Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan pertama
Hari sudah gelap dan azka sedang bersiap untuk pulang, saat diperjalanan azka melihat seorang laki-laki dikroyok oleh 3 orang yang tampak seperti preman, mereka bertiga memliki tato di sebuah lengan berbentuk kubus berwarna merah hitam, dan masing-masing memiliki 1 tato kubus
Azka yang melihat pemandangan itu pun turun dari motor nya dan berniat untuk maju membantu lelaki itu, dia berlari dengan kecepatan sedang, tidak sempat bereaksi salah satu pria itu langsung terhempas ke tembok dan terluka dibagian belakang kepalanya
"A-apa yang terjadi" ucap preman bingung bertubuh besar dan botak itu
"S-siapa kau" ucap gagap preman satunya
Tidak berniat menjawab azka langsung menyerang mereka tetapi ditahan, tapi tetap saja dia tidak bisa menahan tinju azka dan langsung terhempas kebelakang meski tidak separah yang pertama tapi tetap saja lengannya tampak luka memar
"S-sangat kuat" ucap preman itu
Preman ketiga itu berniat menyerang azka tapi serangan azka lebih cepat dan dia langsung kalah telak karna tinju azka
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya azka pada lelaki yang tampak terluka parah itu
"Tidak apa-apa hanya luka ringan" ucap pria itu yang bernama hery itu
Tiba-tiba dibelakang datang seorang pria tua sambil bertepuk tangan
"Hebat hebat meski masih muda tapi sudah sekuat itu" ucap pria tua itu
"Siapa kau" tanya azka
Tapi tiba-tiba hery langsung menunduk dan memberi salam
"Salam tuan" ucap hormat hery
"Apa kau tidak apa-apa hery? " tanya pria tua itu
"Saya tidak apa-apa tuan" jawab hery
"Lyin segera bawa hery kemobil dan obati dia aku ingin bicara dulu dengan anak ini" ucap pria tua itu
"Baik tuan" jawab lyin sekretaris sekaligus tangan kanannya
"Aku husein wijaya dan bos dari pria yang kamu tolong tadi" ucap husein yang ternyata pria tua itu
"Oh iya salam sana azka mahendra" ucap azka mengulurkan tangan
"Marga mahendra? Apa dia adalah kerabatnya? Memang dia mirip dengannya" gumam hati husein
"Iya jadi aku ingin bertanya" ucap tanya husein
"Ya? " ucap azka
"Apa kau mau berkerja padaku,tenang kerjaannya mudah hanya mengawal cucu ku saja"
Azka yang otaknya ngeblank tiba-tiba diam, dia kan tadi niatnya cuma bantu hery kenapa tiba-tiba ditawarin kerjaan
"Kau hanya perlu mengawal dan menemani cucuku selama 3 bulan saja,gajinya 100jt dan aku akan langsung membayar mu dp 10jt, jika sampai 3 bulan nanti baru saya bayar sisanya" ucap husein menawari azka
Azka tampak tergiur dengan tawaran azka dan tiba-tiba sistem muncul dihadapannya dan memberi misi waktu
[MISI MENGAWAL AYLIN SELAMA 3 BULAN]
[HADIAH:UANG 50JT RP]
[WAKTU 90HARI : 0/90HARI]
Azka tersenyum dia tidak menyangka diberikan misi seperti itu meskipun akan lama tapi dia bisa mendapatkan uang 150jt hanya dalam waktu 3bulan
"Orang gila mana yang akan menolak semua ini" ucap hati azka
"Saya terima,pak tapi hanya 3 bulan saja kan" ucap azka
"Iya setelah itu aku bayar sisanya" ucap husein
"Baik kapan saya mulai bekerja? Tanya azka
"mulai besok kamu bisa ke alamat ini ya" ucap husein sambil menyodorkan alamat mansionnya dan tempat dia tinggal dengan naila
"Ini untuk dp nya 10jt" ucap husein memberi azka uang cash berjumlah 10jt
"Terima kasih pak besok saya akan langsung kerumah bapak" ucap azka
"Oke kalo begitu aku pergi dulu" ucap husein
"Nanti kita akan melihat apa dia benar-benar anaknya atau bukan" gumam hati husein
"Lyin suruh anak buahmu menyelidiki latar belakang pria itu sampai baru dia lahir" ucap husein tiba-tiba membuat lyin dan hery diam, mereka tau jika bos mereka ingin menyelidiki seseorang berarti orang itu penting
"Baik tuan, akan saya segera menyuruh anak buah saya" jawab lyin
"Bagus" husein pun melihat keluar jendela dan tersenyum
Azka masih terdiam menatap kepergian husein , dia tidak menyangka bisa dapat jakcpot dalam waktu 1 hari
"Ah sebaiknya aku segera pulang alia pasti sudah menunggu ku" ucap azka dan Kemudian melanjutkan perjalanan nya
