"Aku mencintai Akselia Hanum tidak perduli dia berasal dari garis keturunan siapa, aku berjanji akan membawa cintaku hingga ke surga untuknya, aku akan menjaga dan melindunginya, aku akan berada disisinya walau apapun yang terjadi" gumam Aksara Banyu seraya menatap lirih wanita berbalut kebaya putih yang nampak menangis ditengah para tamu undangan pernikahannya. Acara pernikahan yang seharusnya berlangsung sakral dan meriah itu berubah menjadi bencana untuk keluarga besar seorang pengusaha besar Arman Hamdi, saat calon mempelai pria memutuskan membatalkan pernikahan itu sesaat sebelum ijab qabul dilaksanakan, Dirga Grahana sang calon suami Akselia Hanum memilih mundur dari pernikahan itu setelah mendengar nama asli dari Ayah kandung Akselia Hanum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Mobil Aksara pun tiba di kediaman Pak Arman. Aksara turun terlebih dahulu lalu membantu Pak Arman,mengantarkan ke kamarnya.
"Saya langsung permisi pulang ya Pak" ucap Aksara seraya mencium tangan Pak Arman
"Tolong pertimbangkan perkataan Bapak tadi ya Aksara" bisik Pak Arman seraya tersenyum
Aksara pun ikut tersenyum.
"In shaa Allah Pak" jawabnya
Aksara pun keluar kamar. menghampiri Akselia yang akan masuk ke kamarnya.
"Saya pamit langsung pulang ya,mau nyiapin materi rapat besok" ucap Aksara
"Oke,terimakasih ya Mas,jangan begadang dulu tapi ya,kan baru tadi siang pulang dari New Zealand nya,masih jetlag gak sih" ucap Akselia
"Kalau dikhawatirkan begini rasanya kok adem ya" ucap Aksara
Mendengar itu,mata Akselia pun melotot.
"Hahaha... becanda... oke saya pulang,Assalamualaikum" ucap Aksara seraya berlalu
"Waalaikumussalam" balas Akselia seraya tersenyum kecil
Aksara pun menuruni anak tangga,sebelum pulang,berkeliling rumah dulu mengecek kondisi pintu dan jendela.
"Eeh Mas Aksara" sapa Bu Sum,ART rumah Pak Arman
"Iya bu,ngecek dulu baru pulang,aman kan?" tanya Aksara
"Alhamdulillah aman Mas Aksara,kalau suka ngecek kondisi rumah ini,sekalian aja tinggal disini" ucap Bu Sum,seraya tersenyum lebar
"Maksud ibu,saya ngontrak gitu?" seloroh Aksara
"Yeee... kok ngontrak sih Mas Aksara,jadi mantu Bapak lah,suami buat Nona Akselia,sayang cantik begitu gak dijadiin istri" ucap Bu Sum lagi
"Hahaha... begitu ya Bu,nantilah saya lamar sekalian mba Akselia nya,doain diterima ya" ucap Aksara lagi seraya tertawa lebar
"Iiihhh... Aamiin... saya doa kan tiap hari pokoknya" ucap Bu Sum seraya menepuk pundak Aksara
"Terimakasih ya Bu" balas Aksara seraya tersenyum
"Sudah mau pulang?" tanya Bu Sum lagi
"Iya bu,kan belum bisa nginap" seloroh Aksara lagi
Mendengar itu Bu Sum ikut tertawa lebar.
Aksara pun melangkah keluar rumah,mengecek mobil-mobil Pak Arman dan Akselia.
"Kuncinya sudah disimpan Mas di pos tadi" ucap Pak Dayat supir Pak Arman
"Oke,Pak Dayat,terimakasih ya" ucap Aksara seraya berlalu kearah rumah sang Paman.
Meskipun Pak Sugeng sudah pensiun,tapi masih tetap tinggal di rumah Pak Arman dan menggunakan semua fasilitas seperti biasa, sesuai permintaan Akselia dan Pak Arman sendiri.
"Assalamualaikum Paman,Bi" ucap Aksara
"Waalaikumussalam Nak,masuk" balas sang Bibi
"Dari rumah Pak Arman?" tanya sang Paman
"Iya Paman,tadi ke makam ibu Masyitah,jadi sekalian mengantar Akselia dan Pak Arman pulang" jawab Aksara
"Hhhmmm... haul wafatnya ibu Masyitah ya yang keempat tahun,tak terasa waktu cepat berlalu" ucap Pak Sugeng
Setelah berbincang sebentar,Aksara pun pamit.
