kontak bulan semenjak bulan memilih ikut dengan suaminya tugas di Kalimantan. Dan semenjak itu Chantika tidak mengetahui kabarnya lagi.
" Masya Allah bulan maaf aku nggak ngenalin kamu." Ucap Chantika yang langsung cipika-cipiki dengan bulan.
" Sama aku juga hampir nggak ngenalin kamu Chan."
" Oh iya kamu sudah selesai belanjanya gimana kalau kita cari kopi sambil ngobrol." Tanya Chantika.
" Maaf Chan bukannya aku nggak mau, tapi suamiku sebentar lagi pulang dinas aku nggak enak kalau nanti dia pulang aku nggak ada di rumah."
" Oh ya sudah kalau gitu lain kali saja, aku minta nomor telepon saja."
Akhirnya mereka pun bertukaran nomor telepon setelah itu bulan pun berpamitan terlebih dahulu. Sedangkan Chantika setelah membayar sayuran nya dia pun memilih untuk pulang.
*****
Sepulang dari meeting dengan klien Gilbert pergi ke bandara untuk menjemput keluarga omnya. Setelah menunggu dua puluh menit akhirnya keluarga omnya pun keluar dari dalam bandara.
" Om Juna...' panggil Gilbert sambil melambaikan tangan.
Om Juna yang melihat keponakannya menjemputnya om juna dan keluarganya pun menghampiri keponakannya.
" Hallo Om, gimana perjalanannya?" Tanya Gilbert sambil mencium tangan om nya dan memeluknya.
" Perjalanan lancar." Jawab om Juna.
Gilbert pun menyapa Tante dan sepupunya setelah itu Gilbert mengajak keluarga omnya untuk pulang ke rumah kakaknya.
Awalnya om gilbert menolak untuk tinggal di rumah keponakannya tapi Chantika dan Deris memaksa untuk tinggal bersama dengannya selama keluarga om nya tinggal di Indonesia.
" Perusahaan gimana Bert?." Tanya om Juna ketika mereka sudah di dalam perjalanan ke rumah Chantika.
" Perusahaan baik om makin hari pertumbuhannya makin pesat dan keuntungannya tiap tahun terus meningkat dan semua itu nggak lepas dari campur tangan bang Deria om." Jelas Gilbert.
" Deris itu sama seperti papanya yang melakukan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab. Walaupun perusahaan itu bukan miliknya tapi ketika di kasih tanggung jawab dia akan melakukan tugasnya mengelola perusahaan seperti perusahaan miliknya sendiri." Ucap om Juna.
" Benar om apalagi sekarang bang deris suaminya kak Chan nggak mungkin kan bang Deris akan membuat perusahaan istrinya bangkrut." Ucap Gilbert.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam akhirnya mereka pun sampai di rumah milik Deris dan Chantika. Di sana Chantika sudah menunggu kedatangan keluarga om Nya. Chantika langsung menyambut mereka begitu mereka turun dari mobil.
