NovelToon NovelToon
Lima Benih CEO Mandul

Lima Benih CEO Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Kembar / Cerai
Popularitas:303.7k
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

(Warning !! Mohon jangan baca loncat-loncat soalnya berpengaruh sama retensi)

Livia Dwicakra menelan pil pahit dalam kehidupannya. Anak yang di kandungnya tidak di akui oleh suaminya dengan mudahnya suaminya menceraikannya dan menikah dengan kekasihnya.

"Ini anak mu Kennet."

"Wanita murahan beraninya kau berbohong pada ku." Kennte mencengkram kedua pipi Livia dengan kasar. Kennet melemparkan sebuah kertas yang menyatakan Kennet pria mandul. "Aku akan menceraikan mu dan menikahi Kalisa."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

"Sayang ini pakaian mu." ucap Kalisa. Dia memberikan setelan dan menaruhnya di atas kasur.

Kennet mengambilnya dan mempercepat mengganti pakaiannya. Kalisa menghela nafas melihat Kennet yang terburu-buru.

Kennet bergegas ke lantai bawah dan melihat Anita berjalan ke arahnya. "Anita siapa wanita tadi?" tanya Kennet.

"Oh itu, pengantar kue ulang tahun. Aku ingin mengatakan pada kalian acaranya ..."

"Siapa namanya?" Ia hanya memastikan apa yang di lihatnya.

Anita mengerutkan keningnya. “Livia, namanya Livia.”

Bagaikan sebuah petir menyambar di kedua telinganya. Kennet mengusap wajahnya. “Oh, aku kira siapa. Sepertinya aku salah orang.” Ia tidak ingin Anita curiga padanya.

Anita mengangguk, ia kira apa. Ternyata hanya karena salah orang. “Ya sudah aku mau ke Kalisa dulu.”

Kennet melangkah dan menghampiri sahabatnya itu. Dia menatap sahabatnya yang tertawa ke arahnya. “Ada apa?” Tanya Kennet merasa risih.

Erland justru semakin tertawa. Sungguh lucu mengingat anak kecil itu. “Tidak ada hanya lucu saja.” Dia memalingkan wajahnya karena tidak ingin tertawa.

“Sayang kamu kenapa tertawa? Sudah jangan tertawa, Kalisa sudah datang.”

Acara pun di mulai, Anak laki-laki itu meniup lilinya dan memberikan kue pertama Anita, Erland dan kemudian Kalisa. Kennet menjadi yang terakhir.

“Terima kasih Sayang.” Erland dan Anita mencium putranya, Zelo.

Zelo mengingat wajah anak perempuan tadi. “Mama nanti Zelo kenalkan sama anak nyonya tadi itu. Dia cantik, Zelo ingin jadi pacarnya.”

Erland tersenyum, ia akan menuruti permintaan putranya. “Iya Sayang.”

Kennet berdecak, anak kecil saja di turuti pasti nanti setelah dewasa akan manja. Dia pun menuju ke taman samping untuk menenangkan diri. Mengingat kembali wajah Livia. Setelah lima tahun wajah Livia masih jelas di kedua matanya.

Senyumannya dan suaranya seakan masih jelas di dengarkan olehnya. Bahkan ia belum bisa melupakan wajahnya itu.

“Kennet.” Sapa Erland.

Kennet merasa jengah melihat sahabatnya. Bisa-bisanya dia menikah dengan orang Indonesia dan menatap di Jakarta. “Kau terlalu memanjakannya.”

“Maksud mu?” Tanya Erland. Dia tidak mengerti arah ucapan Kennet.

“Anak mu.”

Erland tersenyum, seorang ayah pasti akan memberikan apa pun bahkan nyawanya sekalipun. Namun ia paham bahwa Kennet tidak merasakannya. “Setelah kau punya anak, kau akan paham.”

“Aku tidak bisa punya anak.”

Erland memegang bahu Kennet. “Kau bisa memiliki anak, jangan menyerah. Pasti ada keajaiban.” dia teringat dengan anak perempuan itu. “Kennet tadi ada anak perempuan yang mengumpeti mu.”

“Siapa?” Kennet langsung tertuju pada ingatan anak perempuan itu. "Oh anak itu."

"Ini aneh, aku harus mencatat semua sejarahnya. Anak itu tidak menangis atau berlari justru dia melawan mu. Anak Livia itu sungguh pemberani."

"Apa? Anak Livia?" tanya Kennet. "Livia .."

Erland menaikkan sebalah alisnya. Wajah Kennet membuatnya terlihat aneh. "Livia, wanita pengantar kue itu."

Rasa panas di tubuhnya terasa membakar. Jadi anak yang ia temui adalah anak Livia. Ternyata wanita itu hidup begitu nyaman. Ia ingin lihat bagaimana kenyamanan itu akan berlangsung sangat lama. Dendam tetap berkobr mengingat nama Livia. "Apa kau tau alamat tokonya?"

"Kau juga mau makan? Di alamat xxx."

"Tidak aku hanya bertanya." Sahut Kennet. Dia berdiri dan mencari Bernad.

Erland memasang wajah aneh. Bertanya tapi tidak ingin membeli, temannya itu sungguh aneh.

"Bernad." Kennet memanggil sekretarisnya sekaligus tangan kanannya.

"Iya Tuan."

"Ikuti aku, kita ke alamat xxx." ucap Kennet."

Kennet menurunkan kaca mobilnya. Dia melihat ponselnya dan benar toko roti itu berada di seberang jalan. Di depannya ada sebuah benner berwarna hijau dengan beberapa gambar kue. Dia ingat bahwa ia melihat anak kecil itu di depan toko itu.

"Tuan, itu sepertinya ..." Bernad tak melanjutkan ucapan dan melihat Livia yang keluar.

