NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 - Almost

“I’m sorry.”

“I know,” ucap Aaron membalas pelukan Cassie. “It’s okey. Semuanya udah terjadi.”

Ucapan Aaron membuat tangisan Cassie semakin pecah. Untung saja di kafetaria hanya ada mereka berdua sehingga tak membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Aaron pun tak dapat menahan air matanya. Namun ia segera menyekanya dan melepas pelukan itu. Menatap Cassie dalam seraya menghapus air mata yang sudah membasahi pipi Cassie.

“Look at me,” pinta Aaron. “I’m okey, gue udah nggak marah lagi sama lo. So, can you stop crying, baby girl? Oh wait, apa gue masih boleh manggil lo gitu?”

“Aaron…” ucap Cassie memukul pelan dada Aaron.

Pria itu masih belum berubah. Dan hal itulah yang membuat Cassie semakin sedih. Bagaimana bisa ia melepaskan pria sebaik Aaron? Tak ada pria lain yang mampu menggantikan posisi Aaron, bahkan hingga saat ini.

“Udah ya sedihnya. Lebih baik kita duduk. Lo juga pasti belum makan kan?”

Cassie mengangguk, “Kok lo tau gue di sini?”

“Jimmy yang ngasih tau gue dan nyuruh gue buat dateng. Dia nggak mau liat lo sedih.”

“And you?”

Aaron tersenyum, “Karena itu gue dateng.”

Sesaat keduanya diam ketika pelayan datang membawakan makanan untuk mereka hingga Aaron kembali membuka suaranya, “Makan, Cas. bayi lo butuh asupan.”

Entah mengapa mendengar ucapan Aaron membuat Cassie tertunduk lesu. Perkataan Aaron seolah menyadarkannya bahwa bayi yang ia kandung bukanlah milik Aaron, melainkan milik pria lain. Kembali Cassie diingatkan oleh kenyataan yang menyedihkan.

“Hey, Cas. Ada apa?”

Wanita itupun menggeleng, “Dulu gue selalu mikir kalau suatu hari lo bakal bilang ‘Makan, cas. bayi kita butuh asupan’ tapi nyatanya sekarang hal itu nggak akan pernah terjadi.”

Ungkapan Cassie membuat Aaron tersenyum getir, “Cas… nggak ada yang tau takdir yang Tuhan kasih buat kita. Mungkin Tuhan emang nggak mau karena Tuhan tau ada cowok yang lebih baik buat lo.”

“You wrong. Nggak ada yang lebih baik selain lo, Aaron. Dan gue yang udah ninggalin cowok kayak lo. Bodoh ya gue.”

Kedua insan itu terlihat sakit dengan lukanya masing-masing. Dari tatapan Cassie dan Aaron, keduanya masih menyimpan perasaan yang sama. Hanya saja waktu dan jalan Tuhan yang tidak mengizinkan kedua orang itu untuk dapat bersama.

“Lo nggak bodoh, Cas. Mungkin kalau gue yang ada di posisi lo saat itu, gue juga bakal ngira hal yang sama. Gue juga salah karena nggak ngasih tau lo tentang sepupu gue, jadi kita imbang kan? Udah... berhenti bahas cerita sedih ini dan lo makan.”

Tak ada balasan dari Cassie. Ia hanya menatap pria di hadapannya sebelum memakan makanan yang disajikan.

Seketika keadaan menjadi sepi, hanya menyisakan suara sendok yang beradu dengan piring. Namun suara tepuk tangan tiba-tiba menginterupsi Cassie dan Aaron. Keduanya pun langsung menoleh ke arah sumber suara.

“Hebat ya, katanya butuh waktu buat mikirin masalah lo tapi malah makan berdua di sini sama selingkuhan lo.”

Kedatangan Gavino tak disambut dengan baik oleh Cassie. Wanita itu menggelengkan kepalanya, tak percaya dengan apa yang baru saja suaminya katakan.

“Kok lo bisa di sini?” tanyanya malas.

“Kenapa emangnya? Kaget karena gue bisa tau tempat lo sama selingkuhan lo?” sergap Gavino. “Oh atau dia salah satu klien lo? Dibayar berapa lo?”

Bugh!

Aaron langsung melayangkan tinjunya ke pelipis Gavino hingga pria itu tersungkur. Telinganya tak bisa lagi mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Gavino. Ia tak suka ada yang menghina Cassie seperti itu, apalagi suami Cassie sendiri.

Namun Gavino tak tinggal diam. Ia pun segera bangkit dan membalas pukulan itu dua kali lipat, tepat di perut dan juga wajah Aaron.

Perkelahian keduanya tak luput dari netra Cassie. Ia segera bertindak untuk melerai kedua itu. Namun pukulan Gavino justru mengenai wajahnya yang membuatnya terjatuh.

“Cassie!”

