NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #4

Pagi harinya, nampak seorang pria masih terlelap dalam tidurnya. Kamar yang di tempati pria itu sangat temaram, dengan tirai masih tertutup rapat seolah tidak memberi celah untuk sinar matahari masuk ke dalam ruangan yang di dominasi warna abu-abu itu. Datang seorang pria paruh baya masuk ke dalam kamarnya, Rolando. Kepala pelayan yang mengurusi keperluannya bersama seorang pelayan wanita.

"Letakkan baki itu di atas meja, Rosella. Selanjutnya kau boleh pergi." Perintah pria berusia 65 tahun itu.

"Baik, Tuan Rolando." Wanita bernama Rosella meletakkan baki di atas meja sebelum ia melenggang keluar dari kamar. Wanita itu sempat-sempatnya, melirik ke arah majikannya yang masih berada di bawah selimut.

"Bertingkah-lah dengan sopan, Rosella! " sergah Rolando yang memergoki tingkah laku Rosella. Rosella bergeming, wanita itu buru-buru keluar lalu menutup pintu.

Rolando mendekati jendela. Pria paruh baya itu membuka tirai, pun cahaya matahari langsung menyeruak masuk membuat Arthur terusik. Arthur membuka kelopak matanya, iris legamnya terlihat.

Arthur membalikan posisinya yang tengkurap menjadi telentang. Ia memicingkan matanya, menatap Rolando yang berdiri di sisi tempat tidurnya.

"Selamat pagi, Tuan." Rolando menyapa dengan sedikit membungkuk punggungnya.

"Pagi juga Rolando," sahut Arthur bermalas-malasan. "Kau lagi-lagi mengganggu tidurku, ck." Keluh Arthur mengeram pelan seraya memijat pelipisnya yang terasa sakit. Baru 2 jam, ia bisa tidur dengan lelap setelah mimpi buruk itu hadir lagi.

Rolando mengabaikan keluhan Tuannya yang kerap di dengar. Berkerja selama 10 tahun, membuat Rolando mengerti kebiasaan pria berusia 38 tahun itu. "Anda ingin air putih, Tuan?" tawarnya dengan sopan.

"Iya," sahut Arthur bangun dari posisinya membuat selimut tebal yang di pakainya merosot. Tubuh kekar yang digilai kaum hawa terlihat, dan tampak sempurna.

Rolando menuangkan air ke dalam gelas, ia memberikan gelas tersebut kepada Arthur. "Ini, Tuan. " Arthur meminum cairan bening itu, hingga tandas, dan Rolando mengambil alih gelas yang sudah kosong dari tangan Tuannya.

"Apa semalam anda tidak bisa tidur lagi, Tuan?" tanya Rolando menelisik wajah Tuannya, terdapat ruam hitam di bawah mata.

"Aku rasa, kau tau jawabannya." Rolando mengangguk mengerti. Arthur merentangkan kedua tangannya, dan merenggangkan otot-otot tubuhnya. "Apa, Dad menghubungimu?"

"Ya Tuan, pagi tadi Tuan Alonso menghubungi saya."

Pria tua bernama lengkap Alonso Mayer adalah Ayah angkat Arthur. Seorang pengusaha yang berjasa membantunya menyelesaikan kasus pembunuuhan yang ia lakukan ketika berusia 10 tahun. Bukan tanpa sebab Arthur melakukan hal tersebut. Ia melakukannya didorong karena rasa dendam terhadap sosok yang telah melecehkan dan membunuh ibunya. Lalu, dimana keberadaan Ayah kandungnya? sampai saat ini Arthur tidak mengetahuinya karena ia terlahir tanpa seorang Ayah.

"Apa yang Daddy, katakan?" tanya Arthur lagi.

"Tuan Alonso meminta anda untuk pulang ke Marseille, dan beliau juga sudah memesan tiket untuk keberangkatan anda, siang ini. "

"Astaga, " Arthur mengacak rambutnya, frustasi. Terakhir kali, saat Arthur dimintai pulang, Ayahnya mengajak Arthur untuk bertemu dengan Tuan Alvarez. Dipikir Arthur pertemuan dengan Tuan Alvarez adalah pertemuan penting untuk membahas soal bisnis. Akan tetapi dugaan Arthur salah. Pertemuan itu bertujuan untuk memperkenalkannya dengan putri Tuan Alvarez. "Apa kau tau? alasan Daddy, memintaku pulang?" gumam Arthur.

"Saya tidak tau, Tuan. Saya hanya menyampaikan amanat yang disampaikan, Tuan Alonso."

Arthur menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. "Lalu, apa katanya lagi?" Arthur menguap seraya menutup mulutnya.

"Hanya itu saja, Tuan." Jawab Rolando. Arthur membuka selimut tebalnya. Kemudian, ia menuruni kedua kaki telanjangnya menyentuh lantai kayu yang terasa dingin.

"Siapkan pakaianku, Rolando. Aku ingin mandi, lalu bersiap." Arthur tidak bisa menolak perintah sang Ayah mengingat pengorbanan pria tua itu untuknya. Kecuali, perjodohan yang kerap di rancang Ayahnya, Arthur menolak keras.

