Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Teman Laknat
Tepat pukul 5 sore , semua karyawan berhamburan untuk segera pulang kerumah . Sehari bekerja membuat mereka butuh mengistirahatkan otak dan juga tubuhnya .
Tapi hal itu tak berlaku untuk Echa . Pasalnya atasannya itu memutuskan untuk lembur , jadi mau tidak mau Echa harus tetap stay dikantor sampai Pandu pulang , barulah dia juga akan ikut pulang .
"Pak Pandu ngapain harus lembur sih . Padahal ini bukan akhir bulan , gak ada acara meeting lain juga kok ". Gumam Echa sambil terus melirik kearah arloji nya . Tadi pagi dirinya sudah ada janji dengan Mitha untuk mengantarkan adiknya itu pergi ke toko buku .
Tak lama pintu ruangan CEO terbuka , nampaklah Pandu dengan penampilan acak-acakan dan dasi yang sudah tersampir dibahu nya .
"Pak Pandu ..." sapa Echa
Pandu hanya meliriknya sekilas lalu melangkah menuju lift .
"Pak Pandu tunggu .." teriak Echa berlari mengejar langkah kaki Pandu ."Pak bukankah bapak mengatakan jika akan lembur malam ini ?" tanya Echa ketika berhasil mengejar Pandu .
"Gak jadi .." jawab Pandu singkat
"Kenapa pak ?" tanya Echa penasaran . Tumben-tumbenan atasannya ini tiba-tiba membatalkan acara lemburnya , biasanya jika sudah mengatakan akan lembur pasti bisa sampai larut malam . Tapi coba lihat sekarang ? Dengan mudah nya membatalkan acara lembur . Ada apakah gerangan ?
"Yes..." gumam Echa lirih saat Pandu sudah masuk kedalam lift . Buru-buru Echa mengemasi meja kerja nya serta mengambil tas nya .
.
.
Sesampainya diapartemen , Echa melihat adiknya sudah bersiap dan sedang menunggu nya sambil menonton tv .
Mitha menoleh saat mendengar pintu apartemen terbuka . "Kak , kok baru pulang ?" tanya Mitha
"Iya kakak lembur , ini pun juga udah pulang awal dari jam lembur ", jawab Echa
"Jadi anterin Mitha ke toko buku kan kak ?"
"Jadi , kakak bersihin diri dulu . Kamu tunggu bentar ". Sahut Echa lalu masuk kedalam kamar .
Mitha mengangguk .
.
.
Pandu tiba di apartemen miliknya . Malam ini dirinya tak berniat untuk pulang ke mansion karena tadi sore ibu nya memberi kabar jika nenek Tara yang status nya ibu dari ayah Sagara datang berkunjung .
Pandu tak ingin bertemu dengan nenek Tara , karena menurut nya Nenek Tara adalah tipe orang tua yang toxic . Suka mengatur dan juga mengomentari hidup keluarga nya , dia tak suka hal itu .
Pandu menghempaskan tubuhnya pada kursi sofa ruang tamu sambil memejamkan matanya dan memijat pelipis nya .
"Ah sudah lama aku tak berkencan .." gumamnya
Tingg ...
Ponsel mahalnya berbunyi . Pandu segera meraih nya dan melihat siapa yang mengirim pesan.
(Bagas : Bro ke club yukk ..)
(Pandu : Ah ! Malas aku kalo gak dijemput )
(Bagas : kayak anak prawan aja lu minta dijemput segala . Ya udah sharelok gue jemput sekarang )
Pandu segera mengaktifkan GPS lalu ia masuk ke kamar untuk membersihkan diri sebelum Bagas sahabatnya itu menjemput .
.
Saat Pandu baru saja keluar dari kamar mandi , dirinya dibuat terkejut dengan kedatangan Bagas yang tiba-tiba sudah duduk anteng dikursi samping ranjang nya .
" Eh b*ngs*t !, bikin gue jantungan aja .. Udah kayak s*Tan aja lu nongol tiba-tiba". Gerutu Pandu dan langsung masuk ke walk in Closet untuk berganti pakaian .
"Lagian loe lama amat mandi nya , gue udah nungguin dari tadi . Luluran dulu loe ?" Ejek Bagas dengan gaya khas tengil nya .
