NovelToon NovelToon
Istri Kedua Dokter Pram

Istri Kedua Dokter Pram

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Menikah Karena Anak
Popularitas:81.3k
Nilai: 5
Nama Author: AmiRas

dr. Pramudya Aryatama, Sp. An. harus terpaksa menikahi saudari sepupu dari mendiang istrinya karena desakan keluarga, juga permintaan terakhir Naina. Belum lagi putranya yang berusia 2 tahun membutuhkan kehadiran seorang ibu.

Bisakah dr. Pram menerima Larasati sebagai istrinya, sedangkan ia sendiri masih begitu terpaku pada kenangan dan cintanya pada mendiang istrinya? Lalu bagaimana Larasati harus menghadapi sosok pria seperti dr. Pram yang kaku juga dingin dengan status dirinya yang anak yatim piatu dan status sosial jauh di bawah keluarga pria itu.

Banyak hal yang membentengi mereka, tetapi pernikahan membuat mereka menjadi dua orang yang harus saling terikat. Bisakah benih-benih perasaan itu hadir di hati mereka?

Jangan lupa subscribe biar dapat notifikasi updatenya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikmati Waktu Bersama

Malam itu, Laras merasa sangat lelah setelah seharian bekerja. Rutinitas yang padat dan tekanan pekerjaan membuat tubuhnya terasa pegal dan pikirannya kusut. Laras memutuskan untuk merelaksasikan dirinya dengan berendam dalam bathtub di kamar mandi.

Ia menyalakan beberapa lilin aroma terapi dan menuangkan sabun cair ke dalam air hangat. Uap dari air mulai memenuhi ruangan, memberikan rasa nyaman yang sangat dinantikannya. Laras perlahan-lahan masuk ke dalam bathtub, merasakan kehangatan air yang menyelimuti tubuhnya. Ia menutup matanya, mencoba melupakan semua kekhawatiran dan masalah yang menumpuk.

Di lantai bawah, Dokter Pram baru saja pulang dari rumah sakit. Ia memasuki rumah dengan langkah tenang dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari tanda-tanda keberadaan penghuni rumah, Bagas pasti sudah tidur jam sekarang.

Mendapati rumah yang sepi, ia langsung menuju ke atas, penasaran dengan keberadaan Laras karena perempuan itu pulang duluan dijemput sopir tadi.

Saat mendekati kamar mandi, Dokter Pram melihat pintu sedikit terbuka dan mendengar suara air yang bergemericik. Tanpa ragu, ia membuka pintu perlahan, memperhatikan Laras yang sedang berendam di bathtub. Pandangan dingin di matanya sedikit melunak saat melihat wanita itu terpejam menikmati air hangat.

Laras membuka matanya dan terkejut melihat Dokter Pram berdiri di sana.

"Astaga, selalu datang dengan mengagetkanku," ujarnya, mendengus sebal.

Dokter Pram mengendik acuh, pandangannya tetap tenang.

"Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja," jawabnya singkat, dengan nada datar, terselip perhatian tak tersirat di sana.

Laras tahu bahwa di balik sikap dingin Dokter Pram, ada perasaan hangat yang jarang ia tunjukkan. Ia menatap suaminya dengan penuh kasih, merasa bersyukur bahwa di balik sikapnya yang kaku, Dokter Pram selalu peduli padanya.

"Masuklah, airnya masih hangat," ajak Laras, berharap pria itu mau bergabung dengannya.

Dokter Pram terlihat ragu sejenak, tetapi akhirnya ia mulai membuka kancing kemejanya satu per satu. Laras memandanginya dengan penuh kekaguman akan tubuh pria itu yang terawat. Ketika sang suami akhirnya melepas pakaian terakhirnya dan masuk ke dalam bathtub, mereka berdua saling berhadapan.

"Sudah lama kita tidak punya waktu seperti ini," kata Laras, suaranya lembut dan penuh makna.

Setelah sebulan lebih pasca keguguran waktu itu, mereka memang belum bersua dan dalam posisi intim seperti ini.