"Baik, Tuan. Apakah anda ingin berendam air hangat?"

Arthur menoleh ke arah Rolando, pria paruh baya itu memberikan handuk untuknya. "Tidak Rolando," Arthur menyematkan handuk di bahunya. Lalu, Arthur berdiri, menarik langkahnya menuju kamar mandi. Arthur berbalik. "Setelah menyiapkan pakaianku, minta Gabriela untuk membuatkan secangkir kopi untukku."

Rolando mengangguk sebagai jawaban. Arthur berbalik lagi, meneruskan langkahnya.

Sesampainya di dalam kamar mandi, Arthur melepaskan helaian kain yang masih melekat pada tubuhnya. Pria itu meneruskan langkah, dan berhenti dibawah pancuran kemudian ia memutar keran. Air seperti hujan itu turun membasahi tubuhnya. Arthur memejamkan kedua matanya, menikmati sensasi dingin di bagian kepala lalu turun ke bagian tubuh atletisnya.

Arthur memijat kepalanya, menikmati setiap tetesan air dingin tersebut dengan mata yang terpejam. Bayangan akan masa lalu muncul membuat seorang Arthur tenggelam pada kenangan memilukan itu.

"Kau masih mencintaiku, Arthur. Kau masih mencintaiku!"

Desah napas dikeluarkan Arthur untuk melegakan sesak yang memenuhi ruang paru-parunya. Arthur membuka matanya. Air mata pun menetes, bergulir di sisi wajahnya.

"Amore mio." Sebut Arthur tersenyum lirih. Arthur mengusap wajahnya dengan kasar. Pria itu menundukkan kepalanya, dan menangis.

Berapa sesaat kemudian, Arthur keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang jauh lebih baik. Diambil pakaian yang sudah di siapkan Rolando di atas tempat tidurnya, dengan segera Arthur memakainya.

Setelah itu, Arthur duduk di sofa dan menghubungi anak buahnya. "Bagaimana, kau sudah mendapatkan informasinya? " tanya Arthur setelah sambungan teleponnya di terima Jason.

"Belum Tuan," sahut Jason di sebrang sana.

"Aku tunggu kabar, secepatnya." Arthur mengakhiri panggilan tersebut, dan memasukkan ponsel ke dalam saku celananya.

Tanpa mengetuk pintu, Rolando masuk ke dalam kamar membawa secangkir kopi. "Kopi anda, Tuan. Rolando meletakan cangkir berisi kopi di depan Arthur yang sedang menikmati sarapannya.

"Apa anda terlibat pertikaian lagi, Tuan?" tanya Rolando, membuat Arthur menaikan tatapannya. "Saya baru saja melihat berita terjadi kericuhan di Bacino di San Marco, malam tadi."

"Kau mencurigaiku?" tanya Arthur kemudian ia menyuap lagi potongan sandwich berisi daging asap ke dalam mulutnya. Ia menatap Rolando, menunggu jawaban pria paruh baya itu.

"Ya... Saya mencurigai anda, Tuan." Balas Rolando tidak membuat Arthur tersinggung.

Arthur terkekeh mengingat kejadian semalam. "Hanya pertikaian kecil. Kau tau Black Addison?" tanya Arthur.

"Saya mengetahuinya. Dia adalah seorang mafia. Sebentar, apakah anda terlibat dengannya, Tuan?"

"Ya, " Arthur menyeringai tipis. "Aku mengencani kekasihnya," sahut Arthur dengan tenang. "Kekasihnya yang berprofesi model itu menggodaku lebih dulu, dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Tapi, kau tau apa yang dilakukan Black? si pria bodoh itu hanya menyalahkan ku. Itu terdengar tidak adil, bukan? "

Rolando hanya mendengarkan kalimat yang diucapkan Tuannya, ia tidak tahu harus menanggapi pertanyaan tersebut.

Yang dilakukan Arthur tidak sepenuhnya salah pria itu. Wanita itulah yang memulai dengan menjatuhkan diri pada Arthur. Sebagai seorang pria yang memiliki sisi brengsek, jelas saja tidak akan tahan dengan godaan. Apalagi kekasih Black, seorang model yang memiliki ciri fisik yang nyaris sempurna. Seperti yang diucapkan Arthur tadi, ia tidak akan menyia-nyiakan sebuah kesempatan.

"Kau lagi-lagi, hanya terdiam." Arthur menyelesaikan sarapannya. Ia meraih cangkir berisi kopi, lalu menyesapnya. "Sampaikan kepada Gabriella, kopi buatan sangat nikmat."

"Baik, Tuan."

Arthur memeriksa arloji merk yang melingkar di lengannya. "Masih ada waktu dua jam lagi." Gumam Arthur. "Aku ingin ke lapangan tembak, Rolando. Sudah lama, aku tidak bermain-main dengan senjataku."

"Baiklah, Tuan. Saya akan segera menyusul anda."

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!