NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Keesokan paginya, Helmi sudah siap di depan kos kosan dengan mobilnya. Adel, Andin dan Anisa turun dari dalam dan keluar menemui Helmi bersama Ardo dan Desi. Selagi Adel, Andin dan Anisa memasukkan barang barang mereka ke bagasi di bantu oleh Desi, Ardo mendekati Helmi yang berdiri di depan pintu pengemudi,

“Udah di share ya lokasinya,” ujar Ardo.

“Iya kak, aman,” balas Helmi.

“Hati hati di jalan,” balas Ardo.

“Gue tau kak, lo kapan berangkat kak ?” tanya Helmi.

“Gue ama Desi ke gym dulu bentar abis itu langsung berangkat dari sana,” jawab Ardo.

“Oh, harus ke gym dulu ya ?” tanya Helmi.

“Yah, ada urusan sedikit,” jawab Ardo.

Adel yang sudah selesai memasukkan barang barang miliknya dan adik adiknya, menghampiri Ardo dan Helmi,

“Yuk kak Helmi, kita duluan aja,” ujar Adel.

“Iya, yang lain udah siap ?” tanya Helmi.

“Udah kak,” jawab Andin di belakang Adel.

“Nisa juga udah siap kak,” tambah Anisa yang menggandeng tangan Adel.

“Dah masuk semua koper mereka, hati hati di jalan ya Hel,” ujar Desi yang baru datang kepada Helmi.

“Iya kak, kalau begitu, gue pamit jalan duluan ya kak,” ujar Helmi.

“Iya, hati hati,” balas Ardo.

Helmi membuka pintu mobilnya dan naik, kemudian dia menoleh ke belakang, ternyata belum ada yang naik satu pun ke dalam mobil. Helmi menoleh ke samping dan melihat Adel, Andin juga Anisa sedang berebut siapa yang duduk di depan, dia membuka kaca jendelanya.

“Oi kok ga naik ?” tanya Helmi.

“Aku duduk depan kak Adel,” Andin menjulurkan tangannya ke pintu.

“Enak aja, aku di depan, kamu temenin Nisa di belakang,” balas Adel yang menarik tangan Andin.

“Nisa aja yang duduk depan, Nisa pakai sabuk pengaman kok,” tambah Anisa.

Tidak ada satupun yang melihat Helmi di dalam mobil, Helmi menoleh membuka kaca jendelanya dan melihat ke arah Ardo,

“Gimana tuh kak ?” tanya Helmi.

“Alah....ribet amat sih,” jawab Ardo.

“Hehehe cogan sih supirnya,” tambah Desi terkekeh.

“Ga jalan jalan ini mah,” balas Helmi.

“Dah bentar,”

Ardo berjalan ke arah samping, dia melewati Adel, Andin dan Anisa yang masih berdebat dan membuka pintu mobilnya, kemudian dia naik ke dalam mobil sampai mobil sedikit bergoyang karena tubuhnya yang besar. Adel, Andin dan Anisa melihat Ardo yang naik ke mobil,

“Loh kok kakak yang naik ?” tanya Andin.

“Kenapa malah naik kak, bukannya kakak pergi sendiri entar ?” tanya Adel.

“Hehe pangku Nisa kak,” tambah Anisa yang memanjat masuk ke dalam mobil dan di gendong Ardo.

“Kalian ribut banget, aku aja yang naik dan duduk di depan (menoleh melihat Helmi) iya ga Hel,” ujar Ardo.

“Haha iya kak bener,” balas Helmi sambil menyalakan mesinnya.

“Ya udah, aku di belakang,” ujar Andin sambil berjalan ke pintu belakang.

“Aku juga,” tambah Adel.

Setelah keduanya naik  di belakang, Ardo kembali turun dan mendudukkan Anisa di kursi depan, kemudian dia memakaikan sabuk pengaman untuk Anisa.

“Dah, berangkat sana, Nisa aja yang di depan, ga apa apa kan Hel ?” tanya Ardo.

“Ga apa apa, enak malah hehe,” jawab Helmi.

“Awas lo kalo macem macem,” balas Ardo.

“Tenang kak, aman,” balas Helmi sambil mengacungkan ibu jarinya.

Ardo menutup pintunya, Helmi membuka jendela penumpang dan pamit sekali lagi, di belakang Adel dan Andin juga membuka jendela mereka dan melambaikan tangannya. Mobil pun berjalan meninggalkan Ardo dan Desi yang melihatnya dari belakang.

“Dah, sekarang urusan kita,” ujar Desi.