Beberapa menit perjalanan dia akhirnya sampai dikostnya
"Mas azka baru pulang dari mana aja mas" tanya khawatir alia
"Mas dari abis nyari kerjaan dek" jawab azka
"Loh kenapa mas? Mas mau ganti kerjaan mas? " tanya alia
"Iya dek mas mau nyari kerjaan yang gajinya gede" jawab azka
"Gitu ya yaudah terserah mas aja alia dukung semua keputusan mas" ucap alia
"Iya makasih dek, yaudah mas mau dulu ya" ucap azka
"Iya mas" balas alia
"Dikamar mandi azka membuka bajunya dan tiba tiba melihat bentuk tubuhnya yang penuh otot, yang paling menonjol adalah otot perutnya yang tampak ada 8 biji
" apa tubuhku memang berotot seperti ini dsri dulu? "Ucap azka heran
" ah sepertinya ini karna sistem juga"ucap azka yang sudah tidak terkejut karna sudah memiliki sistem
Selesai azka mandi dia langsung ke kamar dan mendengar notif ponsel nya ternyata itu naila
"Apa ini nomor azka? Saya naila" isi pesan naila
"Hai naila benar ini nomor saya azka" balas pesan azka
"Apa kamu bisa ngasih nomor rekening kamu, aku mau bayar hutang aku" lanjut pesan azka
"Ini mas" balas pesan naila dan memberikan nomor rekeningnya pada azka
Azka langsung transfer ke naila dia juga tidak lupa mengirim uang ke ibunya
"Sudah aku kirim ya mbak naila" isi pesan azka
"Iya mas sudah masuk, terima kasih ya"
"Justru aku yang harusnya makasih mbak, udah bantuin aku kemarin" balas azka
Dia kemudian menelpon ibunya
"Halo bu" ucap azka menelpon ibunya
"Halo nak kamu baik-baik aja kan? Ga kenapa napa kan?" ucap bu rahma khawatir disebrang telpon
"Gak papa bu azka sama naila disini baik-baik aja kok jangan khawatir ya bu, oh iya azka sudah ngirim uang ya buat ibu berobat" ucap azka
"Yaampun nak itu harusnya buat kamu aja, ibu ada uang kok" ucap bu rahma
"Gapapa bu, ibu juga butuh itu pakai aja azka masih punya uang kok, jadi jangan dipikirin ya" balas azka
"Yaudah makasih ya nak" ucap bu rahma
"Iya bu sama-sama, azka matikan dulu ya" ucap azka
"Iya nak baik-baik ya disana" ucap ibu rahma
Azka mematikan telpon nya dan melihat pesan naila dan membalas pesan naila,disini azka berniat untuk menelpon naila entah kenapa dia merasa nyaman ngobrol dengan naila
"Halo mas azka ada apa?" tanya naila
"Gapapa mbak,saya bisa curhat gak mbak naila" ucap azka
"Boleh mas, oh iya jangan panggil mbak ya panggil naila aja" ucap naila seakan senang dan senyam senyum sendiri
Kemudian azka menceritakan tentang rina yng meninggalkan azka hanya karena menemukan lelaki yang seperti punya segalanya, uang dan wajah tampan,meski azka juga sudah tampan dan good looking, tapi rina belum melihat wajah baru azka
"Astaga ada ya wanita seperti itu meninggalkan pria baik seperti mas,hanya demi pria kaya" ucap naila sedikit kesal
"Ya seperti itu lah wanita hanya melihat luarnya saja naila" balas azka
"Sepertinya hanya aku yang beda dari wanita lain" ucapan naila membuat azka tertawa
"Iya tidak semua wanita seperti kamu naila" balas azka
"Saya juga mau curhat mas, jadi saya baru saja cerai dengan suami saya" ucap tiba-tiba naila membuat azka bingung
"Cerai? " tanya azka
Yang kemudian naila menceritakan saat dia baru pulang dari rumah sakit dan menemukan suami nya sedang bermesraan dengan wanita lain
"Astaga yang sabar ya naila aku yakin nanti kamu pasti bisa dapat pria yang jauh lebih baik daripada mantan suami kamu itu" ucap azka
"Pria yang seperti kamu kan mas" ucap bercanda naila membuat azka tersipu meski cuma bicara lewat telpon
"S-seperti saya naila?" ucap azka gugup
"Tapi aku bukan pria baik" lanjut azka
"Sudah sudah mas aku cuma bercanda" ucap naila tertawa lucu
"Walah kirain serius" ucap azka sedikit kecewa
"Bisa serius juga kok" ucapan naila membuat mat azka membulat dan tidak sengaja dia tersenyum
"Bisa serius juga mbak? " tanya azka
"Becanda becanda mas hehe" ucap naila dia juga seperti menyukai azka tapi dia paham, tidak mungkin azka mau dengan seorang janda, dia sadar akan hal itu
Kemudian naila mencari topik lain dan mengobrol dengan azka sampai larut malam baru mereka berhenti, entah mengapa mereka berdua tampak nyaman.