NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 18 - DARI MASA LALU

”Gu Yinchen, aku tidak tahu kamu sangat kuat. Jurus tadi, bukankah jurus yang berasal dari Sekte bulan.” Qing Luan tampak mulai curiga dengan kemampuan asli Gu Yinchen yang sebenarnya. Selama ini, tidak ada anak seusianya yang mampu mengalahkan monster di tingkat 5 seperti tadi. Bahkan dengan sekali serang.

Gu Yinchen tak bisa membayangkan dirinya akan langsung dicap sebagai pengkhianat karena melakukan serangan yang berasal dari sekte bulan. Gu Yinchen berpikir untuk memukul kepalanya dan membuatnya lupa tentang malam ini. Tetapi, bagi seseorang yang sangat menghormati Gurunya seperti Gu Yinchen, terlalu sulit baginya untuk melakukannya.

”Guru! Jurus ini, sebenarnya keluar dengan sendirinya. Guru tahu tentang Reinkarnasi kan? Lagipula, seseorang akan berjuang mati-matian untuk bertahan hidup jika dirinya berada dalam bahaya kan? Hehehe.” ucap Gu Yinchen canggung, berharap Qing Luan bisa mempercayainya.

Tatapannya serius, seperti sedang menginterogasinya. Pada malam sebelumnya, dia juga telah melihat jurus yang sama ketika dia menghadapi seekor monster yang berada di tingkat tiga. Terlebih, dia pernah melihat jurus yang serupa saat perang dengan Raja iblis 50 tahun lalu. Saat itu, dia masih berusia lima tahun dan ingatannya tentang hari itu masih terasa samar-samar.

”Darimana kau tahu kau bisa mengeluarkan jurus seperti ini disaat tidak ada seorangpun yang melatih mu?” Qing Luan masih terlihat ingin menginterogasinya.

Gu Yinchen memejamkan matanya sebentar. Dia lebih tidak menyangka ternyata Qing Luan terus berada di dekatnya selama ini sampai akhirnya dia merasa curiga, Gu Yinchen memiliki kekuatan besar yang bisa melumpuhkan monster di tingkat tiga sekaligus.

Namun, saat hendak membuka mulut untuk menjelaskan, seluruh tubuhnya seketika membeku. Mati rasa, tidak menduga luka dalamnya ternyata sudah sangat parah. Gu Yinchen merasa dadanya terbakar dan sesak. Tubuh barunya ini, tidak bisa menahan kekuatannya yang luar biasa. Pada akhirnya, Gu Yinchen memilih jatuh daripada harus menjawab segala pertanyaan yang diajukan Qing Luan padanya. Dia memilih untuk melupakan segalanya dan tidur di tanah.

Saat ini, dia tidak mau memikirkan tentang tempat tidurnya yang kurang layak. Di tengah-tengah hutan dan di depan bangkai monster. Gu Yinchen hanya ingin menghindari semua pertanyaan yang sudah tentu tidak akan ada seorangpun yang percaya kalau dia ini berasal dari masa lalu.

~o0o~

”Kakak! Kakak!”

Gu Yinchen terbangun tiba-tiba dalam sebuah halaman luas yang merupakan tempat lapangan pelatihan milik sekte Bulan. Semua itu terlihat dari papan nama yang berada di depan sebuah bangunan besar yang merupakan tempat tinggal pemimpin sekte. Bunga-bunga plum dan bunga Tabebuya yang bermekaran di tengah pegunungan juga menjadi ciri khas dari keberadaan Sekte Bulan yang paling diakui.

”Apakah aku telah kembali ke kehidupanku yang dulu?” gumam Gu Yinchen sembari memperhatikan telapak tangannya sendiri dan pemandangan yang ada di sekitarnya. Terlihat dari postur tubuhnya sekarang ini, dia masih berusia belasan tahun dengan seragam murid junior.

”Kakak! Kenapa kakak tidak menjawab ku?”

Di sampingnya, berdiri seorang anak laki-laki yang usianya jauh lebih muda darinya. Anak itu memiliki sepasang mata bulat berwarna hitam yang sama dengannya. Dia menunjukkan senyumnya yang berbentuk setengah lingkaran dengan satu tangan yang menggenggam tangan Gu Yinchen.

Gu Yinchen melamun, memikirkan kejadian yang sekarang ini dialaminya. Ternyata dia tidak jadi mati. Atau mungkin dia terjebak dalam sebuah mimpi yang membuatnya teringat pada masa lalunya?

Anak laki-laki yang berdiri disampingnya saat ini adalah Gu Yeon. Adik laki-lakinya dan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Dunia yang ditempatinya saat itu masih sangat damai. Meskipun ada sedikit perselisihan dengan beberapa Sekte. Gu Yinchen tidak menyangka, dirinya bisa kembali menghirup udara segar dari pegunungan yang sudah jarang terjadi dalam hidupnya.