Dokter Pram mengangguk lagi, "ya, saya merindukan momen seperti ini," jawabnya, meskipun nadanya tetap datar.

Pria itu meraih tangan Laras dan menggosoknya dengan lembut. "Kamu terlihat sangat lelah," katanya, menatap mata Laras dengan pandangan menelisik dalam.

Laras mengangguk, "iya, tapi sekarang aku merasa jauh lebih baik," jawabnya, merasakan sentuhan lembut Dokter Pram di tangannya.

Mereka berdua duduk berdekatan di dalam bathtub, merasakan kehangatan air yang menyelimuti tubuh mereka. Laras bersandar pada sang suami saat pria itu menarik dirinya, merasakan kehangatan tubuh suaminya yang memberinya rasa aman.

Dokter Pram masih bersikap datar dan menjaga jarak darinya, tetapi Laras tahu bahwa tubuh mereka selalu ingin dekat. Ia meraih sabun dan mulai menggosok punggung Laras dengan sentuhan pelan. Laras menutup matanya, menikmati setiap sentuhan tangan hangat pria itu.

"Mas, kalau aku hamil lagi bagaimana?" tanya Laras sambil menoleh ke belakang untuk menatap Dokter Pram.

Dokter Pram mengangguk, "berarti Bagas bakal dapat adik. Kita tidak perlu buru-buru, karena semua itu rezeki dari Tuhan!"

Laras menghela napas. Tahu bahwa dinding di antar mereka masih begitu tinggi. Pria itu belum bisa membuka diri dan mengatakan apa yang pria itu rasakan padanya. Mereka berdua terus berendam bersama, menikmati momen kebersamaan yang beberapa waktu terlewat. Waktu berlalu tanpa terasa, dan malam semakin larut.

Setelah beberapa saat, pria itu menarik napas panjang dan mulai berbicara dengan nada yang lebih lunak dari biasanya.

"Laras, saya tahu kadang-kadang saya terlalu sibuk dan tidak bisa memberikan perhatian yang kamu butuhkan. Namun, saya ingin kamu tahu bahwa saya menyayangi kamu meski saya belum bisa mencintai kamu dengan sebenarnya, " katanya.

Laras tersenyum. Tahu bahwa semua ini tidak mudah untuk pria itu. Kisahnya bersama Mbak Naina bukanlah hal yang mudah untuk dihapus dan diganti.

"Aku tahu, Mas! Aku akan bersabar. Kamu selalu ada di sisiku, bahkan ketika kamu tidak di sini," jawabnya dengan suara melirih, menggenggam tangan pria itu yang memeluk dirinya.

Dokter Pram menarik Laras lebih dekat, memeluknya erat.

"Terima kasih sudah selalu mendukung saya, Laras. Terima kaish juga sudah menyayangi Bagas seperti anakmu sendiri," katanya dengan suara serak, menunjukkan emosi yang jarang ia tunjukkan.

Laras menatap Dokter Pram dengan senyum tipis, "aku menyayangi Mas dan Bagas. Kuharap kita bisa menjadi orang tua yang kompak untuk Bagas, Mas."

Mereka berdua terus berpelukan, membiarkan air hangat menyelimuti tubuh mereka. Waktu seolah berhenti sejenak saat mereka berdua menikmati momen intim tersebut. Saling menggosok punggung dan tangan usil pria itu yang menggoda titik sensitifnya.

Mereka berbagi sentuhan, saling bercerita tentang hari mereka, dan membincangkan masa depan yang akan coba mereka rangkai bersama. Setiap detik yang mereka habiskan bersama adalah momen berharga yang tidak ingin Laras lewatkan. Ekspresi pria itu tampak lebih rileks dari biasanya dan Laras akan merekam dalam ingatannya.

Akhirnya, mereka berdua keluar dari bathtub. Dokter Pram membungkus tubuh Laras dan wanita itu melilitkan handuk ke pinggang sang suami. Keduanya saling tatap dengan netra tajam Dokter Pram yang menguliti Laras dalam hasrat yang saling mengambang.

"Ingin lanjut di ranjang kita?"

