NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Syifa dan Nadia pun berjalan menghampiri Haris begitupun dengan Haris yang berjalan menghampiri Syifa.

" Sudah selesai? "

Tanya Haris saat bertemu dengan Syifa.

"Sudah Mas."

"Syifa kalau begitu aku pulang duluan ya, sudah ditungguin sama sopir di depan . Dan baju ini besok aja ya aku antar ke rumah umi mu."

"Eh nggak Nad nggak usah dibalikin . Itu bajunya buat kamu aja sama ini nih buat kamu juga."

Syifa pun memberikan buket bunga yang diberikan Haris kepadanya untuk Nadia.

"Kamu beneran Syifa ?"

"Iya dong masa bohong. Makasih ya Nad kamu sudah mau repot buat aku."

Ucap Syifa sambil memeluk Nadia sahabatnya. Setelah itu Nadia pun pamit dan mengucapkan salam pada Haris lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah Nadia pergi, Haris pun meraih tangan Syifa dan menggenggamnya lalu berjalan keluar ke tempat parkir. Saat di perjalanan pulang Haris hanya fokus menyetir mobil dan tidak bicara sama sekali . Syifa merasa aneh dengan sikap Haris yang tiba-tiba jadi pendiam seperti itu.

"Mas tadi ke mana sih, Aku nyariin tahu."

"Iya saya lihat kok kamu datang ke tempat pertama saya menunggu kamu."

"Oh ya, terus kenapa Mas gak nyamperin aku?"

"Males."

Jawab Haris singkat.

"Mas kok gitu sih."

Syifa pun mulai kesal dia memanyunkan bibirnya dan mengalihkan pandangannya ke depan.

"Ngapain saya samperin kamu yang lagi asik sama laki-laki itu . Buket bunganya kenapa dikasih ke Nadia?"

Syifa pun menoleh wajahnya ke arah Haris dan membulatkan matanya .

"Mas , Mas lihat ya?"

"Nggak."

Jawab Haris singkat.

" Maaf ya Mas aku nggak tahu kalau Mas lihat aku, tapi kalau aku tahu pasti aku langsung nyamperin Mas kok. "

Haris pun hanya diam . Dia gak merespon apapun yang dikatakan Syifa.

"Itu tadi Kak Aris Mas yang pernah jumpa pas kita belanja . Masih ingat kan?"

"Ini pertama dan terakhir kamu ikut pameran busana . Untuk selanjutnya saya agak izinin kamu ikut pameran lagi."

.

.

.

Sejak keadian kemarin Haris terlihat begitu cuek di depan Syifa walaupun sebenarnya Haris tersiksa dengan sikap cueknya itu terhadap Syifa. Itu semua karena Haris merasa cemburu melihat laki-laki lain mencoba mendekati Syifa apalagi sampai memberi bunga segala . Rasanya benar-benar kesal dan seandainya kejadiannya enggak di tempat umum pasti sudah lain lagi ceritanya.

Syifa pun sadar dengan perubahan sikap Haris padanya . Aneh rasanya karena selama ini Haris adalah orang yang tegas namun baik sekali kepada nya. Dia selalu banyak bicara tapi saat ini justru sebaliknya dia hanya diam dan acuh.

Syifa pun merasa bersalah karena sudah menerima bunga dari Aris, Syifa pun berusaha untuk menenangkan hati Haris kembali . Syifa melihat Haris sedang berada di ruangan kerjanya kemudian Syifa berinisiatif membuat Kopi untuknya.

"Mas ini aku buatin Kopi untuk Mas, Mas silakan diminum dulu Mas."

Syifa pun memberikan segelas Kopi untuk Haris dia meletakkannya di meja kerjanya.

"Terima kasih."

Jawab Haris tanpa melihat ke arah Syifa dia tetap fokus pada laptopnya.

"Mas masih marah ya? maafin aku Mas, aku nggak maksud apa-apa kok. Aku cuman nggak enak aja kalau nggak menerima pemberian kak Aris, lagi pula bunganya sudah aku kasih ke Nadia. Maafin aku ya Mas!"