”Kak! Kenapa kakak diam saja? Kakak melamun? Kakak memikirkan apa?” tanya Gu Yeon.

Gu Yinchen menghela nafasnya. ”... Tidak. Kakak hanya memikirkan, bagaimana masa depan sekte bulan dan masa depan semua orang.”

”Kenapa kakak bertanya seperti itu? Semua akan baik-baik saja. Toh, orang-orangnya juga kelihatannya sangat akrab!” Gu Yeon menunjuk pada dua orang yang saling beradu pukulan di depan sebuah ruangan.

”Yeon, kita tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi dimasa depan. Entah itu kehancuran atau pembantaian besar-besaran. Aku hanya berharap, aku tidak terbunuh jika perang diharuskan terjadi.” Gu Yinchen menghela nafasnya, mengingat kembali bagaimana dulu dia dibunuh oleh Raja iblis hanya dalam sekali serang.

”Jika sesuatu terjadi pada kakak, aku pasti akan melindungi kakak! Aku berjanji! Aku akan melindungi kakak!” ucap Gu Yeon antusias seakan dia juga ikut membayangkan jika perang yang sebenarnya akan terjadi.

Mendengar ucapan adiknya itu, Gu Yinchen merasa senang. Dia menepuk kepala mungil adiknya itu kemudian berkata, ”... Fokus saja berlatih dan terus melampaui ku. Saat itulah, aku anggap kau bisa melindungiku.”

~o0o~

”Itu adalah mimpi yang tidak bisa ku lupakan.” batin Gu Yinchen saat dia membuka matanya kembali ke dunia aslinya yang sekarang. Ketika dia memutuskan untuk tidur saat Qing Luan terus menginterogasinya.

”Yinchen! Kau sudah sadar?” tanya Qing Luan tiba-tiba dan ternyata, dia sudah berada di depan meja sembari menyeruput teh hangat.

Gu Yinchen mengangkat alisnya, tak menyangka posisi meja itu berhadapan dengan ranjang yang sedang ditempatinya saat ini. Bahkan setelah membuka matanya, tatapan keduanya langsung saling beradu seakan menunggu siapa yang akan berbicara lebih dulu.

”Hehe! Apakah guru tidak tidur? Duh, sepertinya aku sangat puas tidur semalaman sampai tidak terbangun sama sekali.” Gu Yinchen langsung mengambil posisi duduk sembari mengusap tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Qing Luan menghela nafasnya kemudian menaruh cangkir tehnya kembali ke atas meja. ”Kamu mengalami luka dalam yang cukup parah. Untungnya, aku berhasil membantumu memperbaikinya.” singkatnya.

Gu Yinchen bingung. Namun, beberapa saat kemudian dia pun sadar kalau energinya telah kembali seperti semula. Sama seperti sebelum dia ikut serta dalam turnamen yang membuatnya terluka. ”Tak ku sangka, ternyata dia baik sekali. Tapi, sebagai gantinya , apakah dia akan kembali menginterogasi ku seperti kemarin?” batinnya.

”Aku terkejut, kamu memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan sepertinya, jika kekuatanmu terus dilatih, kau akan segera melampaui ku bahkan semua tetua di Sekte Matahari.” ucap Qing Luan sekali lagi dan berhasil membuat Gu Yinchen merinding seketika.

”Oh! Sial! Karena aku sudah terlanjur menjadi murid Sekte Matahari, apakah dia akan menghancurkan seluruh pelatihan ku? Lagipula, apakah dia tidak menganggap kejadian kemarin adalah hal yang aneh dan luar biasa diterima seorang anak yang berusia puluhan tahun?” batin Gu Yinchen mencoba menebak-nebak apa isi kepala Qing Luan saat ini.

Tak berapa lama setelahnya, Qing Luan tiba-tiba melengkungkan bibirnya. Tersenyum sambil menyeruput tehnya lagi. Gu Yinchen menganggap senyuman itu sebagai pertanda buruk baginya. Pertanda bahwa semua yang ada di kepalanya akan terwujud!

”Gu Yinchen, aku senang di masa depan nanti kau akan menjadi yang terkuat.” ucap Qing Luan, berhasil membuat Gu Yinchen nyaris tidak bisa bernafas karena ucapannya.

Qing Luan kemudian melanjutkan, ”... Aku sangat yakin, kau akan menjadi sangat kuat dan akan mampu mengalahkan Raja iblis. Siapapun Guru atau sekte yang memilikimu, mereka pasti senang padamu dan akan menganggap mu sebagai pahlawan. Itulah yang sebenarnya ingin kukatakan padamu.”

”....”

Keyakinan Qing Luan terhadapnya, masih sama seperti yang diharapkan dan diyakini oleh Gurunya di kehidupan pertamanya. Mereka selalu percaya pada kemampuannya.

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!