Bisikan serak di dekat telinganya oleh pria itu membuat Laras bergidik menahan napas. Ia mengalungkan lengan ke leher sang suami dan pria itu menggendongnya dengan bridal.

"Saya selalu suka bau sabun kamu, sayang!"

Laras terpaku. Menatap tak percaya ucapan pria itu tadi. Tidak sedang kerasukan hantu kamar mandi kan Dokter Pram ini?

"Mas? Sayang?" tanya Laras memastikan, memicingkan netranya serius.

"Kenapa? Kamu tidak suka dipanggil begitu?" Dokter Pram memerangkap tubuh Laras di bawahnya.

Laras menggeleng, "suka. Sering-sering saja Mas biasain begitu, jangan kalau lagi ada maunya aja!" ledek Laras menahan senyum.

Dokter Pram tak menyahut lagi. Keduanya kini kembali saling menyentuh dan menikmati kebersamaan mereka. Laras harus akui jika perasaannya tumbuh semakin dalam pada pria ini. Namun, dia berharap juga jika perasaannya ini tidak hanya sepihak, dan Dokter Pram juga bisa membalas perasaannya ini.

"Aku cinta kamu, Mas!" Laras berbisik lirih ketika mereka mengakhiri sesi intim itu.

"Saya tahu!" Dokter Pram membalas singkat, menggulingkan tubuh dan menarik Laras menempel padanya.

Keduanya saling diam, dan Laras harus kembali menekan denyut di dadanya karena pernyataan cintanya belum terbalas. Laras menatap kosong pada pintu balkon, merasa sepi dan mencoba menghalau perasaan risaunya. Pria itu sudah terlelap dengan memeluk pinggangnya, sedang Laras mencoba memejamkan mata dan menenangkan pikirannya.

...To Be Continue .......

1
Yus Warkop
terima kasih mbak ami .ras
Yus Warkop
alhamdulillah semoga laras dan kekuarganya bhagia selalu .
bikin cerita tentang anak"laras dan pram author .....
ariyan
lanjut Thor season ke 2
ig @amii.ras
ada season 2 dungs hehe 🤭 di lapak inilah ya aku nnti up, tunggu aja, agak slow up sdah aktif kuliah soalny
Kemal Chandra: oke thor ditunggu berikutnya y makasih
Suci Dava: Saya tunggu season 2 kak Author
total 3 replies
Melina Heri Indarwati
sudah ini thor? 😥😞
Melina Heri Indarwati: ow yess..💃💃
ig @amii.ras: ada season 2 di lapak inilah yaw
total 2 replies
Yus Warkop
alhamdulillah hikmahnya kebenatan terbuka
Noey Na Gondo
/Sob/
Melina Heri Indarwati
hmm..lemessss.....trus..trus...kenapa Laras ditukar thor??? apakahang sengaja kakak Leon yg menukarnya?
Tria Hartanto
semoga laras bisa memaafkan tante suci dan om leon
Tria Hartanto
ceritanya bahus alurnnya juga keren
LISA
Syukurlah ada hikmah di balik semua kejadian itu..sekarang Leon & Suci sudah mengetahui kalau Laras adalah putri kandung mereka..inilah kesempatan utk mereka berdua berubah..
Yus Warkop
lanjut up yg banyak thor
Yus Warkop
semoga leon tergerak hatinya untuk mendonorkan darahnya . laras kan anaknya
LISA
Mudah² an Leon bersedia mendonorkan darahnya untuk Laras
dyah EkaPratiwi
tambah lagi dong kak,ah penasaran banget
Melina Heri Indarwati
alamakk akak..kenapa kau potong secuil.beginiii??? ini kan membuatku tersiksaaa😭😭🤣🤣🤣
Melina Heri Indarwati: owalahh bep....setia menunggu deh 😥😥
ig @amii.ras: aku up 2 bab trnyata 1 babnya blom diacc msih review aja 😭
total 2 replies
*Septi*
👍🏻
Yus Warkop
masih belum ngerti🤔
Yus Warkop
kapan up thor
LISA
Rumit jg y kisah keluarga Daneshwara ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!