“Ya.....oi Beringin,” ujar Ardo.

[Ada yang bisa saya bantu ?]

“Bisa kan lo jagain mereka supaya ga kenapa napa di jalan dan selamat sampai tujuan ?” tanya Ardo.

[Aku sudah memasang pelindung yang menyelubungi mobil mereka, tidak akan terjadi apa apa, tidak usah khawatir.]

“Sip, makasih ya Beringin,” balas Desi.

[Sama sama, senang bisa membantu.]

Ardo menoleh melihat Desi di sebelahnya, kemudian keduanya berjalan masuk ke dalam kos kosan untuk bersiap siap berangkat dengan layar hologram kuning terbuka di depan wajah mereka.

“Kita ke gym dulu selesaikan latihannya baru jalan, lo cape ga ?” tanya Desi.

“Ga lah, malah enak jadi seger,” jawab Ardo.

“Sip, langsung bawa barang aja ke gym, sekalian mandi dan ganti baju di sana,” balas Desi.

“Ya, yuk ambil tas trus langsung berangkat, kalau ga nanti malah kesiangan, macet,” balas Ardo.

“Iya yuk,” balas Desi.

Keduanya masuk ke dalam kamar masing masing dan tak lama kemudian keluar membawa tas punggung mereka. Setelah itu mereka berjalan keluar dari kos kosan dan menuju ke kampus mereka untuk mengambil mobil yang di parkir di tempat parkir kampus. Setelah sampai di dalam, tiba tiba pundak Ardo di rangkul seseorang,

“Woi, ngapain lo ke kampus libur gini ?” tanya seorang pria.

“Ah elo Ki, lo sendiri ngapain ?” tanya Ardo.

“Gue baru balik, temen gue drop gue di kampus karena motor gue di parkiran kampus, lo mau kemana ?” tanya Oki.

“Ada deh,” jawab Desi.

Oki menoleh melihat Desi yang berjalan di sebelah Ardo, kemudian dia langsung menoleh melihat Ardo dengan senyum lebar di wajahnya,

“Lah lo mau kencan ama si Desi, waduh sori ganggu nih,” ledek Oki.

“Kencan apaan, gue ada urusan dan kebetulan sama Desi juga,” balas Ardo sambil menyingkirkan lengan Oki yang ada di pundaknya.

“Iya bener Ki, dah ya, kita rada buru buru nih,” ujar Desi.

“Iya iya, gue juga mau balik, semaleman begadang gue, ngantuk hehehe,” balas Oki sambil melepaskan rangkulan nya.

“Lah lo emang dari mana ?” tanya Ardo.

“Cafe di kemang ama temen temen gue, biasa, nongkrong aja,” jawab Oki.

“Dasar lo, ga boleh libur dikit langsung kelayapan,” balas Ardo.

“Dah ya, gue cabut dulu, seneng seneng aja ya kencannya lo berdua hahaha,” balas Oki sambil beranjak pergi.

“Rese lo,” teriak Desi.

Setelah Oki berlalu, Ardo dan Desi meneruskan berjalan menuju ke tempat parkir mobil, setelah sampai di depan mobil mereka, “bwuung,” sebuah layar hologram terbuka di depan layar sebelumnya tepat di hadapan wajah keduanya. Ardo langsung menoleh melihat Desi, kemudian keduanya membaca tulisan di dalam layar,

\=========================================================

Main Quest          :

          Selamatkan Oki (0/1)

          Tangkap seluruh preman yang mengepung Oki (0/5)

          Bunuh makhluk separuh ular di dalam kampus, bos para preman (0/2)

Time           : 14 : 58 (menghitung mundur)

Reward Received  :

          50.000.000 IDR.

          20.000p exp.

          Key to memory x1

\=========================================================

“Des, bagi tugas, teman yang maksud pasti si Oki, lo ikutin dia dari belakang dan jangan kelihatan, gue ke dalem nyari dua makhluk itu,” ujar Ardo.

“Ok, tapi begitu Oki udah aman, gue susul elo,” balas Desi.

“Sip, dah jalan,” balas Ardo.

“Ya,” balas Desi.

Tanpa menunda lagi, keduanya langsung berlari menuju tujuan mereka masing masing, Desi langsung berlari ke arah tempat parkir motor dan Ardo berlari masuk ke dalam gedung kampus. Ketika kakinya menginjak bagian dalam gedung, Ardo berhenti sejenak, dia menoleh melihat sekeliling, kampus dalam keadaan sepi.

"Bagus,"

[Skill activated : Nature Titan transform.]

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!