"Besok kalau dia ngajak kamu jalan kamu terima juga, terus besoknya dia ngungkapin perasaannya sama kamu, kamu terima juga? dengan alasan nggak enak mau nolak ?"

"Astagfirullah, istigfar Mas !"

" Aku tuh gak punya perasaan apapun sama Kak Aris, itu cuma temen lama dan aku anggap dia kayak kakak aku sendiri gak lebih."

"Tapi dia itu suka sama kamu . Saya ini laki-laki jadi tahu mana yang beneran suka mana Yang cuman anggap sebagai adik."

"Mas tolong percaya sama aku."

"Sekarang mungkin kamu nggak punya perasaan apapun sama orang itu, tapi dulu kamu pernah suka dan deket sama orang itu kan. Sekarang coba jawab sedekat apa dulu hubungan kamu sama orang itu?"

"Gak lebih dari sekedar teman Mas."

Syifa pun gak bisa lagi menahan air matanya kini air matanya mengalir membasahi pipinya. Apa lagi saat melihat Haris yang seperti tidak percaya padanya, itu membuat air matanya mengalr terus. .-.

"Jadi Mas meragukan aku?"

Haris pun masih tetap diam dan acuh.

"Jawab Mas kenapa kamu diam aja?"

Karena merasa tidak dipercayai lagi oleh Haris, akhirnya Syifa pun pergi keluar dari ruangan kerja tersebut dan dengan air matanya yang masih mengalir. Syifa pun pergi ke kamar untuk mengambil tas dan hp-nya lalu pergi keluar tanpa pamit pada Haris.

Syifa pun pergi dengan berjalan kaki tanpa tahu kemana tujuannya saat ini . Pikirannya sangat kacau berantakan, dia masih gak nyangka kalau masalah yang menurutnya sepele ternyata malah menyebabkan pertengkaran hebat. Apa lagi saat tidak di percayai oleh suaminya sendiri tentu saja hal itu membuat hatinya hancur seketika tubuhnya lemas tak berdaya.

Tak terasa Syifa pun sudah berjalan jauh sampai ke simpang komplek perumahan . Di situ Syifa memutuskan untuk memesan ojek online, karena dia sudah gak sanggup jalan lebih jauh lagi di tengah teriknya matahari . Syifa pun bingung harus pergi ke mana, dia nggak punya tujuan sama sekali . Sampai akhirnya setelah berpikir panjang Syifa pun memutuskan untuk menginap di hotel yang ada di dekat situ . Syifa pun pergi dengan menumpangi ojek online yang sudah dipesannya itu.

.

.

Saat Haris masuk ke kamar tak melihat Syifa di dalam kamar namun dia gak memikirkan hal yang lain mungkin saja Syifa sedang berada di halaman belakang untuk menenangkan dirinya.

Setelah bersiap Haris pun pergi ke masjid untuk salat . Seperti yang sering dilakukan Haris yaitu mengisi tausiyah di masjid setelah salat dan baru akan pulang setelah salat magrib.

Ketika pulang ke rumah Haris sempat heran karena lampu depan rumah masih gelap . Tapi Haris masih berpikir mungkin Syifa lupa menghidupkan lampunya. Kemudian Haris pun memegang gagang pintu dan terkejut ternyata pintunya tidak dikunci.

Haris pun masuk ke dalam rumah sambil mengucapkan salam akan tetapi tidak ada jawaban dari dalam dan lampu rumah semuanya dalam keadaan gelap belum dihidupkan sama sekali. Haris pun langsung menghidupkan semua lampu dan berjalan masuk ke dalam kamar. Lagi lagi Haris terkejut karena Syifa tidak ada di dalam kamar. Haris pun mencari ke dapur akan tetapi tetap saja tidak menemukan Syifa. Dengan cepat Haris pun mengambil HPnya untuk menghubungi Syifa tapi ternyata nomor nya dalam keadaan tidak aktif. Sehingga membuat nya semakin kebingungan.

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!