NovelToon NovelToon
Private Tutor

Private Tutor

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Untuk mengisi waktu senggang diawal kuliah, Om Raka menawari Alfath untuk menjadi tutor anak salah satu temannya. Tanpa fikir panjang, Alfath langsung mengiyakan. Dia fikir anak yang akan dia ajar adalah anak kecil, tapi dugaannya salah. Yang menjadi muridnya, adalah siswi kelas 3 SMA.

Namanya Kimmy, gadis kelas 3 SMA yang lumayan badung. Selain malas belajar, dia juga bar-bar. Sudah berkali-kali ganti guru les karena tak kuat dengannya. Apakah hal yang sama juga akan terjadi pada Alfath?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Mereka kembali ke ruang keluarga setelah itu. Tak lupa, membawa sepiring kue yang masih hangat untuk yang pada ngobrol.

"Ya Allah, Ra, kayak masih gak bisa percaya aja, sekarang kamu udah jadi nenek." Tante Kinan memperhatikan Kilau yang berceloteh gak jelas, yang jelas baru ngomong mama sama papa doang.

"Tapi meski nenek, masih muda kan?" Mama Nara beraksi menunjukkan pesonanya sebagai nenek muda.

"Banget. Gak bakalan ada yang nyangka, kalau kamu udah punya cucu," sahut Tante Kinan. "Bagi rahasianya dong, aku juga mau awet muda, belum punya cucu nih." Anak pertamanya memang sudah menikah, tapi belum juga dapat momongan.

"Ini nih, rahasianya," Ayah Septian menunjuk dirinya sendiri. "Kasih sayang sama duit suami yang bikin istri awet muda," ujarnya bangga.

Mama Nara mencebikkan bibir, tapi dalam hati, membenarkan ucapan Ayah Septian. Bahagia memang salah satu kunci awet muda. Sahabat baiknya yang bernama Nova saja, sudah kelihatan tua banget gara-gara suaminya nikah lagi. Dia jadi merasa beruntung banget karena dapat suami seperti Ayah Asep.

"Kayaknya nanti, aku juga bakalan awet muda kayak mama," celetuk Alula. "Secarakan, dapat suami yang sebelas dua belas sama Ayah," dia bergelayut manja di lengan suaminya.

"Apaan, yang sebelas dua belas sama Ayah itu, gue," Alfath menunjuk dirinya sendiri. Haduh... lagi-lagi, dia salah ngomong. Liat muka abangnya yang masam, dia jadi merutuki diri sendiri. Ini gara-gara Alula sih, kalau saja dia gak keceplosan, abangnya gak tahu kalau dia pernah cinta sama Lula. Dan pastinya, situasi gak akan kaku kayak gini.

Sejak dulu, dia dan Bang Aydin memang tak pernah sangat dekat, mungkin karena abangnya itu selain pendiam, juga kerjaan cuma di kamar, belajar dan belajar. Apalagi sejak koas, langsung sibuk banget. Tapi seenggaknya, saat kumpul, bisa ngobrol santai, gak kayak sekarang, terkesan kaku.

"Tapi nanti pas Kilau gede, kamu sama dia pasti kayak adik kakak," ujar Tante Kinan. "Secara beda umurnya gak jauh, cuma 19 tahun. Kamu masih muda banget La, masih produktif."

"Banget, Tan," sahut Aydin. "Nih udah isi lagi," dia mengusap perut Alula.

"Masyaallah," Tante Kinan terkekeh sambil geleng-geleng. "Itu bukannya salah Lula, Ay, tapi kamunya yang terlalu bersemangat bikin anak." Semua yang ada disana langsung tertawa, begitu pun dengan Kilau yang gak ngerti apa-apa, ikut ngakak aja melihat semua orang ketawa.

"Mau bikin pabrik, La," cibir Alfath.

"Iya, biar cepet kaya," sahut Alula sambil mendelik kesal pada Alfath.

Mereka lanjut ngobrol sambil membuka oleh-oleh dari Jakarta. Kali ini tak terlalu banyak karena datangnya dadakan.

"Gimana kerjaan kamu, Al?" tanya Ayah. Sebelum memutuskan mengambil kerja sampingan, Alfath meminta izin dulu pada orang tuanya.

"Udah berhenti, Yah."

"Loh, kok kilat banget. Kirain yang ada cuma pesantran kilat, ternyata kerja kilat juga ada toh?"

Ngomongin pesantren, Alfath jadi teringat Kimmy. Kira-kira, cewek itu sudah pulang atau belum?

"Gak cocok ama kerjaannya, Yah."

"Ya seperti itu seluk beluk pekerjaan, Al. Kadang kerjaan cocok, gajinya gak cocok. Gajinya cocok, kerjaannya yang gak cocok. Susah-susah gampang pokoknya kalau urusan kerjaan."

"Kayak ayah kamu," Mama Nara menginterupsi. "Kuliah jurusan teknik, eh.... kerjaannya jadi barista. Kerja yang lain gak cocok katanya, gak sesuai passion."

"Yang penting duitnya banyak, iya gak?" Ayah Septian tersenyum penuh arti sambil menyenggol lengan istrinya. "Udah punya kafe di mana-mana."

Kilau, batita itu tiba-tiba rewel, sepertinya dia mengantuk. Aydin mengajak Alula masuk ke dalam kamar tamu yang sudah disediakan untuk beristirahat sekaligus menidurkan Kilau.

Baru dinenenin sebentar, Kilau udah langsung tertidur. Lula yang lapar, mengajak Aydin ke dapur untuk makan. Maklum, ini pertama kali dia ke rumah Tante Kinan, jadi kurang tahu seperti apa seluk beluk rumah ini. Tadi Tante Kinan sudah berpesan, kalau mau makan, ambil sendiri di dapur, anggap kayak rumah sendiri.

