Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Pria Kuat Siapakah Itu?
'BUM!'
Monster besar itu turun dan membuat tanah disekitarnya hancur, aura yang dikeluarkan dari monster itu sangat kuat dan penuh dengan tekanan.
"N-naga!" Mereka bersamaan menyebutnya.
Monster besar itu adalah naga, dengan sisik berwarna merah gelap, matanya yang memancarkan aura kuat dan dominasi.
Ia melebarkan kedua sayapnya, lalu mengaum ke arah mereka, 'RAAAAA!' Gelombang suaranya berdenging di telinga mereka.
Jika saja mereka orang biasa, gendang telinga mereka sudah hancur setelah mendengarnya.
"AARRGGHH!"
"KYAAAA!!"
Mereka semua menutupi telinganya, walaupun sudah menggunakan aura, dan magic spell untuk meredam dampaknya, tapi tetap saja masih bisa terpengaruh.
'Kenapa nona kekeh mau kesini, padahal kan dia sudah tau ini perbatasan wilayah ras demon dan naga.' ucap kapten dalam hatinya.
Setelah aumannya berhenti, kapten memberanikan dirinya mengangkat pedang besarnya itu.
Ia melihat rekan-rekannya sudah tidak berdaya, pingsan dan tergeletak di tanah, karena dampak dan tekanan berlebih yang mereka terima.
Membuatnya tidak bisa menggerakkan satu jari pun, kapten yang melihatnya pun sontak terdiam kosong.
"RRRRRR!!"
Dengan erangan yang membuatnya tersadar kembali, ia pun pada akhirnya mengerti, ia pun tidak ada apa-apanya dihadapannya.
Melihat matanya saja membuat bulu kuduknya berdiri, seluruh tubuhnya gemetar, keringat dingin mengalir diwajahnya, wajahnya pun memucat.
"Oyy! Manusia!" Dengan suaranya yang begitu dalam, ia memanggil.
Naga merah menatapnya dengan sangat tajam ke arahnya, dengan hembusan nafas yang keluar dari hidungnya, membuat tekanannya menjadi semakin berat.
'Sial! M-mati aku.' Ucapnya dengan kedua tangannya gemeteran memegang pedang besarnya itu.
"Kenapa kau diam saja?"
'Sialan!' ia hanya bisa mengutuk di dalam hatinya saja.
Sang kapten sudah terlanjur ketakutan dihadapannya, melihat naga yang sudah pasti adalah ras terkuat, yang bisa bersaing dengan ras demon.
Karena dia belum pernah melawan naga sebelumnya, tentu saja melihat dan bertemu secara langsung, membuatnya tidak bisa apa-apa.
Karena ras naga itu jarang sekali menampakkan dirinya, dan susah untuk ditemukan, kecuali mereka dulu yang muncul sendiri ke permukaan.
Bukannya tidak bisa dikalahkan, namun untuk mengalahkannya tentu saja tidak sendirian.
"OY! KEMBALIKAN UANGKUUUU!"
"DASAR KADAL PENCURI SIALAN!"
Suara yang sangat amat keras terdengar dari kejauhan, naga merah langsung menengok ke arah suara tersebut.
"Ha! Siapa yang kau sebut kadal?" Naga pun kesal dipanggil kadal.
"HAAAA!"
Entah siapa itu ia melesat dengan cepat di udara, terbangnya menggunakan pose suparman.
'SWOSSSS!'
'BUUUUKK!'
'CRUAAT!'
'BOOM!'
Tinjunya tepat mengenai kepala sang naga merah, kepala beserta badannya hancur, dan darah muncrat kemana-mana.
Dari dalam debu yang berterbangan, terdapat bayangan seseorang yang berdiri secara perlahan, dan mengoceh tidak jelas.
Setelah debunya perlahan menghilang, sosok itu mendekati naga merah tersebut, dan terlihat mengambil sesuatu.
"Mampus kau! Kadal pencuri!" ia mengambil sebuah kantong, dan mencaci naga.
"EH!"
"Ehhhhhhhhh!"
'D-dia kuat sekali! mengalahkan naga dengan satu pukulan saja! Gilaa.' Kapten melongo melihat kejadian tersebut, dengan mulut dan matanya terbuka lebar selebar-lebarnya.
'S-siapa dia?' Ia masih terkejut dan terkagum-kagum.
Sosok pria itu terlihat panik dan terburu-buru, membuka isi dari kantongnya.
"Haaa... Semua koinnya masih utuh! Amaaan." pria itu menghembuskan nafasnya, ia merasa sangat amat lega.
"S-siapa kau?" Tanya kapten.
Pria itu menengok karena ada seseorang yang bertanya padanya, dengan memperlihatkan ekpresi terkejutnya ia menjawabnya dengan nada yang blepotan dan panik.
"Aku? A-ku hanya orang yang lewat!"
Bersambung....