Gavino segera berhenti dan membantu istrinya. Namun wanita itu segera menepis tangannya, “Nggak perlu, aishh.”

Bukan hanya wajahnya yang sakit. Namun perut Cassie juga kram karena terbentur lantai ketika terjatuh. Ia tak dapat menahan tangisnya, apalagi saat darah mulai mengalir melewati kakinya.

“Cassie, kita ke rumah sakit sekarang,” seru Gavino segera menggendong Cassie dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Ketika mereka sampai, perawat yang sedang bertugas segera membawa Cassie ke ruang IGD untuk diberikan pertolongan pertama. Dokter yang datang pun segera memeriksa keadaan Cassie.

“Siapa suaminya?” tanya dokter menatap Gavino dan Aaron bergantian.

“Saya suaminya,” jawab Gavino tegas.

“Mari ikut sebentar ke ruangan saya.”

Pria itu segera mengikuti dokter yang memeriksa Cassie ke ruangannya. Ia segera duduk dan mendengarkan penjelasan dokter dengan seksama mengenai keadaan istrinya.

“Untung saja istri Anda dibawa tepat waktu sehingga janinnya baik-baik saja. Namun saya harus memperingatkan Anda sebagai suaminya bahwa hal ini tak boleh terjadi lagi kepada pasien. Kandungan pasien lemah karena usianya dan kejadian ini membuat kandungan pasien semakin lemah, pak. Jadi jika kejadian ini terulang lagi, kemungkinan pasien mengalami keguguran sangat besar.”

Memang bodoh suami satu ini. Bisa-bisanya ia hampir membunuh anaknya sendiri karena kecerobohannya. Untung saja kandungan Cassie baik-baik saja. Jika tidak, mungkin ia tak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

Gavino pun segera menemui Cassie yang masih terbaring lemas. Wanita itu terlihat begitu pucat dan membuat Gavino menatap nya nanar.

Entah seberapa banyak luka yang telah ia berikan kepada wanita itu hingga Cassie terlihat begitu menyedihkan.

“Cas...”

Cassie segera mengalihkan pandangannya setelah melihat kedatangan Gavino. Ia tak ingin melihat pria itu sekarang. Ia benar-benar membenci Gavino sebenci-bencinya!

“Cassie lagi nggak pengen diganggu,” tegur Aaron.

“Gue suaminya! Bisa nggak lo pergi sekarang?”

“Nggak.” kali ini Cassie yang bersuara seraya menahan tangan Aaron. “Lo nggak boleh ninggalin gue,” lirihnya menatap Aaron dengan iris yang berbinar.

“Cas…”

“PERGI SEKARANG! GUE NGGAK MAU LIHAT LO LAGI,” teriak Cassie yang sudah tak bisa menahan emosinya. Tangisnya sudah habis untuk menangisi kelakuan suaminya.

“Oke fine,” ucap Gavino pada akhirnya, “Gue bakal kasih lo waktu, Cas. But please, balik ke apartemen dan kita selesaiin semuanya.”

Wanita itu hanya diam. Ia tak berniat mengatakan apapun. Entah mengapa hal itu membuat hati Gavino sakit. Ia tak suka diabaikan seperti ini. Ia ingin mendengar ocehan Cassie lagi, bukan keheningan seperti ini.

Gavino pun menatap Aaron tegas, “Jaga istri gue selama di sini. Jangan macem-macem selama nggak ada gue.”

“Don't worry, tanpa diperintah juga gue akan jaga Cassie.”

...-+++-...

Gavino sudah berada di bandara sekarang. Ia akan menepati janjinya untuk memberikan waktu bagi Cassie. Ia sedang menunggu pesawatnya yang akan lepas landas setengah jam lagi

“Mas sendirian?” tanya pria paruh baya yang duduk di samping Gavino.

“Iya pak,” jawab Gavino. “Bapak juga sendirian?”

“Iya, ini saya baru mau ngegepin istri saya yang lagi liburan sama selingkuhannya.”

Curhatan pria itu membuat Gavino menelan ludahnya. Entah mengapa cerita pria itu mengingatkan Gavino pada istrinya yang sekarang sedang bersama dengan pria yang wanita itu cintai.

Tiba-tiba pikiran buruk mulai menghantui Gavino. Bagaimana jika ternyata Cassie malah bermesraan dengan pria itu? Bagaimana jika Cassie malah kabur bersama pria itu?

Tidak! ia tak bisa membiarkannya apalagi ada calon anaknya yang akan melihat kebersamaan mereka. Bagaimana jika anaknya itu malah nyaman dengan Aaron dibanding dirinya? Tentu tidak boleh!

Gavino pun segera berdiri dan menjabat tangan pria paruh baya itu, “Pak, makasih ya udah bikin saya sadar.”

Tentu saja pria itu bingung tetapi ia tetap menjabat tangan Gavino dan menganggukkan kepalanya.

“Sama-sama, mas.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!