"Mas, kamu gak makan sekalian, sepiring berdua yuk?" ajaknya.

"Aku gak lapar."

"Ngambek?" Alula duduk di sebelah suaminya, meletakkan piring berisi makanan di atas meja. Menatap wajah Aydin yang sedikit cemberut.

"Kamu itu sudah dibilngan jangan terlalu dekat sama Al, kok susah banget. Ngapain tadi kalian berduaan di dapur? Yang lain pada ngumpul di depan, malah berduaan di sini."

"Cuma makan kue," Alula membela diri.

"Kan bisa di depan sama yang lain."

"Tadi ngobrolin kenangan saat SMA, jadi lupa waktu. Maaf," dia memeluk lengan Aydin, menatapnya sambil memasang ekspresi puppy eyes biar si suami luluh.

"Aku gak suka, La."

"Iya, iya, aku minta maaf."

Alfath yang kebetulan hendak ke dapur untuk mengambil air, tak sengaja mendengar obrolan pasutri tersebut. Dugaannya benar, abangnya cemburu melihat kedekatannya dengan Alula.

"Sejak dulu, aku gak pernah cinta sama Al, Mas."

Alfath memegangi dadanya, kok nyeri banget ya, mendengar ucapan Alula. Padahal dia sudah kabur ke Bandung biar bisa move on, tapi kenapa sesusah itu move on dari cinta pertama.

"Aku cuma nganggep dia sahabat, gak lebih," Lula berusaha meyakinkan suaminya. "Aku cintanya cuma sama kamu. Udah dong, gak usah cemburuan, apalagi sama adik sendiri. Cintanya Lula cuma buat Mas Dokter. Udah mentok dah." Alula menyiumi pipi suaminya berkali-kali, yang terakhir, mencium bibir dengan sangat mesra.

Alfath hanya bisa mengelus dada, lalu pergi.

...-------------...

Setelah cukup lama duduk di depan minimarket, Kimmy memutuskan pergi. Bukan untuk pulang, melainkan ke rumah Rachel. Mungkin setelah ini dia bakalan jarang ketemu teman-temannya, jadi sebelum pergi, dia ingin kumpul dulu dengan yang lain. Dia mengirim pesan pada Puput dan Kezia untuk kesana juga. Tak lupa, mengirim pesan pada si tuan rumah alias Rachel kalau dia mau datang, tapi ponsel temannya itu sedang tidak aktif.

"Non Rachel nya belum pulang," ujar ART yang kerja di rumah Rachel.

"Gak papa, Bi, saya tungguin dia aja." Tadi kata Puput, mereka sudah pulang sekolah sejak tadi, entah Rachel kemana dulu, paling shoping atau apa. Tapi sedikit aneh juga sih, kalau emang keluar, kenapa gak sama Puput atau Kezia, padahal biasanya, mereka kemana-mana selalu berempat.

ART tersebut mempersilakan Kimmy masuk untuk menungu di ruang tamu. Sekitar tiga puluh menit kemudian, terdengar suara motor. Suara itu sangat familiar di telinganya, Kimmy keluar untuk melihat.

"Makasih ya, Sayang, udah nganterin aku pulang," ujar Rachel sambil melepas helm lalu menyerahkan pada Farel.

"Sama-sama, Cinta."

"Kamu gak mau mampir dulu?"

"Kapan-kapan aja, sekarang aku ada urusan."

"Ya udah kalau gitu." Rachel mendekat ke arah Farel, mengalungkan lengannya di leher cowok itu. "Love you," dia lalu memagut bibir Farel.

"Jadi kayak gini kelakuan kalian dibelakang aku?" teriak Kimmy yang sejak tadi memperhatikan mereka. Rachel dan Farel sama-sama terkejut melihat di sana ada Kimmy. "Kita baru putus 2 hari, tapi kamu udah... " dia tak kuasa melanjutkan kalimatnya, hatinya sangat sakit. Seperti inikah cinta yang selalu digembar gembor kan Farel? Baru putus 2 hari, udah mesra sama cewek lain.

1
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Sisca Audriantie
🌷🌷🌷
Bunda Aditatha
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja sich Thor tapi q seneng akhirnya happy ending.... author kerennn
Ima Kristina
bahagia banget punya keluarga rukun kayak keluarga ayah Septian
Ima Kristina
Hana memang luar biasa kalau q di posisi dia palingan gak bakalan datang jenguk Kimmy paling telpon tanya kabar
Ima Kristina
muga baby twins baik' saja juga mamanya .....
Ima Kristina
muga lahirannya baby twins lancar juga ibunya....ikut deg deg ser bacanya
Ima Kristina
dasar pria katanya gak suka susu tapi disodori susu dari pabriknya langsung main sosor
Ima Kristina
memang dalam rumah tangga harus saling terbuka termasuk isi rekening....jadi aman terkendali
Ima Kristina
sabar ya ALFAT anggap saja belajar jadi ayah pasti makin repot nantinya
Ima Kristina
pasti ayah ALFAT nontonnya duriannya Atuk dalang /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
muga bayinya sepasang ya Thorr
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Kimmy Hamidun .....meski pake drama dulu /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
waduh ALFAT marah nich
Ima Kristina
ALFAT bisa aja bikin mood booster Kimmy balik
Ima Kristina
Lula Lula selalu bikin masalah ... gemess
Ima Kristina
Lula Lula kalau ngomong masih aja ceplas ceplos apa adanya
Ima Kristina
namanya juga besti....sampai kapan pun Lula sama ALFAT ys gitu kalau bercanda
Ima Kristina
muga ALFAT dan Kimmy happy selalu ....hempaskan pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!