Apartemen Dirga dan Annira
Annira baru menidurkan Sky di kamarnya. lalu beranjak ke kamar tidurnya bersama Dirga. Dirga baru keluar dari kamar mandi. sebuah notifikasi whatsapp masuk ke ponselnya. pemberitahuan rapat darurat. Dirga hanya menarik nafas panjang.
"Ada apa Mas?" tanya Annira yang melihat suaminya itu nampak tidak semangat.
"Besok ada rapat" jawab Dirga singkat seraya memainkan ponselnya
"Mas,bisa gak sih kalau kita bersama di kamar begini,ponsel Mas disimpan dulu itu?" ucap Annira merasa diabaikan
"Annira,ingat kesepakatan diawal kita menikah, tidak ada peraturan yang mengikat kita ya,ini hanya demi Sky,ingat itu" ucap Dirga dingin
Kembali hati Annira tercabik. ya,empat tahun pernikahannya dengan Dirga hanya seperti sandiwara saja,tidak ada kebersamaan didalamnya,Dirga yang hanya datang kepada nya saat membutuhkan penyaluran sy*hw*t saja, itu pun sekedar saja tanpa ada ada rasa cinta dan kasih sayang didalamnya.
Annira menarik nafas berat. ditatapnya punggung sang suami yang sebenarnya sangat dicintainya itu. dia berharap dengan kehadiran Sky bisa menggugah hati Dirga untuk mencintai nya, namun sia-sia belaka,Dirga memang mencintai, tapi hanya untuk Sky,sedangkan untuk dirinya sendiri cinta itu tak ada sedikit pun.
Apartemen Aksara
Aksara nampak mengerjakan beberapa materi rapat diruang kerjanya.Gianna masuk membawa dua set pakaian formal.
"Aa,lupa ya,besok jadwal wawancara ku lho di perusahaan ZAM-ZAM TOWER POIN" ucap Gianna
"Astagfirullah.... Maaf Aa lupa de,besok ya?" ucap Aksara seraya menatap Gianna dengan tatapan menyesal
"Tuh kan,iya besok,nih liat baju mana yang cocok buat wawancara besok?" ucap Gianna seraya mengangkat dua set pakaian formal itu ke depan Aksara
"Yang ini saja,warnanya natural gak terlalu mencolok mata,jangan lupa berkas-berkas mu besok ya,ikut Aa aja ke kantornya biar gak telat" ucap Aksara
Gianna Anindita adik bungsu Aksara ini telah lulus kuliah dengan jurusan sarjana tekhnologi pangan dan ilmu gizi,bertugas mengontrol kualitas komposisi makanan seperti bahan kimia, mikrobiologi dan struktur pada makanan.
"Semoga sukses wawancaranya besok ya" ucap Aksara memberi semangat kepada Gianna
"Aamiin... terimakasih Aa" ucap Gianna
Pagi menjelang
Aksara mulai bersiap-siap begitu pun Gianna sambil menelpon Gendis dan kedua orangtuanya.
via video call grup keluarga mereka.
"Yang tenang kalau di wawancara itu Neng" ucap sang ibu
"Iya Gi,yang tenang jangan main jawab aja karena panik" sambung Gendis pula
"Iya ini lagi siap-siap biar gak keteteran nanti" jawab Gianna
"Sama siapa ke kantornya Neng?" tanya sang Ibu lagi
"Ikut mobil Aa bu,sekalian biar cepat" jawab Gianna
"Maaf ya,teteh gak bisa nganterin,dapat jadwal jaga pagi nih di IGD nya" ucap Gendis
"Gak apa-apa teteh,in shaa Allah aman bareng Aa" jawab Gianna lagi
"Assalamualaikum bu" ucap Aksara seraya menatap layar ponsel
"Waalaikumussalam Nak,titip jaga adik mu ya Nak" ucap sang ibu lagi
"In shaa Allah bu,bagaimana kabar bapak sama ibu?" tanya Aksara
"Alhamdulillah baik" jawab sang Ibu sedangkan sang Bapak hanya diam
"Bagaimana kabar Paman mu Nak?" tanya sang Ibu lagi
"Alhamdulillah baik juga bu" jawab Aksara lagi
"Oke lah bu,doa kan Gianna ya bu,semoga sukses wawancaranya,kami pamit berangkat dulu, Assalamualaikum" ucap Gianna
"Ya,Waalaikumussalam hati-hati semangat Gi" seru Gendis
"Waalaikumussalam,hati-hati ya Nak, senantiasa dalam lindungan Allah anakku ya,dilancarkan segala pekerjaan kalian,hati-hati" ucap sang ibu lagi
"Aamiin" jawab Aksara dan Gianna serempak
Setelah perjalanan membelah macet dengan dramatis,mobil Aksara pun di perusahaan.