Kennet menatap Livia, wanita itu menggunakan celemek dan dua orang anak ikut keluar. Anak perempuan yang di temui oleh Kennet tadi bahkan beradu mulut dengannya. Selang beberapa saat sebuah mobil berhenti, tiga anak laki-laki keluar dan salah satunya memeluk Livia.

"Apa mereka anak Livia?" tanya Kennet.

"Anak kecil itu lima Tuan. Apa mungkin anak Nyonya Livia?"

Kennet tersenyum tipis, ia tak menyangka Livia bisa melahirkan lima anak.

Selang beberapa saat ada laki-laki yang keluar dan menyapa salah satu anak itu bahkan menggendongnya.

"Apa dia suami Livia? Dia bisa hidup bahagia setelah mematahkan hidup ku. Dia bisa hidup tenang setelah membuat pengkhianatan pada ku." Ia tidak rela melihat Livia yang begitu senang bahkan bercanda dengan anak-anak itu. "Lihat saja nanti, aku tidak akan membuat mereka bahagia. Selidiki Livia, aku ingin tau tentangnya."

"Baik Tuan." Ucap Bernad. Mobil pun berjalan namun beberapa menit kemudian Caesar menoleh, ia seperti merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka.

"Kenapa Caesar?" tanya Livia. Dia melihat ke sebrang jalan tidak ada apa pun.

Caesar menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa Ma."

...

Kennet berdiri di depan jendela, kini dia berada di sebuah hotel. Ia sengaja menewa hotel lainnya karena tidak ingin ketahuan Kalisa. Wajah senang Livia membuatnya terganggu.

"Livia, ya Livia. Aku sudah berjanji dalam hidup ku. Wanita pengkhianat seperti mu tidak pantas bahagia. Kau mengecewakan kedua orang tua ku. Bisa-bisanya dia memiliki anak dan hidup bahagia selama ini." Dunia tidak adil padanya, ia mandul tidak bisa memiliki anak, tapi Livia memiliki anak dan hidup bahagia. Ia tidak rela.

Bernad pun masuk dengan membawa penyelidikannya. "Tuan, ini data nyonya Livia."

Kennet membaca data di kertas putih itu. Livia tidak menikah dan tinggal sendiri bersama anak-anaknya. "Apa kau tidak melewatkan sesuatu?"

"Tidak Tuan, nyonya Livia memang tinggal bersama anak-anaknya. Bahkan dia tidak menikah."

"Apa alasannya? Tapi dia sudah memiliki kekasih. Hah .."

Kennet memikirkan sesuatu. Dia menatap Bernad. "Bernad buat toko roti itu kacau. Aku ingin kau menyuruh seseorang untuk ..."

Bernad mengangguk, tapi semua ini terlalu kejam. "Tuan apa tidak ..."

"Apa kau membantah? Aku menyuruh mu melakukannya. Kau tidak usah membantah, turuti saja semua perintah ku."

"Baik Tuan." Bernad merasa kasihan, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanyalah sebuah suruhan saja.

Pada malam harinya.

Kalisa menghampiri Kennet yang beridiri di balkon sambil menghisap sebuah cerutu. Asap mengepul keluar dari benda yang di hisap itu. Kini mereka menginap di rumah Erland.

"Sayang apa besok kita pulang?" tanya Kalisa.

Kennet tidak ingin kembali sebelum ia melihat betapa menyedihkan wajah Livia. "Tidak, aku masih betah di sini. Aku hanya menunggu hal yang menarik dalam hidup ku. Tentunya aku ingin melihatnya."

"Hal menarik? Hal apa?" Tanya Kalisa.

Kennet hanya tersenyum dan tidak sabar menunggu hari esok.

1
Okto Mulya D.
Kalisa, nekat ingin menghabisi Livia. Kalisa benar² gelap mata dan tidak berfikir bahwa dirinya akan masuk penjara..
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kalisa ini gak bisa mengikhlaskan aja gitu, minta imbalan uang kek, di jamin uang seumur hidup kek, kan bisa jadi pengangguran kaya raya, gak susah mikirin uang
The🐱🐾🦊Symphony🐬
jangan-jangan nanti ada romance antara mama nya Kenneth dan alan🤣🤣
Kartika Lina
pasti sangat sakit disaat anaknya tidak dipedulikan oleh ayahnya
Kartika Lina
kamu benar erland,, tpi ya temanmu itu emang bodoh bin bloon
Kartika Lina
nyeselkan sekarang,, ngakunya ceo tapi ko bodoh nya ga ketulungan 😡
Kartika Lina
ga tau aja mereka,, tu si bodoh kernet nikahin si kalisa waktu livia masih jadi istrinya dan sedang hamil
Kartika Lina
Luar biasa
Kartika Lina
laki laki bodoh 😡😡
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
0v¥
kayaknya mommy helena yg ke tembak biar nebus dosa2 nya sama livia setuju ngak
Hermalinda Nova
dan yg tertembak adalah mommy helena😜😜😜😜😜😜
Tiara Bella
waduh....menggantung LG.....penasaran siapa nnti yg akan tertembak
Yukeu Nadhira
nyes banget itu ucapan Caesar untuk mu Kenneth
🍁𝐌𝐈❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
Sebesar apapun usahamu untuk melenyapkan Livia tidak akan pernah berhasil Khalisa justru kamu yang akan hancur
aca
males kalo. balik benci deh q inget bgt dlu anak anak minta kennet milih Kalisa atau si kembar dan bdoohnya kennet milih jalang kalisa
Tiara Bella
entahlah momy Helen udh lempeng apa blm....
Osie
aku harap livia g balik jd istri kennet.. kalu mau balikan asli livia spek perempuan terbodoh menurutku.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor🙏
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!