Pandu keluar dari walk in Closet dengan pakaian casualnya , tak bisa dipungkiri semua orang yang melihatnya pasti mengira Pandu masih berusia 32 tahunan padahal sebenarnya 2 tahun lagi dirinya berusia 40 tahun .
Hanya menggunakan celana jeans hitam panjang dan juga kaos polo yang ketat hingga menampakkan dada bidang nya justru malah membuat Pandu semakin terlihat tampan dan menawan . Tak heran jika banyak wanita yang tergila-gila dengannya .
"Udah jangan banyak omong , jadi ke club gak ?" tanya Pandu yang merasa jengah dengan tingkah kawannya itu , padahal dirinya pun juga banyak bertingkah jika dihadapan wanita-wanita sexy .
.
Saat keduanya tiba diclub banyak pasang mata yang memandang kearah keduanya . Tak heran jika mereka menjadi pusat perhatian karena aura ketampanan dan juga kekayaan menguar dari dalam diri mereka .
"Wishkey satu .." pinta Pandu pada bartender saat keduanya sudah duduk dikursi .
Bartender itu mengangguk dan segera mengambil botol wishkey lalu menuangkannya kegelas .
Suara dentuman musik dari disjoki begitu memekakkan telinga. Tapi tidak bagi para pengunjung didalam club tersebut , seolah alunan musik itu mampu menghilangkan segala beban yang mereka rasakan meskipun hanya sesaat .
"Sst .. Pan coba kau tengok kebelakang ". Pinta Bagas
Pandu menurut lalu menolehkan kepala nya kebelakang .
"Seksi bro , body nya behhh m*NT*k . CK! tapi sayang dahinya udah mulai keriputan " , seloroh Bagas seraya berdecak
"Halo ganteng .. Boleh Tante ikut duduk disini ?" kata wanita yang dipanggil Tante itu dengan suara menggoda sembari mencolek dagu Pandu .
"Apasih colek-colek , wajah ku ini aset gak sembarangan orang boleh nyentuh ". Sentak Pandu merasa risih dengan tindakan Tante tadi .
"Uhh ganteng-ganteng tapi sayang galak banget ". Ucap si wanita
Pandu dan Bagas tak menggubrisnya , seolah-olah tak menganggap wanita itu ada disamping mereka . Sedangkan si wanita terus saja mengoceh mengajak keduanya berbicara .
Hingga Pandu yang sudah merasa jengah pun langsung bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan Bagas sendirian didalam club .
"Woy .. Mau kemana loe ?" teriak Bagas ketika melihat Pandu sudah diambang pintu keluar club
"Cabuttt , risih gue lihat begituan . Nafsu kagak loyo iyaa ". Celetuk Pandu dengan santai nya seraya mendorong pintu keluar .
"Ahh tuh bocah , pergi gak ajak-ajak .." gerutu Bagas hendak bangkit menyusul Pandu tapi pergelangan tangannya dicekal wanita tadi .
"Mau kemana ganteng ? Sini aja temenin Tante .." kata si wanita itu dengan suara mendayu-dayu
"Maaf Tante , anak kecil ini mau pulang dulu takut dicariin mama ". Ujar Bagas seraya berusaha melepaskan cekalan tangannya .
"Tapi-..." belum selesai wanita itu bicara , Bagas sudah ngacir berlari keluar dari club dan mencari keberadaan Pandu .
Dilihatnya kawannya itu tengah menyulut rokok sambil bersandar pada pintu mobil .
"Sialan loe Pan , sengaja kan ninggalin gue biar digodain sama tuh tante-tante ?" sungut Bagas menuduh Pandu .
Bukannya marah , pria itu justru dengan santai nya menguarkan asap rokok dari sela hidungnya . "Kalo loe minat juga gapapa kan ? Rejeki itu namanya ". Sahut Pandu
"Dasar edan . Mendadak impoten gue kalo sampe kena tuh tante-tante ". Keluh Bagas
Mendengar itu Pandu pun tertawa , bagaimana bisa temannya itu bisa impoten kalo setiap malam saja miliknya selalu keluar masuk sarang kenikmatan .
Berbeda dengan dirinya , diusianya yang sudah tak muda lagi dirinya belum pernah melepaskan keperjakaan nya . Meskipun banyak rumor yang mengatakan jika ia sering melakukan one night stand dengan wanita bayaran tapi Pandu tak memperdulikan rumor itu , selagi tak mengganggu karir nya ia abaikan saja .
.
.
.