"Kamu langsung ke bagian resepsionis perlihatkan undangan wawancara itu ya,nanti mereka yang arahkan,Aa gak bisa menemani lagi,takut disangka lolos karena nepotisme,khawatir berpengaruh sama nilai mu nanti" ucap Aksara
kepada sang adik
"Oke Aa,terimakasih Aa" ucap Gianna
"Oke,semangat ya" ucap Aksara lagi
Mereka pun melangkah menuju lobby perusahaan secara terpisah.
Aksara langsung menuju ruang rapat, Arazka telah bersiap-siap diruang rapat itu.
"Assalamualaikum" sapa Aksara
"Waalaikumussalam Kak" jawab Arazka
"Undangan sudah disebar?" tanya Aksara
"Sudah kak" jawab Arazka
Aksara pun duduk lalu membuka laptopnya. tak lama kemudian Akselia dan Alanna datang.
"Assalamualaikum" sapa Akselia
"Pagi semua" sapa Alanna pula
"Waalaikumussalam" jawab Aksara
"Pagi juga" jawab Arazka
"Calon suami Lo memang cakep Sel" bisik Alanna kepada Akselia seraya mencuri pandang kepada Aksara
"Astagfirullah Lan,masih pagi,diam gak,kita rapat ini" ucap Akselia berbisik balik
Aksara pun berdiri dan menarik kursi untuk Akselia tepat disampingnya. beberapa anggota dewan direksi pun berdatangan termasuk Dirga.
Rapat dimulai
"Assalamualaikum,selamat pagi,salam sejahtera untuk kita semua,terimakasih atas waktunya, kita akan mengadakan rapat darurat dengan agenda, membahas komplain beberapa titik swalayan tentang ada nya produk olahan dari perusahaan kita yang gagal produk,seperti rusak jauh sebelum masa expayer" ucap Aksara membuka rapat itu
"Kepada Bu Akselia,dipersilahkan" ucap Arazka
"Terimakasih,saya menerima beberapa email kemarin,tentang produk gagal ini,adapun jenis makanannya yaitu y*g*rt,susu fresh dengan berbagai rasa serta beberapa cemilan dari bahan baku kentang,setelah mengkaji secara mendalam bahkan saya melakukan survey langsung ke laboratorium kita,tidak ada perubahan SOP pada pengolahan bahan pangan makanan tersebut, kira-kira ada masukan apa dari departemen bersangkutan mengenai masalah ini?" tanya Akselia
"Atau ada masalah di bagian produksi dan pengantaran barang,bagaimana Pak Dirga?" tanya Pak Yudhis kepala tim survey lapangan
"Hhhmmm... sejauh ini tidak ada laporan adanya kendala dalam proses pengiriman,lagi pula ini bahan makanan olahan dengan pengawet, sangat minim kemungkinan untuk rusak didalam proses pengantarannya" jawab Dirga
"Baiklah,apa yang dikatakan Pak Dirga betul,ini produk olahan dengan pengawet, kecil kemungkinan rusak dalam proses pengantarannya, untuk itu kami sudah menghentikan sementara produksi beberapa jenis makanan ini,kami meminta persetujuan dewan direksi untuk melakukan penelitian secara mendalam lagi terhadap sampel makanan yang rusak ini" ucap Aksara
"Setuju,segera adakan audit di laboratorium dan pabrik serta proses pengiriman bahan pangan pokok termasuk di proses pengemasannya" ucap Akselia
"Baiklah,untuk itu kami minta kepada Pak Dirga selaku Direktur Produksi dan Pemasaran untuk meminta staffnya menyiapkan data distribusi barang-barang yang dimaksud,nanti siang Pak Arazka yang datang mengambil data yang dibutuhkan" ucap Aksara
Dirga pun hanya terdiam dengan ekspresi gelisah.
setelah rapat,Dirga nampak menelpon seseorang.
"Segera tinggalkan kota ini secepatnya" ucap Dirga dengan panik
bahagia deh tasikmalaya disebut sebut dlm novel ini. karna aku berasal dari tasik Malaya. pencinta novel di aplikasi ini